Patah Tulang Panggul
Pengertian Patah Tulang Panggul
Patah tulang panggul atau yang disebut juga dengan fraktur femur proksimal adalah keretakan atau patahnya tulang paha bagian atas yang terletak di dekat persendian pinggul. Persendian pinggul merupakan bagian yang menghubungkan tulang paha dengan panggul.
Berdasarkan letaknya, patah tulang panggul terbagi menjadi dua jenis. Patah tulang yang terjadi pada bagian tulang paha yang terletak di dalam soket sendi disebut juga intrakapsular, dan patah tulang paha yang berada di luar soket disebut dengan ekstrakapsular.
Penyebab Patah Tulang Panggul
Fraktur femur proksimal biasanya disebabkan akibat terjatuh atau hentakan langsung pada bagian panggul. Namun, ada juga beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan fraktur femur proksimal, yaitu:
- Osteoporosis.
- Kanker.
- Cedera akibat tekanan.
Ketiga hal tersebut dapat membuat tulang menjadi rapuh, sehingga panggul lebih rentan mengalami patah tulang. Pada kasus tertentu, patah tulang panggul masih mungkin terjadi walau seseorang hanya berdiri dan memutar badannya.
Faktor Risiko Patah Tulang Panggul
Selain usia dan osteoporosis, ada beberapa faktor lain yang berpotensi meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami fraktur femur proksimal, di antaranya:
- Jenis kelamin. Penurunan kadar hormon estrogen saat menopause membuat wanita lebih cepat kehilangan kepadatan tulang. Itulah mengapa risiko wanita untuk mengalami patah tulang pinggul lebih tinggi dibandingkan pria. Diperkirakan sekitar 80 persen di antara pengidap patah tulang pinggul adalah wanita.
- Kekurangan nutrisi. Kalsium dan vitamin D adalah dua nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan tulang yang kuat. Kekurangan kedua asupan ini dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul.
- Kurang gerak. Berolahraga sangat baik untuk meningkatkan kesehatan tulang. Beberapa jenis olahraga yang banyak menuntut untuk menahan beban, seperti berjalan dan berlari, dapat memperkuat tulang dan otot. Sebaliknya, kurang berolahraga bisa menyebabkan kepadatan tulang berkurang dan menjadi lemah. Meski demikian, hindarilah melakukan jenis olahraga yang rawan benturan, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya patah tulang pinggul.
- Masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan endokrin dan pencernaan dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin D dan kalsium.
- Rokok dan minuman keras. Dua kebiasaan yang tidak sehat tersebut dapat menghambat proses pembentukan dan pemulihan tulang, sehingga memicu kerapuhan tulang.
Gejala Patah Tulang Panggul
Gejala fraktur femur proksimal meliputi:
- Tidak dapat bergerak setelah jatuh.
- Rasa yang sangat sakit pada panggul atau paha.
- Tidak dapat bersandar pada sisi kaki yang cedera.
- Kaku, memar, dan bengkak pada area panggul dan sekitarnya.
- Panjang kaki yang tidak sama, biasanya sisi yang cedera lebih pendek dari sisi lainnya
- Kaki mengarah keluar pada sisi kaki yang cedera.
Gejala-gejala ini umumnya terjadi setelah jatuh. Namun, jika kamu memiliki tulang yang rapuh akibat osteoporosis atau gangguan lainnya, kamu bisa mengalami patah tulang panggul tanpa jatuh terlebih dahulu.
Diagnosis Patah Tulang Panggul
Diagnosis patah tulang panggul dapat dilakukan dengan cara memeriksa gejala-gejala fisik pada panggul. Kemudian, dokter dapat melakukan beberapa tes pencitraan untuk memeriksa seberapa parah kondisi patah tulang yang kamu alami:
- MRI, yang menunjukkan gambar tulang dan jaringan lunak.
- CT scan, adalah cara lain untuk melihat gambar yang lebih detail.
- Scan tulang, yang melibatkan suntikan pewarna, kemudian pengambilan gambar. Hal ini dapat menunjukkan patah tulang yang ringan, di mana tulang retak namun masih berada di tempatnya.
Pengobatan Patah Tulang Panggul
Perawatan untuk fraktur femur proksimal akan tergantung pada faktor-faktor tertentu, termasuk:
- Seberapa ringan atau parah patah tulang yang dialami seseorang.
- Pola dan jenis fraktur.
- Tulang mana yang dipindahkan dan berapa banyak yang dipindahkan.
- Kesehatan pengidapnya secara keseluruhan dan jika dirinya memiliki cedera lainnya.
Perawatan untuk patah tulang ringan dan stabil di mana tulang tidak bergeser biasanya tidak melibatkan pembedahan. Perawatan untuk fraktur stabil dapat meliputi:
- Istirahat
Dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan pasien patah tulang panggul agar beristirahat sebanyak mungkin, sehingga tidak memberikan tekanan dan tekanan ekstra pada patah tulang panggul.
- Alat bantu jalan
Tergantung di mana fraktur panggul berada, dokter mungkin meminta seseorang yang mengalami patah tulang untuk menggunakan alat bantu berjalan. Misalnya seperti kruk, tongkat, atau kursi roda untuk menghindari beban pada kaki. Penggunaan alat bantu jalan ini mungkin perlu digunakan hingga tiga bulan atau sampai panggul sembuh total.
- Obat-Obatan
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk menghilangkan rasa sakit. Selain itu, obat pengencer darah (antikoagulan) juga dapat diberikan. Obat ini bertujuan untuk mengurangi risiko terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah kaki dan panggul.
Sementara itu, perawatan untuk patah tulang panggul yang lebih parah atau tidak stabil biasanya memerlukan satu atau lebih operasi. Berbagai jenis operasi patah tulang panggul meliputi:
- Fiksasi Eksternal. Operasi ini menggunakan fiksasi eksternal untuk menstabilkan dan merapatkan area panggul setelah patah tulang.
- Traksi Rangka. Merupakan sistem katrol di luar tubuh yang membantu menyelaraskan kembali potongan-potongan tulang yang patah.
- Reduksi Terbuka dan Fiksasi Internal. Selama operasi reduksi terbuka dan fiksasi internal, fragmen tulang panggul yang dipindahkan pertama-tama diposisikan ulang ke posisi normalnya. Fragmen-fragmen tersebut kemudian disatukan dengan sekrup atau pelat logam yang dipasang pada permukaan luar tulang.
Komplikasi Patah Tulang Panggul
Fraktur femur proksimal yang parah dan tidak stabil lebih mungkin menyebabkan komplikasi daripada patah tulang ringan. Komplikasi biasanya terjadi akibat kerusakan saraf dan/atau organ yang disebabkan oleh patah tulang panggul. Komplikasi patah tulang panggul dapat meliputi:
- Rasa sakit kronis.
- Mobilitas tubuh yang terganggu.
- Disfungsi seksual.
- Trombosis vena dalam (DVT), yakni penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam.
Apabila patah tulang panggul membuat kamu tidak dapat bergerak untuk waktu yang lama, berikut komplikasi yang bisa terjadi:
- Pembekuan darah pada kaki atau paru-paru.
- Ulkus dekubitus.
- Infeksi saluran kemih.
- Pneumonia.
- Kehilangan massa otot, meningkatkan risiko jatuh dan cedera.
Selain itu, orang yang pernah mengalami patah fraktur femur proksimal berisiko lebih tinggi mengalami pelemahan tulang dan terjatuh, yang berarti berisiko mengalami patah tulang panggul lainnya.
Pencegahan Patah Tulang Panggul
Bergantung pada usia dan gaya hidup Anda, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah fraktur femur proksimal, termasuk:
- Gunakan alat bantu jalan
Hal ini penting dilakukan terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Sebab, penggunaan alat bantu jalan seperti tongkat dapat membantu mencegah seseorang terjatuh, sehingga dapat meminimalkan risiko fraktur femur proksimal.
- Berkendara dengan hati-hati
Kecelakaan kendaraan berdampak tinggi adalah penyebab umum patah tulang panggul. Selalu berlatih mengemudi yang aman dan patuhi peraturan lalu lintas. Hindari distraksi seperti bermain perangkat elektronik selama menyetir, dan pastikan untuk menggunakan sabuk pengaman setiap berkendara.
- Ikuti petunjuk keselamatan tangga
Saat kamu menggunakan tangga, pastikan kamu melakukannya dengan benar dan aman. Selalu pastikan tangga dalam posisi aman sebelum menggunakannya.
- Lakukan peregangan yang tepat saat berolahraga
Orang yang melakukan olahraga tertentu berisiko mengalami fraktur avulsi panggul akibat robekan tendon. Pastikan untuk melakukan peregangan dengan benar sebelum melakukan aktivitas, dan melakukan latihan pengkondisian khusus untuk olahraga yang akan kamu lakukan.
- Penuhi asupan vitamin D
Vitamin D dapat meminimalkan risiko patah tulang. Oleh karena itu, pastikan untuk memenuhi asupan vitamin D dengan baik. Terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut (lansia).
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala patah tulang panggul setelah terjatuh, segeralah memeriksakan kondisimu. Penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari kamu dari komplikasi berbahaya.
Melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat membuat janji medis di rumah sakit pilihanmu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Pelvic Fractures.
Otho Info. Diakses pada 2022. Pelvic Fractures.
Cedars Sinai. Diakses pada 2022. Pelvic Fracture.
Diperbarui pada 30 Juni 2022.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan