Vaksin Tifoid
DAFTAR ISI
- Apa itu Vaksin Tifoid?
- Manfaat Vaksin Tifoid
- Siapa yang Disarankan Mendapatkan Vaksin Tifoid?
- Peringatan Sebelum Menggunakan Vaksin Tifoid
- Jenis Vaksin Tifoid dan Jadwal Pemberiannya
- Dosis Vaksin Tifoid
- Cara Pemberian Vaksin Tifoid
- Interaksi Vaksin Tifoid
- Efek Samping Vaksin Tifoid
- Tempat Melakukan dan Biaya Vaksin Tifoid
Apa itu Vaksin Tifoid?
Vaksin tifoid adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah demam tifoid, sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Demam tifoid dapat menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi serta kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Bakteri penyebab demam tifoid dapat masuk ke saluran pencernaan dan mencapai usus halus sebelum memasuki aliran darah.
Di dalam tubuh, bakteri ini dibawa oleh sel darah putih ke organ-organ seperti hati, limpa, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang.
Di sana, bakteri berkembang biak dan kemudian kembali ke aliran darah.
Manfaat Vaksin Tifoid
Vaksinasi tifoid sangat dianjurkan bagi mereka yang tinggal di atau bepergian ke daerah rawan terjadi tifoid, terutama di beberapa negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang buruk.
Pasalnya, penyakit ini sangat mudah menular lewat makanan dan air yang terkontaminasi.
Pemberian vaksin bisa meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan bakteri tersebut.
Siapa yang Disarankan Mendapatkan Vaksin Tifoid?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar vaksin tifoid diberikan kepada anak-anak saat berusia 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun hingga mereka mencapai usia 18 tahun.
Tidak hanya untuk anak-anak, vaksin ini juga disarankan bagi orang dewasa yang berisiko tinggi terkena tifus, seperti:
- Orang yang tinggal dekat atau sering berinteraksi dengan pengidap tifus.
- Tenaga kesehatan atau pekerja laboratorium yang sering terpapar bakteri typhi.
- Orang yang bekerja di industri makanan, seperti koki, pelayan restoran, hingga penjual makanan keliling.
Peringatan Sebelum Menggunakan Vaksin Tifoid
Sebelum menggunakan vaksin tifoid, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksinasi:
- Informasikan kepada dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap vaksin tifoid atau komponen vaksin lainnya. Alergi terhadap salah satu bahan dalam vaksin dapat menyebabkan reaksi yang serius.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang dalam kondisi kurang sehat, seperti demam atau infeksi aktif. Vaksinasi sebaiknya dilakukan ketika tubuh dalam keadaan sehat untuk memastikan respons imun yang optimal.
- Jika sedang mengonsumsi antibiotik atau obat antimalaria, beritahukan kepada dokter. Beberapa obat dapat mempengaruhi efektivitas vaksin tifoid.
- Individu dengan gangguan sistem imun, seperti pengidap HIV/AIDS atau orang yang sedang menjalani terapi imunosupresif, harus mendiskusikan dengan dokter sebelum menerima vaksin tifoid.
- Wanita yang sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui, perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima vaksin tifoid. Beberapa vaksin mungkin tidak dianjurkan selama kehamilan atau menyusui.
- Individu dengan riwayat penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan ginjal, perlu mendiskusikan dengan dokter untuk memastikan bahwa vaksin tifoid aman diberikan.
- Informasikan kepada dokter tentang riwayat vaksinasi Anda, termasuk vaksin tifoid sebelumnya dan vaksin lain yang baru saja diterima. Hal ini penting untuk menghindari interaksi antara vaksin.
Agar semakin waspada, kamu Perlu Ketahui tentang Penyakit Tipes yang mudah menular.
Jenis Vaksin Tifoid dan Jadwal Pemberiannya
Ada dua jenis vaksin tifoid yang tersedia untuk pencegahan demam tifoid, yaitu:
1. Vaksin Tifoid Suntik
Vaksin ini mengandung bakteri Salmonella typhi yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan ke dalam otot.
Vaksin ini cocok untuk anak-anak usia di atas 2 tahun dan orang dewasa, dengan jadwal pemberian satu kali setiap 3 tahun.
2. Vaksin Tifoid Oral
Vaksin ini terbuat dari bakteri Salmonella typhi hidup yang telah dilemahkan.
Bentuknya berupa kapsul yang diminum dan dapat diberikan kepada anak-anak usia 6 tahun ke atas serta orang dewasa.
Namun, vaksin tifoid oral tidak disarankan untuk ibu hamil, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau yang sedang menjalani pengobatan antibiotik atau kemoterapi.
Selain itu, baik vaksin oral maupun suntik tidak direkomendasikan bagi mereka yang memiliki riwayat alergi terhadap vaksin ini.
Dosis Vaksin Tifoid
Jumlah dosis vaksin tifoid tergantung pada jenis vaksin yang digunakan:
- Vaksin tifoid polisakarida (ViPS): Biasanya diberikan dalam satu dosis suntikan dan perlu diulang setiap tiga tahun untuk mempertahankan kekebalan.
- Vaksin konjugat tifoid (TCV): Diberikan dalam satu dosis suntikan. TCV dapat diberikan kepada anak-anak mulai usia 6 bulan dan Perlu diulang setiap tiga tahun atau sesuai dengan rekomendasi dokter.
- Vaksin tifoid oral (Ty21a): Diberikan dalam empat dosis kapsul yang diminum pada hari ke 0, 2, 4, dan 6. Semua dosis harus dikonsumsi dalam waktu satu minggu sebelum terpapar risiko. Vaksin ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah enam tahun.
Cara Pemberian Vaksin Tifoid
Prosedur vaksinasi tifoid bisa berbeda-beda, tergantung jenis vaksin yang diberikan oleh dokter.
Berikut penjelasan untuk masing-masing vaksin:
- Vaksin konjugat tifoid (TCV): Diberikan dengan cara disuntikkan secara intramuskular (tegak lurus kulit).
- Vaksin polisakarida Vi (ViPS): Disuntikkan ke otot atau di bawah kulit.
- Vaksin Ty21a: Berbentuk kapsul dan diberikan dalam empat dosis pada hari ke 0, 2, 4, dan 6. Semua dosis harus selesai dalam waktu satu minggu sebelum terpapar risiko.
Interaksi Vaksin Tifoid
Vaksin tifoid dapat berinteraksi dengan beberapa obat dan kondisi medis.
Maka dari itu, [enting untuk mengetahui interaksi ini agar vaksinasi dapat dilakukan dengan aman dan efektif.
Berikut adalah beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:
- Obat antibiotik tertentu.
- Beberapa jenis obat antimalaria.
- Imunosupresan, seperti kortikosteroid, obat kemoterapi, atau obat untuk penyakit autoimun.
- Vaksin hidup lainnya, seperti vaksin MMR (campak, gondongan, rubella) atau vaksin varicella (cacar air) kemungkinan bisa interaksi dengan vaksin tifoid oral. Sebaiknya beri jeda waktu antara pemberian vaksin hidup yang berbeda.
Efek Samping Vaksin Tifoid
Setelah vaksinasi tifoid, beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti:
- Nyeri
- Kemerahan
- Bengkak
- Pengerasan kulit di tempat penyuntikan
- Rasa tidak enak badan
- Demam
- Nyeri perut
- Sakit kepala
- Diare.
Nah, Kenali juga Gejala Tipes yang Perlu Ditangani Dokter berikut ini.
Tempat Melakukan dan Biaya Vaksin Tifoid
Vaksinasi tifoid dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan imunisasi.
Beberapa tempat yang umum untuk mendapatkan vaksin tifoid antara lain puskesmas, klinik, rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya.
Biaya vaksinasi tifoid dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis vaksin, dan fasilitas kesehatan yang kamu.
Akan tetapi, biayanya bisa berkisar antara Rp50.000 – Rp500.000.
Beberapa asuransi kesehatan mungkin menanggung biaya vaksinasi tifoid. Jika kamu memiliki asuransi, periksa polis untuk mengetahui apakah vaksinasi tifoid termasuk dalam cakupannya.
Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) atau Tipes Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Untuk mencegah tipes dengan lebih maksimal, kamu bisa melakukan vaksinasi tifoid agar antibodi bisa bekerja secara efektif.
Apabila kamu dan keluarga ingin vaksin tifoid, tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit.
Kamu bisa menggunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, dan Surabaya) untuk melakukan Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dari rumah.
Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan dokter khusus vaksinasi ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Harga vaksin influenza mulai dari Rp 480.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Tanpa perlu antre menunggu.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 15% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) dengan kode promo VAKSINHALODOC1 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Tifoid (Typhim Vi) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order vaksinasi melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2024. Vaccination – Typhoid Fever.
CDC. Diakses pada 2024. Typhoid VIS.
WHO. Diakses pada 2024. Typhoid vaccines: WHO Position Paper – March 2018.
WebMD. Diakses pada 2024. Typhoid Fever.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan