Tukak Lambung

DAFTAR ISI
- Apa Itu Tukak Lambung?
- Penyebab Tukak Lambung
- Faktor Risiko Tukak Lambung
- Gejala Tukak Lambung
- Diagnosis Tukak Lambung
- Pengobatan Tukak Lambung
- Apa Kata Riset?
- Komplikasi Tukak Lambung
- Pencegahan Tukak Lambung
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Tukak Lambung?
Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung.
Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta kerongkongan (esofagus).
Lambung bertugas mencampur makanan dengan enzim dan asam untuk pencernaan. Lapisan pelindung lambung mencegah kerusakan dari asam lambung. Jika lapisan ini rusak, tukak lambung bisa terbentuk, sehingga mengganggu fungsi lambung.
Tukak lambung umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Namun, stres dan makanan pedas juga bisa memicu keparahan gejala.
Gejala utamanya termasuk nyeri perut yang intens saat lambung kosong, mual, hilang nafsu makan, dan kembung.
Penyebab Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan kondisi ketika timbulnya luka pada lambung yang menyebabkan beragam keluhan. Misalnya seperti nyeri ulu hati, sakit maag, atau mual.
Dinding lambung biasanya dilapisi selaput yang melindunginya dari asam lambung. Peningkatan kadar asam lambung atau penipisan selaput pelindung lambung, berpotensi memicu munculnya tukak lambung.
Penyebab umum yang dapat menurunkan perlindungan dinding lambung terhadap asam lambung meliputi:
1. Infeksi Bakteri Helicobacter Pylori
Infeksi bakteri H. pylori merupakan penyebab utama tukak lambung, yang dianggap bertanggung jawab atas sekitar 60 persen kasus tukak lambung dan setidaknya 90 persen tukak duodenum.
Bakteri tersebut hidup di lapisan perut dan bahan kimia yang mereka hasilkan bisa menyebabkan iritasi serta peradangan.
2. Penggunaan Obat Anti Inflamasi Non-steroid
Konsumsi obat anti inflamasi non-steroid yang sering atau berkepanjangan akan meningkatkan risiko tukak lambung, terutama bagi lansia.
3. Kanker
Tukak lambung juga bisa menjadi gejala kanker perut, terutama pada lansia.
Faktor Risiko Tukak Lambung
Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor juga yang dapat meningkatkan risiko tukak lambung, antara lain merokok dan konsumsi minuman keras.
Rokok bisa meningkatkan risiko tukak lambung pada orang yang sudah terinfeksi H. pylori.
Sementara itu, kandungan alkohol dalam minuman keras juga dapat menipiskan selaput pelindung dinding lambung, sekaligus meningkatkan kadar asam lambung.
Banyak yang menganggap makanan pedas atau kondisi stres sebagai penyebab tukak lambung. Anggapan ini tidak benar. Makanan dan stres tidak menyebabkan masalah kesehatan tersebut, tapi dapat memperparah gejalanya.
Gejala Tukak Lambung
Gejala utama yang dirasakan jika mengalami tukak lambung adalah nyeri atau perih pada perut.
Rasa sakit tersebut muncul karena terjadinya iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka. Gejala ini biasanya berupa rasa nyeri yang:
- Menyebar ke leher, pusar, hingga punggung.
- Muncul pada malam hari.
- Terasa makin parah saat perut kosong.
- Umumnya berkurang untuk sementara jika makan atau mengonsumsi obat penurun asam lambung.
- Hilang lalu kambuh beberapa hari atau minggu kemudian.
Di samping nyeri pada perut, ada beberapa gejala lain yang mungkin dialami, di antaranya nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan.
Ada juga gejala lain yang lebih jarang tapi bisa bersifat serius:
- Muntah darah: Muntah mungkin berwarna merah segar atau terlihat seperti ampas kopi, tergantung pada lama darah berada di dalam perut.
- Penurunan berat badan tanpa alasan jelas: Ini bisa menjadi tanda bahwa tukak lambung sedang mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
- Perubahan pada pola buang air besar: Tinja yang berwarna hitam bisa menunjukkan adanya darah yang telah tercerna.
Tanda-Tanda Bahaya yang Memerlukan Perhatian Medis Segera
Tanda-tanda bahaya atau “alarm symptoms” yang memerlukan penanganan medis segera meliputi:
- Muntah darah: Seperti disebutkan, ini menunjukkan perdarahan yang mungkin akut dan meluas.
- Feses hitam: Indikasi adanya perdarahan di saluran cerna bagian atas.
- Penurunan berat badan secara signifikan: Hal ini bisa mengindikasikan kondisi yang lebih serius atau bahkan adanya kanker.
- Nyeri perut yang parah dan mendadak: Bisa jadi tanda perforasi atau lubang di dinding lambung, situasi yang memerlukan intervensi medis darurat.
Jika Gejala Tukak Lambung Makin Mengganggu, Segera Hubungi Dokter Ini untuk mendapat penanganan yang lebih lanjut.

Fakta Unik Tentang Lambung
Lambung dewasa bisa memegang sekitar 1,5 liter makanan dan cairan. Ketika kosong, lambung dapat menyusut hingga ukuran yang cukup kecil. Tetapi saat makan, organ ini dapat membesar secara signifikan untuk menampung makanan yang baru dikonsumsi.
Diagnosis Tukak Lambung
Ada berbagai pemeriksaan yang bisa membantu dokter mendiagnosis masalah kesehatan ini, antara lain:
- Endoskopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan tabung fleksibel tipis melalui kerongkongan ke dalam perut. Endoskopi dilengkapi dengan kamera kecil, sehingga dokter bisa melihat apakah ada tukak atau tidak.
- Biopsi. Selama endoskopi, dokter bisa mengambil sampel jaringan kecil untuk diuji di laboratorium. Biopsi harus selalu dilakukan bila ditemukan tukak lambung.
- Tes napas C14. Ini untuk memeriksa keberadaan H. pylori, bakteri yang mengubah urea menjadi karbondioksida. Tes napas C14 dilakukan dengan cara menelan sejumlah karbon radioaktif (C14) dan menguji udara yang dihembuskan dari paru-paru. Pemeriksaan non-radioaktif ini bisa digunakan untuk anak-anak dan wanita hamil.
Pengobatan Tukak Lambung
Langkah pengobatan untuk tiap pengidap tentu tidak sama. Dokter menentukannya berdasarkan pada penyebab tukak lambung yang dialami pengidap.
Beberapa jenis obat yang umumnya akan digunakan untuk menangani tukak lambung meliputi:
- Antibiotik, apabila tukak lambung disebabkan oleh bakteri H. pylori.
- Penghambat pompa proton dan obat penghambat reseptor H2, apabila tukak lambung disebabkan oleh obat anti inflamasi non-steroid untuk menurunkan kadar asam lambung.
- Obat yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri secara cepat sebelum obat-obatan lainnya mulai bekerja.
Menangani penyebab tukak lambung dengan saksama akan menyembuhkan luka yang muncul sekaligus mencegah kekambuhannya.
Untuk membantu proses penyembuhan serta menghindari gejala tukak lambung yang makin parah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Langkah-langkah sederhana tersebut meliputi:
- Membatasi konsumsi minuman keras.
- Berhenti merokok.
- Mengurangi konsumsi teh dan kopi.
- Mengonsumsi produk berbahan dasar susu, seperti keju.
- Menghindari konsumsi makanan pedas atau berlemak.
- Makan dengan porsi kecil, tapi lebih sering.
- Miliki berat badan yang sehat dan ideal.
Bagi pengidap tukak lambung yang disebabkan oleh obat antiinflamasi non-steroid, sebaiknya diskusikan pada dokter mengenai alternatif obat atau penyesuaian dosis agar terhindar dari risiko tukak lambung.
Apa Kata Riset?
Sebuah studi di Journal of Clinical Medicine menjelaskan bahwa tukak lambung biasanya disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori atau penggunaan NSAIDs.
Perawatan umum menggunakan inhibitor pompa proton dan antagonis reseptor H2 sering efektif tetapi bisa memiliki efek samping.
Penelitian ini juga mengeksplorasi penggunaan tanaman obat sebagai alternatif yang lebih alami dan mungkin lebih aman untuk mencegah dan mengobati tukak lambung.
Komplikasi Tukak Lambung
Komplikasi akibat tukak lambung jarang terjadi. Namun, bila tidak ditangani secara tepat, berikut beberapa komplikasi yang bisa terjadi :
1. Perdarahan berat
Perdarahan adalah komplikasi paling umum dari tukak lambung. Ini terjadi ketika tukak mengikis dinding lambung atau pembuluh darah besar, sehingga menyebabkan perdarahan.
Gejala perdarahan internal bisa meliputi muntah darah, feses berwarna hitam, dan kelemahan ekstrem.
Perdarahan yang berat memerlukan penanganan medis segera karena bisa mengakibatkan kerusakan organ lain akibat kekurangan oksigen.
2. Perforasi
Perforasi terjadi ketika tukak membobol dinding lambung sepenuhnya, sehingga bisa membuat isi lambung bocor ke dalam rongga perut.
Ini adalah keadaan darurat medis yang bisa menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi pada rongga perut yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Gejala perforasi termasuk nyeri perut mendadak yang sangat parah, perut menjadi sangat keras, demam, dan dalam beberapa kasus, kolaps.
3. Obstruksi lambung
Obstruksi lambung terjadi ketika tukak menyebabkan pembengkakan atau jaringan parut yang memblokir pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.
Kondisi ini bisa menyebabkan mual, muntah, kembung, dan penurunan berat badan. Obstruksi memerlukan intervensi medis untuk mengatasi sumbatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jika tidak segera ditangani, potensi komplikasi di atas bisa meningkatkan risiko kerusakan permanen atau kematian.
Perawatan darurat bisa melibatkan pemberian cairan intravena, transfusi darah, pembedahan darurat, atau prosedur endoskopi untuk mengontrol perdarahan dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Nah, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan peluang terjadinya komplikasi dari tukak lambung, antara lain usia, pemakaian obat antiinflamasi nonsteroid, infeksi Helicobacter pylori, merokok dan konsumsi alkohol.
Usia pengidap serta penggunaan obat antiinflamasi non-steroid akan memengaruhi risiko seseorang untuk mengalami komplikasi tukak lambung.
Lansia di atas 70 tahun merupakan kelompok pengidap yang memiliki risiko komplikasi tertinggi.
Pencegahan Tukak Lambung
Terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan agar terhindar dari risiko terkena tukak lambung, seperti:
- Menjaga kebersihan, misalnya sering mencuci tangan dan memastikan makanan benar-benar matang sebelum mengonsumsinya.
- Berhati-hati dalam penggunaan obat anti inflamasi non-steroid agar tidak berlebihan.
- Mengurangi atau berhenti merokok.
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala tukak lambung yang telah dipaparkan tadi. Penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi.
Kamu juga bisa membicarakan gejala kesehatan yang kamu alami dengan menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa tanya dokter spesialis penyakit dalam dan minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.