Perawatan Fertilitas
Pengertian Perawatan Fertilitas
Perawatan fertilitas (fertility care) adalah pengobatan untuk merangsang produksi sel telur atau sperma. Prosedurnya melibatkan intervensi bedah, perubahan gaya hidup, penurunan berat badan, atau pengobatan kondisi medis yang mendasarinya. Rencana perawatan fertilitas bergantung pada penyebab di balik masalah kesuburan yang dialami, apakah masalahnya terdapat dari sisi wanita, sisi pria, kedua sisi, atau tetap tidak bisa dijelaskan.
Tujuan Perawatan Fertilitas
Perawatan ini ditujukan untuk individu yang mengalami masalah kesuburan. Biasanya, perawatan fertilitas lebih ditujukan kepada wanita berusia 36 tahun ke atas, wanita yang pernah keguguran, pria yang mengalami masalah sperma dan siapapun yang mengalami masalah kesuburan.
Pada kasus infertilitas, kondisi ini biasanya bisa didiagnosis ketika pasangan belum berhasil hamil setelah satu tahun mencoba. Ada 2 jenis infertilitas yang perlu diketahui, yaitu:
- Infertilitas primer. Seseorang yang belum pernah hamil dan kesulitan untuk hamil.
- Infertilitas sekunder. Seseorang yang pernah hamil tetapi mengalami kesulitan untuk hamil lagi.
Prosedur Perawatan Fertilitas
Bagi pasangan sulit untuk hamil, dokter kandungan mungkin menyarankan untuk melakukan sejumlah tes dasar kesuburan. Pada wanita, dokter perlu melakukan tes darah untuk hormon atau meminta catatan suhu basal tubuh selama beberapa bulan. Dokter juga akan melakukan USG dan histerosalpingografi (HSG) atau sonohisterografi. Pada saat yang sama, pria juga akan diperiksa oleh ahli urologi.
Setelah menjalani tes evaluasi, perawatan fertilitas bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan sehingga meningkatkan peluang kehamilan. Bergantung pada usia dan hasil tes kesuburan, berikut opsi perawatan kesuburan yang bisa dilakukan:
-
Pemberian Obat Kesuburan
Obat kesuburan digunakan untuk menstimulasi ovulasi. Tak hanya itu, obat ini juga bisa digunakan untuk merangsang produksi sperma pada pria. Sementara pada wanita, obat kesuburan ditujukan untuk mengatasi gangguan ovulasi.
Jenis obat-obatan ini bisa digunakan selama siklus IUI (intrauterine insemination) dan hampir selalu digunakan selama perawatan IVF (in vitro fertilization). Meski ovulasi belum tentu menjadi penyebab kemandulan, obat kesuburan tetap bisa digunakan.
Namun, merangsang ovulasi bukan satu-satunya tujuan perawatan kesuburan. Terkadang, dokter mungkin ingin menekan sistem reproduksi alami tubuh atau mendukung fase luteal dari siklus wanita. Fase luteal adalah waktu setelah ovulasi yang terjadi sebelum waktu menstruasi.
2. Perawatan Intrauterine Insemination (IUI)
Intrauterine insemination (IUI) atau yang dulu dikenal sebagai inseminasi buatan melibatkan penempatan sperma langsung ke dalam rahim. Perawatan ini dapat digunakan dalam beberapa kasus infertilitas pria atau bila ada masalah dengan lendir serviks wanita. Prosedur ini juga bisa digunakan dalam kasus infertilitas yang tidak dapat dijelaskan atau untuk sperma donor.
3. Operasi
Sebanyak 35 persen kasus infertilitas pada wanita ternyata disebabkan oleh masalah pada saluran tuba atau masalah dengan lapisan panggul dan perut. Masalah tersebut biasanya bisa terdeteksi melalui tes yang disebut histerosalpingografi (HSG).
Bila HSG menunjukkan adanya kemungkinan penyumbatan pada tabung, dokter mungkin akan melakukan operasi laparoskopi. Laparoskopi ditujukan untuk mengevaluasi situasinya dan memperbaiki masalahnya.
Untuk wanita dengan endometriosis, laparoskopi bisa digunakan untuk menghilangkan endometrium. Prosedur ini juga bisa direkomendasikan bila fibroid uterus mengganggu kesuburan. Pilihan operasi lainnya adalah histeroskopi. Operasi ini digunakan bila terjadi perlengketan di dalam rongga rahim itu sendiri. Sementara pengeboran ovarium adalah operasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi infertilitas terkait PCOS.
4. Assisted Reproductive Technologies (ART)
ART adalah perawatan kesuburan yang melibatkan penanganan telur atau embrio. Prosedurnya meliputi:
- In Vitro Fertilization (IVF). Obat kesuburan digunakan untuk merangsang ovarium menghasilkan sel telur selama prosedur IVF. Sel telur kemudian akan diambil dan ditempatkan bersama dengan sperma dalam campuran nutrisi khusus. Kemudian, keduanya dibiarkan sampai terjadi pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, 1-3 embrio akan ditempatkan dalam rahim wanita.
- Gamete Intrafallopian Transfer (GIFT). Melalui GIFT, sel telur dan sperma, atau gamet, tidak dibuahi di luar tubuh. Sebaliknya, mereka ditempatkan bersama ke salah satu saluran tuba wanita.
- Zygote Intrafallopian Transfer (ZIFT). Selama ZIFT, zigot ditempatkan di salah satu tuba falopi melalui operasi laparoskopi.
5. Surogasi (Pengganti) dan Donasi Gamet Pihak Ketiga
Terkadang, IVF saja tidak cukup. Beberapa pasangan perlu menggunakan sel telur, sperma, embrio, atau rahim orang lain untuk menghasilkan kehamilan.
6. Mengatasi Penyakit yang Mendasari dan Perubahan Gaya Hidup
Perawatan kesuburan tidak lengkap tanpa membahas perawatan gangguan yang mendasari dan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesuburan. Bila penyakit tersebut diabaikan, perawatan fertilitas mungkin jauh lebih kecil peluangnya untuk berhasil. Misalnya, diabetes yang tidak diobati, penyakit celiac, dan ketidakseimbangan tiroid dapat menyebabkan kemandulan. Pada beberapa kasus, mengobati penyakit ini sudah cukup untuk mengembalikan kesuburan alami.
Perubahan lainnya mencakup konsumsi makanan sehat, menghindari mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan, rutin berolahraga, tidur yang cukup di malam hari, menjaga berat badan yang sehat sampai konsumsi suplemen asam folat.
Di Mana Melakukan Perawatan Kesuburan?
Perawatan kesuburan bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit yang memiliki spesialis kesuburan, yaitu ginekolog atau ahli urologi yang memiliki pelatihan tambahan untuk menangani masalah kesuburan.
Kalau kamu berencana melakukan tes kesuburan, segera lakukan pemeriksaan di Home Lab Halodoc melalui aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan praktis. Jangan tunda untuk memeriksakan diri, download Halodoc sekarang juga!