Vaksin Polio
DAFTAR ISI
- Apa Itu Vaksin Polio?
- Tujuan Vaksin Polio
- Manfaat Vaksin Polio
- Kapan Harus Melakukan Vaksin Polio?
- Efek Samping Vaksin Polio
- Vaksin Polio Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
- Prosedur Vaksin Polio
- Jadwal Vaksin Polio
- Tempat Melakukan Vaksin Polio
Apa Itu Vaksin Polio?
Vaksin polio atau imunisasi IPV (Inactivated Poliovirus Vaccine) adalah suntikan untuk melindungi seseorang dari infeksi virus polio. Dengan pemberian vaksin, tubuh dapat memproduksi zat pelindung (antibodi) yang akan mencegah seseorang tertular penyakit ini.
Umumnya, jenis vaksin yang diberikan adalah jenis inactivated poliovirus vaccine (IPV) atau yang mengandung virus tidak aktif. Vaksin ini bekerja dengan cara mengenalkan virus polio non aktif ke dalam tubuh. Ini merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang spesifik untuk melawan virus polio.
Metode ini lebih banyak dipilih karena dianggap lebih aman untuk didapatkan.
Tujuan Vaksin Polio
Vaksinasi polio merupakan bagian dari program imunisasi dasar anak di Indonesia.
Tujuannya adalah untuk mencegah infeksi dan penyebaran penyakit polio. Vaksin ini memberikan perlindungan terhadap virus poliovirus, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian.
Pemberian vaksin ini dapat menciptakan kekebalan tubuh terhadap poliovirus, terutama pada anak-anak. Dengan demikian, tubuh menjadi lebih kuat dan mampu melawan infeksi jika terpapar virus polio.
Vaksin polio telah terbukti efektif dalam mencegah penyakit ini dan berperan besar dalam upaya global untuk memberantas polio.
Manfaat Vaksin Polio
Setiap anak wajib untuk mendapatkan vaksin polio oleh pemerintah Indonesia agar terlindungi dari penyakit polio.
Ada beberapa manfaat dari tindakan ini bagi anak, yaitu:
- Merangsang sistem kekebalan tubuh dari penyakit polio.
- Mengurangi risiko penularan.
- Menurunkan tingkat penularan dari satu orang ke orang lainnya.
- Mengurangi dampak berat atau komplikasi saat terserang virus polio.
Setelah mengetahui manfaatnya, ibu juga wajib mengetahui Gejala Polio pada Balita berikut ini.
Kapan Harus Melakukan Vaksin Polio?
Tindakan imunisasi ini termasuk salah satu vaksin yang wajib bagi setiap anak di Indonesia.
Pemberian vaksinasi pertama umumnya terjadi saat anak baru lahir. Berikutnya, anak juga akan mendapatkan vaksinasi lanjutan ketika berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan jika mengacu pada jadwal imunisasi dari IDAI.
Biasanya, vaksinasi polio pertama saat lahir merupakan vaksin secara oral. Setelah itu, semua vaksin polio akan diberikan melalui suntikan.
Untuk perlindungan lebih, anak juga bisa mendapatkan vaksin tambahan (booster) saat berusia 5 tahun.
Orang dewasa umumnya tidak membutuhkan vaksin polio, kecuali dalam kondisi seperti berikut ini:
- Berencana pergi ke daerah dengan tingkat penularan polio yang tinggi.
- Pekerjaan hariannya berinteraksi dengan sesuatu yang mengandung virus polio.
- Tenaga medis yang memberikan perawatan pada pengidap polio.
Efek Samping Vaksin Polio
Sebagian besar anak tidak mengalami efek samping setelah vaksinasi polio. Namun dalam beberapa kasus, bisa terjadi reaksi efek samping umum dari vaksin polio, seperti:
- Penurunan nafsu makan.
- Demam.
- Tidak tenang, tangisan berkepanjangan, dan mudah marah.
- Pusing dan sakit kepala.
- Nyeri kemerahan, pembengkakan, dan benjolan kecil di tempat bekas suntikan.
- Mual dan muntah.
Anak-anak yang usianya lebih muda kadang-kadang dapat menjadi tidak tenang dan mungkin mengalami demam setelah vaksin polio. Sementara itu, anak-anak yang usianya lebih tua juga bisa mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, atau kehilangan nafsu makan.
Biasanya, efek samping umum ini akan segera hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Efek samping yang lebih serius sangat jarang terjadi. Bila anak mengalami efek samping lain, segera hubungi bantuan medis karena bisa jadi anak mengalami alergi terhadap kandungan yang ada pada vaksin polio.
Vaksin Polio Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Jangan lewatkan kewajiban vaksin polio untuk anak. Apabila jadwal imunisasi DTaP-Polio-IPV-HIB-HEB B Si Kecil sudah tiba, ibu bisa memanfaatkan layanan Home Lab di Halodoc jika tidak sempat pergi ke luar rumah.
Tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit, kamu bisa mendapatkan Vaksinasi DTaP-POLIO IPV-HIB-HEP B (Hexaxim) dengan aman dan nyaman di rumah.
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan vaksinasi lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
✔ Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi.
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Setelah vaksin diberikan, tenaga medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
✔ Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
✔ Harga vaksin mulai dari Rp 980.000,-, kamu pun bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tanpa biaya tambahan.
Booking Vaksinasi DTaP-POLIO IPV-HIB-HEP B (Hexaxim) Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Prosedur Vaksin Polio
Vaksin polio mempunyai dua metode pemberian yang umum digunakan, yakni melalui tetes oral dan suntikan. Berikut prosedurnya:
1. Vaksin Polio Tetes Oral (OPV)
Cara pemberian vaksin jenis ini adalah dengan meneteskan tetes vaksin ke dalam mulut, terutama pada bayi dan anak-anak.
Umumnya, dosis pertama diberikan pada usia sangat dini, seringkali segera setelah lahir. Sementara itu, dosis selanjutnya mengikuti ketentuan jadwal imunisasi nasional.
2. Vaksin Polio Suntikan (IPV)
Vaksin ini diberikan melalui penyuntikan di dalam otot atau kulit, sesuai dengan jenis vaksin dan pedoman nasional.
Pemberian vaksin ini dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih. Dosis pertama dapat diberikan pada bayi usia dua bulan, dan dosis berikutnya mengikuti rencana imunisasi nasional.
Jadwal Vaksin Polio
Jadwal imunisasi OPV mencakup dosis pertama segera setelah lahir, dosis kedua pada usia 2 bulan, dosis ketiga pada usia 4 bulan, dan dosis keempat pada usia 18 bulan.
Sementara jadwal imunisasi IPV mencakup dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis kedua pada usia 4 bulan, dan dosis ketiga pada usia 6-18 bulan.
Beberapa negara juga mungkin memberikan dosis booster tambahan sesuai dengan ketentuan jadwal.
Setelah pemberian vaksin, kondisi kesehatan anak biasanya perlu orang tua pantau untuk memastikan tidak ada reaksi efek samping serius.
Petugas kesehatan atau orang tua memiliki kewajiban untuk melaporkan reaksi atau efek samping ke pihak yang berwenang untuk pemantauan dan tindak lanjut yang tepat.
Hal ini bertujuan untuk memastikan perlindungan optimal terhadap penyakit polio. Selain polio, ibu juga perlu tahu 5 Imunisasi Wajib Anak di Indonesia.
Tempat Melakukan Vaksin Polio
Tindakan ini bisa kamu lakukan di fasilitas kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit, atau bahkan dengan layanan Home Lab di Halodoc yang berada di bawah pengawasan dokter.
Pastikan ikuti jadwal pemberian vaksin sesuai dengan yang dokter atau sesuai jadwal yang telah pemerintah tetapkan.
Jika ibu memiliki pertanyaan lain seputar vaksin, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi? Ayo download aplikasinya sekarang juga!
Terakhir diperabui pada 16 Juli 2024
Referensi:
Encyclopedia of Children’s Health. Diakses pada 2023. Polio vaccine.
Department of Health New York State. Diakses pada 2023. Polio Vaccine.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan