Penyakit Kawasaki
DAFTAR ISI
- Apa Itu Penyakit Kawasaki?
- Penyebab Penyakit Kawasaki
- Faktor Risiko Penyakit Kawasaki
- Gejala Penyakit Kawasaki
- Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengidap Gejala Kawasaki
- Diagnosis Penyakit Kawasaki
- Pengobatan Penyakit Kawasaki
- Komplikasi Penyakit Kawasaki
- Pencegahan Penyakit Kawasaki
Apa Itu Penyakit Kawasaki?
Penyakit kawasaki merupakan inflamasi atau peradangan yang terjadi pada arteri atau pembuluh darah. Inflamasi cenderung muncul pada arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung. Hal inilah yang bisa menyebabkan penyakit jantung di kemudian hari.
Selain dampaknya pada arteri, penyakit kawasaki juga bisa menyerang bagian kelenjar getah bening, kulit, dan membran mukosa yang terdapat pada mulut, hidung, serta tenggorokan. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak berusia kurang dari lima tahun.
Penyebab Penyakit Kawasaki
Hingga saat ini, apa yang menyebabkan seorang anak terserang penyakit kawasaki masih belum dapat diketahui.
Akan tetapi, teori dari para pakar menyatakan bahwa masalah kesehatan ini muncul karena adanya infeksi virus maupun bakteri yang sudah lebih dulu terjadi.
Setidaknya dua minggu sampai satu bulan sebelumnya. Tak hanya itu, penyakit yang tidak menular ini juga diduga berhubungan dengan kelainan genetik yang diwariskan dari orangtua.
Faktor Risiko Penyakit Kawasaki
Meski lebih rentan terjadi pada anak-anak berusia kurang dari lima tahun, ada beberapa faktor lain yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami penyakit Kawasaki, yaitu:
- Anak laki-laki lebih rentan terhadap penyakit ini dibandingkan anak perempuan.
- Etnis Asia.
Gejala Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki muncul dalam tiga fase, yaitu:
Fase Pertama
Gejala yang biasanya muncul pada fase pertama, di antaranya:
- Demam mencapai 39 Celsius atau lebih dan bertahan lebih dari tiga hari.
- Mata merah (konjungtivitis) tanpa disertai dengan sekret.
- Muncul ruam merah, terutama di tubuh dan area genital. Ruam akan tampak mengkilat (menjadi gejala yang sangat khas pada penyakit ini).
- Bibir menjadi merah, kering, pecah-pecah, yang disertai dengan lidah yang bengkak dan berwarna kemerahan yang dikenal dengan strawberry tongue.
- Pembengkakan dan kemerahan di telapak tangan dan telapak kaki.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher dan area lain.
Selain itu, pada fase pertama anak juga sering menjadi gelisah.
Fase Kedua
Penyakit Kawasaki yang memasuki fase kedua akan menunjukkan beberapa gejala berikut:
- Kulit mengelupas pada bagian tangan dan kaki, terlebih pada ujung-ujung kuku.
- Nyeri sendi.
- Mengalami diare.
Rasa nyeri yang dirasakan juga menjalar hingga ke bagian perut pada fase kedua ini.
Fase Ketiga
Memasuki fase ketiga, biasanya gejala sudah mulai berkurang dan menghilang, kecuali ada indikasi yang menunjukkan telah terjadi komplikasi.
Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengidap Gejala Kawasaki
Apabila Si Kecil mengalami gejala penyakit kawasaki seperti di atas, segera hubungi dokter spesialis anak di Halodoc.
Dokter bisa memberikan saran perawatan yang tepat dan meresepkan obat yang diperlukan.
Berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis anak yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun.
Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
- dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc
- dr. Ariawan Setiadi Sp.A
- dr. Lingga Pradipta Sp.A
- dr. Rae Fernandez Sp.A
- dr. Almira Muthia Deaneva Sp.A
Itulah berbagai daftar dokter spesialis anak yang bisa ibu hubungi terkait terapi wicara.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Penyakit Kawasaki
Diagnosis penyakit Kawasaki didapatkan berdasarkan anamnesis yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Biasanya, dokter juga dapat menghilangkan kemungkinan adanya penyakit lain sebelum memberikan diagnosis penyakit Kawasaki, seperti:
- Demam Scarlet.
- Juvenile Rheumatoid Arthritis.
- Steven-Johnson syndrome.
- Toxic Shock Syndrome.
- Penyakit Campak.
Perlu diketahui bahwa tidak terdapat pemeriksaan darah yang dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit Kawasaki.
Mayoritas pemeriksaan penunjang lainnya akan digunakan guna mengeliminasi potensi adanya penyakit lainnya.
Pengobatan Penyakit Kawasaki
Meski diyakini bahwa penyakit Kawasaki dapat membaik dengan sendirinya, tetap perlu dilakukan penanganan untuk mencegah terjadinya berbagai kondisi lain maupun komplikasi yang membahayakan.
Selain itu, penanganan juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada organ jantung. Pengidap akan disarankan untuk menjalani pengobatan rawat inap dan terapi seperti:
- Penggunaan obat untuk membantu menurunkan gejala radang, mengurangi nyeri pada sendi, dan menurunkan demam.
- Suntik Gamma globulin untuk membantu menurunkan risiko terjadinya kerusakan pada arteri koroner.
- Pemberian obat antiradang dosis tinggi juga dapat digunakan untuk mengurangi peradangan yang terjadi di dalam tubuh.
Komplikasi Penyakit Kawasaki
Beberapa kondisi penyakit Kawasaki tetap memerlukan penanganan medis. Tujuannya untuk menghindari terjadinya komplikasi, seperti:
- Peradangan pada pembuluh darah organ jantung.
- Serangan jantung.
- Peradangan pada otot organ jantung.
- Gangguan pada katup jantung.
Pencegahan Penyakit Kawasaki
Sama halnya dengan penyebabnya yang masih belum diketahui, tindakan pencegahan juga masih sulit untuk dilakukan.
Namun, orangtua tetap harus menjaga kondisi anak dengan penyakit Kawasaki, caranya dapat dilakukan dengan pola makan sehat disertai pemberian vaksinasi.
Diperbarui pada 15 Oktober 2024.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Kawasaki Disease.
American Heart Association. Diakses pada 2024. Kawasaki Disease.
Patient. Diakses pada 2024. Kawasaki Disease.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan