Sistem Pencernaan

DAFTAR ISI
- Apa itu Sistem Pencernaan?
- Cara Kerja Sistem Pencernaan
- Mengenal Anatomi Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya
- Macam-Macam Gangguan Sistem Pencernaan
- Cara Menjaga Sistem Pencernaan agar Selalu Sehat
- Studi Mengenai Sistem Pencernaan
- Kapan Harus ke Dokter?
- FAQ
Apa itu Sistem Pencernaan?
Sistem pencernaan adalah rangkaian organ dalam tubuh yang bekerja sama untuk memproses makanan yang kita makan, mulai dari pemecahan makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh, hingga pembuangan sisa-sisa yang tidak terpakai.
Tujuan utama sistem pencernaan adalah untuk mengubah makanan menjadi energi dan bahan-bahan yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi tubuh yang optimal.
Sistem pencernaan melibatkan organ berongga dan padat, seperti:
- Organ berongga meliputi mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
- Organ padat; pankreas, hati dan kantong empedu.
Selain organ berongga dan padat, sistem saraf dan peredaran darah juga berperan penting dalam pencernaan. Ini sama halnya dengan bakteri yang hidup di usus.
Makanan yang Baik untuk Kesehatan Pencernaan
1. Serat tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
2. Probiotik, seperti yoghurt, kimchi, dan tempe.
3. Prebiotik, pisang, bawang puting dan bawang merah.
4. Air putih.
5. Jahe.
6. Alpukat.
Cara Kerja Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan bertugas untuk mengubah makanan menjadi nutrisi dan energi. Sistem pencernaan bekerja dengan memecah dan menyerap nutrisi dari makanan dan cairan yang dikonsumsi. Ini digunakan untuk kebutuhan penting tubuh seperti energi untuk beraktivitas dan pertumbuhan serta perbaikan sel.
Pencernaan penting karena tubuh membutuhkan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Nutrisi yang diperoleh dari proses tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Tujuannya agar tubuh tetap sehat dan dapat berfungsi dengan baik
Sementara itu, limbah adalah kotoran yang dihasilkan dari proses tersebut. Limbah kemudian dibuang dari dalam tubuh saat buang air besar.
Sistem pencernaan sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kesehatan tubuh karena beberapa alasan utama, seperti:
- Menyediakan nutrisi.
- Penyerapan zat gizi.
- Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Membuang sisa metabolisme.
- Mempertahankan kesehatan sistem imun.
Tahukah kamu, Fakta Menarik tentang Sistem Pencernaan?
Mengenal Anatomi Sistem Pencernaan Manusia dan Fungsinya
Organ utama yang menyusun sistem pencernaan adalah mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sedangkan organ dalam tubuh yang membantu pencernaan adalah pankreas, kandung empedu dan hati.
Ini cara kerja dan fungsi sistem pencernaan dari masing-masing organ:
1. Mulut
Mulut mengunyah makanan menjadi potongan-potongan kecil agar lebih mudah dicerna. Fungsi mulut dalam sistem pencernaan adalah agar makanan dihancurkan oleh gigi dan dicampur dengan air liur yang mengandung enzim untuk memulai proses pencernaan.
Prosesnya dibantu dengan air liur untuk memecah makanan menjadi bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuh.
2. Kerongkongan
Kontraksi otot di dalam kerongkongan (peristaltik) berfungsi mengantarkan makanan ke perut. Prosesnya dibantu oleh sfingter esofagus bagian bawah yang berfungsi mengontrol aliran makanan ke lambung dan mencegah refluks asam lambung.
3. Lambung
Fungsi lambung dalam sistem pencernaan adalah sebagai wadah penampung makanan. Di lambung, makanan dicampur dengan asam lambung dan enzim pencernaan untuk menguraikan makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana.
4. Usus halus
Sebagian besar pencernaan kimiawi terjadi di usus halus, terutama di duodenum, sedangkan penyerapan nutrisi terutama terjadi di jejunum dan ileum. Enzim dari pankreas dan empedu dari hati membantu memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil sehingga tubuh dapat menyerap nutrisi.
Kamu juga perlu tahu, 10 Jenis Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya
5. Pankreas
Pankreas berfungsi untuk mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam usus halus yang memecah protein, lemak dan karbohidrat. Pankreas juga berperan dalam pembuatan insulin dan mengirimnya ke aliran darah.
6. Hati
Fungsi hati dalam sistem pencernaan yaitu memproses nutrisi yang diserap usus kecil dan mencerna lemak serta beberapa jenis vitamin. Organ seukuran kepalan tangan dewasa ini bertugas mendetoksifikasi bahan kimia yang berpotensi membahayakan tubuh.
7. Kantung empedu
Organ sistem pencernaan ini bertugas untuk menyimpan dan menyingkirkan empedu dari dalam organ hati. Kemudian melepaskannya ke usus kecil untuk membantu menyerap dan mencerna lemak.
8. Usus besar
Usus besar bertanggung jawab memproses limbah sehingga proses pengosongan usus dapat berjalan dengan mudah dan nyaman. Ini adalah tabung otot sepanjang 6 kaki yang menghubungkan usus kecil ke rektum.
9. Rektum
Ini adalah organ yang menghubungkan usus besar ke anus. Fungsinya untuk menerima feses dari usus besar dan menahan feses sampai terjadi evakuasi. Ketika gas atau feses masuk ke dalam rektum, sensor mengirim pesan ke otak. Otak kemudian memutuskan apakah isi dubur bisa dikeluarkan atau tidak.
10. Anus
Anus merupakan bagian terakhir dari saluran pencernaan. Anus dikelilingi oleh otot sfingter yang penting untuk mengontrol keluarnya feses dari hasil limbah pencernaan.
Anus gatal? Ketahui informasi medisnya di artikel berikut: Anus Gatal – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
Macam-Macam Gangguan Sistem Pencernaan
Terdapat berbagai macam gangguan pada sistem pencernaan pencernaan terkadang membutuhkan perhatian dan perawatan medis. Berikut gangguan sistem pencernaan yang terjadi dalam jangka pendek atau sementara waktu:
- Sembelit. Ini ditandai dengan kesulitan buang air besar akibat feses mengeras.
- Diare. Ini ditandai dengan feses encer cenderung berair.
- Mulas. Ini ditandai dengan perasaan tidak nyaman di dada yang dapat naik ke leher dan tenggorokan.
- Wasir. Ini ditandai dengan perdarahan saat buang air besar akibat pembengkakan pembuluh darah di dalam dan luar anus serta rektum.
- Flu perut (gastroenteritis). Ini ditandai diare, kram, mual, muntah dan demam.
- Batu empedu. Ini disebabkan oleh bahan padat dari cairan pencernaan yang terbentuk di kantong empedu.
- Gastritis. Peradangan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri, konsumsi alkohol berlebihan, atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
- Penyakit asam lambung (GERD). Kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan) dan menyebabkan rasa terbakar di dada atau heartburn.
- Kanker pencernaan. Kanker yang mempengaruhi saluran pencernaan, seperti kanker lambung, kanker kolon, atau kanker pankreas.
- Penyakit hati (hepatitis). Peradangan pada hati yang bisa disebabkan oleh infeksi virus (seperti hepatitis B dan C), konsumsi alkohol, atau obat-obatan tertentu.
Cara Menjaga Sistem Pencernaan agar Selalu Sehat
Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk menjaga sistem pencernaan, di antaranya:
- Banyak minum air putih. Untuk mencegah sembelit.
- Konsumsi banyak serat. Untuk membantu buang air besar secara teratur.
- Diet seimbang. Konsumsi makanan bergizi seimbang, konsumsi biji-bijian, dan batasi konsumsi daging merah serta daging olahan.
- Konsumsi probiotik. Membantu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus yang berperan penting dalam proses pencernaan.
- Berhenti atau kurangi alkohol. Untuk meningkatkan jumlah asam di perut dan menyebabkan mulas, refluks asam dan sakit maag.
- Hindari merokok. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko refluks asam dan gangguan kesehatan lain pada tenggorokan.
- Kelola stres. Ini dikaitkan dengan masalah pencernaan seperti sembelit, diare dan sindrom iritasi usus.
- Aktivitas fisik yang rutin. Olahraga yang rutin dapat membantu merangsang pergerakan usus dan memperlancar pencernaan.
- Rutin periksa kesehatan pencernaan. Jika kamu mengalami masalah pencernaan yang berkelanjutan seperti perut kembung, diare, atau sembelit, segera konsultasikan ke dokter.
- Batasi penggunaan obat yang berisiko untuk pencernaan. Beberapa obat, seperti obat NSAID bisa mempengaruhi sistem pencernaan.
Studi Mengenai Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan manusia berperan sangat penting dalam kesehatan secara keseluruhan, dan salah satu elemen utama yang mendukung fungsinya adalah mikrobiota usus.
Menurut studi dalam thebmj Journal, terdapat beberapa hal penting mengenai pentingnya mikrobiota usus untuk sistem pencernaan, yaitu:
- Mikrobiota terdiri dari triliunan mikroorganisme yang hidup di dalam saluran pencernaan dan memiliki kontribusi besar terhadap berbagai aspek kesehatan tubuh, seperti fungsi imun, metabolisme, dan bahkan perilaku.
- Komposisi mikrobiota usus dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat genetik maupun lingkungan.
- Faktor-faktor seperti pola makan, penggunaan obat-obatan, serta gaya hidup secara keseluruhan berperan besar dalam membentuk komunitas mikroorganisme yang ada dalam usus.
- Perubahan dalam pola makan atau konsumsi suplemen seperti probiotik dapat mempengaruhi keseimbangan mikroba, dan pada akhirnya dapat berdampak pada kesehatan pencernaan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam jika terjadi sembelit, diare, muntah, sakit perut atau kram, gas berlebihan (kentut) atau mulas yang tak kunjung membaik. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir risiko terjadinya komplikasi.
Dengan begitu kamu bisa mendapatkan saran penanganan secara cepat dan aman. Klik gambar berikut untuk berbicara dengan dokter sekarang:
Diperbaharui pada 25 Maret 2025.
Referensi:
Thebmj Journal. Diakses pada 2025. Role of the Gut Microbiota in Nutrition and Health.
WebMD. Diakses pada 2025. The Digestive System.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Digestion: How food is broken down.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Digestive Health.
Web MD. Diakses pada 2025. Digestive Health Tips.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Digestive System.
Frequently Asked Questions
1. Bagaimana sistem pencernaan bekerja mengolah makanan dan minuman yang kita konsumsi?
Sistem pencernaan memproses makanan dan minuman melalui serangkaian langkah, yaitu:
- Pertama, makanan dikunyah di mulut, di mana enzim mulai mencerna karbohidrat.
- Setelah itu makanan masuk ke lambung, kemudian asam lambung dan enzim memecahnya lebih lanjut.
- Nutrisi kemudian diserap di usus halus, sementara sisa makanan yang tidak tercerna bergerak ke usus besar untuk dikeluarkan sebagai feses.
- Proses ini melibatkan organ-organ seperti lambung, usus halus, usus besar, hati, dan pankreas.