Taeniasis
Pengertian Taeniasis (Infeksi Cacing Pita)
Taeniasis merupakan penyakit yang yang disebabkan oleh infeksi cacing pita. Parasit ini bisa menginfeksi manusia dan hewan.
Cacing pita memiliki ukuran tubuh yang besar. Beberapa di antaranya bisa tumbuh hingga 9 meter di dalam tubuh. Sayangnya, pengidap taeniasis bisa tidak mengetahui keberadaan cacing di dalam tubuhnya.
Kondisi ini baru pengidapnya sadari ketika mereka melihat bagian tubuh cacing yang keluar saat buang air besar.
Ada 4 Fakta tentang Taeniasis, Gangguan karena Cacing Pita yang juga menarik untuk diketahui.
Penyebab Taeniasis (Infeksi Cacing Pita)
Infeksi cacing pita terjadi saat telur atau larva cacing pita masuk ke dalam tubuh.
Jika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan yang mengandung parasit tersebut, telur cacing pita berukuran kecil akan masuk ke dalam tubuh.
Setelah tertelan, telur akan berkembang menjadi larva di saluran pencernaan.
Manusia bisa menelan larva cacing pita yang tersembunyi pada daging hewan yang mentah atau kamu masak tidak matang. Cacing pita dewasa bisa memanjang sampai 15 meter dan mampu bertahan hidup hingga 30 tahun dalam tubuh inangnya.
Beberapa jenis cacing pita yang bisa menginfeksi tubuh manusia misalnya cacing pita daging sapi dan daging babi, cacing pita ikan, cacing pita kerdil, dan cacing pita anjing.
Cari tahu lebih lanjut Bahaya Penularan Cacing Pita pada Manusia.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena taeniasis adalah:
- Tidak menjaga kebersihan pribadi dengan baik. Misalnya, tidak mencuci tangan sebelum makan atau mempersiapkan makanan, bisa meningkatkan risiko tertular infeksi cacing pita melalui mulut.
- Kontak dengan kotoran hewan. Risiko penyakit ini juga lebih besar bagi seseorang yang bekerja di peternakan, yaitu ketika pembuangan kotoran manusia dan hewan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
- Bepergian ke negara-negara berkembang yang sanitasinya buruk dapat meningkatkan risiko untuk terkena infeksi.
- Mengonsumsi daging mentah atau kurang matang, cara memasak yang tidak benar tidak bisa membunuh telur dan larva cacing pita yang ada dalam daging.
- Hidup di kawasan endemik taeniasis.
- Mengidap kondisi medis tertentu seperti AIDS atau HIV, diabetes, penerima transplantasi organ, hingga kemoterapi yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Gejala Taeniasis (Infeksi Cacing Pita)
Sebagian besar kasus taeniasis umumnya tak menimbulkan gejala. Namun, ada juga beberapa pengidap yang mengalami berbagai keluhan atau gejala.
Gejala yang muncul atau pengidapnya rasakan bisa bergantung pada jenis cacing pita yang masuk ke dalam tubuh.
Berikut beberapa gejala yang mungkin terjadi oleh pengidap infeksi cacing pita:
- Rasa nyeri pada perut bagian atas.
- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
- Mual dan muntah.
- Nafsu makan menurun.
- Gangguan pencernaan (diare).
- Iritasi pada sekitar anus.
- Sakit kuning.
- Terlihat cacing atau telur cacing pada tinja.
Jika larva cacing bermigrasi keluar dari usus dan membentuk kista pada jaringan tubuh lain, maka pengidap taeniasis akan merasakan beberapa gejala seperti:
- Munculnya benjolan.
- Sakit kepala.
- Infeksi bakteri.
- Batuk atau nyeri pada paru-paru akibat abses (nanah).
- Reaksi alergi terhadap larva.
- Gejala neurologis, termasuk kejang-kejang.
Diagnosis
Seperti penyakit pada umumnya, dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik seputar gejala-gejala yang terjadi pada pasien.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti pengambilan sampel tinja, tes darah lengkap, hingga pemeriksaan pemindaian seperti CT scan, rontgen, hingga MRI bila pasien mengalami infeksi berat.
Pengobatan Taeniasis (Infeksi Cacing Pita)
Pada beberapa kasus, orang dengan infeksi cacing pita bisa sembuh tanpa pengobatan. Parasit tersebut akan keluar dari tubuh dengan sendirinya.
Untuk menangani taeniasis, biasanya dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan untuk membasmi cacing pita dewasa saja. Untuk infeksi invasif akan dokter tangani berdasarkan lokasi dan efek infeksi.
Beberapa obat yang biasanya dokter resepkan adalah praziquantel dan albendazole. Kedua obat ini mampu membunuh cacing parasit dan juga telurnya.
Untuk dapat membersihkan seluruh cacing dan infeksi di dalam tubuh, obat ini perlu kamu konsumsi selama beberapa minggu. Akhirnya, cacing keluar melalui tinja.
Meski begitu, ada beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan setelah mengonsumsi obat ini. Contohnya, pusing dan sakit perut. Maka dari itu, dosis yang dikonsumsi harus sesuai dengan yang diresepkan dokter.
Komplikasi Taeniasis (Infeksi Cacing Pita)
Infeksi cacing pita yang tak ditangani dengan tepat bisa memicu berbagai masalah lainnya. Salah satu komplikasi taeniasis yang bisa terjadi adalah sumbatan pada usus.
Cacing pita dapat menutup organ tubuh tersebut. Untuk mengatasinya, dokter perlu melakukan pembedahan.
Selain itu, cacing ini juga bisa berpindah ke bagian tubuh lainnya, seperti jantung, mata, atau otak. Kondisi ini disebut juga sistiserkosis. Jika dibiarkan, gangguan ini dapat menimbulkan masalah, seperti kejang atau infeksi pada sistem saraf.
Berikut beberapa komplikasi lainnya yang mungkin terjadi:
- Penyakit Hidatidosa.
- Gangguan sistem saraf pusat dan otak.
- Terganggunya fungsi organ seperti pada paru-paru atau hati bila larva pindah ke bagian tersebut.
Pencegahan Taeniasis
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah taeniasis yaitu:
- Hindari mengonsumsi daging, ikan, dan daging babi yang tidak matang sempurna.
- Cuci dan masaklah semua buah-buahan serta sayuran sebelum dimakan.
- Bagi yang memiliki peternakan, buanglah kotoran hewan dan manusia dengan benar, agar tidak mencemari makanan dan minuman.
- Harap berhati-hati saat mengonsumsi makanan dan minuman ketika berada di kawasan rawan cacing pita (biasanya di negara berkembang).
- Bawalah hewan peliharaan ke dokter hewan jika terinfeksi cacing pita.
- Masaklah daging hingga benar-benar matang.
- Bekukan daging setidaknya 12 jam, dan ikan minimal 24 jam untuk membunuh telur dan larva cacing pita.
- Cucilah tangan dengan sabun sebelum dan sesudah mengolah makanan, sebelum makan, dan setelah keluar dari toilet.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera memeriksakan diri ke dokter jika kamu menemukan cacing di tinja kamu atau mengalami salah satu gejala taeniasis di atas.
Kamu juga bisa menghubungi dokter untuk konsultasi mengenai masalah kesehatan kamu dan keluarga di aplikasi Halodoc.✔️ Klik banner di bawah ini untuk konsultasi dengan dokter spesialis.
Baca juga: Waspada, Taeniasis Dapat Sebabkan Gangguan Saraf