Tes VCT
DAFTAR ISI
- Apa Itu Tes VCT?
- Tujuan Tes VCT
- Manfaat Tes VCT
- Kapan Harus Melakukan Tes VCT?
- Rekomendasi Psikolog di Halodoc
- Prosedur Tes VCT
- Tempat Melakukan Tes VCT
- Biaya Tes VCT
Apa Itu Tes VCT?
Voluntary Counselling and Testing (VCT) adalah konseling terkait penyakit HIV/AIDS secara pribadi dan rahasia. Proses konseling membantu seseorang untuk mengelola kondisi mental sebelum menjalani tes HIV maupun mengetahui risiko penularan HIV dan bagaimana cara mencegahnya.
Hasil tes bersifat tertutup dan rahasia. Jadi, seseorang tidak perlu ragu atau khawatir untuk menjalani konseling ini.
VCT penting untuk mencegah HIV dan memberikan perawatan bagi yang sudah terinfeksi. Dengan VCT, seseorang bisa tahu status HIV-nya dalam lingkungan yang rahasia, dan mendapatkan konseling serta rujukan untuk dukungan emosional dan perawatan medis lanjutan.
Tujuan Tes VCT
Tujuan dari konseling HIV adalah mencegah penularan HIV dan memberikan dukungan emosional bagi mereka yang ingin mempertimbangkan pengujian HIV.
Baik membantu membuat keputusan untuk diuji atau tidak, maupun untuk memberikan dukungan dan memfasilitasi pengambilan keputusan setelah pengujian.
Dengan persetujuan pasien, konseling nantinya bisa diperluas untuk pasangan seksual, anggota keluarga atau teman dekat.
Manfaat Tes VCT
Orang yang terdeteksi positif HIV/AIDS bisa mendapatkan perawatan medis yang cepat dan tepat. Mereka juga bisa segera melakukan pencegahan untuk penyakit yang berkaitan dengan HIV.
Wanita hamil yang tahu status HIV-nya juga bisa mencegah penularan ke bayi mereka. Pengetahuan tentang status HIV bisa membantu seseorang membuat keputusan untuk melindungi diri dan pasangan seksualnya dari infeksi.
Melansir dari United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), studi terbaru menunjukkan bahwa VCT bisa menjadi cara yang efektif dan hemat biaya untuk mencegah penularan HIV.
Kapan Harus Melakukan Tes VCT?
Seseorang sebaiknya melakukan tes VCT apabila terlibat dalam perilaku yang meningkatkan risiko tertular HIV, seperti hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang status HIV-nya tidak diketahui.
Orang yang terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang, terutama menggunakan jarum suntik bersama.
Selain itu, wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan, juga dianjurkan menjalani tes untuk melindungi diri dan bayi dari penularan HIV.
Bagi orang yang mengalami gejala HIV atau memiliki penyakit yang sering terjadi pada orang dengan HIV sangat dianjurkan untuk melakukan tes VCT.
Nah, Ketahui Ciri-Ciri HIV ketika Pertama Kali Terinfeksi berikut ini.
Rekomendasi Psikolog di Halodoc
Jika keluarga atau kerabat kamu ingin melakukan VCT dengan psikolog tepercaya, maupun memiliki pertanyaan terkait informasi lebih lanjut, segera hubungi ahlinya di Halodoc.
Nah, berikut beberapa psikolog berpengalaman yang bisa kamu hubungi. Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- Munazilah S.Psi, M.Psi
- Dina Zhafarina M.Psi
- Bayu Prasetya Yudha S.Psi, MM, M.Psi
- Nesi Merlitha S.Psi, M.Psi
Kamu dapat dengan mudah menghubungi ahli melalui layanan konsultasi online Halodoc yang tersedia 24/7.
Jangan khawatir, privasi kamu akan terjamin aman dengan menggunakan layanan Halodoc.
Jika dokter atau psikolog tidak tersedia atau sedang offline saat kamu berkonsultasi, kamu masih dapat membuat janji konsultasi di waktu lain melalui aplikasi Halodoc.
Ayo segera hubungi psikolog ahli melalui Halodoc sekarang juga!
Prosedur Tes VCT
Proses VCT melibatkan pre-test dan post-test.. Konseling HIV disesuaikan dengan kebutuhan pasien, seperti individu, pasangan, keluarga, atau anak-anak, dan harus disesuaikan dengan lingkungan di mana konseling dilakukan.
Isi dan cara konseling dapat berbeda untuk pria dan wanita, serta kelompok-kelompok tertentu seperti anak muda, pria yang berhubungan seks dengan pria, pengguna obat suntik, atau pekerja seks.
Konseling juga dapat disesuaikan dengan konteks intervensi, misalnya konseling terkait dengan terapi pencegahan tuberkulosis atau pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.
Membangun hubungan yang baik, menunjukkan rasa hormat, dan pengertian dapat membantu dalam menyelesaikan masalah dalam situasi yang sulit.
Cara memberikan informasi tentang status serostatus HIV sangat penting untuk membantu seseorang dalam menerima berita bahwa mereka terinfeksi HIV.
Nah, berikut prosedur tes VCT yang perlu dijalani:
1. Pre-test counseling
Sebelum melakukan tes HIV, pasien perlu melakukan pre-test counseling terlebih dahulu. Tujuannya untuk mempersiapkan seseorang tentang tes HIV.
Caranya dengan menjelaskan tentang prosedur tes HIV dan mengoreksi informasi yang salah tentang penyakit HIV/AIDS.
Konseling juga bisa membahas tentang risiko pribadi seseorang, seperti seksualitas, hubungan, perilaku seksual, dan penggunaan obat-obatan yang bisa meningkatkan risiko terinfeksi HIV, serta cara mencegah HIV.
Konselor juga akan membahas dampak mengetahui status serostatus HIV dan bagaimana cara menghadapinya.
Setelah proses konseling selesai dan pasien siap, maka tes HIV bisa dilakukan. Nah, berikut 2 Langkah-Langkah Pemeriksaan Tes HIV yang perlu kamu tahu.
2. Post-test counseling
Orang yang telah melakukan tes HIV selanjutnya akan menjalani konseling kembali. Pada sesi konseling ini, pasien diharapkan memahami hasil tes dan mulai menerima statusnya, apakah positif atau negatif.
Jika hasil tes positif, konselor akan memberitahu secara proaktif dan memberikan dukungan emosional. Konselor juga akan membicarakan bagaimana pasien dapat menghadapi situasi ini.
Selama sesi konseling ini, pastikan pasien memiliki dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau teman.
Konselor juga bisa membantu mencari informasi tentang layanan yang dapat membantu pasien menerima status HIV dan menjalani hidup dengan lebih positif.
Berbicara dengan pasangan atau orang terdekat seringkali dapat membantu, dan beberapa orang mungkin ingin memiliki seseorang yang mendampingi mereka selama konseling.
Penting juga untuk membahas bagaimana mencegah penularan HIV kepada pasangan seksual yang belum terinfeksi atau belum diuji.
Berbagi status HIV dengan pasangan seksual adalah langkah penting agar praktik seks selanjutnya dilakukan lebih aman.
Konseling juga penting ketika hasil tes HIV negatif. Meskipun merasa lega, konselor akan membahas tindak pencegahan agar status HIV tetap negatif.
Misalnya, seperti menggunakan kondom, tidak berbagi jarum suntik atau bergonta ganti pasangan seksual.
Perlu diketahui juga kalau hasil tes negatif bisa terjadi selama “periode jendela” (sekitar 4-6 minggu setelah terinfeksi).
Artinya, ini tidak selalu menjamin bahwa seseorang tidak terinfeksi. Oleh karena itu, sebaiknya ulangi tes dalam 1-3 bulan untuk memastikan hasilnya.
Tempat Melakukan Tes VCT
Kamu bisa mendapatkan tes VCT maupun tes HIV di puskesmas, klinik, rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Terkadang, layanan ini juga tersedia dalam kelompok atau perkumpulan tertentu.
Biaya Tes VCT
Saat ini umumnya tes VCT diadakan secara gratis, terutama di fasilitas-fasilitas kesehatan milik pemerintah. Biaya yang perlu disiapkan biasanya untuk keperluan administrasi atau pendaftaran saja.
Bagi fasilitas kesehatan non pemerintah, tes ini umumnya berkisar Rp. 75.000 – Rp. 100.000, tergantung tempat dan jenis layanannya.
Nah, itulah penjelasan mengenai voluntary counselling and testing (VCT) yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu punya pertanyaan lain terkait tes ini, jangan ragu menghubungi psikolog di Halodoc.
Tenang, privasi kamu akan terjaga dengan aman melalui layanan Halodoc!
Tunggu apa lagi? Ayo pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS). Diakses pada 2024. Voluntary Counselling and Testing (VCT).
UNESCO: Health and Education Resource Centre. Diakses pada 2024. What is Voluntary Counselling and Testing?
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan