Radang Sendi
DAFTAR ISI
- Apa Itu Radang Sendi?
- Penyebab Radang Sendi
- Faktor Risiko Radang Sendi
- Gejala Radang Sendi
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Radang Sendi
- Diagnosis Radang Sendi
- Pengobatan Radang Sendi
- Komplikasi Radang Sendi
- Pencegahan Radang Sendi
Apa Itu Radang Sendi?
Radang sendi atau dalam dunia medis disebut sebagai arthritis adalah kondisi pembengkakan dan nyeri pada satu persedian atau lebih.
Rasa nyeri umumnya memburuk seiring bertambahnya usia. Selain nyeri, kondisi ini juga ditandai dengan rasa kaku di bagian sendi yang terkena.
Penyebab Radang Sendi
Penyebab kondisi ini ada bermacam-macam. Penumpukkan batu kristal asam urat, infeksi, penyakit degeneratif dan penyakit autoimun adalah beberapa di antaranya.
Berikut dua jenis radang sendi yang dibedakan atas penyebabnya:
1. Osteoarthritis
Kondisi ini rentan menyerang lansia dan termasuk jenis radang sendi yang paling umum. Pada osteoartritis, bagian ujung dari tulang yaitu bagian tulang rawan mengalami pengikisan.
Kondisi tersebut dapat terjadi secara perlahan dalam waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Suatu infeksi atau cedera pada sendi juga menjadi salah satu penyebab proses peradangan.
2. Rheumatoid arthritis
Berbeda dengan osteoarthritis yang merupakan suatu penyakit degeneratif, rheumatoid arthritis merupakan suatu penyakit autoimun. Artinya, sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang lapisan kapsula sendi (suatu membran yang membungkus seluruh sendi). Ketika sistem imun menyerang membrana ini, peradangan dan pembengkakan terjadi. Perjalanan dari penyakit ini pada akhirnya akan merusak tulang rawan dari sendi.
Faktor Risiko Radang Sendi
Sejumlah faktor yang mampu meningkatkan risiko radang sendi meliputi:
- Riwayat keluarga. Beberapa jenis radang sendi diturunkan dalam keluarga. Jika orang tua atau saudara kandung mengalami kondisi ini, kamu berisiko juga untuk mengalaminya.
- Usia. Risiko osteoarthritis, rheumatoid arthritis dan asam urat meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin. Wanita ternyata lebih berisiko mengalami kondisi ini jika dibandingkan pria .
- Riwayat cedera sendi sebelumnya. Individu yang pernah mengalami cedera pada persendian, misalnya saat berolahraga, lebih berisiko terserang kondisi ini.
- Obesitas. Kelebihan berat badan dapat memberi tekanan pada persendian, terutama lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Gejala Radang Sendi
Tanda dan gejala dari radang sendi, antara lain:
- Nyeri yang berskala ringan hingga sangat berat.
- Kaku pada sendi.
- Bengkak pada sendi.
- Kemerahan kulit pada bagian sendi yang meradang.
- Ruang gerak sendi menjadi terbatas atau terganggu.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Radang Sendi
Apabila kamu mengalami gejala radang sendi seperti di atas, hubungi dokter di Halodoc.
Semakin cepat masalah ini ditangani, gejala yang kamu rasakan cepat mereda.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Radang Sendi
Dokter akan mendiagnosis kondisi ini melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Melalui pemeriksaan fisik, dokter melihat ada atau tidaknya bengkak, kemerahan, rasa hangat dari sendi yang terlibat.
Selain itu, dokter juga mencari ada atau tidaknya nyeri dan memeriksa ruang gerak dari sendi. Setelah pemeriksaan fisik dilakukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang berikut ini untuk menegakkan diagnosis:
- Tes laboratorium. Cairan yang biasa dianalisis meliputi darah, urin, dan cairan sendi. Untuk mendapatkan sampel cairan sendi, dokter membersihkan dan mematikan rasa di area tersebut sebelum memasukkan jarum ke dalam ruang sendi.
- Sinar X. Melalui pencitraan sinar-X, hilangnya tulang rawan, kerusakan tulang dan taji tulang bisa diidentifikasi. Sinar-X mungkin tidak bisa mendeteksi kerusakan rematik dini, tetapi sering digunakan untuk melacak perkembangan penyakit.
- Computerized tomography scan (CT-Scan). Melalui CT-Scan, dokter dapat menyinari sinar-X dari berbagai sudut dan menggabungkan informasi untuk membuat tampilan penampang struktur internal. CT-Scan dapat memvisualisasikan tulang dan jaringan lunak di sekitarnya.
- Magnetic resonance imaging (MRI). MRI menggabungkan gelombang radio dengan medan magnet yang kuat. Melalui MRI, dokter dapat menghasilkan gambar penampang jaringan lunak yang lebih detail seperti tulang rawan, tendon, dan ligamen.
- USG. Teknologi USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menggambarkan jaringan lunak, tulang rawan, dan struktur yang mengandung cairan di dekat sendi (bursa). USG juga digunakan untuk memandu penempatan jarum untuk mengeluarkan cairan sendi atau menyuntikkan obat ke dalam sendi.
Pengobatan Radang Sendi
Penanganan dari radang sendi bertujuan untuk mengurangi gejala yang muncul dan memperbaiki fungsi. Beberapa metode pengobatannya yaitu:
- Obat-obatan
Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kondisi ini bervariasi tergantung pada jenis radang sendi. Obat radang sendi yang umum digunakan meliputi obat antiinflamasi nonsteroid, steroid dan jenis krim dan salep yang mengandung mentol atau capsaicin.
Obat antirematik pemodifikasi penyakit juga bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan rheumatoid arthritis dan menyelamatkan sendi dan jaringan lain dari kerusakan permanen.
2. Terapi
Terapi fisik dapat membantu meningkatkan jangkauan gerak dan memperkuat otot-otot di sekitar sendi. Dalam beberapa kasus, belat atau kawat gigi juga diperlukan.
3. Operasi
Jika tindakan konservatif tidak membantu, dokter mungkin menyarankan operasi, seperti:
- Perbaikan sendi. Dalam beberapa kasus, permukaan sendi dapat dihaluskan atau disejajarkan kembali untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi.
- Penggantian sendi. Prosedur ini menghilangkan sendi yang rusak dan menggantinya dengan yang buatan. Sendi yang paling sering diganti adalah pinggul dan lutut.
- Fusi sendi. Jenis prosedur ini lebih sering digunakan untuk sendi yang lebih kecil, seperti di pergelangan tangan, pergelangan kaki dan jari. Tujuannya untuk menghilangkan ujung dua tulang di sendi dan kemudian mengunci ujungnya bersama-sama sampai sembuh.
Komplikasi Radang Sendi
Dalam kasus parah, kondisi ini dapat menyulitkan pengidapnya untuk melakukan tugas sehari-hari.
Menahan beban juga dapat membuat pengidapnya tidak bisa berjalan dengan nyaman atau duduk tegak. Dalam beberapa kasus, sendi mungkin secara bertahap kehilangan keselarasan dan bentuknya.
Pencegahan Radang Sendi
Tergantung pada penyebabnya, penyakit radang sendi ada yang dapat dicegah, tetapi ada juga yang tidak dapat dicegah.
Sebagai contoh, penyakit radang sendi yang diakibatkan suatu penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis tidak dapat dicegah.
Namun, radang yang terjadi akibat gaya hidup seperti batu kristal asam urat dan osteoarthritis dapat dicegah dengan cara:
- Memiliki pola makan yang sehat.
- Rajin berolahraga.
- Menjaga berat badan agar tetap ideal.
- Selalu berhati-hati agar terhindar dari cedera.