Pemeriksaan Torch
DAFTAR ISI:
- Apa itu Pemeriksaan TORCH?
- Penyakit yang Dideteksi Melalui Pemeriksaan TORCH
- Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan TORCH
- Waktu untuk Melakukan tes TORCH pada Ibu Hamil
- Peringatan dan Kontraindikasi Pemeriksaan TORCH
- Prosedur Pemeriksaan TORCH
- Efek Samping Pemeriksaan TORCH
- Tempat Melakukan Pemeriksaan TORCH
- Biaya untuk Tes TORCH
Apa itu Pemeriksaan TORCH?
Pemeriksaan TORCH adalah serangkaian tes laboratorium untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, terutama pada ibu hamil dan bayi baru lahir.
TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), Herpes simplex virus (HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2.
Infeksi tersebut bisa ditularkan ke janin selama kehamilan. Dengan mendeteksinya sedini mungkin, dokter bisa segera mengatasi penyakit dan mencegah komplikasi pada bayi baru lahir.
Penyakit yang Dideteksi Melalui Pemeriksaan TORCH
Ada beberapa penyakit yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan TORCH, yaitu:
1. Toksoplasmosis
Penyebabnya parasit Toxoplasma gondii yang biasanya ada pada kotoran kucing. Bayi bisa terkena penyakit saat lahir atau ditularkan selama kehamilan. Dampaknya menyebabkan kebutaan, tuli, kejang, dan cacat intelektual.
2. Infeksi lain
Infeksi lain, termasuk HIV/AIDS, sifilis, virus zika, fifth disease, dan cacar air bisa menular ke janin selama kehamilan. Dampaknya menyebabkan tuli, kebutaan, pembengkakan di perut, pneumonia, hingga keguguran.
3. Rubella
Rubella atau campak Jerman adalah infeksi virus yang bisa menular dengan mudah melalui bersin atau batuk. Penyakit ini sudah jarang terjadi saat ini karena ada prosedur vaksinasi yang bisa mencegahnya.
Jika ibu hamil terkena rubella, virus bisa menular ke janin dan memicu keguguran, kelahiran prematur, atau lahir mati. Virus juga bisa menyebabkan masalah pada jantung, penglihatan, pendengaran, dan pertumbuhan bayi.
4. Cytomegalovirus (CMV)
CMV adalah jenis virus herpes dan merupakan infeksi bawaan yang paling umum pada bayi. Penularannya melalui kontak seksual atau kontak dengan cairan tubuh, seperti air liur dari orang yang terinfeksi virus tersebut.
Penyakit ini bisa menyebabkan masalah jangka panjang pada bayi. Beberapa di antaranya, masalah penglihatan, pendengaran, perkembangan mental, dan masalah neurologis, seperti gangguan otak atau kejang
5. Virus herpes simpleks (HSV)
HSV melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Virus juga bisa menularkan ke bayi selama proses persalinan. Dampaknya menyebabkan berat lahir rendah, keguguran, dan kelahiran prematur.
HSV adalah infeksi yang bersifat kronis dan tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Gangguan juga dapat menyebabkan luka yang mempengaruhi kulit, mata, dan mulut, serta kerusakan otak dan organ.
Agar lebih jelas, ibu bisa baca Ini Gejala TORCH yang Wajib Bumil Ketahui.
Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan TORCH
Tujuan dan manfaat pemeriksaan TORCH adalah mendeteksi infeksi yang bisa menular selama kehamilan. Tes ini juga berguna menegakkan diagnosis pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang menunjukkan gejala infeksi TORCH.
Dengan mendeteksi TORCH sedini mungkin, dokter bisa segera mengatasi infeksi agar tidak menular pada bayi selama kehamilan. Pemeriksaan juga bermanfaat untuk mencegah komplikasi penyakit tersebut pada bayi.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada bayi akibat TORCH, antara lain:
- Katarak kongenital.
- Tuli atau masalah pendengaran.
- Disabilitas intelektual.
- Masalah jantung.
- Kejang.
- Penyakit kuning.
- Kadar trombosit yang rendah.
Waktu untuk Melakukan tes TORCH pada Ibu Hamil
Menurut ahli waktu yang tepat melakukan pemeriksaan TORCH adalah pada kunjungan prenatal pertama. Kira-kira sebelum usia kehamilan menginjak 10 minggu.
Selain pada ibu hamil, dokter biasanya menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan TORCH sebelum merencanakan kehamilan. Tes ini juga diperlukan pada bayi baru lahir yang menunjukkan gejala-gejala infeksi tersebut, seperti:
- Demam, lesu, dan kesulitan makan.
- Penyakit kuning.
- Berat lahir rendah.
- Gangguan pendengaran.
- Patent ductus arteriosus (PDA).
- Bintik-bintik merah atau coklat kecil (purpura).
- Bintik kebiruan atau keunguan yang disebut “ruam blueberry”.
- Pembesaran hati.
- Katarak.
- Microcephaly (kepala kecil).
Peringatan dan Kontraindikasi Pemeriksaan TORCH
Ada beberapa peringatan sebelum pemeriksaan TORCH. TORCH sendiri adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mendeteksi antibodi tubuh.
Tes ini bertujuan untuk memantau perkembangan dua jenis antibodi terhadap zat berbahaya seperti virus dan bakteri, yaitu:
- IgG, yaitu antibodi yang muncul ketika seseorang memiliki riwayat infeksi, tapi sudah sembuh sepenuhnya.
- IgM, yaitu antibodi yang muncul saat seseorang sedang mengalami infeksi akut.
Jika kedua antibodi tersebut memiliki hasil positif, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan guna mendeteksi infeksi. Bila positif, dokter akan menentukan langkah penanganan untuk menurunkan potensi komplikasi.
Jika ingin melakukan pemeriksaan sebelum hamil, simak terlebih dulu penjelasannya di sini: Pemeriksaan TORCH sebelum Hamil, Ini yang Perlu Ibu Perhatikan
Prosedur Pemeriksaan TORCH
Berikut prosedur pemeriksaan TORCH dalam mendeteksi penyakit:
1. Sebelum prosedur
Tidak ada persiapan khusus yang perlu kamu lakukan sebelum menjalani pemeriksaan TORCH. Kamu bisa mengikuti beberapa langkah ini:
- Beritahu dokter mengenai gejala-gejala yang kamu alami sebagai gejala salah satu infeksi TORCH.
- Katakan juga pada dokter mengenai obat bebas atau resep yang kamu konsumsi.
Dokter akan memberitahu kamu bila kamu perlu berhenti minum obat tertentu atau menghindari makan atau minum sebelum tes.
2. Selama prosedur
Pemeriksaan TORCH bisa kamu lakukan dengan cara mengambil sedikit sampel darah dari pembuluh darah di lengan. Caranya:
- Pertama-tama, petugas medis akan membersihkan area lengan.
- Selanjutnya, menusukkan jarum ke area tersebut untuk mengambil darah. Kamu akan merasakan sensasi menyengat saat darah.
- Sampel tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam tabung atau wadah kecil untuk diteliti di laboratorium.
- Setelah itu, petugas medis akan menempelkan plester di atas area suntikan setelah pengambilan darah selesai.
Ibu bisa klik artikel ini untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat tes darah selama kehamilan: Catat, Ini Alasan Penting Lakukan Tes Darah saat Hamil
3. Setelah prosedur
Setelah prosedur pemeriksaan selesai, pasien bisa langsung pulang dan menunggu hasilnya. Biasanya, hasil pemeriksaan TORCH akan keluar dalam 1-3 hari.
Hasilnya menunjukkan apakah seseorang sudah lama mengidap penyakit infeksi tersebut atau baru saja terpapar. Ini juga bisa menunjukkan apakah seseorang memiliki kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Hasil TORCH berupa ‘positif’ dan ‘negatif’. Hasil tes positif berarti dokter menemukan antibodi IgG atau IgM dalam skrining. Artinya, kamu sedang, atau pernah, atau sebelumnya melakukan vaksinasi penyakit TORCH.
Hasil tes negatif umumnya normal, kecuali dalam kasus setelah divaksinasi. Ini berarti tidak ada antibodi yang terdeteksi dan tidak ada infeksi saat ini atau sebelumnya.
Antibodi IgM muncul saat tengah mengalami infeksi atau baru terpapar infeksi. Jika pemeriksaan bayi baru lahir hasilnya positif, bisa jadi mereka terpapar saat tengah berada dalam kandungan.
Jika menemukan antibodi IgG dan IgM pada bayi baru lahir, dokter akan melakukan tes tambahan guna memastikan apakah bayi memiliki infeksi aktif.
Sedangkan bila hasil tes positif untuk antibodi IgM selama kehamilan, dokter akan melakukan pengujian lebih lanjut guna memastikan adanya infeksi.
Efek Samping Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan TORCH melibatkan pengambilan sampel darah atau cairan tubuh lainnya. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi, antara lain:
- Nyeri atau memar di tempat pengambilan sampel.
- Reaksi alergi, seperti kemerahan, memar, perih, dan gatal-gatal.
- Kesalahan atau ketidakakuratan hasil pemeriksaan.
- Hasil positif dapat menyebabkan kecemasan dan stres psikologis.
- Infeksi atau iritasi pada tempat pengambilan sampel.
Tempat Melakukan Pemeriksaan TORCH
Kamu bisa melakukan pemeriksaan TORCH di laboratorium, klinik atau rumah sakit yang menyediakan fasilitas tersebut. Pastikan untuk memilih tempat yang kredibel agar hasil dan langkah penanganannya tepat sasaran.
Biaya untuk Tes TORCH
Biaya untuk melakukan pemeriksaan TORCH berkisar antara Rp 1.800.000 hingga Rp 3.000.000. Namun, biaya tersebut bisa berbeda-beda tergantung fasilitas kesehatan yang kamu pilih.
Sebelum melakukan pemeriksaan, kamu bisa konsultasi dengan dokter di Halodoc terlebih dahulu dengan klik gambar di bawah ini.✔️
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. TORCH Screen.
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2023. TORCH Panel.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. TORCH Infections.
Diperbarui pada 2 Oktober 2023
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan