Pedofilia
DAFTAR ISI
- Apa itu Pedofilia?
- Penyebab Pedofilia
- Faktor Risiko Pedofilia
- Gejala Pedofilia
- Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Pedofilia
- Diagnosis Pedofilia
- Pengobatan Pedofilia
- Komplikasi Pedofilia
- Pencegahan Pedofilia
Apa Itu Pedofilia?
Pedofilia adalah suatu bentuk kelainan seksual yang meliputi kekerasan seksual terhadap anak-anak maupun remaja yang berusia di bawah 14 tahun. Seseorang yang mengidap pedofilia disebut dengan pedofil. Biasanya, pengidap mendapat sebutan pedofil apabila usianya tak kurang dari 16 tahun dan kelainan seksual tersebut sudah berlangsung selama 6 bulan.
Seorang pedofil mencapai keintiman seksual melalui manipulasi alat kelamin anak. Bisa juga melalui penetrasi penis sebagian atau seluruhnya terhadap organ kelamin anak. Tak jarang pula ditemui pemaksaan pada anak-anak untuk melakukan anal atau oral genital.
Sebagian besar pedofil berjenis kelamin pria. Akan tetapi, pengidap juga sering melibatkan anak-anak perempuan dalam memuaskan hasrat seksual atau erotisnya. Pedofilia adalah masalah kesehatan yang berhubungan dengan mental atau kejiwaan. Sebab, kelainan ini memicu seseorang untuk melakukan tindakan yang melibatkan anak sebagai sasaran maupun instrumen. Sering kali, bentuk tindakan pedofilia adalah pelampiasan nafsu seksual.
Penyebab Pedofilia
Penyebab pedofilia hingga kini masih belum dapat diketahui dengan pasti. Sebab, masalah psikologis ini baru mendapatkan perhatian dan diteliti lebih mendalam beberapa waktu terakhir. Selain itu, sulitnya menemukan penyebab pasti pedofilia juga diyakini karena adanya perbedaan latar belakang dan karakter setiap individu.
Faktor Risiko Pedofilia
Sama seperti penyebabnya, faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami pedofilia atau menjadi pedofil juga belum dapat dipastikan. Namun, ada dugaan gangguan mental ini dipicu akibat:
- Memiliki trauma karena pernah mengalami pelecehan seksual ketika usia anak-anak.
- Mengalami gangguan pada perkembangan saraf, otak, atau kelainan hormon.
- Pernah mengalami cedera di kepala di usia kurang dari 6 tahun.
- Memiliki orangtua, terutama ibu yang mengalami gangguan psikiatri.
- Memiliki IQ yang rendah.
Gejala Pedofilia
Seseorang yang mengalami gangguan pedofilia klinis akan mengalami ketertarikan dan gairah seksual terhadap anak-anak pra-remaja yang umumnya mengacu pada anak-anak di bawah usia 13 tahun. Gejala pedofilia lainnya meliputi:
- Menunjukkan perilaku dekat dan akrab dengan anak.
- Menyukai tontonan video pornografi dengan objek anak-anak.
- Kerap melakukan perilaku seksual kepada anak, misalnya membuka pakaian.
- Suka memperhatikan anak-anak yang menjadi target.
- Gemar melakukan kontak fisik dengan anak, misalnya menyentuh tangan, wajah, rambut, hingga akhirnya organ kelamin.
- Lebih suka menyendiri atau menjadi antisosial.
- Beberapa ditemukan mengalami penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
Baca juga: Waspada, Ini 7 Bentuk Kekerasan Seksual pada Anak
Hubungi Psikiater Ini Jika Kamu atau Orang Terdekat Memiliki Gejala Pedofilia
Jika saat ini kamu atau anggota keluarga memiliki gejala pedofilia, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
Kamu pun bisa hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapatkan saran atau penanganan tepat.
Mereka telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan pedofilia. Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Pedofilia
Diagnosis pedofilia bisa dikatakan cukup sulit dilakukan. Sebab, sebagian besar pengidapnya tidak menampakkan emosi, bahkan saat sedang berhadapan langsung dengan dokter. Guna dapat melakukan diagnosis, pastinya dokter memerlukan informasi lengkap dan mendetail tentang pengidap. Begitu pula informasi terkait keluarga, masyarakat, lembaga hukum, dan potensi ada atau tidaknya korban.
Pengobatan Pedofilia
Bisa dikatakan, pedofilia adalah penyakit kronis. Oleh sebab itu, penanganan harus berfokus pada mengubah pola perilaku pengidap untuk jangka waktu yang lebih lama. Beberapa bentuk pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pedofilia di antaranya:
1. Farmakoterapi
Pengidap pedofilia dapat diberikan obat antiandrogen untuk membantu mengurangi libido, obat-obatan yang membantu penurunan produksi hormon testosteron, dan obat untuk menghambat serotonin.
2. Cognitive Behavioral Therapy
Metode pengobatan ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu mengenali pemikiran, perasaan dan perilaku yang kurang tepat tentang suatu hal yang dialami oleh pengidap.
Terapi juga dilakukan untuk memodifikasi pemikiran dan perasaan pengidap terhadap anak-anak. Selain itu, CBT juga diharapkan dapat membantu orang dengan pedofilia supaya lebih menunjukkan rasa empati dengan anak korban kekerasan seksual, sehingga tidak terdorong untuk melakukan tindakan serupa.
3. Family System Therapy
Metode pengobatan ini melibatkan pihak keluarga untuk memberikan dukungan pada pengidap pedofilia supaya bisa melakukan perubahan.
Komplikasi Pedofilia
Komplikasi dari pedofilia mungkin ditemukan cukup mirip dengan masalah kesehatan mental lainnya. Misalnya, pengidap akan mengalami gangguan kecemasan, stres, dan depresi berat.
Sementara itu, pengidap pedofilia juga tentunya akan kerap berurusan dengan aparat penegak hukum dan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat sekitar.
Pencegahan Pedofilia
Pencegahan pedofilia bisa dilakukan dengan memberikan edukasi seksual pada anak-anak sejak dini. Sebaiknya, orangtua tidak menganggap pendidikan seksual adalah hal yang tabu untuk anak. Jadi, anak bisa menentukan sikap terbaik ketika harus berurusan dengan pelaku pedofilia.
Misalnya, ibu memberitahu anak bahwa bagian tubuh anak tidak boleh disentuh oleh orang lain selain ibu dan ayah. Lalu, pastikan anak tidak mudah dekat dengan orang dewasa yang baru ditemuinya. Segera menjauh apabila orang dewasa sudah mulai menawarkan sesuatu pada anak.
Segera lakukan pemeriksaan dengan psikiater apabila mengalami gejala yang mengarah ke pedofilia. Kamu juga bisa bertanya pada psikiater/psikolog di Halodoc sebagai langkah awal. Download aplikasi Halodoc di ponselmu secara gratis melalui App Store maupin Play Store.