Sterilisasi Kucing
Pengertian Sterilisasi Kucing
Sterilisasi kucing adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mencegah kucing betina dan jantan bereproduksi. Adapun, pada kucing jantan, testis diangkat, yang merupakan sumber utama hormon testosteron, sehingga kadar hormon ini turun setelah operasi.
Sementara untuk kucing betina, pengangkatan ovarium bisa dilakukan dengan ovariektomi. Lalu pengangkatan ovarium dan rahim dilakukan dengan teknik ovariohisterektomi. Setelah dimandulkan, kucing tidak akan bisa hamil lagi.
Tujuan Sterilisasi Kucing
Ada berbagai tujuan dari tindakan memandulkan kucing ini, antara lain:
- Kontrol populasi: Hal ini dapat mencegah kucing mendapatkan kehamilan, terutama pada seseorang yang tidak ingin menambah kucing. Musim kawin pertama terjadi sekitar usia 6 bulan.
- Menurunkan keinginan kucing untuk menjelajah. Hal ini menurunkan risiko untuk alami kecelakaan lalu lintas atau cedera.
- Mengurangi perkelahian: Kucing jantan aktif memiliki hormon untuk mencari pasangan dan mempertahankan wilayahnya. Steril kucing dapat mengurangi naluri ini.
- Rumah yang lebih bersih: Kucing jantan kerap menyemprotkan urin untuk menandai wilayah. Kebiri dapat mengurangi atau menghilangkan keinginan tersebut.
Manfaat Sterilisasi Kucing
Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari tindakan steril pada kucing ini, antara lain:
- Tidak ada risiko kehamilan: Seperti yang diketahui, kucing dapat melahirkan beberapa kali per tahun, tentu saja sulit untuk memelihara banyak kucing di rumah. Tindakan ini membuat kucing tidak bisa hamil lagi.
- Mencegah penyakit: Tindakan ini juga dapat menurunkan risiko penyakit pada kucing, termasuk kanker serviks dan kanker ovarium.
- Menghilangkan risiko infeksi rahim: Pada kucing betina, infeksi rahim dapat terjadi dan bahkan menimbulkan masalah fatal. Sterilisasi dapat menghilangkan risiko ini.
Kapan Harus Melakukan Sterilisasi Kucing?
Untuk pemilihan waktu yang tepat tergantung dari pemilik kucing. Jika merasa sudah tidak ingin menambah kucing, sterilisasi kucing adalah cara paling mudah yang bisa dipilih.
Namun, tidak serta-merta kucing yang baru lahir bisa dikebiri. Hewan ini baru bisa disterilisasi saat berusia 4 bulan. Kucing dapat menjadi dewasa secara seksual di kisaran usia tersebut, sehingga mensterilkan lebih awal adalah cara terbaik.
Prosedur Sterilisasi Kucing
Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sebelum tindakan dilakukan. Dokter akan memberikan instruksi khusus untuk perawatan pra dan pasca operasi.
Selama operasi, kucing diberi anestesi agar tidak merasakan atau menyadari apa yang terjadi. Untuk kucing jantan, sayatan kecil dibuat pada testis dan dikeluarkan. Lalu, sayatan ditutup dengan jahitan atau lem bedah. Biasanya, kucing sudah dapat dibawa pulang di malam hari setelah tindakan.
Kucing betina memiliki sayatan yang lebih besar untuk mengangkat ovarium dan/atau rahim. Sayatan yang lebih besar pada rongga perut, sehingga observasi lebih lama, mungkin bisa pulang keesokan harinya.
Beberapa dokter hewan memasangkan kucing dengan kerah kerucut. Hal ini mencegah hewan peliharaan menggaruk, menggigit, atau menjilati area yang dioperasi. Umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus setelahnya.
Tempat Melakukan Sterilisasi Kucing
Prosedur sterilisasi bedah ini dilakukan di klinik hewan. Pastikan untuk memilih klinik yang bersertifikasi, disertai dokter yang berpengalaman. Hal ini dapat menurunkan kekhawatiran terjadinya risiko yang membahayakan hewan peliharaan.
Jika ingin melakukan tindakan sterilisasi ini, pemesanannya bisa dilakukan melalui fitur janji medis pada aplikasi Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone yang digunakan. Makanya, unduh sekarang juga!