Seks

DAFTAR ISI
- Apa Itu Hubungan Seks (Sex)?
- Jenis – Jenis Sex
- Frekuensi yang Ideal untuk Melakukan Hubungan Seksual
- Manfaat Hubungan Sex
- Masalah Seputar Seks yang Perlu Diwaspadai
- Perilaku Seks yang Membahayakan Kesehatan
- Apa Kata Studi tentang Aktivitas Sek?
- Tips Menjaga Hubungan Seks yang Sehat dengan Pasangan
- Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Atasi Gangguan Seks
Apa Itu Hubungan Seks?
Hubungan seks adalah interaksi fisik antara dua individu yang melibatkan kegiatan seksual, baik secara emosional maupun fisik.
Biasanya, hubungan sex melibatkan kontak tubuh yang dekat dan bisa mencakup berbagai aktivitas seksual. Contohnya seperti penetrasi, ciuman, rangsangan seksual, dan lain-lain.
Tujuan dari hubungan sex bisa sangat bervariasi, mulai dari reproduksi atau memiliki keturunan, kepuasan seksual, hingga penguatan ikatan emosional antara pasangan.
Hubungan seks bukan hanya soal aktivitas fisik semata, tetapi juga melibatkan aspek emosional dan psikologis yang saling mempengaruhi.
Dalam banyak budaya, hubungan seks dianggap sebagai bagian dari hubungan intim yang melibatkan kepercayaan, komunikasi, dan saling pengertian antara pasangan.
Jenis – Jenis Seks
Secara garis besar, tak sedikit orang yang menganggap bahwa hubungan seksual hanya berfokus pada penetrasi di vagina oleh penis.
Padahal, ada beberapa jenis aktivitas seksual lainnya, yaitu:
1. Seks oral
Seks oral adalah aktivitas seksual di mana satu individu merangsang alat kelamin dan payudara pasangannya menggunakan mulut, lidah, atau bibir.
Seks oral dapat melibatkan beberapa jenis rangsangan, di antaranya fellatio (stimulasi penis dengan mulut), cunnilingus (stimulasi vagina dengan mulut), dan anilingus (stimulasi anus dengan mulut).
Meskipun sering dianggap sebagai bagian dari hubungan intim, nyatanya seks oral juga dapat dilakukan sebagai aktivitas seksual terpisah.
2. Seks anal
Seks anal (anal sex) adalah jenis aktivitas seksual yang melibatkan rangsangan atau penetrasi anus dengan menggunakan alat kelamin atau objek lainnya.
Seks anal dapat dilakukan oleh pasangan heteroseksual maupun homoseksual. Seks jenis ini dapat melibatkan penetrasi dengan penis, jari, atau alat bantu seksual lainnya.
Bagi sebagian orang, seks anal adalah bagian dari kehidupan seksual yang dapat memberikan kepuasan fisik dan emosional.
3. Voice/video call seks
Panggilan suara atau video seks (sex video call) adalah kondisi ketika dua orang atau lebih terlibat dalam interaksi seksual melalui panggilan suara atau video.
Jenis seks ini bisa dilakukan melalui perangkat komunikasi seperti telepon, komputer, atau perangkat seluler.
Selama panggilan ini, pasangan bisa berbicara atau berinteraksi secara seksual melalui suara atau video.
Ini adalah bentuk kegiatan seksual jarak jauh yang melibatkan komunikasi suara atau visual untuk mencapai kepuasan seksual.
4. Masturbasi
Masturbasi atau seks solo juga termasuk salah satu jenis aktivitas seksual. Ini bisa menjadi cara yang efektif untuk menemukan preferensi diri sendiri tanpa bantuan orang lain.
Namun, beberapa orang mungkin akan membutuhkan bantuan dari mainan seks saat diperlukan.
Dengan banyaknya jenis aktivitas seksual yang ada, kamu tetap harus memperhatikan aspek psikologis saat melakukannya.
Meskipun kamu dan pasangan saling cinta, pastikan untuk meminta izin pasangan terlebih dahulu atau dengan kata lain melakukan seks yang konsensual.
Sebab jika salah satu pihak tidak menginginkan kegiatan sex tersebut dan kamu tetap memaksanya, ini bisa disebut sebagai kekerasan seksual.
Yuk Mengenal Kekerasan Seksual dan Cara Mencegahnya Terjadi.
Posisi Seks yang Umum Dilakukan
1. Misionaris. Posisi ketika wanita berbaring telentang dengan kaki terbuka dan lutut sedikit ditekuk, sementara pria berada di atasnya untuk melakukan penetrasi.
2. Woman on top. Posisi seks ketika wanita berada di atas tubuh pria, untuk melakukan penetrasi saat berhubungan seks.
3. Doggy style. Posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam, karena wanita berada dalam posisi merangkak (telungkup), sementara pria melakukan penetrasi dari belakang.
Frekuensi yang Ideal untuk Melakukan Hubungan Seksual
Sebenarnya, tidak ada aturan baku seberapa sering harus berhubungan intim. Sebab, kebutuhan setiap orang berbeda-beda, dan hal ini bisa kamu komunikasikan lebih lanjut dengan pasangan.
Namun, frekuensi seks rata-rata bagi orang dewasa adalah sekitar 54 kali per tahun, atau sekitar 1 kali per minggu.
Lalu, untuk orang dewasa pada usia 20an, idealnya sekitar 80 kali per tahun. Sementara untuk orang dewasa berusia 60 tahunan adalah 20 kali per tahun.
Kamu juga bisa membaca artikel berjudul Berhubungan Intim yang Ideal Itu Berapa Kali Seminggu Sih? untuk mendapatkan lebih banyak lagi informasi yang berkaitan dengan frekuensi hubungan intim.
Memang benar, seiring dengan usia yang semakin bertambah dan penurunan berbagai fungsi serta organ tubuh, aktivitas seksual juga mengalami penurunan.
Meski demikian, aktivitas seksual untuk orang dewasa yang lebih tua tetap penting.
Akan tetapi, frekuensi berhubungan seksual yang dianggap “ideal” sangat bervariasi untuk setiap pasangan.
Tidak ada standar yang pasti atau “ideal” untuk frekuensi berhubungan seksual, karena ini tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu dalam hubungan tersebut.
Komunikasi terbuka dan jujur antara pasangan adalah kunci. Pasangan harus berbicara satu sama lain tentang kebutuhan, keinginan, dan preferensi mereka dalam hal seksualitas. Kemudian, carilah hal yang bisa memuaskan kamu dan pasangan.
Tak hanya frekuensi, kepuasan dari pasangan yang biasanya ditandai dengan orgasme juga sangat penting.
Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang sulit untuk orgasme. Jika kamu mengalami Sulit Orgasme, Dokter Ini Bisa Bantu Cari Tahu Penyebabnya agar kondisi tersebut dapat segera ditangani.
Manfaat Hubungan Seks
Lebih dari sekadar kesenangan dan kepuasan, melakukan hubungan sex ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental, antara lain:
1. Membakar kalori
Bukan hanya olahraga yang bisa membakar kalori tubuh, hubungan seks juga bisa memangkas kalori dan lemak dalam tubuh. Kira-kira, tubuh akan membakar 96 kalori ketika seseorang melakukan hubungan sex selama 20 menit.
Selain bisa membakar lima kalori per menit, hubungan intim juga dapat membuat berbagai otot tubuh lebih aktif. Bahkan, denyut jantung manusia ketika orgasme setara dengan olahraga ringan, seperti berjalan kaki.
Meski begitu, kamu tetap harus rutin berolahraga demi menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
2. Menurunkan risiko terserang penyakit
Selain membakar kalori, hubungan intim atau sex juga bisa membantu tubuh melawan berbagai penyakit.
Alasannya, sex bisa meningkatkan produksi imunoglobulin A dalam tubuh sebanyak 30 persen.
Imunoglobulin A adalah antibodi yang memiliki peran penting dalam imunitas. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang melakukan hubungan intim setidaknya satu atau dua kali dalam seminggu.
Ini artinya, sistem kekebalan tubuh akan meningkat ketika seseorang melakukan hubungan intim.
Menariknya lagi, studi menyebutkan bahwa hubungan intim juga bisa menurunkan risiko terkena kanker, serangan jantung, dan stroke.
3. Meningkatkan pernapasan
Faktanya, hubungan intim juga memiliki manfaat bagi sistem pernapasan.
Aktivitas seksual merupakan salah satu antihistamin, yang bisa membantu melegakan pernapasan sekaligus menghalau gejala asma.
Antihistamin sendiri merupakan jenis obat yang memiliki fungsi untuk mengatasi berbagai macam jenis alergi.
Mau tahu apa saja obat antihistamin? Berikut ini 5 Daftar Obat yang Mengandung Antihistamin
4. Memperbaiki suasana hati
Manfaat lain melakukan hubungan seksual secara rutin adalah membantu memperbaiki suasana hati.
Ini karena, berhubungan intim dapat meningkatkan kadar oksitosin dan endorfin.
Kedua hormon ini akan mengalami peningkatan yang signifikan saat seseorang mengalami orgasme.
Inilah sebabnya, kamu akan merasa puas, senang, dan nyaman setelah berhubungan seks dengan pasangan.
5. Terlihat awet muda
Resep awet muda tak hanya lewat pola hidup dan makan sehat atau menggunakan produk kecantikan. Ternyata, hubungan intim juga bisa membuat seseorang terlihat lebih awet muda.
Sebab, aktivitas seksual bisa mengurangi tingkat stres, membuat perasaan menjadi lebih senang, hingga membuat tidur lebih nyenyak.
6. Kualitas tidur yang lebih baik
Mengalami kesulitan tidur (insomnia) atau mengalami tidur yang tidak berkualitas? Salah satu cara mudah mengatasi hal ini adalah melakukan hubungan sex secara rutin.
Pasalnya, aktivitas ini dapat membantu membuat tidur menjadi lebih berkualitas.
Saat berhubungan intim, tubuh akan melepas hormon prolaktin. Bersama dengan hormon endorfin dan oksitosin, prolaktin akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak dan tentunya lebih berkualitas.
Masalah Seputar Seks yang Perlu Diwaspadai
Beberapa orang mungkin menghadapi masalah seksual, baik secara fisik maupun psikologis, yang dapat mempengaruhi kepuasan dan keharmonisan dalam hubungan.
Beberapa masalah seksual yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Disfungsi Ereksi (DE)
Disfungsi ereksi adalah kondisi di mana seorang pria kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi saat melakukan hubungan seksual.
Masalah ini sering terjadi pada pria dewasa, terutama yang lebih tua, tetapi bisa juga mempengaruhi pria muda.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi yaitu stres, kecemasan, konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu, serta masalah kesehatan seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan hormonal.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, disfungsi ereksi bisa merusak kepercayaan diri dan hubungan dengan pasangan.
2. Impotensi
Impotensi adalah istilah yang sering disamakan dengan disfungsi ereksi. Tetapi dalam konteks medis, impotensi merujuk pada ketidakmampuan total untuk melakukan hubungan seksual.
Ini bisa disebabkan oleh masalah fisik atau psikologis yang lebih serius. Dalam banyak kasus, impotensi dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan lainnya. Contohnya penyakit jantung atau gangguan hormon.
Penting untuk melakukan evaluasi medis, guna mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan perawatan yang tepat.
3. Dispareunia
Dispareunia adalah istilah medis yang merujuk pada rasa sakit atau ketidaknyamanan, yang dirasakan oleh seorang wanita selama atau setelah berhubungan seksual.
Rasa sakit ini bisa terjadi di area genital atau panggul, serta dapat bervariasi tingkatannya, mulai dari ringan hingga sangat parah.
Dispareunia bisa terjadi pada wanita dari segala usia, namun lebih sering dialami oleh wanita yang lebih tua, terutama setelah menopause. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada wanita yang lebih muda.
4. Vaginismus
Vaginismus adalah suatu kondisi ketika otot-otot vagina secara tidak terkendali mengencang atau berkontraksi ketika ada upaya penetrasi. Contohnya ketika berhubungan seksual, melakukan pemeriksaan ginekologis, atau penggunaan tampon.
Vaginismus bisa bersifat ringan hingga parah, dan tingkat keparahannya dapat bervariasi pada setiap individu.
Kondisi ini menyebabkan rasa sakit yang signifikan, atau bahkan ketidakmampuan untuk melakukan penetrasi sama sekali.
Perilaku Seks yang Membahayakan Kesehatan
Meskipun seks adalah bagian alami dari kehidupan manusia, penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dalam berhubungan seksual.
Sebab, perilaku seks yang tidak aman atau berisiko dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan fisik dan mental. Contohnya, meningkatkan risiko penularan Penyakit Menular Seksual (PMS), infeksi di area genital, serta masalah kesehatan jangka panjang lainnya.
Berikut ini beberapa perilaku seks yang membahayakan kesehatan beserta alasannya:
- Tidak menggunakan kondom. Tanpa kondom, risiko penularan penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV, gonore, sifilis, dan klamidia meningkat. Kondom berfungsi sebagai pelindung fisik yang mencegah kontak langsung antara cairan tubuh yang dapat mengandung virus atau bakteri.
- Berganti-ganti pasangan seksual. Semakin banyak pasangan seksual yang dimiliki, semakin besar kemungkinan untuk tertular penyakit menular seksual. Apalagi, jika menggunakan kondom sebagai pengaman.
- Hubungan seks tanpa persetujuan (pemaksaan seksual). Paksaan seksual dapat menyebabkan trauma fisik dan mental yang serius. Contohnya penularan PMS, cedera fisik, dan gangguan psikologis seperti stres, kecemasan, serta depresi.
- Melakukan seks oral dan anal tanpa perlindungan. Meskipun seks oral dan anal mungkin tampak lebih aman, keduanya tetap bisa menularkan infeksi jika tidak dilakukan dengan perlindungan. Penyakit seperti herpes, HPV (human papillomavirus), dan hepatitis dapat menyebar melalui seks oral dan anal tanpa pelindung.
- Seks saat mengidap infeksi atau luka terbuka. Melakukan hubungan seksual saat mengalami infeksi atau luka terbuka pada alat kelamin, dapat meningkatkan risiko penularan infeksi. Kondisi ini memperbesar kemungkinan infeksi bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh.
- Penggunaan narkoba sebelum berhubungan seks. Penggunaan narkoba dapat memengaruhi pengambilan keputusan, dan mengurangi kesadaran tentang bahaya seks tanpa perlindungan. Hal ini juga dapat menyebabkan penurunan kontrol terhadap perilaku seksual, yang mengarah pada hubungan seks yang berisiko tinggi.
Melakukan hubungan seksual dengan cara yang aman dan penuh kesadaran adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Pendidikan tentang perilaku seks yang sehat juga sangat penting. agar kita dapat melindungi diri dari potensi bahaya dan dampak negatifnya.
Apa Kata Studi tentang Aktivitas Seks?
Studi berjudul Is Sex Good for Your Health? A National Study on Partnered Sexuality and Cardiovascular Risk Among Older Men and Women yang dipublikasikan oleh Journal of Health and Social Behavior (2016) menemukan bahwa bagi wanita, seks bersama pasangan dengan kualitas yang baik dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular, khususnya mengurangi risiko hipertensi.
Studi tersebut juga menyoroti terkait frekuensi hubungan seksual yang sebaiknya dibatasi. Ini artinya, meski memiliki manfaat dalam mendukung kesehatan sistem kardiovaskular, kamu juga tidak disarankan untuk terlalu sering melakukannya.
Cukup batasi durasi berhubungan seksual atau sesuaikan dengan kondisi tubuh. Tujuannya, untuk mencegah risiko buruk seperti iritasi atau luka pada area genital, kelelahan fisik dan emosional, serta infeksi.
Tips Menjaga Hubungan Seks yang Sehat dengan Pasangan
Supaya kamu dan pasangan saling terpuaskan, penting untuk menjaga hubungan sex tetap menyenangkan.
Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
1. Jaga komunikasi dengan pasangan
Beri tahu pasangan apa yang kamu suka dan tidak. Bagikan fantasi dan keinginan kamu mengenai sex.
Begitu pula sebaliknya, tanyakan pada pasangan apa saja hal yang menjadi keinginannya.
Jadilah terbuka dan jujur satu sama lain. Bicarakan perasaan, kebutuhan, dan kekhawatiran kamu terkait sex secara terus terang. Hindari menyembunyikan hal-hal yang penting.
Ketika pasangan berbicara, kamu juga perlu memberikan perhatian penuh dan dengarkan dengan seksama. Hindari menginterupsi atau merasa perlu memberi solusi sebelum pasangan selesai berbicara.
2. Mencoba sesuatu yang baru dan berbeda
Bumbui kehidupan sex kamu dan pasangan dengan mencoba sesuatu yang baru dan berbeda.
Bermain-main dengan foreplay, saling menyentuh dengan cara baru, atau mencoba berbagai posisi sex bisa jadi hal yang menyenangkan untuk kamu coba.
3. Buat jadwal untuk melakukan keintiman
Kamu dan pasangan tentu punya kesibukan. Nah, supaya hubungan tidak menjadi renggang, cobalah jadwalkan waktu bersama pasangan untuk berhubungan intim. Dengan begitu, hubungan rumah tangga tetap harmonis.
4. Rutin olahraga
Olahraga dapat meningkatkan stamina di ranjang dan membuat kamu menjadi lebih bersemangat.
Selain itu, aktif secara fisik juga membuat tubuh menjadi lebih kencang, yang kemudian bisa meningkatkan rasa percaya diri dan membuat kamu merasa lebih seksi.
Cobalah untuk rutin olahraga setidaknya 150 menit per minggu.
Cek selengkapnya, berikut ini Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tetap Sehat.
5. Mencoba senam kegel
Kegel dapat memperkuat otot dasar panggul yang menopang kandung kemih.
Latihan ini juga dapat merelaksasi otot vagina sehingga membuat sex menjadi lebih nyaman, meningkatkan sirkulasi darah, dan membuat kamu lebih mudah mencapai orgasme.
Tak hanya itu, pria yang rutin berlatih senam kegel juga memiliki ereksi yang lebih baik dan orgasme yang lebih intens.
Ini Dokter di Halodoc yang Bisa Atasi Gangguan Seks
Jangan malu untuk konsultasi dengan dokter di Halodoc dan lakukan pemeriksaan jika kamu atau pasangan memiliki masalah dalam hubungan seksual. Misalnya, ejakulasi dini, disfungsi seksual, atau sulit mengalami orgasme.
Kamu bisa membaca artikel Ini Masalah Hubungan Intim yang Memerlukan Bantuan Ahli untuk informasi lebih lanjut.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter yang sudah berpengalaman.
Mereka pun mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!