Vaksin Hepatitis A

DAFTAR ISI
- Pengertian Vaksin Hepatitis A
- Sejarah dan Manufaktur Vaksin Hepatitis A
- Tujuan Vaksin Hepatitis A
- Manfaat Vaksin Hepatitis A
- Kapan Harus Melakukan Vaksin Hepatitis A?
- Prosedur Vaksin Hepatitis A
- Cara Kerja Vaksin Hepatitis A
- Riset Terkait Efektivitas Vaksin Hepatitis A
- Interaksi Vaksin Hepatitis A dengan Obat Lain
- Tempat Melakukan Vaksin Hepatitis A
- FAQ
Pengertian Vaksin Hepatitis A
Hepatitis A adalah gangguan kesehatan yang menyebabkan peradangan pada hati akibat infeksi virus hepatitis A. Penyakit ini dapat menular ketika seseorang mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan virus hepatitis A. Jika tidak diatasi dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan hati.
Untuk itu, sangat penting melakukan pencegahan terhadap hepatitis A dengan melakukan vaksinasi. Kamu bisa mendapatkan vaksin hepatitis A agar terhindar dari berbagai keluhan kesehatan yang disebabkan oleh virus hepatitis A dan menurunkan risiko komplikasi akibat penyakit ini.
Sejarah dan Manufaktur Vaksin Hepatitis A
Hepatitis A adalah infeksi virus yang menyerang hati dan menyebar melalui fekal-oral, terutama melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung virus hepatitis A.
Upaya mengembangkan vaksin dimulai pada 1970-an setelah para ilmuwan berhasil mengisolasi virus hepatitis A (HAV).
Penelitian ini membuka jalan bagi pengembangan vaksin yang efektif, dan pada awal 1990-an, vaksin hepatitis A pertama kali disetujui untuk digunakan secara luas.
Dua vaksin utama yang dikembangkan adalah Havrix (GlaxoSmithKline) dan Vaqta (Merck), yang sejak itu menjadi bagian dari program imunisasi global karena efektivitasnya yang tinggi dalam mencegah infeksi.
Proses pembuatan vaksin hepatitis A melibatkan beberapa tahap utama. Pertama, virus hepatitis A diperbanyak dalam kultur sel di laboratorium.
Setelah diperoleh dalam jumlah yang cukup, virus tersebut kemudian diinaktivasi menggunakan bahan kimia, sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi tetap dapat merangsang sistem imun.
Selanjutnya, virus yang telah dinonaktifkan dimurnikan dan dicampur dengan bahan tambahan seperti adjuvan untuk meningkatkan respons imun tubuh.
Sebelum diedarkan, vaksin harus melalui serangkaian uji klinis ketat untuk memastikan keamanannya serta efektivitasnya dalam memberikan perlindungan terhadap hepatitis A.
Tujuan Vaksin Hepatitis A
Meskipun jarang terjadi, pemberian vaksin hepatitis A bertujuan untuk mencegah komplikasi yang bisa dialami akibat penyakit ini. Hepatitis A dapat menyebabkan kerusakan hati sehingga memicu berbagai gangguan kesehatan yang terkait dengan fungsi hati.
Nah, ada tiga jenis vaksinasi hepatitis yang bisa didapatkan, seperti:
- Hanya vaksin hepatitis A.
- Kombinasi vaksin hepatitis A dan hepatitis B.
- Kombinasi vaksin hepatitis A dan demam tifoid.
Manfaat Vaksin Hepatitis A
Ada berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan ketika melakukan vaksinasi hepatitis A, seperti:
- Terhindar dari virus hepatitis A.
- Mencegah kerusakan atau gangguan pada hati.
- Menurunkan risiko penyebaran dan penularan hepatitis A.
- Mencegah komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat hepatitis A.
Kapan Harus Melakukan Vaksin Hepatitis A?
Vaksin hepatitis A merupakan salah satu prosedur kesehatan yang terbilang aman dan efektif untuk mencegah penyakit hepatitis A. Vaksinasi ini bisa dilakukan beberapa minggu sebelum kamu melakukan perjalanan ke daerah yang berisiko menularkan penyakit ini.
Selain itu, vaksin hepatitis A bisa diberikan pada anak-anak yang memasuki usia 12 hingga 23 bulan.
Berikut ini pemberian dosis vaksin hepatitis A, yaitu:
- Vaksin dosis pertama: Usia 12 hingga 23 bulan.
- Vaksin dosis kedua: Enam bulan setelah pemberian dosis pertama.
Anak-anak hingga orang dewasa yang belum pernah mendapatka vaksinasi hepatitis A, sebaiknya segera melakukan vaksinasi ini. Apalagi jika berencana untuk melakukan perjalanan ke lokasi yang berisiko.
Selain itu, hepatitis A juga disarankan untuk didapat oleh beberapa kelompok, seperti:
- Seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria.
- Seseorang yang menggunakan narkotika dengan alat suntik.
- Orang bekerja di lokasi yang berisiko penularan penyakit.
Seseorang yang belum pernah mendapatkan vaksin hepatitis A harus segera melakukan vaksinasi atau maksimal dua minggu setelah mengalami kontak langsung dengan pengidap hepatitis A.
Prosedur Vaksin Hepatitis A
Sebelum melakukan vaksinasi, tim medis akan memastikan kondisi kesehatan. Setelah kamu dinyatakan sehat, maka vaksin hepatitis akan diberikan melalui suntikan pada lengan bagian atas melalui otot lengan.
Setelah vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, maka kamu akan diminta untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Perlu diketahui bahwa pemberian vaksinasi hepatitis A dapat menyebabkan efek samping yang cukup ringan. Efek samping berupa nyeri dan kemerahan pada bekas suntikan. Selain itu, vaksinasi ini juga dapat menyebabkan demam ringan, rasa tidak nyaman, penurunan nafsu makan, hingga sakit kepala.
Cara Kerja Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus hepatitis A tanpa menyebabkan infeksi sebenarnya.
Vaksin ini mengandung virus hepatitis A yang telah dinonaktifkan (inaktivasi), sehingga tidak bisa berkembang biak atau menyebabkan penyakit, tetapi tetap bisa memicu respons imun yang kuat.
Setelah vaksin disuntikkan, sistem imun mengenali virus yang sudah dilemahkan ini sebagai ancaman dan mulai memproduksi antibodi untuk melawannya.
Antibodi ini akan tetap berada dalam tubuh dalam jangka waktu lama dan memberikan perlindungan jika seseorang terpapar virus hepatitis A di kemudian hari.
Dengan begitu, tubuh dapat merespons lebih cepat dan efektif, mencegah infeksi serta gejala yang ditimbulkannya.
Riset Terkait Efektivitas Vaksin Hepatitis A
Sebuah riset yang diterbitkan dalam jurnal Turkish Archives of Pediatrics, melakukan penelitian komprehensif mengenai efektivitas vaksin hepatitis A.
Hasilnya menunjukkan bahwa vaksin hepatitis A memiliki tingkat efektivitas yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 95 persen dalam mencegah infeksi virus hepatitis A.
Studi ini tidak hanya mengukur pembentukan antibodi setelah vaksinasi, tetapi juga memantau kejadian infeksi hepatitis A pada kelompok yang divaksinasi dan kelompok kontrol selama periode waktu yang signifikan.
Hasilnya secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak yang divaksinasi memiliki risiko infeksi hepatitis A yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Vaksin hepatitis A terbukti menjadi alat pencegahan yang efektif untuk melindungi anak-anak dari penyakit ini.
Interaksi Vaksin Hepatitis A dengan Obat Lain
Sebelum mendapatkan vaksin hepatitis A, penting untuk mengetahui apakah ada obat yang dapat memengaruhi efektivitasnya.
Beberapa jenis obat atau terapi tertentu dapat mengurangi respons imun tubuh terhadap vaksin.
Berikut ini berbagai interaksi yang perlu diperhatikan:
Obat Imunosupresif
Obat seperti kortikosteroid dosis tinggi, kemoterapi, atau terapi untuk penyakit autoimun dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini dapat mengurangi efektivitas vaksin hepatitis A karena tubuh tidak dapat membentuk perlindungan yang optimal.
Terapi Imunoglobulin
Jika seseorang menerima imunoglobulin (antibodi buatan) untuk mencegah infeksi, respons imun terhadap vaksin hepatitis A bisa berkurang.
Dokter dapat menyesuaikan jadwal pemberian vaksin agar tetap efektif.
Pemberian Bersamaan dengan Vaksin Lain
Vaksin hepatitis A bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain, seperti vaksin hepatitis B atau tifoid, tanpa mengurangi efektivitasnya.
Namun, jika diberikan bersama vaksin lain, dokter biasanya akan menyuntikkannya di lokasi tubuh yang berbeda.
Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang obat atau terapi yang sedang dijalani sebelum mendapat vaksin.
Dengan begitu, dokter dapat memastikan vaksin tetap memberikan perlindungan yang maksimal.
Tempat Melakukan Vaksin Hepatitis A
Kamu bisa mendapatkan vaksinasi hepatitis A di klinik atau di Halodoc.
Diperbarui pada 21 Maret 2025
Referensi:
CDC. Diakses pada 2025. Hepatitis A VIS.
CDC. Diakses pada 2025. Hepatitis A Information.
NHS. Diakses pada 2025. Vaccination Hepatitis A.
FAQ
1. Vaksin hepatitis A usia berapa?
Vaksin hepatitis A diberikan mulai usia 12 bulan ke atas. Berikut panduan jadwal vaksinasi hepatitis A:
- Anak-anak: Dosis pertama diberikan pada usia 12–23 bulan, lalu dosis kedua diberikan 6–18 bulan setelah dosis pertama.
- Dewasa: Vaksin diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 6–12 bulan.
2. Vaksin hepatitis A namanya apa?
Beberapa merek vaksin hepatitis A yang umum digunakan antara lain:
- Havrix
- Vaqta
- Avaxim
Selain itu, terdapat vaksin kombinasi hepatitis A dan B, seperti Twinrix.
3. Berapa harga suntik hepatitis A?
Harga vaksin hepatitis A bervariasi tergantung pada merek dan tempat pelayanan kesehatan.
Secara umum, harga per dosis bisa berkisar antara Rp500.000 – Rp1.500.000 di klinik atau rumah sakit swasta.
Untuk informasi lebih akurat, sebaiknya cek langsung di fasilitas kesehatan terdekat.
4. Imunisasi hepatitis A apakah wajib?
Vaksin hepatitis A tidak termasuk dalam imunisasi wajib di Indonesia, tetapi sangat dianjurkan, terutama bagi:
- Anak-anak usia 1 tahun ke atas
- Orang yang bepergian ke daerah dengan risiko tinggi hepatitis A
- Petugas kesehatan dan pekerja di industri makanan
- Orang dengan penyakit hati kronis
Jika kamu sering bepergian atau memiliki risiko tinggi, sebaiknya pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin ini.