Seroquel
DAFTAR ISI
- Apa Itu Seroquel?
- Manfaat Seroquel
- Dosis Seroquel
- Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Seroquel
- Cara Penggunaan Seroquel
- Perhatian Penggunaan Seroquel
- Efek Samping Seroquel
- Interaksi Seroquel
- Kontraindikasi Seroquel
Apa Itu Seroquel?
Seroquel adalah obat yang termasuk dalam kelas antipsikotik atipikal, digunakan untuk mengobati gangguan mental atau suasana hati tertentu, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, manic episode mendadak, atau depresi yang berhubungan dengan gangguan bipolar.
Obat ini bekerja dengan memengaruhi bahan kimia di otak, seperti dopamin dan serotonin, untuk membantu mengembalikan keseimbangan yang diperlukan.
Penting untuk kamu ingat bahwa meskipun obat ini tidak menyembuhkan kondisi tersebut, ia dapat membantu meringankan gejalanya.
Manfaat Seroquel
Seroquel adalah obat yang membantu kondisi kesehatan mental seperti:
- Skizofrenia.
- Gejala manic episode dari gangguan bipolar.
- Depresi pada gangguan bipolar.
- Membantu mencegah manic episode dan depresi jika mengidap gangguan bipolar.
Dosis Seroquel
Seroquel adalah obat keras yang memerlukan resep dokter atau psikiater untuk pembeliannya.
Dosis penggunaannya harus kamu sesuaikan dengan konsultasi dokter atau psikiater karena dapat berbeda-beda untuk setiap individu.
Aturan umum penggunaan Seroquel adalah sebagai berikut:
- Untuk mencegah skizofrenia dengan tablet salut selaput: Dewasa diberikan dosis umum berkisar antara 300-450 mg/hari dalam dua dosis terbagi, dengan dosis maksimum 750 mg/hari.
- Untuk mencegah skizofrenia dengan tablet lepas lambat: Dewasa diberikan dosis yang disesuaikan sesuai dengan respons pasien, dengan kisaran dosis umum antara 400-800 mg/hari, dan dosis maksimum 800 mg/hari.
- Untuk mengatasi manic episode akut gangguan bipolar dengan tablet salut selaput: Dewasa diberikan dosis umum 400-800 mg/hari dalam dua dosis terbagi, dengan dosis maksimum 800 mg/hari. Anak-anak berusia 10-17 tahun diberikan dosis awal 25 mg dua kali sehari, dengan dosis umum antara 400-600 mg/hari.
- Untuk mengatasi manic episode akut gangguan bipolar dengan tablet lepas lambat: Dewasa diberikan dosis umum 400-800 mg sekali sehari, dengan dosis awal untuk anak-anak berusia 10-17 tahun adalah 50 mg/hari, dengan dosis umum antara 400-600 mg/hari.
- Untuk mengatasi fase depresi dari gangguan bipolar dengan tablet: Dewasa diberikan umum 300 mg/hari, dengan dosis maksimum 600 mg/hari.
- Untuk mencegah gangguan bipolar dengan tablet: Terapi dilanjutkan dengan dosis efektif untuk pengobatan gangguan bipolar. Dosis disesuaikan berdasarkan respons klinis dan tolerabilitas, dengan dosis umum antara 300-800 mg. Dianjurkan untuk menggunakan dosis efektif terendah untuk terapi pemeliharaan.
Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Seroquel
Jika kamu atau orang yang terdekat memerlukan Seroquel atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi para profesional medis di Halodoc.
Cari bantuan dan pendengar yang tepat dengan menghubungi rekomendasi psikiater melalui Halodoc.
Mereka siap mendengarkan cerita kamu ketika kamu tidak dapat menemukan orang yang tepat untuk berbagi.
Daftar psikiater ini telah mendapat penilaian positif dari pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Berikut adalah daftarnya:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Dengan menggunakan Halodoc, kamu dapat melakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia 24/7!
Jika dokter sedang tidak tersedia atau sedang offline, kamu masih bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tak perlu khawatir, privasi kamu juga pasti terjaga dengan aman di Halodoc.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!
Cara Penggunaan Seroquel
Seroquel biasanya diminum sesuai dengan petunjuk dokter, yang biasanya adalah 2 atau 3 kali sehari, sebelum atau sesudah makanan.
Untuk pengobatan depresi yang terkait dengan gangguan bipolar, dokter mungkin akan menyarankan untuk minum obat ini sekali sehari sebelum tidur.
Dosis Seroquel ditentukan berdasarkan kondisi medis, respons terhadap pengobatan, dan obat lain yang mungkin dikonsumsi.
Penting untuk memberi tahu dokter atau psikiater tentang semua produk yang gunakan, termasuk obat resep, obat non resep, dan produk herbal.
Perhatian Penggunaan Seroquel
Sebelum memulai penggunaan Seroquel, sangat penting untuk memberitahu dokter atau psikiater tentang riwayat kesehatan.
Berikan informasi mengenai masalah terkait seperti katarak mata, penyakit hati, dan riwayat jumlah sel darah putih yang rendah, termasuk jika hal ini disebabkan oleh obat-obatan sebelumnya.
Selain itu, sampaikan juga riwayat gangguan kejang, kesulitan menelan, masalah tiroid, dan kondisi lambung atau usus seperti penyumbatan atau ileus.
Jangan lupa untuk memberi tahu tentang riwayat diabetes, gangguan penggunaan narkoba baik pada diri sendiri maupun keluarga, serta riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tinggi.
Informasikan juga mengenai gangguan pernapasan saat tidur seperti sleep apnea, serta kesulitan buang air kecil yang mungkin terkait dengan pembesaran prostat.
Efek Samping Seroquel
Efek samping umum saat penggunaan Seroquel yang mungkin terjadi:
- Merasa mengantuk di siang hari.
- Masalah dengan gerakan tubuh.
- Sakit kepala.
- Rasa pusing.
- Perubahan berat badan atau nafsu makan.
- Sembelit.
- Pembengkakan atau nyeri pada payudara, serta keluarnya ASI.
- Ketidakteraturan atau berhentinya menstruasi.
- Detak jantung yang cepat.
Efek samping serius yang perlu diperhatikan:
- Gerakan tak terkendali pada wajah, lidah, atau bagian tubuh lainnya.
- Gejala infeksi seperti pilek, flu, demam, atau infeksi pada telinga, mata, kandung kemih, atau dada.
- Bengkak, nyeri, dan kemerahan pada kaki, yang dapat menjadi tanda adanya penggumpalan darah.
Interaksi Seroquel
Beberapa obat mungkin berinteraksi dengan Seroquel dan mempengaruhi cara kerjanya.
Pastikan untuk memberitahu dokter atau psikiater tentang semua obat yang sedang konsumsi atau baru saja dikonsumsi, termasuk:
- Obat untuk infeksi jamur seperti ketoconazole atau fluconazole
- Carbamazepine atau phenytoin, yang merupakan obat epilepsi
Namun, daftar tersebut tidak mencakup semua obat yang dapat memengaruhi Seroquel.
Untuk informasi lebih lengkap, dapat dilihat di brosur yang disertakan dalam paket obat.
Kontraindikasi Seroquel
Untuk memastikan keamanan penggunaan Seroquel, sangat penting untuk memberi tahu dokter sebelum memulai penggunaannya jika:
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap Seroquel atau obat lain.
- Memiliki masalah jantung seperti detak jantung tidak teratur (aritmia).
- Mengidap tekanan darah rendah (hipotensi).
- Memiliki riwayat stroke atau berisiko tinggi mengalami stroke.
- Pernah mengalami kesulitan mengendalikan gerakan lidah, mulut, atau wajah.
- Mengalami sindrom langka yang disebut sindrom neuroleptik maligna, yang ditandai dengan gejala seperti suhu tubuh tinggi, kekakuan otot, berkeringat berlebihan, kegelisahan, dan peningkatan produksi air liur.
- Mengidap penyakit Parkinson atau demensia.
- Memiliki riwayat rendahnya jumlah sel darah putih.
- Mengidap diabetes.
- Mengidap epilepsi atau pernah mengalami kejang.
- Memiliki masalah hati.
- Pernah mengalami pembekuan darah atau memiliki riwayat keluarga dengan riwayat pembekuan darah.
- Mengidap sleep apnea, kondisi saat pernapasan terhenti sementara saat tidur.
- Mengalami retensi urin, kondisi saat kandung kemih tidak dapat mengosongkan sepenuhnya.
- Mengalami pembesaran prostat.
- Memiliki masalah mata seperti glaukoma.
Itulah tadi informasi seputar Seroquel, untuk informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menggunakan layanan tanya dokter di Halodoc.
Tidak perlu khawatir dalam mencari bantuan bagi masalah kesehatan mental kamu, karena privasi kamu terjaga dengan aman.
Tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang!