Sosiopat
DAFTAR ISI:
- Apa Itu Sosiopat?
- Penyebab Sosiopat
- Faktor Risiko Sosiopat
- Gejala Sosiopat
- Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Merasa Memiliki Gejala Sosiopat
- Diagnosis Sosiopat
- Komplikasi Sosiopat
- Pengobatan Sosiopat
- Pencegahan Sosiopat
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Sosiopat?
Sosiopat mengacu pada pola perilaku dan sikap antisosial yang dimiliki seseorang. Beberapa sikap tersebut, seperti manipulasi, menipu, agresi, hingga kurangnya empati pada orang lain. Kondisi ini termasuk juga dalam gangguan kepribadian antisosial.
Seseorang yang memiliki kondisi ini mungkin melanggar hukum atau bisa juga tidak, tetapi dengan mengeksploitasi dan memanipulasi orang lain. Bahkan, orang ini juga melanggar kepercayaan dari kebaikan orang lain.
Penyebab Sosiopat
Banyak ahli yang beranggapan jika sosiopat lebih berhubungan dengan pengaruh lingkungan dibandingkan genetik. Memang reaksi kimia pada otak dan gen yang diwariskan berperan, tetapi gaya pengasuhan merupakan faktor lainnya yang memberikan pengaruh.
Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup selama pengasuhan cenderung mengalaminya. Selain itu, beberapa anak yang mengalami pelecehan, kekerasan, hingga manipulasi sejak usia dini juga dapat meniru perilaku ini.
Selain itu, seseorang bisa juga mengidap kondisi ini akibat gangguan di kepala. Masalah ini bisa disebabkan trauma atau kerusakan pada lobus frontal otak, disebabkan cedera kepala atau kondisi tertentu (demensia), sehingga menimbulkan perilaku antisosial.
Faktor Risiko Sosiopat
Memang ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi risiko seseorang mengalami kondisi ini, antara lain:
- Faktor genetik dan/atau masalah kimia di otak.
- Mengalami masalah pada otak, seperti cedera kepala.
- Tidak mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Gejala Sosiopat
Ada beberapa tanda dan gejala saat seseorang mengalami masalah gangguan kepribadian antisosial, yaitu:
- Mengabaikan norma dan hukum sosial, melanggar peraturan, melangkahi batas sosial, hingga melecehkan orang lain.
- Melakukan penipuan, termasuk menggunakan identitas palsu dan manipulasi.
- Bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
- Memiliki perilaku agresif, seperti sering berkelahi atau kontak fisik dengan orang lain.
- Mengabaikan keselamatan pribadi atau orang lain.
- Kesulitan untuk menjalankan tanggung jawab.
- Kecenderungan untuk membenarkan tindakannya yang merugikan orang lain.
Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Merasa Memiliki Gejala Sosiopat
Seseorang sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter saat mengalami beberapa gejalanya, terlebih jika sudah terjadi dalam waktu yang lama.
Tindakan pemeriksaan bisa dilakukan untuk memastikannya, terlebih jika orang tersebut kerap melanggar peraturan atau hukum.
Sebagai langkah awal, kamu pun bisa hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapatkan saran atau penanganan tepat.
Mereka telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait gangguan sosiopat. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Sosiopat
Profesional kesehatan mental menggunakan kriteria yang ditetapkan pada DSM untuk mendiagnosis masalah ini. Diagnosis dilakukan saat seseorang memiliki perilaku yang sejalan dengan definisi dari sosiopat.
Diagnosisnya butuh paling tidak tiga dari tujuh kriteria ini, yaitu:
- Perilaku ini muncul di berbagai bidang kehidupan.
- Orang yang dicurigai paling tidak sudah berusia 18 tahun.
- Memiliki beberapa gejala gangguan perilaku sebelum usianya genap 15 tahun.
- Sifat dan perilakunya tidak berhubungan dengan skizofrenia atau gangguan bipolar.
Untuk memastikannya, ahli kesehatan mental ini akan melakukan beberapa langkah, seperti:
- Mengajukan pertanyaan tentang perasaan, pikiran, perilaku dan lainnya.
- Bertanya dengan izin pada anggota keluarga dan pasangannya tentang perilaku.
- Mengevaluasi riwayat medis yang pernah terjadi sebelumnya.
Perlu dipahami jika gangguan kepribadian, termasuk sosiopat, melibatkan sifat yang berada di luar kendali pengidapnya. Bahkan, karakteristik ini melewati keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, akhirnya menyebabkan masalah.
Komplikasi Sosiopat
Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi saat seseorang mengidap sosiopat, antara lain:
- Gangguan kecemasan.
- Gangguan bipolar.
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD).
- Gangguan kepribadian ambang.
- Gangguan kepribadian skizotipal.
Selain itu, seseorang dengan kondisi ini memiliki kecenderungan untuk merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, bahkan mengalami ketergantungan pada alkohol dibandingkan orang yang tanpa gangguan ini.
Bukan hanya dirinya sendiri, orang-orang yang ada di sekitarnya juga dapat mengalami dampak buruknya. Dampak secara tidak langsung juga dapat membahayakan keluarga dan orang yang disayanginya, layaknya disebabkan tekanan hidup atau merawat seseorang dengan kondisi tersebut.
Pengobatan Sosiopat
Seseorang yang memiliki kondisi sosiopat tidak selalu mengenali masalah pada perilakunya, sehingga tidak mempertimbangkan untuk mendapatkan pengobatan. Padahal, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan agar kondisi ini lebih baik, antara lain:
1. Psikoterapi
Terapi ini dilakukan dengan berbincang dengan terapis terkait pikiran dan perasaan yang menyebabkan sikap agresif dan perilaku berbahaya. Hal ini juga sangat baik dalam mengatur rasa marah atau mengatasi ketergantungan obat.
Beberapa tindakan psikoterapi yang bisa dilakukan, yaitu CBT, MBT, dan manajemen kontingensi.
2. Konsumsi obat-obatan
Sejauh ini belum disetujui obat yang dapat mengobati kondisi ini. Namun, ahli medis dapat merekomendasikan obat untuk mengatasi gejalanya, seperti:
- Antipsikotik untuk mengatasi agresi.
- Antidepresan SSRI untuk membantu menstabilkan suasana hati.
- Antikonvulsan untuk membantu mengurangi impulsif.
Pencegahan Sosiopat
Sejauh ini masih belum diketahui cara untuk mencegah kondisi ini. Namun tindakan penanganan dini bisa dilakukan saat anak menunjukkan tanda-tanda dari masalah ini.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu atau orang terdekat merasa telah mengabaikan norma yang berlaku atau sering mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Selain untuk diri sendiri, tindakan tersebut juga dapat bermanfaat terhadap orang di sekitar.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What It Actually Means to Be a ‘Sociopath’.
Psychology Today. Diakses pada 2023. Sociopathy.
Everyday Health. Diakses pada 2023. Complications and Life Consequences of Antisocial Personality Disorder.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan