Tanaman Herbal
DAFTAR ISI
- Pengertian Tanaman Herbal
- Jenis Tanaman Herbal
- Cara Megonsumsi Tanaman Herbal
- Efek Samping Tanaman Herbal
Pengertian Tanaman Herbal
Tanaman herbal adalah tumbuhan yang dipercaya memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral. Tujuannya yakni membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Ada berbagai bagian tanaman yang bisa digunakan sebagai obat herbal, mulai dari daun, akar, hingga bunganya.
Meskipun sudah digunakan turun temurun, tapi jika tidak digunakan secara tepat, tanaman berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Untuk itu, jangan sembarangan mengonsumsi obat herbal dan pastikan kamu mengonsumsinya sesuai petunjuk atau arahan dari ahlinya.
Jenis Tanaman Herbal
Ada beberapa jenis tanaman herbal yang kerap digunakan sebagai perawatan atau penanganan keluhan kesehatan yang terbilang ringan, yaitu:
1. Ginseng
Ginseng memiliki senyawa aktif berupa ginsenosides. Ini adalah senyawa yang bersifat antiradang, antikanker, dan antioksidan. Manfaatnya mulai dari meningkatkan imunitas tubuh, fungsi otak, hingga energi.
Selain gingseng, kencur juga memiliki banyak manfaat. Baca di artikel ini: “Tak Hanya Baik untuk Sistem Imun, Kencur Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan Tubuh“.
2. Ginkgo biloba
Ekstrak tanaman ginkgo biloba mampu meningkatkan memori dan fungsi kesehatan otak pada pengidap stroke iskemik. Meski bermanfaat, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat ini.
3. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang merupakan antioksidan dan zat antiradang. Nutrisi itu berperan penting dalam meningkatkan kesehatan pencernaan, mengatur kolesterol dan gula darah, serta menurunkan potensi kanker.
4. Chamomile
Chamomile adalah bunga tanaman yang dimanfaatkan untuk mengatasi diare, konstipasi, infeksi kandung kemih, hingga luka. Kandungan ini banyak ditemukan dalam bentuk teh atau bunga yang dikeringkan.
5. Lengkuas atau laos
Lengkuas adalah tanaman herbal yang mengandung galangin, flavonoid dan beta sitosterol. Tak hanya itu, rempah ini juga mengandung nutrisi lain, seperti zat besi, vitamin A dan C, karbohidrat, dan serat.
Cara kerjanya berperan sebagai antioksidan. Manfaatnya mulai dari meredakan rasa nyeri dan sakit akibat peradangan, meningkatkan kesuburan pria, melawan infeksi dan berperan sebagai antikanker.
6. Jahe
Jahe mengandung banyak nutrisi penting, seperti karbohidrat, serat, protein, mineral seperti zat besi dan potasium, serta vitamin C. Tanaman yang kerap dipakai sebagai bumbu masakan ini efektif melancarkan sistem pencernaan manusia.
7. Kencur
Kencur menjadi salah satu jenis tanaman herbal yang kerap diolah sebagai jamu. Cita rasanya cukup manis dan memiliki sensasi sedikit pedas saat masuk ke dalam tubuh.
8. Temulawak
Temulawak menjadi salah satu tanaman herbal yang berfungsi membantu mengatasi masalah pencernaan, seperti kembung, sindrom iritasi usus, dan sakit lambung. Meski bermanfaat, mengonsumsi temulawak dalam jumlah berlebihan dapat memicu iritasi lambung dan muntah.
9. Lidah buaya
Lidah buaya mengandung vitamin dan mineral penting, seperti magnesium, kalium, kalsium, mangan, dan vitamin A, C serta E. Manfaatnya mulai dari meningkatkan kesehatan pencernaan sampai menghilangkan jerawat.
10. Daun mint
Daun mint memiliki cita rasa sedikit pedas, tapi dapat melegakan napas dan tenggorokan. Tanaman herbal ini berfungsi meredakan nyeri otot, gangguan pencernaan, dan rasa mual berlebihan.
11. Daun kemangi
Daun yang sering dikonsumsi sebagai lalapan ini efektif meredakan perut kembung, menambah nafsu makan, dan mengobati luka ringan di kulit. Di dalamnya mengandung mineral penting, seperti kalium, mangan, tembaga, dan magnesium.
12. Rosemary
Rosemary adalah tanaman herbal ini mengandung zat besi, kalsium, dan vitamin B 6. Di dalamnya juga mengandung antioksidan yang mampu meningkatkan kekebalan dan sirkulasi darah dalam tubuh serta memperbaiki suasana hati.
13. Daun ketumbar
Daun ketumbar mengandung protein, natrium, kalsium, zat besi, dan vitamin C. Tanaman herbal ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Nutrisi di dalamnya dapat menghilangkan zat beracun di dalam organ tersebut.
14. Sambiloto
Sambiloto mengandung andrografolida, alkane, dan keton yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Manfaatnya mulai dari mencegah paparan virus dan mengatasi berbagai penyakit, seperti radang tenggorokan dan amandel.
15. Kumis kucing
Kumis kucing mengandung senyawa minyak atsiri, polifenol, alkaloid, saponin, flavonoid, dan sinensetin. Manfaatnya mulai menyembuhkan radang kandung kemih, asam urat, diabetes, dan sakit ginjal.
Baca juga: 10 Herbal untuk Meredakan Sakit Perut Bagian Bawah
Cara Megonsumsi Tanaman Herbal
Ada berbagai jenis tanaman herbal yang bisa dikonsumsi. Mereka biasanya diolah menjadi berbentuk bubuk, kapsul, krim, dikeringkan, dicacah, hingga dijadikan cairan.
Berikut ini cara menggunakan tanaman herbal yang umum dilakukan, yaitu:
- Obat herbal berbentuk kapsul biasanya langsung dikonsumsi menggunakan air putih.
- Obat yang berbentuk cairan juga bisa langsung dikonsumsi.
- Obat herbal yang telah dihancurkan bisa dikonsumsi seperti teh.
- Obat herbal yang dikeringkan bisa dikonsumsi dengan cara direbus.
- Obat herbal yang berbentuk krim bisa langsung dioleskan pada bagian tubuh yang memerlukan perawatan.
- Obat herbal juga bisa digunakan untuk berendam menggunakan air hangat.
Sebaiknya jangan mendiagnosis sendiri keluhan kesehatan yang kamu alami. Pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan atau perawatan menggunakan bahan herbal.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Konsumsi Tanaman Herbal
Berikut ini hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menggunakan bahan herbal:
- Pastikan kamu mengetahui informasi dan penjelasan mengenai bahan herbal yang akan kamu gunakan.
- Jika kamu memutuskan untuk menggunakan bahan herbal sebagai pengobatan, jangan gunakan sebagai pengobatan utama. Gunakan sebagai perawatan pendukung saja.
- Pastikan kamu mengikuti dosis atau cara konsumsi yang sesuai dengan keterangan yang diberikan.
- Waspada terhadap reaksi alergi yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat herbal.
Tidak ada salahnya mencari tahu produsen atau pembuat obat herbal yang akan kamu konsumsi untuk memastikan keamanan dan kebersihan dari obat yang kamu konsumsi.
Siapa Saja yang Sebaiknya Menghindari Tanaman Herbal?
Bahan herbal tidak dapat dikonsumsi oleh semua orang. Ada beberapa kelompok yang sebaiknya menghindari penggunaan untuk pengobatan, seperti:
- Pengidap gangguan ginjal.
- Ibu hamil dan menyusui.
- Lansia.
- Anak-anak.
Efek Samping Tanaman Herbal
Efek samping tanaman herbal yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Reaksi alergi.
- Ruam.
- Asma.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Muntah.
- Perut kembung.
- Diare.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya segera kunjungi rumah sakit dan lakukan pemeriksaan ketika kamu mengalami gejala dari reaksi alergi. Penting untuk selalu mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dan saran dari dokter.