Penyakit Katup Jantung
Pengertian Penyakit Katup Jantung
Penyakit katup jantung adalah kondisi di mana katup jantung tidak berfungsi secara normal. Berdasarkan data Asosiasi Jantung Amerika, sekitar 5 juta orang Amerika Serikat terdiagnosis dengan penyakit katup jantung setiap tahunnya.
Katup jantung berada di pintu keluar dari masing-masing ruang jantung, atrium kanan dengan ventrikel kanan dipisahkan oleh katup tricuspid dan atrium kiri dengan ventrikel kiri dipisahkan oleh katup mitral. Sementara itu, katup aorta memisahkan ventrikel kiri dengan aorta dan katup pulmonal memisahkan ventrikel kanan dengan arteri pulmonal. Keempat katup ini memastikan agar darah mengalir ke arah yang seharusnya dan tidak ada yang mengalir kembali ke ruang sebelumnya (backflow).
Terdapat tiga tipe dari penyakit katup jantung:
- Stenosis katup
Stenosis katup akan terjadi bila katup jantung tidak terbuka penuh karena lembaran katup yang menjadi kaku dan lengket, sehingga membuat bukaan menjadi sempit dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung.
- Regurgitasi katup
Regurgitasi katup disebut juga dengan katup bocor, yaitu kondisi ketika katup tidak dapat menutup penuh. Semakin besar lubangnya, maka semakin banyak darah yang bocor, sehingga jantung harus bekerja lebih berat untuk memompa darah yang berlebih. Seiring berat, kondisi ini akan mengakibatkan lebih sedikitnya darah yang dapat dipompa ke seluruh tubuh.
- Atresia
Katup tidak terbentuk, dan lembaran jaringan padat menghalangi aliran darah di antara bilik jantung.
Penyebab Penyakit Katup Jantung
Kelainan katup jantung dapat terjadi sebelum kelahiran (kongenital), tetapi bisa juga didapat pada satu titik kehidupan seseorang (akuisita). Beberapa penyakit katup jantung belum diketahui penyebabnya.
- Penyakit Katup Jantung Kongenital
Penyakit katup jantung dengan bentuk kongenital biasanya menyerang katup aorta atau pulmonal. Katup dapat berukuran tidak normal, mengalami malformasi, atau lembar katup yang tidak menempel secara tepat.
- Penyakit katup akuisita
Ini termasuk masalah yang berkembang dengan katup yang dulunya normal. Hal tersebut mungkin terkait dengan adanya perubahan struktur atau katup jantung karena beragam penyakit atau infeksi. Contohnya, endokarditis atau demam rematik.
Faktor Risiko Penyakit Katup Jantung
Risiko seseorang bisa mengidap penyakit katup jantung bisa meningkat ketika berada di usia lebih dari 40 tahun. Sebab semakin tua seseorang, maka katup jantung akan menjadi tebal dan kaku. Selain itu, orang yang memiliki riwayat infeksi endokarditis, demam rematik, gagal jantung, atau serangan jantung juga berisiko terkena penyakit serius ini. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya (merokok) juga meningkatkan risiko penyakit katup jantung.
Gejala Penyakit Katup Jantung
Gejala penyakit katup jantung meliputi:
- Sesak napas dan/atau kesulitan menarik napas.
- Kelemahan atau pusing dan pingsan.
- Ketidaknyamanan di dada. Mungkin merasakan tekanan atau berat di dada dengan aktivitas atau ketika keluar dengan udara dingin.
- Palpitasi yang mungkin terasa, seperti irama jantung yang cepat, detak jantung yang tidak teratur, denyutan yang dilewati, atau perasaan tidak nyaman di dada.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki, atau perut.
- Penambahan berat badan cepat.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit katup jantung tidak selalu berkaitan dengan keseriusan kondisi tubuh. Bahkan, bisa saja gejala sama sekali tidak muncul dan memiliki penyakit katup yang parah dan membutuhkan perawatan yang cepat. Bisa juga seperti prolaps katup mitral yang memungkinkan pengidap memiliki gejala yang nyata, tetapi tes mungkin menunjukkan kebocoran katup tidak signifikan.
Diagnosis Penyakit Katup Jantung
Diagnosis penyakit katup jantung dapat dilakukan oleh dokter melalui wawancara, dan pemeriksaan fisik serta beberapa pemeriksaan penunjang lainnya.
Tes mungkin termasuk:
- Echocardiography. Dalam tes ini, gelombang suara yang diarahkan ke jantung dari alat yang mirip tongkat (transducer) yang dipegang di dada menghasilkan gambar-gambar video dari jantung yang sedang bergerak. Tes ini bertujuan untuk menilai struktur jantung, katup jantung dan aliran darah melalui jantung. Dengan echocardiogram, katup jantung dapat dilihat dari dekat, dan dokter bisa mengukur seberapa baik mereka bekerja. Dokter juga dapat menggunakan echocardiogram 3D.
- Echocardiogram lain yang disebut ekokardiogram transesofageal. Dalam tes ini, transduser kecil yang melekat pada ujung tabung dimasukkan ke dalam tabung yang mengarah dari mulut ke perut (esofagus). Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat lebih dekat pada katup jantung daripada yang mungkin dengan ekokardiogram reguler.
- Elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan elektrokardiogram dilakukan dengan kabel (elektroda) yang menempel pada bantalan pada kulit mengukur impuls listrik dari hati. ECG dapat mendeteksi bilik jantung yang diperbesar, penyakit jantung, dan irama jantung yang tidak normal.
- X-ray dada. Rontgen dada bertujuan untuk membantu dokter menentukan apakah ukuran jantung membesar, yang dapat menunjukkan jenis penyakit katup jantung tertentu. Rontgen dada juga dapat membantu dokter menentukan kondisi paru-paru.
- Cardiac MRI. MRI jantung menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menciptakan gambar rinci dari hati. Tes ini dapat dilakukan untuk menentukan tingkat keparahan kondisi dan menilai ukuran dan fungsi dari bilik jantung bawah (ventrikel).
- Tes latihan atau tes stres. Tes latihan yang berbeda membantu mengukur toleransi aktivitas dan memonitor respons jantung terhadap aktivitas fisik. Sementara pemberian obat yang bisa meniru efek latihan pada jantung akan digunakan, jika pengidap tidak dapat berolahraga.
- Kateterisasi jantung. Tes ini tidak sering digunakan untuk mendiagnosis penyakit katup jantung, tetapi dapat digunakan jika tes lain tidak dapat mendiagnosis kondisi atau untuk menentukan tingkat keparahannya. Dalam prosedur ini, dokter memasukkan tabung tipis (kateter) melalui pembuluh darah di lengan atau selangkangan ke arteri di jantung dan menyuntikkan pewarna melalui kateter untuk membuat arteri terlihat di X-ray. Ini memberi dokter gambaran rinci tentang arteri jantung dan bagaimana jantung berfungsi. Itu juga bisa mengukur tekanan di dalam ruang jantung.
Pengobatan Penyakit Katup Jantung
Pengobatan penyakit katup jantung dilakukan berdasarkan pada gejala, tingkat keparahan kondisinya, dan apakah kondisi pengidap memburuk. Pengobatan bisa bervariasi, mulai dari obat-obatan sampai tindakan pembedahan.
Pemberian obat-obatan bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah aritmia atau pembekuan darah, menurunkan tekanan darah atau kadar kolesterol, menurunkan risiko memburuknya kerusakan katup dan mengobati gagal jantung atau penyakit arteri koroner. Sementara operasi katup jantung diperlukan untuk memperbaiki atau mengganti katup.
Komplikasi Penyakit Katup Jantung
Penyakit katup jantung bisa menyebabkan banyak komplikasi, antara lain:
- Gagal jantung.
- Stroke.
- Pembekuan darah.
- Kelainan irama jantung.
- Kematian.
Orang yang lebih tua dan mereka yang kesehatannya tidak baik sejak awal juga memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dari operasi penggantian katup. Komplikasi tersebut, antara lain infeksi, fibrilasi atrium, perdarahan, pembekuan darah, gagal ginjal, dan stroke atau TIA.
Pencegahan Penyakit Katup Jantung
Pencegahan penyakit katup jantung yang disebabkan oleh demam rematik, bisa dilakukan dengan menemui dokter jika memiliki indikasi atau tanda infeksi radang. Tanda-tanda ini termasuk sakit tenggorokan, demam dan bintik-bintik putih pada amandel. Jika infeksi streptokokus terjadi, pastikan untuk mengonsumsi obat yang diresepkan untuk mengobati gejala yang timbul. Kerusakan katup jantung yang disebabkan oleh demam rematik juga dapat dicegah dengan pengobatan segera infeksi streptokokus.
Sementara ada kemungkinan bahwa pencegahan stenosis aorta bisa dilakukan dengan diet jantung sehat, rajin olahraga, dan obat-obatan yang bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol. Para peneliti terus mempelajari kemungkinan ini.
Melakukan beragam aktivitas fisik, makan sehat, dan mengubah gaya hidup jantung sehat, dan konsumsi obat-obatan tertentu juga diperlukan. Tujuannya untuk mencegah serangan jantung, tekanan darah tinggi, atau gagal jantung juga dapat membantu mencegah penyakit katup jantung.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila kamu mengalami gejala-gejala yang mungkin menjadi pertanda penyakit katup jantung, segera temui dokter. Kamu juga bisa tanya dokter mengenai gejala tersebut melalui aplikasi Halodoc.✔️
Halodoc juga menyediakan fitur Cek Risiko Penyakit Jantung yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui level risiko terserang penyakit ini. Klik gambar di bawah ini untuk langsung memulai cek.
Referensi:
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2022. Heart Valve Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Heart Valve Disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Heart Valve Disease.
Diperbarui pada 22 Juni 2022
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan