Warfarin
Artikel ini telah di-review oleh: dr. Fauzan Azhari SpPD, AIFO-K
DAFTAR ISI
- Apa Itu Warfarin?
- Manfaat Warfarin
- Riset Tentang Obat Warfarin
- Merek Dagang Warfarin
- Perhatian Penggunaan Warfarin
- Dosis dan Aturan Pakai Warfarin
- Cara Menggunakan Warfarin dengan Benar
- Efek Samping Warfarin
- Interaksi Warfarin
- Kontraindikasi Warfarin
Apa Itu Warfarin?
Warfarin adalah obat antikoagulan (pengencer darah) yang dapat digunakan untuk mencegah pembekuan darah yang berlebihan dan mengurangi risiko terjadinya stroke, serangan jantung, dan pembekuan darah di pembuluh darah (trombosis).
Obat ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas vitamin K, yang penting dalam proses pembekuan darah. Karena sering menghambat pembekuan darah, warfarin sering digunakan untuk pasien yang memiliki gangguan seperti fibrilasi atrium (irama jantung tidak teratur), trombosis vena dalam (DVT), atau embolisme paru.
- Kategori: Kategori obat ini adalah D yang berarti memberikan risiko terhadap janin dan ibu hamil.
- Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak (pada situasi tertentu).
- Warfarin untuk ibu hamil: Warfarin termasuk obat yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan, karena dapat menyebabkan komplikasi serius bagi janin.
- Warfarin untuk ibu menyusui: Warfarin dapat masuk ke dalam ASI, walaupun dalam jumlah kecil. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter apabila ingin menggunakan obat ini.
- Bentuk obat: Tablet dan larutan injeksi.
Manfaat Warfarin
Warfarin merupakan obat antikoagulan (pengencer darah) yang digunakan untuk mencegah dan mengobati gangguan pembekuan darah. Manfaat lain dari warfarin adalah:
1. Mencegah dan mengobati trombosis vena dalam (DVT)
Dalam kasus ini, warfarin digunakan untuk mencegah pembekuan darah yang lebih besar dan mengurangi risiko komplikasi serius dari DVT seperti embolisme paru (gumpalan darah yang bergerak ke paru-paru).
2. Mencegah dan mengobati embolisme paru
Dengan konsumsi warfarin, risiko kerusakan organ akibat pembekuan darah yang menyumbat arteri paru-paru dapat dihindari. Warfarin bekerja dengan cara mencegah pembekuan lebih lanjut dan mengobati embolisme paru yang sudah terjadi.
3. Mencegah stroke pada pasien dengan fibrilasi atrium
Pada pasien fibrilasi atrium, irama jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan pembekuan darah di atrium jantung hingga berisiko stroke. Oleh sebab itu warfarin digunakan untuk mencegah terjadi pembekuan darah dalam jantung dan menurunkan risiko stroke.
4. Mencegah trombosis pada pasien dengan penyakit katup jantung
Pasien yang memiliki penyakit katup jantung atau telah menjalani pemasangan katup jantung buatan, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembekuan darah di jantung mereka. Warfarin digunakan untuk mencegahnya dan menghindari komplikasi serius seperti stroke.
5. Mencegah pembekuan darah setelah prosedur bedah
Warfarin sering digunakan untuk mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan DVT atau embolisme paru setelah operasi. Oleh sebab itu dokter biasanya memberikan warfarin untuk mengurangi risiko pembekuan darah setelah bedah besar atau trauma fisik. Namun, warfarin biasanya bukan pilihan utama segera setelah operasi karena onset kerjanya lambat.
Riset tentang Obat Warfarin
Terdapat sebuah studi berjudul Warfarin Therapy: Survey of Patients Knowledge of their Drug Regimen (2014) yang bertujuan untuk menilai sejauh mana pengetahuan pasien tentang penggunaan obat warfarin.
Dalam studi ditunjukkan bahwa banyak pasien yang mengetahui efek samping dari penggunaan warfarin seperti perdarahan, memar, dan sakit kepala. Namun, terdapat beberapa pasien yang tidak mengetahui adanya interaksi dari obat warfarin yang dapat meningkatkan risiko efek samping dari obat tersebut.
Oleh sebab itu, para peneliti mengingatkan bahwa penggunaan warfarin perlu di bawah pengawasan dokter. Tujuannya, untuk memastikan pasien sadar terhadap tanda efek samping serius yang mungkin terjadi dari penggunaan warfarin.
Merek Dagang Warfarin
Tersedia beberapa merek dagang dari warfarin yang dapat menjadi referensi untuk digunakan. Berikut ulasan dan penjelasan selengkapnya:
- Simarc 2 mg 10 Tablet. Simarc merupakan obat dengan kandungan warfarin sebesar 2 mg yang dapat bekerja untuk menghambat koagulasi dengan mencegah redaksi vitamin K secara enzimatik di dalam hati, sehingga aktivasi faktor pembekuan darah terganggu atau tidak terjadi.
- Notisil 2 mg 10 Tablet. Notisil juga mengandung warfarin yang dapat mencegah terjadinya pembekuan darah, obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah pembekuan darah akibat operasi jantung.
Perhatian Penggunaan Warfarin
Penting bagi kamu untuk berhati-hati saat menggunakan warfarin untuk menghindari risiko efek samping berupa perdarahan atau interaksi antara warfarin dengan obat lain. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan warfarin:
- Dosis warfarin seringkali disesuaikan berdasarkan hasil INR, yang harus dipantau secara rutin oleh dokter.
- Interaksi obat sangat penting diperhatikan karena banyak obat yang dapat memengaruhi efektivitas warfarin.
- Penting untuk menjaga asupan makanan yang kaya akan vitamin K, karena perubahan tiba-tiba dalam konsumsi vitamin K dapat memengaruhi efektivitas warfarin.
- Kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan hati atau gangguan ginjal dapat memengaruhi cara tubuh dalam mengelola warfarin, sehingga dosisnya perlu disesuaikan.
- Pasien perlu mengetahui informasi warfarin dengan baik dan benar untuk menghindari risiko terjadi efek samping berbahaya.
Dosis dan Aturan Pakai Warfarin
Dosis dan aturan pakai warfarin sangat bervariasi tergantung pada kondisi dan reaksi pasien. Dosis dan aturan pakai warfarin yang umum di antaranya:
Dosis awal pada dewasa: 2-5 mg per hari pada hari pertama dan kedua. Dosis selanjutnya disesuaikan dengan hasil pengukuran INR.
Dosis pemeliharaan: 2-10 mg per hari, tergantung pada hasil INR.
Aturan pakai warfarin:
- Warfarin harus dikonsumsi pada waktu yang sama setiap hari untuk membantu menjaga tingkat konsentrasi obat yang stabil dalam tubuh. Warfarin disarankan untuk diminum pada sore atau malam hari.
- Dosis harian tidak boleh diubah tanpa petunjuk dokter, karena perubahan dosis mendadak yang dapat meningkatkan risiko pendarahan atau pembekuan darah.
- Warfarin dapat diminum secara oral dalam bentuk tablet dan harus ditelan secara utuh dengan air.
- Banyak obat yang dapat mempengaruhi efek warfarin yang dapat meningkatkan atau mengurangi efektivitasnya.
- Jangan berhenti mengonsumsi warfarin atau mengubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Cara Menggunakan Warfarin dengan Benar
Cara menggunakan warfarin dengan benar meliputi:
- Ikuti petunjuk dokter dengan tepat.
- Warfarin biasanya diberikan dalam bentuk tablet yang harus diminum secara oral.
- Hindari perubahan drastis dalam pola makan yang mengandung vitamin K tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Hati-hati terhadap interaksi warfarin dengan obat lain.
- Konsumsi alkohol dapat mempengaruhi efektivitas warfarin dan meningkatkan risiko perdarahan.
- Beritahu dokter jika kamu memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit hati, penyakit ginjal, atau gangguan tiroid.
Efek Samping Warfarin
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan warfarin antara lain:
- Pendarahan (dari hidung, gusi, atau di bawah kulit).
- Mual.
- Muntah.
- Reaksi alergi.
- Efek pada kulit seperti nekrosis kulit.
Interaksi Warfarin
Ada beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan warfarin dan dapat meningkatkan efek warfarin atau mengurangi efek warfarin. Berikut adalah beberapa contoh obatnya:
- Amoksisilin.
- Metronidazol.
- Siprofloksasin.
- Fluconazole.
- Antidepresan.
- Heparin dan dabigatran.
- Obat dan suplemen herbal seperti ginseng, bawang putih, jahe, dan ginkgo biloba.
- Alkohol.
- Rifampisin.
- Fenitoin.
- Karbamazepin.
- Barbiturat.
Kontraindikasi Warfarin
Kontraindikasi adalah kondisi medis atau situasi di mana penggunaan warfarin tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko efek samping yang serius, terutama pendarahan. Beberapa orang yang tidak dianjurkan mengonsumsi warfarin adalah:
- Pendarahan aktif atau risiko pendarahan tinggi.
- Gangguan pembekuan darah.
- Kehamilan.
- Aneurisma dan Stenosis Pembuluh Darah.
- Penyakit hati parah.
- Penyakit ginjal parah.
- Hipertensi tidak terkontrol.
- Hipersensitivitas terhadap warfarin.
Itulah beberapa informasi terkait warfarin yang penting untuk diketahui terutama bagi kamu yang ingin mengonsumsinya. Kamu juga bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai warfarin.
Dapatkan berbagai merek dagang warfarin dan obat-obatan lain hanya di Toko Kesehatan Halodoc.