Pterygium
Pterygium adalah salah satu penyakit mata yang terjadi akibat adanya pertumbuhan selaput jaringan berbentuk segitiga berwarna merah muda dan muncul pada bagian putih bola mata. Kondisi ini dikenal juga sebagai mata peselancar atau surfer’s eye.
Umumnya, kondisi ini dimulai pada kornea di dekat hidung dan dapat bertumbuh hingga pupil (bagian hitam mata). Kondisi ini biasanya hanya terdapat di salah satu mata.saja
Namun, jika kamu mengalaminya di kedua mata, gangguan mata ini dinamakan pterygia. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan memicu rasa gatal. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat meningkatkan risiko pupil mata tertutup dan gangguan penglihatan.
Penyebab Pterygium
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisi pterygium. Namun, terlalu banyak paparan langsung dari sinar ultraviolet dinilai menjadi penyebab kondisi ini.
Terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskan patogenesis pterygium. Misalnya, adanya variasi geografis memengaruhi insiden terjadinya penyakit pterygium, yang ditunjukan dari sebagian besar penelitian yang sudah dilakukan. Hal ini berdasarkan tingkat kejadian pterygium yang lebih tinggi pada negara-negara yang lebih dekat ke khatulistiwa.
Peningkatan prevalensi pterygium tersebut diduga karena efek destruktif dari radiasi ultraviolet, khususnya radiasi UV-B yang menyerang orang-orang di daerah khatulistiwa. Hipotesis yang diyakini, radiasi ini menyebabkan mutasi pada gen supresor tumor p53, sehingga memfasilitasi proliferasi abnormal epithelium limbal.
Selain paparan langsung dari sinar matahari, kondisi iritasi pada mata yang tidak diatasi dengan baik juga dapat memicu pterygium.
Faktor Risiko Pterygium
Hindari berbagai faktor risiko yang dapat memicu penyakit ini, seperti:
- Terlalu lama melakukan aktivitas di luar ruangan pada siang hari.
- Mata yang terpapar debu, pasir, hingga polusi udara yang dapat menyebabkan mata mengalami iritasi.
- Mata kering.
Gejala Pterygium
Penyakit ini berkembang secara perlahan. Di awal munculnya pterygium, kamu tidak akan mengalami gejala apapun. Namun, gejala akan semakin dirasakan ketika kondisi menjadi lebih buruk.
Ada beberapa gejala yang kerap dialami oleh pengidap di awal perkembangannya, seperti:
- Muncul garis berwarna pink pada bagian putih mata.
- Mata yang memerah dan iritasi.
- Mata kering yang disertai dengan gatal dan sensasi panas.
- Merasa terdapat pasir atau debu pada bagian mata.
- Mata yang lebih sering berair.
- Pandangan menjadi sedikit buram.
Gejala yang semakin memburuk ditandai dengan pertumbuhan selaput yang semakin menutupi kornea dan gangguan penglihatan.
Catat, Ini Dokter Spesialis Mata yang Bisa Bantu Pengobatan Pterygium.
Diagnosis Pterygium
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini berdasarkan pemeriksaan fisik menggunakan lampu celah (slit lamp). Lampu ini memungkinkan dokter melihat mata seseorang dengan bantuan pembesaran dan pencahayaan yang terang. Tes tambahan termasuk:
- Tes Ketajaman Visual. Tes ini melibatkan membaca huruf pada grafik mata.
- Topografi Kornea. Teknik pemetaan medis ini digunakan untuk mengukur perubahan kelengkungan pada kornea.
- Dokumentasi Foto. Prosedur ini dilakukan dengan melakukan pengambilan gambar yang bertujuan untuk melacak laju pertumbuhan pterygium.
Pengobatan Pterygium
Jika gejala pterygium masih ringan atau masih tahap awal, umumnya dokter akan memberikan resep obat yang bertujuan untuk mengurangi iritasi atau merah pada mata. Pemberian obat bisa dilakukan seperti dengan obat tetes mata golongan steroid, air mata buatan, dan sebagainya.
Namun, jika pterygium sudah mencapai tahap lanjut dan ditemukan gejala yang mengganggu, seperti gangguan penglihatan, dokter akan menganjurkan operasi pertumbuhan jaringan abnormal ini akan diambil dan dibuang. Setelah itu, dapat digunakan jaringan konjungtiva atau plasenta untuk mengisi ruang yang kosong bekas tempat lesi pterygium tersebut.
Komplikasi Pterygium
Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat memicu jaringan parut yang cukup parah pada kornea mata. Jaringan parut dapat meningkatkan risiko kehilangan penglihatan.
Pencegahan Pterygium
Pencegahan penyakit pterygium bisa dilakukan dengan menggunakan kacamata hitam dengan lensa yang mampu menghadang 99–100 persen UV A dan UV B setiap hari jika sedang keluar ruangan dan cuaca sedang panas terik.
Jangan lupa untuk menggunakan penutup kepala, seperti topi yang bisa melindungi mata dari paparan langsung sinar matahari.
Baca juga: Sering Aktivitas di Luar Ruangan, Hati-Hati Pterygium
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala seperti di atas, segera temui dokter agar gejala tidak makin parah. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter pilihan di rumah sakit sesuai domisili kamu melalui Halodoc. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2019. Pterygium (Surfer’s Eye): Causes, Symptoms, and Treatment.
American Optometric Association. Diakses pada 2022. Pterygium.
Healthline. Diakses pada 2022. Pterygium.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Pterygium (Surfer’s Eye)
Diperbarui pada 21 Juni 2022.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan