Pemeriksaan Hormon Testosteron
Pengertian Pemeriksaan Hormon Testosteron
Tes atau pemeriksaan kadar testosteron merupakan tes yang dilakukan untuk mengukur jumlah testosteron dalam sampel darah. Testosteron dikenal sebagai hormon seks “pria”, tetapi wanita memiliki testosteron dalam jumlah yang lebih kecil.
Perlu diketahui bahwa testosteron diproduksi oleh:
- Testis: bagian dari sistem reproduksi pria yang membuat sperma.
- Ovarium: bagian dari sistem reproduksi wanita yang menghasilkan sel telur.
- Kelenjar adrenal: organ di atas setiap ginjal yang membuat beberapa hormon.
Selama pubertas pria testosteron menyebabkan rambut tumbuh, pertumbuhan otot, dan suara yang semakin dalam. Di masa dewasa hormon testosteron mengontrol dorongan seks, mempertahankan massa otot, dan membantu membuat sperma. Pada wanita, testosteron penting untuk pertumbuhan tulang dan otot, serta kesehatan organ.
Tujuan Pemeriksaan Hormon Testosteron
Pada dasarnya pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur jumlah testosteron dalam sampel darah. Sebagian besar testosteron melekat pada protein dalam darah, tetapi sebagian mengambang bebas. Ada dua jenis testosteron yang dapat diukur saat pemeriksaan hormon testosteron, yaitu:
- Testosteron total: ukuran testosteron yang melekat pada protein dan bebas.
- Testosteron bebas: testosteron yang tidak terikat pada protein, dapat diukur secara khusus saat mengesampingkan kondisi medis tertentu.
Manfaat Pemeriksaan Hormon Testosteron
Secara umum, pemeriksaan ini bermanfaat untuk membantu beberapa hal, seperti:
- Mendiagnosis penyebab gejala itu bisa dari kadar testosteron yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
- Pada anak-anak dan remaja, pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi pubertas dini, atau pubertas tertunda.
Selain itu, pengujian testosteron juga digunakan untuk memantau kesehatan seseorang. Khususnya jika seseorang:
- Pernah menjalani tes testosteron abnormal di masa lalu.
- Sedang mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi kadar testosteron tubuhnya.
Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan Hormon Testosteron?
Kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk menemui dokter jika mengalami gejala yang diyakini sebagai akibat dari kadar testosteron yang tinggi atau rendah. Misalnya seperti gairah seks berkurang atau terlalu tinggi, mengalami disfungsi ereksi, rambut kemaluan dan ketiak yang rontok, hingga mengalami hot flashes atau sensasi panas.
Dokter dapat membantu memastikan hasil tes testosteron. Selain itu, dokter juga mungkin akan memesan tes tambahan untuk memahami faktor apa yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar testosteron pada tubuh. Setelahnya, mereka juga dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda testosteron rendah atau tinggi.
Prosedur Pemeriksaan Hormon Testosteron
Kebanyakan orang tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menjalani pemeriksaan ini. Selain itu, dokter atau penyedia layanan kesehatan akan memberi tahu pasien jika dirinya perlu mengikuti instruksi tertentu.
Untuk prosedurnya sendiri, tes testosteron adalah tes darah. Selama pemeriksaan dilakukan, dokter akan melakukan hal berikut:
- Membersihkan area lengan dengan alkohol gosok.
- Memasukkan jarum kecil ke pembuluh darah lengan.
- Memasang jarum ke tabung untuk mengumpulkan sampel darah.
- Melepaskan jarum dan letakkan bantalan kasa di lengan untuk menghentikan pendarahan.
Tes darah testosteron cepat dan relatif tidak menyakitkan. Kamu mungkin merasakan sedikit perih saat jarum masuk atau keluar dari lengan. Pemeriksaan hormon testosteron biasanya hanya memakan waktu kurang dari lima menit.
Tempat Melakukan Pemeriksaan Hormon Testosteron
Secara umum, pemeriksaan hormon testosteron dapat dilakukan di berbagai rumah sakit yang menyediakan layanan ini. Selain itu, beberapa klinik kesehatan juga biasanya menyediakan layanannya.
Kamu bisa menggunakan layanan Homelab Halodoc untuk melakukan tes kesehatan dan pemeriksaan lainnya yang dibutuhkan kamu dan keluarga.
Referensi: