Penyakit Katup Jantung
DAFTAR ISI
- Apa Itu Penyakit Katup Jantung?
- Penyebab Penyakit Katup Jantung
- Faktor Risiko Penyakit Katup Jantung
- Gejala Penyakit Katup Jantung
- Diagnosis Penyakit Katup Jantung
- Pengobatan Penyakit Katup Jantung
- Rekomendasi Obat Jantung
- Komplikasi Penyakit Katup Jantung
- Pencegahan Penyakit Katup Jantung
Apa Itu Penyakit Katup Jantung?
Penyakit katup jantung adalah kondisi di mana katup jantung tidak berfungsi secara normal. Berdasarkan data Asosiasi Jantung Amerika, sekitar 5 juta orang Amerika Serikat terdiagnosis dengan penyakit katup jantung setiap tahunnya.
Katup jantung berada di pintu keluar dari masing-masing ruang jantung.
Atrium kanan dengan ventrikel kanan dipisahkan oleh katup tricuspid dan atrium kiri dengan ventrikel kiri dipisahkan oleh katup mitral. Sementara itu, katup aorta memisahkan ventrikel kiri dengan aorta dan katup pulmonal memisahkan ventrikel kanan dengan arteri pulmonal.
Keempat katup ini memastikan agar darah mengalir ke arah yang seharusnya, dan tidak ada yang mengalir kembali ke ruang sebelumnya (backflow).
Terdapat tiga tipe dari penyakit katup jantung, antara lain:
1. Stenosis katup
Stenosis katup akan terjadi bila katup jantung tidak terbuka penuh, karena lembaran katup yang menjadi kaku dan lengket. Kondisi ini kemudian membuat bukaan menjadi sempit dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Pada gilirannya, hal ini dapat menyebabkan gagal jantung.
2. Regurgitasi katup
Regurgitasi katup disebut juga dengan katup bocor, yaitu kondisi ketika katup tidak dapat menutup penuh.
Semakin besar lubangnya, maka semakin banyak darah yang bocor, sehingga jantung harus bekerja lebih berat untuk memompa darah yang berlebih.
Seiring berat, kondisi ini akan mengakibatkan lebih sedikitnya darah yang dapat dipompa ke seluruh tubuh.
3. Atresia
Atresia merupakan kondisi ketika katup trikuspid di jantung tidak terbentuk sama sekali atau salah satu katup jantung tidak ada. Biasanya kondisi ini ditemukan sebagai kondisi bawaan sejak lahir.
Penyebab Penyakit Katup Jantung
Kelainan katup jantung dapat terjadi sebelum kelahiran (kongenital), tetapi bisa juga didapat pada satu titik kehidupan seseorang (akuisita).
Beberapa penyakit katup jantung belum diketahui penyebabnya, seperti:
1. Penyakit katup jantung kongenital
Penyakit katup jantung dengan bentuk kongenital biasanya menyerang katup aorta atau pulmonal. Katup dapat berukuran tidak normal, mengalami malformasi, atau lembar katup yang tidak menempel secara tepat.
2. Penyakit katup akuisita
Ini termasuk masalah yang berkembang dengan katup yang dulunya normal. Hal tersebut mungkin terkait dengan adanya perubahan struktur atau katup jantung karena beragam penyakit atau infeksi. Contohnya, endokarditis atau demam rematik.
Faktor Risiko Penyakit Katup Jantung
Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko penyakit katup jantung, antara lain:
- Orang berusia di atas 40 tahun. Sebab, semakin tua seseorang, maka katup jantung akan menjadi tebal dan kaku.
- Mengidap endokarditis.
- Mengidap demam rematik.
- Mengalami gagal jantung atau serangan jantung.
- Mengidap tekanan darah tinggi.
- Mengidap diabetes.
Gejala Penyakit Katup Jantung
Gejala penyakit katup jantung meliputi:
- Sesak napas dan/atau kesulitan menarik napas.
- Kelemahan atau pusing dan pingsan.
- Ketidaknyamanan di dada. Pengidapnya mungkin merasakan tekanan atau berat di dada saat beraktivitas atau ketika keluar dengan udara dingin.
- Palpitasi yang mungkin terasa, seperti irama jantung yang cepat, detak jantung yang tidak teratur, denyutan yang dilewati, atau perasaan tidak nyaman di dada.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki atau perut.
- Penambahan berat badan cepat.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit katup jantung tidak selalu berkaitan dengan keseriusan kondisi tubuh. Bahkan, bisa saja gejala sama sekali tidak muncul.
Diagnosis Penyakit Katup Jantung
Diagnosis penyakit katup jantung dapat dilakukan oleh dokter melalui wawancara, dan pemeriksaan fisik serta beberapa pemeriksaan penunjang lainnya.
Tes mungkin termasuk:
- Echocardiography. Dalam tes ini, gelombang suara yang diarahkan ke jantung dari alat yang mirip tongkat (transducer) yang dipegang di dada menghasilkan gambar-gambar video dari jantung yang sedang bergerak. Tes ini bertujuan untuk menilai struktur jantung, katup jantung dan aliran darah melalui jantung. Dengan echocardiogram, katup jantung dapat dilihat dari dekat, dan dokter bisa mengukur seberapa baik mereka bekerja. Dokter juga dapat menggunakan echocardiogram 3D.
- Echocardiogram lain yang disebut ekokardiogram transesofageal. Dalam tes ini, transduser kecil yang melekat pada ujung tabung dimasukkan ke dalam tabung yang mengarah dari mulut ke perut (esofagus). Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat lebih dekat pada katup jantung daripada yang mungkin dengan ekokardiogram reguler.
- Elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan elektrokardiogram dilakukan dengan kabel (elektroda) yang menempel pada bantalan di kulit untuk mengukur impuls listrik dari hati. EKG dapat mendeteksi bilik jantung yang diperbesar, penyakit jantung, dan irama jantung yang tidak normal.
- X-ray dada. Rontgen dada bertujuan untuk membantu dokter menentukan apakah ukuran jantung membesar, yang dapat menunjukkan jenis penyakit katup jantung tertentu. Rontgen dada juga dapat membantu dokter menentukan kondisi paru-paru.
- Cardiac MRI. MRI jantung menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambar rinci dari hati. Tes ini dapat dilakukan untuk menentukan tingkat keparahan kondisi dan menilai ukuran dan fungsi dari bilik jantung bawah (ventrikel).
- Tes latihan atau tes stres. Tes latihan yang berbeda membantu mengukur toleransi aktivitas dan memonitor respons jantung terhadap aktivitas fisik. Sementara pemberian obat yang bisa meniru efek latihan pada jantung akan digunakan, jika pengidap tidak dapat berolahraga.
- Kateterisasi jantung. Tes ini tidak sering digunakan untuk mendiagnosis penyakit katup jantung, tetapi dapat digunakan jika tes lain tidak dapat mendiagnosis kondisi atau untuk menentukan tingkat keparahannya. Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan tabung tipis (kateter) melalui pembuluh darah di lengan atau selangkangan ke arteri di jantung dan menyuntikkan pewarna melalui kateter untuk membuat arteri terlihat di X-ray. Ini memberi dokter gambaran rinci tentang arteri jantung dan bagaimana jantung berfungsi. Itu juga bisa mengukur tekanan di dalam ruang jantung.
Pengobatan Penyakit Katup Jantung
Pengobatan penyakit katup jantung dilakukan berdasarkan pada gejala, tingkat keparahan kondisinya, dan apakah kondisi pengidap memburuk. Pengobatan bisa bervariasi, mulai dari obat-obatan sampai tindakan pembedahan.
1. Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah aritmia atau pembekuan darah, menurunkan tekanan darah atau kadar kolesterol, menurunkan risiko memburuknya kerusakan katup dan mengobati gagal jantung atau penyakit arteri koroner.
2. Operasi katup jantung
Pada umumnya penyakit katup jantung merupakan masalah mekanisme pada pembukaan dan penutupan katup jantung, yang pada akhirnya membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung.
Seringkali operasi katup jantung dapat dikombinasikan dengan prosedur lain. Jadi bisa lebih dari satu prosedur dilakukan, contohnya seperti operasi bypass atau operasi lain untuk mengobati fibrilasi atrium.
Rekomendasi Obat Jantung
Berikut ini beberapa rekomendasi obat jantung yang bisa kamu gunakan:
- Atorvastatin 20 mg 10 Tablet. Obat statin untuk mengobati kolesterol tinggi dan sebagai tambahan diet untuk menurunkan peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, apo-B, dan trigliserida. Bisa dikonsumsi untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
- Aspilets 80 mg 3 Strip (10 Tablet/Strip) – Obat Rutin. Mengandung acetylsalicylic acid 80 mg, senyawa analgesik non steroid yang bekerja sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi, dan antiplatelet. Bisa digunakan untuk mengatasi kondisi angina tidak stabil dan serangan iskemik otak yang terjadi sesaat.
- Aspilets 10 Tablet Kunyah. Obat kunyah yang mengandung acetylsalicylic acid 80 mg untuk mengatasi dan mencegah masalah aliran darah ke jantung, contohnya pada kasus angina pektoris dan infark miokard.
- Adalat Oros 30 mg 10 Tablet. Obat dengan kandungan nifedipine GITS (gastro intestinal therapeutic system) 30 mg yang direkomendasikan untuk mengobati hipertensi dan angina.
Obat-obatan untuk penyakit jantung bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Beli obat praktis, tanpa perlu keluar rumah!
Komplikasi Penyakit Katup Jantung
Penyakit katup jantung bisa menyebabkan banyak komplikasi, antara lain:
- Gagal jantung.
- Stroke.
- Pembekuan darah.
- Kelainan irama jantung.
- Kematian.
Orang yang lebih tua dan mereka yang kesehatannya tidak baik sejak awal juga memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dari operasi penggantian katup.
Komplikasi tersebut, antara lain infeksi, fibrilasi atrium, perdarahan, pembekuan darah, gagal ginjal, dan stroke atau TIA.
Pencegahan Penyakit Katup Jantung
Beberapa faktor risiko sebenarnya tidak bisa diubah, contohnya usia serta riwayat kesehatan.
Tapi, kamu tetap bisa mencegah terjadinya penyakit katup jantung dengan cara berikut ini:
- Segera memeriksakan diri ke dokter jika memiliki indikasi atau tanda infeksi pada organ jantung.
- Lebih aktif secara fisik, contohnya dengan berolahraga rutin selama 30 menit setiap harinya.
- Mengonsumsi makanan sehat kaya nutrisi.
- Menjaga berat badan ideal.
- Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi untuk mengontrol penyakit.
- Berhenti merokok atau menggunakan produk yang mengandung tembakau.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila kamu mengalami gejala-gejala yang mungkin menjadi pertanda penyakit katup jantung, segera temui dokter. Kamu juga bisa tanya dokter mengenai gejala tersebut melalui aplikasi Halodoc.✔️
Halodoc juga menyediakan fitur Cek Risiko Penyakit Jantung yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui level risiko terserang penyakit ini. Klik gambar di bawah ini untuk langsung memulai cek.