Pityriasis Alba
DAFTAR ISI
- Apa Itu Pityriasis Alba?
- Penyebab Pityriasis Alba
- Faktor Risiko Pityriasis Alba
- Gejala Pityriasis Alba
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Pityriasis Alba
- Diagnosis Pityriasis Alba
- Pengobatan Pityriasis Alba
- Komplikasi Pityriasis Alba
- Pencegahan Pityriasis Alba
Apa Itu Pityriasis Alba?
Pityriasis alba adalah penyakit kulit yang umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi kondisi ini diyakini berkaitan dengan eksim.
Individu yang mengidap kondisi ini umumnya mendapati bercak merah pada kulit yang berbentuk bulat atau oval. Bercak ini biasanya mudah dihilangkan dengan krim pelembab atau hilang dengan sendirinya. Namun, bercak tersebut umumnya akan meninggalkan bekas pucat pada kulit setelah kemerahan memudar.
Penyebab Pityriasis Alba
Sejauh ini, tidak diketahui secara pasti apa penyebab pityriasis alba. Kendati demikian, penyakit kulit ini berhubungan dengan dermatitis atopik atau eksim yang kerap dialami anak-anak di masa awal tumbuh kembangnya. Eksim adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit meradang sampai menimbulkan ruam bersisik dan gatal-gatal.
Faktor Risiko Pityriasis Alba
Pityriasis alba umumnya paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini dialami oleh sekitar 2–5 persen anak-anak di dunia. Gejala paling sering terlihat bisa mulai muncul ketika anak memasuki usia 6 dan 12 tahun.
Kondisi ini lebih berisiko pada anak yang memiliki dermatitis atopik atau eksim. Anak-anak yang sering mandi air panas atau yang terpapar sinar matahari tanpa tabir surya juga lebih rentan mengalaminya. Namun, tidak jelas apakah faktor-faktor ini merupakan penyebab langsung dari penyakit kulit tersebut.
Gejala Pityriasis Alba
Munculnya bercak merah terang atau merah muda pucat (merah jambu) yang berbentuk bulat tak beraturan di kulit adalah gejala khas dari kondisi ini. Tekstur bercak biasanya kering dan bersisik. Umumnya bercak ini muncul pada wajah, lengan bagian atas, leher dan dada. Bercak yang timbul ini tidak menimbulkan rasa sakit, melainkan sedikit gatal.
Setelah beberapa minggu, warna bercak bisa semakin memudar menjadi lebih pucat. Ada juga bercak yang hilang total dalam beberapa bulan, tapi ada juga yang bisa bertahan selama beberapa tahun.
Gejala cenderung kambuh saat cuaca panas di mana pinggiran bercak bisa berubah warna menjadi kecoklatan saat terkena panas. Sementara itu, bercak yang berkerak paling sering terlihat ketika udara lebih kering.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Pityriasis Alba
Pityriasis alba bisa mengganggu penampilan dan memicu ketidaknyamanan karena rasa gatal. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi ini, hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran yang tepat maupun meresepkan obat jika dibutuhkan.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Pityriasis Alba
Dokter akan membuat diagnosis berdasarkan kondisi kulit seluruh badan, hingga kulit kepala. Kemungkinan dokter akan melakukan biopsi kulit (mengambil sampel kulit) untuk diteliti lebih lanjut.
Pityriasis alba sering disalahartikan sebagai panu, yaitu bercak putih yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membedakan kedua kondisi tersebut:
- Pemeriksaan menggunakan sinar ultraviolet (UV) genggam untuk menyoroti perbedaan warna kulit. Prosedur ini biasanya dilakukan di klinik dokter kulit atau rumah sakit.
- Kalium hidroksida dapat digunakan untuk mendiagnosis infeksi jamur, seperti panu atau kondisi jamur lainnya seperti tinea corporis (kurap). Untuk melakukan tes ini, kulit akan sedikit dikerok untuk mendapatkan sampel sel kulit. Sampel kemudian akan dicampur dengan kalium hidroksida dan diperiksa di bawah mikroskop.
Pengobatan Pityriasis Alba
Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi pityriasis alba, meliputi:
- Gunakan obat sesuai dengan resep dokter
- Beritahu dokter tentang semua obat yang digunakan, termasuk obat-obatan tanpa resep
- Hindari kulit terkena sinar matahari secara langsung. Rutin gunakan tabir surya minimal SPF-30 setiap kali akan keluar rumah, dan oles ulang setiap 2 jam sekali.
- Menjaga kebersihan kulit dengan baik.
- Rutin menemui dokter untuk memeriksa kondisi kulit.
- Jika pada ruam merah ada rasa gatal, gunakan krim hidrokortison 1 persen yang dapat digunakan tipis-tipis. Pengobatan di rumah harus dilakukan dengan telaten. Untuk sampai ke waktu pemulihan kadang-kadang bisa memakan waktu beberapa bulan.
Jangan lupa untuk menghindari cedera kulit dan kulit kering. Kondisi ini dapat memperparah gejalanya.
Selain untuk menekan risiko kekambuhan gejala, tabir surya juga berfungsi untuk menghindari bercak berubah menggelap kecoklatan dan sulit pudar. Pemakaian tabir surya justru membantu proses pemudaran warna bercaknya jadi lebih cepat.
Jika masih bingung terkait pengobatan pityriasis alba, Ini Dokter Spesialis yang Paham Pengobatan Pityriasis Alba.
Komplikasi Pityriasis Alba
Sejauh ini, pityriasis alba bukan termasuk kondisi medis serius sehingga tidak ada potensi komplikasi yang signifikan. Bercak mungkin terlihat lebih jelas dan menggelap ketika terkena paparan sinar matahari. Nah, bercak yang kecoklatan ini mungkin lebih sulit memudar apabila pengidapnya tidak menggunakan tabir surya.
Pencegahan Pityriasis Alba
Beberapa hal untuk mencegah pityriasis alba, meliputi:
- Menjaga kesehatan dan kekebalan umum yang baik
- Setiap tambalan jika ada harus diperiksa terlebih dahulu
- Hindari penggunaan obat tropis apa pun yang belum dikonfirmasi pada kulit
- Penggunaan pakaian sintetis harus dihindari
- Hindari asupan berlebihan dari makanan asam
- Hindari alkohol dan merokok