Sesak Napas

DAFTAR ISI
- Apa Itu Sesak Napas?
- Penyebab Sesak Napas
- Faktor Risiko Sesak Napas
- Apa Kata Studi tentang Sesak Napas?
- Gejala Sesak Napas
- Diagnosis Sesak Napas
- Jika Sesak Napas, Apa yang Harus Dilakukan?
- Pengobatan Sesak Napas
- Rekomendasi Obat Sesak Napas
- Komplikasi Sesak Napas
- Pencegahan Sesak Napas
Apa Itu Sesak Napas?
Sesak napas atau dyspnea adalah kondisi ketika seseorang merasakan kesulitan saat bernapas. Kondisi ini ditandai dengan dada yang terasa sesak saat mencoba menarik napas atau napas terasa pendek (terengah-engah).
Selain itu, sesak nafas seringkali menjadi gejala dari masalah serius, seperti penyakit jantung dan paru-paru.
Tetapi, kondisi ini juga bisa menjadi tanda kondisi lain. Misalnya seperti asma, alergi, atau kecemasan. Olahraga yang terlalu berat atau pilek juga bisa membuat seseorang merasa terengah-engah.
Sesak napas bisa terjadi secara mendadak dan singkat atau disebut akut. Selain itu, bisa juga terjadi dalam jangka waktu lama yang disertai gejala berulang atau disebut kronis.
Bisakah Sesak Napas Disembuhkan?
Cleveland Clinic menyebut bahwa, kebanyakan orang mengalami sesak napas sesekali. Sesak napas ini biasanya dapat diobati, tetapi kondisi tersebut dapat kembali kambuh, terutama jika kamu memiliki kondisi lain yang mendasarinya.
Penyebab Sesak Napas
Secara umum, sesak napas dapat terjadi akibat gangguan fisik atau psikis (psikologis).
Sesak nafas karena gangguan fisik dapat terjadi akibat masalah pada paru-paru dan jantung.
Sementara itu, sesak napas akibat gangguan psikis dapat terjadi ketika tubuh merespon bahaya atau saat mengalami tekanan mental, sehingga menimbulkan mekanisme pertahanan.
Berikut adalah penjelasannya:
1. Sesak napas akibat masalah paru-paru
Ada sejumlah masalah medis pada paru-paru yang dapat menyebabkan sesak napas antara lain:
- Asma.
- Emboli paru.
- Bronkiektasis.
- Asbestosis.
- Kanker paru-paru.
- PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis.
- Adanya penumpukan cairan pada paru-paru (edema paru).
- Infeksi paru, seperti COVID-19 atau pneumonia (paru-paru basah).
2. Sesak napas akibat gangguan pada jantung
Secara umum, adanya gangguan tertentu pada jantung dapat membuat organ ini tidak mampu memompa darah yang kaya oksigen secara optimal.
Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan asupan oksigen, sehingga memicu sesak napas.
Adapun sejumlah kondisi yang dapat menimbulkan sesak napas adalah:
- Aritmia.
- Penyakit jantung koroner.
- Gagal jantung kongestif.
- Perikarditis.
3. Sesak napas akibat gangguan psikis
Sejumlah kondisi psikis dapat memicu sesak napas. Salah satunya seperti gangguan kecemasan baik yang bersifat akut, situasional maupun kronis.
Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, seseorang yang merasa dan mengekspresikan emosi yang kuat dapat menyebabkan penyakit asma kambuh. Sebab, saat pengidap asma merasakan emosi yang kuat, laju pernapasan bisa berubah.
Faktor Risiko Sesak Napas
Selain gangguan fisik atau psikis, sesak napas juga dapat terjadi karena faktor lain, seperti:
- Respon tubuh saat berada pada dataran tinggi.
- Rendahnya kualitas udara, misalnya karena polusi dari karbon monoksida atau kabut asap.
- Suhu ekstrem seperti terlalu panas atau terlalu dingin.
- Olahraga yang terlalu berat, seperti angkat beban.
- Adanya simpul pada otot, terutama pada titik pemicu, terkadang bisa membuat seseorang merasa sesak napas.
- Mengidap obesitas atau berat badan berlebih.
Apa Kata Studi tentang Faktor Risiko Asma?
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Deutsches Ärzteblatt International berjudul The Differential Diagnosis of Dyspnea tahun 2016:
- Dispnea atau sesak napas adalah gejala umum yang dialami oleh sekitar 25 persen pasien di layanan rawat jalan
- Dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, termasuk penyakit jantung, paru-paru, anemia, dan gangguan mental.
- Evaluasi cepat dan diagnosis yang tepat dibutuhkan untuk mengurangi mortalitas dan beban penyakit terkait dispnea.
Gejala Sesak Napas
Gejala sesak napas dapat bervariasi pada setiap orang yang mengalaminya, tergantung pada kondisi yang mendasari. Terkadang, kondisi ini juga dapat datang dengan gejala lain.
Namun, ada beberapa gejala sesak napas yang umum, yaitu:
- Sesak dada ketika mencoba menarik napas.
- Napas yang pendek, terasa seperti perlu memaksakan diri untuk bernapas dalam-dalam.
- Napas cepat (tachypnea) atau detak jantung cepat (palpitasi).
- Mengi atau stridor (pernapasan berisik).
Diagnosis Sesak Napas
Untuk menentukan penyebab sesak napas (dispnea), dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan berikut:
1. Pemeriksaan fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan langsung, termasuk mendengarkan suara paru-paru menggunakan stetoskop, serta mengukur tekanan darah guna mendeteksi adanya gangguan pernapasan atau sirkulasi darah.
2. Pengukuran kadar oksigen dalam darah
Dokter akan memasang sensor oksimeter pada jari pasien untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Pemeriksaan ini membantu mengetahui apakah sesak napas disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen atau gangguan pernapasan lainnya.
3. Pemeriksaan penunjang
Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan tambahan sepeti:
- Pemeriksaan pencitraan. Rontgen dada, CT scan, atau tes pencitraan khusus lainnya juga dapat dokter gunakan untuk mendeteksi masalah paru-paru.
- Tes darah. Dokter dapat menggunakan tes darah untuk mencari anemia atau penyakit lain.
- Tes fungsi paru-paru. Tes ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa baik paru-paru bernapas.
- Pemeriksaan latihan kardio pulmoner. Dokter akan meminta pengidap sesak napas untuk menggunakan treadmill atau sepeda statis untuk tes ini. Adapun tujuan dari tes ini adalah mendeteksi jumlah oksigen yang tubuh konsumsi dan karbon dioksida yang tubuh keluarkan selama berolahraga.
Jika Sesak Napas, Apa yang Harus Dilakukan?
Berikut adalah sejumlah pertolongan pertama sesak napas yang bisa kamu lakukan:
1. Mengambil udara dengan bibir yang mengerucut
Ini merupakan cara sederhana untuk mengontrol sesak napas akibat panik, COPD, atau hiperventilasi. Cara ini membantu memperlambat laju pernapasan dengan cepat, yang membuat setiap napas lebih dalam dan lebih efektif.
Berikut ini cara melakukan pernapasan bibir mengerucut:
- Pastikan otot leher dan bahu dalam kondisi rileks.
- Tarik napas perlahan melalui hidung selama dua hitungan, kemudian tutup mulut.
- Kerutkan bibir seolah-olah kamu akan bersiul.
- Hembuskan napas perlahan dan lembut melalui bibir yang mengerucut hingga hitungan keempat.
2. Tidur dengan posisi rileks
Pengidap sleep apnea dapat mengalami sesak napas saat mereka tidur. Hal ini dapat menyebabkan pengidap sering terbangun, yang dapat mengurangi kualitas dan durasi tidur.
Cobalah berbaring miring dengan bantal di antara kaki, kepala ditinggikan oleh bantal, serta jaga agar punggung tetap lurus.
Kamu juga bisa berbaring telentang dengan kepala terangkat dan lutut ditekuk, dengan bantal di bawah lutut.
3. Duduk sambil condong ke depan
Beristirahat sambil duduk dapat membantu merilekskan tubuh dan mempermudah pernapasan. Duduklah di kursi dengan kaki rata di lantai, condongkan dada sedikit ke depan.
Kemudian, letakkan siku dengan lembut di atas lutut atau pegang dagu dengan tangan. Ingatlah untuk menjaga otot leher dan bahu tetap rileks.
Posisi ini merupakan salah satu bentuk “sikap tripod”, yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak ruang dalam rongga dada untuk paru-paru.
4. Duduk sambil bersandar pada meja
Jika kamu memiliki kursi dan meja untuk digunakan, kamu dapat mengatur posisi duduk untuk mengatur napas. Berikut caranya:
- Duduklah di kursi dengan kaki rata di lantai, menghadap ke meja.
- Condongkan dada sedikit ke depan dan sandarkan lengan di atas meja.
- Letakkan kepala pada lengan bawah atau atas bantal.
Posisi ini adalah bentuk lain dari pernapasan tripod, yang menciptakan lebih banyak ruang untuk paru-paru dalam dada.
Pengobatan Sesak Napas
Jika pertolongan pertama tak membuahkan hasil, maka pengobatan secara medis perlu dilakukan.
Namun, pengobatan sesak nafas secara medis akan bervariasi, tergantung pada penyebabnya.
Sebagai contoh, jika penyebab kondisi ini adalah asma, maka penanganan akan berfokus pada penggunaan obat seperti bronkodilator. Cari tahu selengkapnya, ini 8 Obat Sesak Napas yang Umum Digunakan.
Namun, jika penyebab sesak nafas berkaitan dengan jantung, seperti aritmia, pengobatan dapat dokter lakukan dengan pemberian obat. Salah satunya obat penghambat beta yang bermanfaat untuk menjaga denyut jantung tetap normal.
Bila anda ingin mengetahui pengobatan sesak napas lebih lanjut, maka kamu bisa baca artikel di halaman Ini Langkah Pengobatan Sesak Napas yang Bisa Dilakukan.
Sebagai tambahan, ada sejumlah perawatan yang juga dapat meningkatkan kemampuan pernapasan, meliputi:
- Latihan fisik. Olahraga dapat memperkuat jantung dan paru-paru sehingga tidak perlu bekerja terlalu keras.
- Teknik relaksasi. Dokter dapat menganjurkan pengidap sesak napas untuk mempelajari teknik relaksasi dan latihan pernapasan. Perawatan ini dapat membantu dispnea dari kondisi pernapasan yang mendasarinya, serta kecemasan.
- Terapi oksigen. Dokter dapat memberikan asupan oksigen ekstra jika kadar oksigen darah terlalu rendah.
Rekomendasi Obat Sesak Napas
Jika kamu mengalami sesak napas, ada beberapa rekomendasi obat yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi tersebut, seperti:
- Lasmalin Sirup 100 ml. Mengandung Terbutaline sulfate yang bisa membantu mengatasi asma bronkial, bronkitis kronis, emfisema dan penyakit paru lainnya dengan komplikasi bronkospasme.
- Ataroc Sirup 60 ml. Obat sirup yang mengandung procaterol HCL 25 mg tiap 5 ml. Bisa digunakan untuk mengatasi berbagai gejala gangguan obstruksi pernapasan seperti asma bronkial, emfisema pulmonum, bronchitis akut, dan asmatis bronchitis.
- Terasma 2.5 mg 10 Tablet. Mengandung terbutaline sulfate untuk mengatasi masalah asma bronkial, serta bronkospasme yang bersifat reversible yang berkaitan dengan bronkitis dan emfisema.
- Lasal 2 mg 10 Kapsul. Digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
- Ventolin Expectorant Sirup 100 ml. Obat sirup yang mengandung salbutamol sulfate dan guaifenesin untuk mengobati penyakit asma bronkial, bronkitis kronis, emfisema, dan meredakan sumbatan saluran napas.
Obat untuk mengatasi asma, bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan terpercaya. Tak perlu antre, produk obat diantar dalam waktu 1 jam.
Komplikasi Sesak Napas
Sesak napas secara umum dapat membuat tubuh kekurangan asupan oksigen. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi berupa disorientasi atau linglung, hingga penurunan kesadaran.
Tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti:
- Hipoksemia. Kadar oksigen dalam darah yang rendah, yang dapat mengganggu fungsi organ vital.
- Hipoksia. Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi lainnya. Mengenai komplikasi hipoksia, baca lebih lanjut artikel ini: Jangan Diabaikan, Inilah Komplikasi Akibat Hipoksia.
- Kerusakan otak permanen. Kekurangan oksigen dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang tidak dapat dipulihkan.
- Kematian. Jika sesak napas berlangsung parah dan tidak segera ditangani, dapat berujung pada kegagalan organ dan kematian.
Pencegahan Sesak Napas
Ada sejumlah upaya yang dapat kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini dan menjaga kesehatan paru-paru, yaitu:
- Membuat rencana perawatan dengan dokter jika memiliki kondisi yang mendasari. Hal ini termasuk jenis obat apa yang harus kamu minum, rencana olahraga, perawatan pernapasan, dan perawatan lain yang dokter rekomendasikan.
- Hindari menghirup bahan kimia yang dapat mengiritasi paru-paru, seperti asap cat dan knalpot mobil.
- Lakukan latihan pernapasan atau teknik relaksasi.
- Tidak merokok. Jika kamu adalah perokok dan ingin berhenti, ketahuilah caranya pada artikel: Ini Cara Berhenti Merokok Secara Aman dan Permanen.
- Mempertahankan berat badan yang ideal.
- Menghindari aktivitas saat cuaca sangat panas, sangat dingin, atau saat kelembapan tinggi. Jika kamu mengidap penyakit paru-paru, pastikan untuk tidak terlalu lama beraktivitas di luar rumah ketika polusi sedang tinggi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah periksakan kondisi ke dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc jika kamu mengalami sesak napas disertai kondisi berikut ini:
- Sesak napas hingga pusing, lemah, dan pingsan.
- Mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Sesak napas yang disertai batuk yang tidak kunjung sembuh.
- Mengalami mengi saat menarik atau menghembuskan napas.
Kini, konsultasi dengan dokter bisa dilakukan kapan saja di mana saja melalui Halodoc. Klik gambar di bawah ini untuk hubungi dokter ahli di Halodoc.✔️

Diperbarui pada 11 Maret 2025.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Dyspnea.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Shortness of breath.
British Lung Foundation. Diakses pada 2025. Breathlessness.
Healthline. Diakses pada 2025. What Can Cause Shortness of Breath and What Does It Feel Like?
Healthline. Diakses pada 2025. 9 Home Treatments for Shortness of Breath (Dyspnea).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Dyspnea.
Deutsches Ärzteblatt International. Diakses pada 2025. The Differential Diagnosis of Dyspnea.
Frequently Asked Question
1. Apa yang harus dilakukan saat sesak napas?
Ketika mengalami sesak napas, hal pertama yang perlu dilakukan adalah:
- Tetap tenang dan jangan panik.
- Duduk tegak untuk membantu membuka saluran napas.
- Cobalah teknik pernapasan diafragma atau pernapasan dengan bibir mengerucut.
- Longgarkan pakaian untuk mempermudah bernapas.
- Minum air putih.
- Hindari aktivitas berat dan stirahatlah sejenak.
- Jika tidak kunjung membaik, segera cari pertolongan medis.
2. Sesak napas disebabkan karena apa?
Sesak napas bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain:
- Penyakit paru, seperti asma, bronkitis kronis, emfisema, pneumonia.
- Penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung.
- Alergi makanan, zat kimia, gigitan serangga atau serbuk sari.
- Mengalami kecemasan.
- Aktivitas fisik yang bera.
- Obesitas.
- Kehamilan.
- Emboli paru, yakni gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di paru-paru.
3. Sesak napas tanda penyakit apa?
Sesak napas bisa menjadi tanda dari berbagai penyakit, seperti yang telah disebutkan di atas. Namun, sesak napas juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis lainnya, seperti:
- Anemia atau kekurangan sel darah merah.
- Asidosis, yakni kondisi di mana darah terlalu asam.
- Edema paru atau penumpukan cairan di paru-paru.
- Kanker paru-paru.
4. Sesak napas yang dipijat di mana?
Pijatan tidak disarankan sebagai pengobatan utama untuk sesak napas. Namun, pijatan pada area tertentu bisa memberikan sedikit relaksasi.
Meski begitu, pijat tidak akan mengatasi penyebab utama sesak napas.
Jika kamu mengalami sesak napas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab sesak napas.