Tes Anti Cytomegalovirus IgM
Tes anti cytomegalovirus (CMV) IgM mendeteksi antibodi IgM terhadap cytomegalovirus. Antibodi IgM merupakan antibodi yang pertama kali muncul di dalam darah bila infeksi terjadi dan akan menghilang dalam beberapa bulan. Cytomegalovirus adalah virus umum yang biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya penyakit ringan.
Tes terhadap CMV dapat mendeteksi antibodi IgM dalam darah yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap infeksi atau mendeteksi CMV secara langsung. Antibodi IgM biasanya berkembang dalam 1-2 minggu setelah infeksi awal dan tidak lagi terdeteksi setelah beberapa bulan.
Tujuan Tes Anti Cytomegalovirus IgM
Tes ini digunakan untuk membantu menentukan apakah seseorang memiliki infeksi CMV aktif. Setelah infeksi awal, virus biasanya menjadi tidak aktif tetapi dapat aktif kembali di kemudian hari dalam kehidupan seseorang. Antibodi IgM tambahan diproduksi saat infeksi laten menjadi aktif.
CMV adalah virus golongan keluarga Herpes yang juga termasuk virus yang menyebabkan cacar air dan mononucleosis. CMV menyebar melalui kontak dekat dengan darah atau cairan tubuh termasuk melalui kontak seksual. Infeksi CMV sangat umum dan kebanyakan orang akan terpapar pada usia 25 – 40 tahun, terutama pada ibu hamil.
Manfaat Tes Anti Cytomegalovirus IgM
Manfaat pemeriksaan ini adalah untuk mendiagnosis infeksi CMV primer atau reinfeksi (pada wanita hamil dan janinnya), dan sebagai uji saring pada pengidap transplantasi. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi:
- Wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil.
- Wanita yang baru/sedang hamil, bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali.
- Bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil.
Kapan harus Melakukan Tes Anti Cytomegalovirus IgM?
Ibu hamil adalah kelompok yang sangat dianjurkan untuk melakukan tes ini. Mayoritas ibu hamil baru melakukan pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus) saat anak sudah tumbuh dalam kandungan. Padahal, tes TORCH harus dilakukan sebelum pembuahan, terutama saat ibu sedang mengatur program kehamilan. Pada trimester pertama kehamilan, ibu harus segera melakukan tes anti-CMV, meskipun sudah hamil.
Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang dapat mencegah infeksi cytomegalovirus. Infeksi bawaan tidak dapat dicegah pada janin dengan kekebalan yang berkembang melalui infeksi berulang. Kehamilan aman jika hasil IgG anti-CMV (+) dan IgM anti-CMV (-), atau keduanya negatif. Namun, bila hasilnya IgM (+) dan IgG (-) atau keduanya positif, maka dokter perlu melakukan pemantauan yang ketat terhadap perkembangan janin selama kehamilan.
Selain wanita hamil, orang yang menerima transplantasi organ atau sumsum tulang dan bayi baru lahir dengan kelainan bawaan (kongenital) tertentu, juga lebih dianjurkan untuk melakukan tes ini.
Prosedur Tes Anti Cytomegalovirus IgM
Tes ini biasa menggunakan beberapa sampel. Tes ini dapat menggunakan darah untuk mendiagnosis infeksi CMV pada orang dewasa yang memiliki gejala. Namun, darah bukanlah sampel terbaik untuk menguji bayi baru lahir dengan dugaan infeksi CMV. Bayi yang baru lahir biasanya akan melakukan tes dengan mengambil air liur atau urine.
Tempat Melakukan Tes Anti Cytomegalovirus IgM
Tes anti cytomegalovirus dapat dilakukan di fasilitas kesehatan (klinik, rumah sakit, atau laboratorium) yang menyediakan layanan tes tersebut.
Kini kamu bisa melakukan Tes anti cytomegalovirus dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya). melalui aplikasi Halodoc apabila punya pertanyaan lain seputar prosedur di atas. Download Halodoc sekarang juga!