Penyakit Menular Seksual PMS
DAFTAR ISI
- Apa Itu Penyakit Menular Seksual (PMS)?
- Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual (PMS)
- Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)
- Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)
- Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)
- Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan PMS
- Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)
- Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)
- Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)
- Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Skrining PMS Mulai dari Rp 599rb!
Apa Itu Penyakit Menular Seksual (PMS)?
Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit infeksi yang menular melalui kontak seksual, baik seks vaginal, oral maupun anal.
Penularan penyakit ini bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya.
Terkadang, penyakit ini bisa menular melalui kontak fisik intim lainnya. Beberapa PMS, seperti herpes dan HPV, bisa menyebar melalui kontak kulit ke kulit.
Selain itu, pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang juga bisa menularkan penyakit.
Pentingnya melakukan skrining penyakit menular seksual yang terjamin privasinya!
Mudah saja, kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya).
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes HIV dari Halodoc Pengambilan sampelnya oleh tenaga kesehatan tepercaya, serta bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ada banyak jenis PMS, berikut adalah beberapa jenis yang paling umum terjadi:
1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum.
Penyakit ini mempunyai gejala berupa munculnya luka pada alat kelamin atau mulut.
Luka ini pada umumnya akan bertahan antara 1-2,5 bulan dengan tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi mudah menular.
Sifilis yang tidak kamu obati bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, impotensi dan bahkan terkena masalah pendengaran serta hilangnya nyawa seseorang.
Apakah kamu curiga Terinfeksi Penyakit Raja Singa? Segera Hubungi Dokter Ini.
2. Gonore
PMS ini terjadi akibat bakteri Neisseria gonorrhoeae. Kondisi ini juga banyak orang kenali dengan kencing nanah, karena menyebabkan keluarnya cairan saat buang air kecil yang menyebabkan rasa nyeri pada penis atau vagina.
3. Klamidia
Klamidia merupakan PMS yang paling umum terjadi. Penyakit yang terjadi akibat Clamidia trachomatis ini memang tidak menimbulkan gejala yang signifikan.
Namun, klamidia tetap harus kamu waspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.
4. Kutil Kelamin
Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat virus human papiloma virus di sekitar alat kelamin.
Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.
Ada banyak mitos keliru tentang kutil kelamin. Agar tidak terkecoh, simak fakta 5 Mitos Tentang Penyakit Kutil Kelamin yang Perlu Diluruskan
5. HIV
HIV (human immunodeficiency virus) akan menyebar melalui cairan tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh.
Pada tahap awal, HIV tidak akan menunjukkan gejala, karena virus akan “tidur” sementara waktu.
Virus ini akan menunggu sistem imun melemah, dan dapat berkembang menjadi penyakit acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang sangat mematikan.
Kamu juga bisa kunjungi halaman ini untuk mendapatkan informasi lanjutan mengenai kesehatan seksual.
6. Herpes genital
Ini adalah penyakit menular yang terjadi akibat virus herpes simpleks (HSV).
Herpes genital bisa menyebabkan rasa sakit, gatal dan luka di area genital pengidap.
Namun, pengidap bisa juga tidak mengalami gejala, tapi tetap bisa menularkan virus, bahkan ketika tidak memiliki luka yang terlihat.
Selain itu, ketahui juga Berbagai Penyakit Menular Seksual pada Wanita dan Cara Mengobatinya.
Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual (PMS) bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Berikut ini beberapa jenis PMS berdasarkan penyebabnya:
PMS yang Disebabkan oleh Bakteri
1. Sifilis
Sifilis, juga dikenal sebagai “raja singa,” disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini menimbulkan luka pada area kelamin atau mulut, yang bisa menular jika ada kontak dengan luka tersebut.
2. Gonore
Gonore atau kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain.
Pada pria, gonore ditandai dengan keluarnya nanah dari penis dan rasa sakit saat buang air kecil.
Sedangkan pada wanita, gejala gonore meliputi keputihan dan perdarahan di luar siklus haid.
3. Klamidia
Infeksi ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis dan bisa menular melalui kontak dengan luka di area kelamin.
Pada wanita, infeksi menyerang leher rahim, sementara pada pria, menyerang saluran urine di penis.
Berdasarkan data WHO, klamidia tercatat sebagai infeksi menular seksual dengan kasus cukup tinggi, mencapai 129 juta pada tahun 2020.
Klamidia juga merupakan penyebab utama radang panggul dan kemandulan pada wanita, selain gonore.
4. Lymphogranuloma venereum (LGV)
LGV juga disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, tetapi tipe bakterinya berbeda dari penyebab klamidia biasa.
5. Granuloma inguinale
Dikenal juga sebagai donovanosis, penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella granulomatis. Donovanosis tergolong jarang ditemukan.
PMS yang Disebabkan oleh Virus
1. Human papillomavirus (HPV)
HPV dapat menular melalui kontak langsung atau hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Pada wanita, HPV bisa menyebabkan kutil kelamin dan berpotensi berkembang menjadi kanker serviks.
2. HIV
Virus HIV (human immunodeficiency virus) menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menular melalui hubungan seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah, atau proses persalinan. Infeksi HIV yang tidak diobati dapat berkembang menjadi AIDS.
3. Hepatitis B dan C
Infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis yang bisa menyebabkan penyakit hati kronis hingga kanker hati.
Virus ini terdapat dalam darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi dan dapat menular lewat hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama, atau transplantasi organ.
4. Herpes genital
Herpes genital disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV), yang bisa tidak aktif dalam tubuh tanpa memunculkan gejala. Virus ini bisa menular melalui kontak langsung dengan pengidap.
Faktor Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)
Siapa saja yang aktif secara seksual berisiko tertular atau menyebarkan penyakit menular seksual.
Berikut faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini:
- Melakukan hubungan seks tanpa kondom. Berhubungan seks secara oral, vaginal, ataupun anal yang tidak aman merupakan faktor utama PMS.
- Memiliki banyak pasangan seksual. Selain itu, aktivitas seksual dengan lebih dari satu pasangan juga dapat meningkatkan risiko terkena PMS.
- Mempunyai riwayat IMS. Memiliki satu infeksi menular seksual membuat penyakit menular seksual lainnya lebih mudah tertular.
- Penyalahgunaan alkohol atau penggunaan obat-obatan rekreasional. Hal ini bisa menurunkan penilaian kamu dan, membuat kamu cenderung meelakukan perilaku berisiko, seperti seks bebas.
- Menggunakan narkoba suntik. Berbagi jarum suntik saat menyuntikkan narkoba dapat menyebarkan banyak infeksi serius. Contohnya adalah HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
- Usia muda. Kasus IMS lebih sering dilaporkan oleh orang berusia 15 hingga 24 tahun daripada mereka yang lebih tua.
Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)
Pada awalnya, sebagian gejala penyakit menular seksual mungkin tidak kamu ketahui.
Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang perlu kamu waspadai, di antaranya:
- Mengalami perubahan pada urine.
- Rasa nyeri selama berhubungan seks.
- Kutil atau memar.
- Sakit panggul atau perut bagian bawah.
- Vagina terasa panas atau gatal.
- Keputihan abnormal atau perdarahan vaginal.
- Keluar cairan dari penis.
- Buang air kecil terasa menyakitkan atau panas.
Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, jangan tunda untuk melakukan skrining kesehatan sekarang juga!
Tenang saja, privasi terjaga dengan aman, kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Layanan homecare ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya oleh tenaga kesehatan terpercaya atau phlebotomist. Nah, Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Nah, tes ini dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan PMS
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala penyakit menular seksual, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk melakukan diagnosis dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Nah, berikut beberapa dokter yang sudah berpengalaman yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Dengan menggunakan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia selama 24 jam.
Apabila dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Tidak perlu khawatir, privasi kamu terjamin aman selama menggunakan layanan Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)
Dokter biasanya memulai diagnosis PMS dengan menanyakan riwayat seksual kamu dan gejala yang kamu alami saat ini.
Bila ahli medis tersebut mencurigai kamu mengidap penyakit menular tersebut, ia mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik atau panggul untuk mencari tanda-tanda infeksi.
Beberapa tanda infeksi adalah ruam, kutil, atau keluarnya cairan.
Selain itu, beberapa tes laboratorium juga bisa dokter rekomendasikan untuk memastikan diagnosis, seperti:
- Sampel urine. Beberapa PMS dapat terkonfirmasi dengan sampel urine.
- Tes darah. Pemeriksaan ini bisa memastikan diagnosis HIV atau sifilis stadium lanjut.
- Sampel cairan. Bila kamu memiliki luka genital terbuka, ahli kesehatan mungkin akan menguji cairan dan sampel dari luka tersebut untuk mendiagnosis jenis infeksinya.
Kini, kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dan terpercaya.
Selain itu, kamu tidak perlu ke rumah sakit karena skrining dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Praktis bukan? Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!
Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Pengobatan untuk penyakit ini bisa berbeda tergantungpenyebabnya. Infeksi menular seksual yang terjadi akibat bakteri umumnya lebih mudah untuk kamu obati.
Sedangkan yang terjadi akibat virus bisa dokter tangani dan obati, tapi tidak selalu bisa sembuh.
Bila kamu sedang hamil dan tertular PMS, penting untuk segera mendapatkan pengobatan untuk mencegah atau mengurangi risiko bayi kamu terinfeksi.
Pengobatan untuk penyakit menular seksual biasanya terdiri dari salah satu hal berikut, tergantung pada infeksinya:
Antibiotik
Obat ini yang biasanya diberikan dalam dosis tunggal, bisa menyembuhkan banyak PMS yang terjadi akibat bakteri atau parasit, seperti gonore, sifilis, klamidia, dan trikomoniasis.
Namun ingat, antibiotik harus kamu habiskan sesuai resep dokter untuk mencegah resistensi bakteri.
Selain itu, penting untuk menghindari aktivitas seksual sampai tujuh hari setelah kamu selesai mengonsumsi antibiotik dan luka telah sembuh.
Obat antivirus
Bila kamu terkena herpes atau HIV, dokter mungkin akan meresepkan obat yang mencegah infeksi virus bertambah parah, yang disebut obat antivirus.
Antiretroviral (ARV)
Untuk pengidap HIV, dokter akan meresepkan obat antiretroviral (ARV).
Obat ini bekerja dengan memperlambat perkembangan virus dan melindungi sistem kekebalan tubuh dari kerusakan akibat virus HIV.
Jika pengidap HIV masih aktif berhubungan seksual, pasangannya juga perlu menjalani pengobatan.
Hal ini bertujuan untuk menghentikan penularan dan mencegah penyakit kembali kambuh.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan infeksi menular seksual biasanya memakan waktu lama.
Pengidap juga harus rutin melakukan kontrol agar dokter bisa memantau apakah pengobatan yang dijalani efektif.
Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa PMS terkadang tidak menimbulkan gejala, sehingga membuat pengidapnya tak menyadari adanya penyakit tersebut dalam tubuhnya.
PMS yang kamu biarkan tanpa penanganan yang tepat bisa menimbulkan berbagai komplikasi, antara lain:
- Nyeri panggul.
- Komplikasi kehamilan.
- Peradangan mata.
- Radang sendi.
- Penyakit radang panggul.
- Infertilitas.
- Penyakit jantung.
- Kanker servik.
- Kanker dubur.
Bila ibu hamil tertular penyakit menular seksual, maka penyakit tersebut bisa menular ke bayi dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan berikut:
- Infeksi.
- Radang paru-paru.
- Meningitis.
- Kebutaan.
- Kehilangan pendengaran.
- Kerusakan otak.
- Kematian.
Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Mencegah penularan penyakit ini dapat kamu lakukan dengan cara:
- Hindari melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang.
- Rutin menjaga kebersihan vagina.
- Selalu gunakan alat pengaman saat berhubungan intim. Gunakan kondom lateks atau poliuretan baru dengan benar sebelum melakukan tindakan seks apapun.
- Dapatkan vaksinasi. Mendapatkan vaksinasi sebelum berhubungan seks dapat mencegah beberapa jenis penyakit menular seksual. Terdapat vaksin untuk mencegah HPV, hepatitis A dan hepatitis B.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila kamu mengalami tanda atau gejala penyakit menular seksual di atas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter tepercaya ✔️ di Halodoc.
Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari kamu dari komplikasi berbahaya.
Dapatkan juga panduan lengkap dari seksolog dan dokter hingga produk kesehatan seksual melalui gambar berikut.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Sexually transmitted disease (STD) symptoms; Genital herpes.
Medline Plus. Diakses pada 2023. Sexually Transmitted Disease.
Medical News Today. Diakses pada 2023. What you need to know about sexually transmitted infections.
Diperbarui pada 1 Oktober 2024
Frequently Asked Questions
Bagaimana cara mengetahui orang yang terkena penyakit menular seksual?
Untuk mengenali orang yang terkena penyakit menular seksual (PMS), kamu perlu memerhatikan beberapa gejala umum yang sering muncul.
Pada umumnya, pengidap PMS mungkin mengalami gejala seperti luka atau bintik di area kelamin, rasa sakit saat buang air kecil, keluarnya cairan yang tidak biasa dari kelamin, gatal, atau ruam di area intim.
Namun, beberapa PMS tidak menunjukkan gejala sama sekali, terutama pada tahap awal.
Oleh karena itu, satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi adalah melalui pemeriksaan medis.
Apakah penyakit menular seksual bisa sembuh?
Terkait kesembuhan, ada beberapa PMS yang bisa disembuhkan, sementara ada juga yang hanya bisa dikendalikan.
PMS yang disebabkan oleh bakteri atau parasit, seperti gonore, sifilis, dan klamidia, umumnya bisa diobati dan sembuh total dengan antibiotik.
Namun, PMS yang disebabkan oleh virus, seperti herpes genital, HIV, dan HPV, tidak bisa sepenuhnya disembuhkan.
Pada kasus ini, pengobatan fokus untuk mengendalikan gejala, memperlambat perkembangan penyakit, dan mencegah penularan ke orang lain.
Apa saja penyakit menular seksual?
Contoh penyakit menular seksual (PMS), yaitu:
- Gonore
- Klamidia
- Sifilis
- Herpes genital
- Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Human Papillomavirus (HPV)
- Hepatitis B dan C
- Trikomoniasis
Bagaimana cara mengetahui orang yang terkena penyakit menular seksual?
Sayangnya, penyakit menular seksual sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, ada sejumlah tanda yang sering muncul, seperti:
- Keluarnya nanah atau cairan tidak normal dari organ genital
- Nyeri saat berkemih
- Ruam atau luka di area genital
- Nyeri panggul
Berapa lama gejala penyakit menular seksual?
Lamanya waktu sampai gejala PMS muncul sangat bervariasi, tergantung jenis infeksi. Namun, umumnya kondisi ini muncul dalam waktu:
- Klamidia dan gonore: muncul dalam waktu 1-3 minggu setelah terpapar.
- Sifilis: muncul dalam waktu 10-90 hari.
- Herpes: gejala bisa muncul dalam 2-12 hari.
- HIV: gejala awal bisa muncul 2-4 minggu setelah terpapar virus.