Valium
DAFTAR ISI
- Apa Itu Valium?
- Manfaat Valium
- Dosis Valium
- Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Valium
- Cara Penggunaan Valium
- Perhatian Penggunaan Valium
- Efek Samping Valium
- Interaksi Valium
- Kontraindikasi Valium
Apa Itu Valium?
Valium merupakan salah satu obat yang mengandung diazepam dan termasuk ke dalam kelompok benzodiazepin. Obat ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu tablet dan injeksi.
Secara umum, keduanya memiliki kegunaan yang sama, yaitu untuk menimbulkan efek tenang guna mengurangi kecemasan. Namun, jenis tablet dan injeksi memiliki perbedaan secara penggunaan.
Cara kerja kedua obat tersebut dengan menghasilkan efek tenang dan mengurangi kecemasan pada penggunanya.
Selain itu, valium oral dapat digunakan sebagai obat harian untuk mengurangi kecemasan. Sementara valium injeksi biasanya digunakan saat situasi darurat, seperti kejang yang parah atau gangguan kecemasan secara tiba-tiba.
Valium injeksi juga dapat menjadi alternatif bagi individu yang tidak bisa menelan obat tablet.
Manfaat Valium
Valium oral maupun injeksi secara umum berguna untuk menangani kecemasan yang berlebih. Keduanya juga dapat mengatasi kejang, spasme otot, dan penarikan alkohol.
Namun, valium injeksi biasanya digunakan hanya untuk situasi darurat atau ketika efek yang lebih cepat sangat pasien perlukan.
Valium jenis ini juga tidak bisa kamu jadikan obat harian. Sebab, dapat meningkatkan risiko ketergantungan, penurunan kinerja kognitif, dan risiko efek samping lainnya.
Obat ini juga biasanya digunakan sesaat sebelum melakukan operasi untuk meredakan kecemasan pada individu yang merasa cemas dan takut sebelum menjalani prosedur bedah atau operasi.
Meskipun keduanya memiliki manfaat yang serupa untuk menangani kecemasan yang berlebih, kejang, dan persiapan operasi, pemilihan antara Valium oral dan injeksi tergantung pada kebutuhan medis individu,
Obat yang berkaitan dengan kesehatan mental harus berdasarkan dengan resep psikiater. Nah, Ini Berbagai Manfaat Konsumsi Obat yang Diresepkan Psikiater.
Dosis Valium
Dosis untuk penggunaan obat ini berbeda tergantung bentuk obat dan tujuan penggunaan obat.
Valium oral:
- Untuk mengatasi kecemasan
- Dewasa: 2-10 mg dan diminum 2 atau 4 kali dalam sehari.
- Lansia: 2-2,5 mg diminum 1 atau 2 kali dalam sehari.
- Anak-anak di atas 6 bulan: 1-2,5 mg
- Untuk penarikan alkohol
- Dewasa: 10 mg diminum 3 atau 4 kali dalam 24 jam pertama. Selanjutnya 2-2,5 mg diminum 3 atau 4 kali dalam sehari.
- Lansia: 2-2,5 mg diminum 1 atau 2 kali dalam sehari.
- Untuk spasme otot
- Dewasa: 2-10 mg diminum 3 atau 4 kali dalam sehari.
- Lansia: 2-2,5 mg diminum 1 atau 2 kali dalam sehari.
- Anak-anak di atas 6 bulan: 1-2,5 mg sebagai dosis awal dan diminum 3 atau 4 kali dalam sehari.
- Untuk kejang
- Dewasa: 2-10 mg diminum 2 sampai 4 kali sehari.
- Lansia: 2-2,5 mg sebagai dosis awal dan diminum 1 atau 2 kali dalam sehari.
- Anak-anak di atas 6 bulan: 1-2,5 mg sebagai dosis awal dan diminum 3 atau 4 kali dalam sehari.
Jika terlewat, segera minum saat mengingatnya. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lebih baik melewatkan dosis yang terlewat dan tidak menggandakan dosis selanjutnya.
Valium injeksi:
- Untuk mengatasi kecemasan
- Dewasa: 2-10 mg disuntikkan ke dalam otot dan dapat diulang setelah 4 jam.
- Lansia: Setengah dari dosis dewasa.
- Untuk penarikan alkohol
- Dewasa: 10 mg diminum 3 atau 4 kali dalam 24 jam pertama. Selanjutnya 2-2,5 mg diminum 3 atau 4 kali dalam sehari.
- Lansia: 2-2,5 mg diminum 1 atau 2 kali dalam sehari.
- Untuk spasme otot
- Dewasa: 5-10 mg disuntikkan ke dalam otot dan diulang setelah 4 jam.
- Lansia: Setengah dari dosis dewasa.
- Anak-anak: 5-10 mg disuntikkan ke dalam otot dan diulang setelah 4 jam.
- Untuk kejang:
- Dewasa: 10-20 mg disuntikkan ke dalam otot dan diulang setelah 30 hingga 60 menit.
- Anak-anak lebih dari 1 bulan dan kurang dari 5 tahun: 0,2-0,5 mg disuntikkan ke dalam otot setiap 2 hingga 5 menit, maksimal 5 mg.
- Anak-anak lebih dari 5 tahun: 1 mg setiap 2 hingga 5 menit, maksimal 10 mg. Dapat diulangi dalam 2 hingga 4 jam jika diperlukan.
Peningkatan atau pengurangan dosis dapat terjadi sesuai kondisi kesehatan dan saran dari dokter.
Selain itu, untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Nantinya, dokter akan menentukan dosis yang tepat sesuai kondisi yang dialami.
Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Valium
Jika kamu atau orang terdekat diresepkan untuk menggunakan valium oral maupun injeksi dan butuh informasi lebih dalam mengenai pemakaian obat jenis ini, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan psikiater di Halodoc.
Tindakan tersebut penting untuk dilakukan guna memastikan kondisi kamu sebelum menggunakan obat ini.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah beberapa psikiater yang bisa memberikan informasi lengkap seputar Valium.
Jangan ragu untuk segera menghubungi psikiater agar kamu mendapat informasi yang akurat.
Psikiater tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika psikiater sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc, jadi kamu bisa bercerita apa pun tanpa ragu.
Yuk, hubungi psikiater di Halodoc sekarang juga!
Cara Penggunaan Valium
Penggunaan Valium bergantung pada jenis bentuk dari obat ini. Sebab, obat ini terdiri dari 2 bentuk, yaitu tablet dan injeksi.
Untuk menggunakan Valium tablet:
- Baca aturan pakai dan ikuti dosis yang dianjurkan oleh dokter.
- Valium tablet bisa diminum sebelum atau sesudah makan.
- Jangan mengunyah obat ini, telan secara utuh dengan minum air putih.
- Untuk memaksimalkan efektivitas pengobatan, disarankan untuk mengonsumsi Valium pada jam yang sama setiap harinya. Jika terlewat, segera minum saat mengingatnya. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lebih baik melewatkan dosis yang terlewat dan tidak menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan mengubah dosis atau menghentikan penggunaan obat secara mendadak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Untuk menggunakan Valium injeksi:
- Valium injeksi hanya boleh disuntikkan oleh dokter yang berpengalaman dan terbiasa dalam prosedur pemberian obat melalui suntikan
- Injeksi dilakukan melalui intramuskular atau intravena.
- Selama menggunakan Valium injeksi, ikuti berbagai saran dokter.
Perhatian Penggunaan Valium
Sebelum mengonsumsi obat ini, terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:
- Lakukan konsultasi terlebih dahulu apabila kamu memiliki alergi.
- Jika sedang dalam fase kehamilan atau menyusui, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan terhadap janin atau air ASI.
- Lakukan konsultasi dengan dokter apabila kamu memiliki masalah pernapasan, glaukoma sudut terbuka, sleep apnea, gangguan hati, kecanduan alkohol, depresi, dan suasana hati yang mudah berubah sebelum menggunakan obat ini.
- Jangan mengubah atau mendadak menghentikan penggunaan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Efek Samping Valium
Beberapa efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan obat ini, meliputi:
- Mudah lelah.
- Munculnya rasa kantuk.
- Penglihatan menjadi buram.
- Sakit kepala.
Selain itu, Valium injeksi dapat menyebabkan rasa nyeri, terbakar, atau kemerahan pada area bekas suntikan.
Apabila gejala tersebut tak kunjung hilang dan semakin memburuk, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut guna mencegah hal-hal yang tidak kamu inginkan.
Interaksi Valium
Interaksi obat dapat mengubah atau meningkatkan risiko dari efek samping.
Berikut interaksi Valium dengan obat-obatan lain:
- Jika digunakan secara bersamaan dengan obat yang mengandung efek menenangkan atau meredakan kecemasan dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti kantuk yang berlebihan, penurunan kesadaran, hingga penurunan fungsi motorik. Beri tahu dokter mengenai obat yang sedang kamu konsumsi ketika akan menggunakan Valium.
- Penyerapan Valium dapat tertunda jika digunakan bersamaan dengan antasida.
- Jika digunakan bersamaan dengan obat yang mengandung teofilin, dapat mengurangi tingkat efektivitas obat teofilin tersebut.
Beri tahu dokter jika kamu mengonsumsi obat lain seperti:
- Obat penghilang rasa sakit atau batuk opioid (seperti codeine, hydrocodone)
- Alkohol
- Obat lain untuk tidur atau kecemasan (seperti alprazolam, lorazepam, dan zolpidem)
- Relaksan otot (seperti carisoprodol dan cyclobenzaprine)
- Antihistamin (seperti cetirizine dan diphenhydramine)
Sebab, hal tersebut dapat berakibat fatal.
Kontraindikasi Valium
Jangan gunakan obat ini apabila individu mengidap kondisi berikut:
- Memiliki hipersensitivitas terhadap komponen dalam Valium.
- Mengidap glaukoma sudut tertutup, sleep apnea, memiliki riwayat koma, insufisiensi pernapasan akut atau berat, hingga gangguan hati.
Itulah berbagai informasi mengenai Valium. Jika mengalami gejala yang mengarah pada gangguan mental, segera hubungi dokter di Halodoc untuk penanganan lebih lanjut.