Stomatitis
DAFTAR ISI
- Apa Itu Stomatitis?
- Gejala Stomatitis
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Stomatitis
- Penyebab dan Faktor Risiko Stomatitis
- Jenis-Jenis Stomatitis
- Diagnosis Stomatitis
- Pencegahan Stomatitis
- Penanganan Stomatitis
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Stomatitis?
Stomatitis adalah peradangan pada bagian dalam mulut, yang bisa terjadi di bibir, gusi, lidah, atau pipi bagian dalam.
Kondisi ini sering menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan, dan dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi virus, bakteri, alergi makanan, atau iritasi akibat kebiasaan buruk, seperti menggigit bibir atau menggosok gigi terlalu keras. Luka kecil atau sariawan adalah contoh umum dari stomatitis.
Jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, atau berbicara.
Dengan mengetahui gejalanya lebih awal, kita bisa mencari cara penanganan yang tepat dan mengurangi risiko komplikasi atau rasa nyeri yang lebih parah.
Gejala Stomatitis
Gejala stomatitis bisa meliputi beberapa hal yang membuat mulut terasa tidak nyaman.
Beberapa tanda yang bisa muncul antara lain:
- Kemerahan dan pembengkakan di bagian dalam mulut.
- Munculnya lepuhan kecil (atau kumpulan lepuhan) di sekitar bibir.
- Satu atau lebih luka di dalam mulut yang biasanya berwarna putih, abu-abu, atau kuning dengan tepi merah.
- Bercak putih atau abu-abu yang terlihat di lidah, langit-langit mulut, atau bagian dalam pipi.
- Rasa terbakar di lidah atau langit-langit mulut.
- Rasa sakit atau tidak nyaman, dari ringan hingga parah, yang bisa membuat sulit untuk makan, menelan, atau berbicara.
Memahami gejala-gejala tersebut dapat membantu dalam mengenali stomatitis lebih awal dan mencari cara penanganannya.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Stomatitis
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala stomatitis, sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Dokter di Halodoc berikut memiliki pengalaman selama lebih dari 4 tahun, sehingga mereka mampu membantu kamu dalam mengatasi gejala stomatitis.
Tak perlu khawatir, sebab mereka juga telah mendapatkan ulasan positif dari pasien-pasien yang telah mereka tangani.
Nah, berikut ini daftar rekomendasinya:
1. dr. Bendy Dwi Irawan
Kamu bisa menghubungi dokter Bendy Dwi Irawan, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati pada tahun 2019.
Dokter Bendy Dwi Irawan kini berpraktik di Lampung Utara dan tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR JE00000236113617.
Dengan pengalaman selama 5 tahun, dr. Bendy Dwi Irawan mampu memberikan penanganan akurat terkait gejala stomatitis.
Chat dr. Bendy Dwi Irawan Mulai dari Rp22.500,- di Halodoc.
2. dr. Rama Dani Putra
Dokter rekomendasi berikutnya yaitu dokter Rama Dani Putra, seorang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah tahun 2016.
Saat ini, ia menjalani praktik di Batam, Riau dan telah tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan nomor STR 1311100223174037.
Berbekal pengalaman 8 tahun, dr. Rama Dani Putra dapat kamu percayai dalam mengobati gejala stomatitis melalui Halodoc.
Chat dr. Rama Dani Putra Mulai dari Rp50.000,- di Halodoc.
Itulah dokter rekomendasi Halodoc yang siap memberikan layanan konsultasi seputar gejala stomatitis.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter tersebut untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan.
Dengan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja dengan cepat dan mudah.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Penyebab dan Faktor Risiko Stomatitis
Stomatitis dapat disebabkan oleh kekurangan asupan vitamin seperti zat besi, asam folat, vitamin B12 atau B kompleks.
Selain itu, stomatitis juga bisa dipengaruhi oleh kondisi berikut:
- Infeksi virus herpes (HSV-1)
- Infeksi bakteri dan jamur
- Luka akibat gigi palsu yang tidak pas
- Kebiasaan merokok
- Reaksi alergi terhadap obat kumur, lipstik, atau makanan pedas
- Sedang menjalani kemoterapi dan terapi radiasi
- Konsumsi obat tertentu seperti beta-blocker, imunosupresan, dan NSAID
- Mengidap penyakit celiac atau penyakit kulit lainnya.
Seseorang dengan kondisi berikut memiliki risiko tinggi mengalami stomatitis, antara lain:
- Anak-anak dan remaja berusia 10-19 tahun
- Jarang menyikat gigi atau tidak berhati-hati saat menyikat gigi
- Mengalami perubahan sistem imun
- Mengidap infeksi mulut, misalnya gingivitis
- Keadaan mulut yang kering.
Perlu diketahui bahwa air liur berfungsi memberikan lapisan pelindung pada mulut.
Jika jumlahnya tidak cukup, risiko cedera dan infeksi stomatitis akan meningkat.
Jenis-Jenis Stomatitis
Stomatitis merupakan kondisi peradangan dalam mulut.
Secara umum, stomatitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Stomatitis Aftosa
Stomatitis aftosa ditandai dengan luka sariawan di dalam pipi, gusi, bagian dalam bibir, atau lidah.
Jenis peradangan ini sering terjadi pada anak-anak dan remaja berusia 10–19 tahun dan biasanya disebabkan oleh kurangnya kebersihan mulut atau kerusakan pada mukosa.
Faktor lain seperti sistem imun yang lemah, obat-obatan, kekurangan nutrisi, dan makanan tertentu juga bisa memicu stomatitis aftosa.
Stomatitis aftosa terbagi lagi menjadi tiga bentuk:
- Aftosa Minor (Mikulicz’s aphthae): Luka berbentuk oval berukuran kurang dari 1 cm dan ditemukan pada sekitar 80 persen kasus.
- Aftosa Mayor (periadenitis mukosa nekrotika): Luka oval berukuran lebih dari 1 cm, telah terjadi sekitar 10 sampai 15 persen kasus.
- Herpetiform ulceration: Luka kecil berbentuk bulat berukuran 1–3 mm, dengan waktu penyembuhan yang lebih lama.
2. Stomatitis Herpes
Stomatitis herpes disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan biasanya muncul di area luar bibir.
Berbeda dengan stomatitis aftosa, herpes ini bersifat menular melalui cairan dari luka. Gejalanya biasanya bertahan selama 5–7 hari.
Selain jenis-jenis stomatitis tersebut, ada juga beberapa jenis yang lebih jarang terjadi.
Salah satunya adalah angular cheilitis, yaitu iritasi dan luka yang muncul di sudut mulut, membuat bagian ini pecah-pecah dan terasa nyeri.
Ada juga candidal stomatitis, yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur candida secara berlebihan di dalam mulut.
Terdapat pula contact stomatitis, yang terjadi saat mulut mengalami peradangan akibat reaksi alergi terhadap sesuatu, misalnya bahan dari produk yang digunakan di sekitar atau di dalam mulut.
Diagnosis Stomatitis
Dokter biasanya bisa mengenali stomatitis, seperti sariawan atau luka akibat herpes, hanya dengan melihat kondisinya.
Riwayat kesehatan dan gejala yang kamu alami juga membantu dalam diagnosis.
Selain itu, terdapat tes yang mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis stomatitis, antara lain:
- Tes untuk mendeteksi virus, bakteri, atau jamur.
- Tes alergi untuk mengetahui kemungkinan penyebab stomatitis.
- Biopsi (hanya dilakukan jika diperlukan) untuk memeriksa sel-sel yang tidak normal.
- Tes darah untuk melihat kondisi kesehatan umum atau tanda-tanda penyakit sistemik.
Apabila stomatitis disebabkan oleh reaksi terhadap bahan tertentu, dokter mungkin akan menyarankan mencoba produk lain.
Misalnya, jika dicurigai obat kumur yang kamu gunakan menjadi penyebab, dokter bisa menyarankan mengganti merek untuk melihat apakah mulutmu membaik.
Pencegahan Stomatitis
Kamu dapat mengurangi risiko stomatitis dengan cara-cara berikut:
- Menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi setiap hari, dan rutin membersihkan gigi ke dokter.
- Hindari menyikat gigi dengan terlalu keras.
- Makan makanan seimbang dan minum air yang cukup setiap hari.
- Jauhi aktivitas merokok atau penggunaan produk tembakau.
- Tidak berbagi makanan, minuman, produk bibir, atau melakukan kontak langsung (seperti berciuman atau kontak mulut lainnya) dengan orang yang sedang mengalami luka herpes di bibir.
Jangan lupa untuk perbanyak konsumsi serat dan vitamin dari buah maupun sayuran, agar tubuh mendapat nutrisi yang cukup dan sistem imun tetap kuat.
Jika mulutmu sering kering, minumlah air yang cukup untuk menjaga kelembapan alami dalam mulut.
Penanganan Stomatitis
Penanganan stomatitis tergantung pada penyebabnya. Beberapa cara yang biasa digunakan adalah:
- Obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep untuk mengatasi sariawan atau luka herpes.
- Obat resep untuk infeksi, seperti antivirus, antibiotik, atau antijamur.
- Vitamin atau suplemen untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
- Menghindari makanan atau produk yang memicu peradangan.
- Menjaga kebersihan mulut agar mulut tetap bersih dari bakteri berbahaya selama proses penyembuhan.
Selama perawatan, dokter juga akan menyarankan obat untuk mengurangi rasa sakit, seperti obat oles pereda nyeri, cairan kumur khusus, atau kortikosteroid.
Meski dalam beberapa kasus stomatitis bisa membaik dengan sendirinya, penting untuk memenuhi asupan susu/jus buah bisa dikonsumsi dalam porsi lebih banyak daripada biasanya, agar dapat mempercepat penyembuhan.
Baca juga: Makan Jadi Terganggu, Waspada Stomatitis pada Gusi