Panu

DAFTAR ISI
- Apa Itu Panu?
- Penyebab Panu
- Faktor Risiko Panu
- Gejala Panu
- Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
- Diagnosis Panu
- Komplikasi Panu
- Pengobatan Panu
- Pencegahan Panu
- Apa Kata Riset?
Apa Itu Panu?
Panu adalah infeksi jamur pada kulit yang terbilang sangat umum. Pada sebagian besar kasus, panu atau tinea versicolor lebih sering menyerang remaja dan usia muda.
Meski begitu, orang dewasa juga bisa saja terserang panu, terutama mereka yang tinggal di iklim subtropis.
Jamur mengganggu pigmentasi pada kulit, sehingga memicu perbedaan warna pada area kulit di sekitarnya.
Pada area kulit yang terkena infeksi panu akan berwarna lebih gelap atau terang. Sebagian besar panu terjadi pada pundak, punggung, leher, dan dada.
Namun untungnya, masalah kulit ini tidak menyebabkan nyeri dan tidak menular.
Penyebab Panu
Penyebab utama panu adalah perkembangan jamur malassezia pada kulit. Jamur penyebab panu bisa ditemukan pada kulit yang sehat, dan merupakan flora yang normal.
Jamur ini baru akan menyebabkan masalah saat tumbuh secara abnormal. Misalnya, dipicu karena lemahnya sistem kekebalan tubuh atau perubahan hormon.
Faktor Risiko Panu
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya panu, antara lain:
- Cuaca panas dan lembap.
- Kulit berminyak.
- Perubahan hormonal.
- Sistem kekebalan tubuh melemah.
- Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem imun.
- Keringat berlebihan.
- Riwayat panu dalam keluarga.
- Lingkungan yang beriklim lembap dan hangat.
Baca juga: Faktor Pemicu Munculnya Panu di Wajah
Fakta Tentang Panu
Panu lebih umum di daerah beriklim hangat dan lembap, yang mana lingkungan seperti ini mendukung pertumbuhan jamur.
Oleh karena itu, orang yang tinggal di daerah tropis atau yang berkeringat banyak cenderung lebih rentan terhadap kondisi ini.
Gejala Panu
Ketika seseorang terserang panu, maka tubuhnya akan mengalami beberapa keluhan. Berikut gejala-gejala yang umumnya dialami pengidap panu:
- Diskolorasi Kulit: Ini adalah gejala yang paling menonjol, di mana area kulit tertentu mengalami perubahan warna. Warna kulit yang terpengaruh bisa menjadi lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit normal. Diskolorasi ini biasanya terlihat pada punggung, dada, leher, dan lengan atas.
- Gatal Ringan: Sementara panu tidak selalu menyebabkan gatal yang intens, beberapa orang mungkin merasakan gatal yang ringan.
- Kulit Kering dan Bersisik: Kulit pada area yang terinfeksi mungkin tampak kering dan dapat bersisik, sering kali memberikan tekstur yang kasar saat disentuh.
- Penebalan Kulit: Dalam beberapa kasus, kulit yang terinfeksi dapat menebal sedikit dibandingkan dengan area kulit normal di sekitarnya.
Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
Segeralah untuk menghubungi dokter di Halodoc segera apabila muncul gejala panu yang tak kunjung hilang.
Nah, berikut beberapa dokter kulit yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi untuk pengobatan panu.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Panu
Untuk mendiagnosis panu, dokter akan melakukan pemeriksaan pada kulit untuk melihat ruam.
Dalam beberapa kondisi, dokter mungkin akan menggunakan sinar ultraviolet untuk membantu mendiagnosis panu. Sinar ini akan membuat daerah yang terkena tampak berwarna kuning-hijau neon pada lesi panu.
Dokter kulit mungkin juga mengambil sampel kulit dengan mengikis kulit dan sisik dari area yang terkena untuk dilihat di bawah mikroskop. Sampel kemudian dapat ditempelkan langsung ke slide untuk dilihat dengan mikroskop.
Komplikasi Panu
Dalam beberapa kasus, panu bisa menimbulkan komplikasi pada kulit. Komplikasi yang umum terjadi adalah perubahan warna kulit yang bisa bertahan selama berminggu-minggu setelah perawatan.
Pasalnya, melanosit (sel penghasil warna kulit) memerlukan beberapa waktu untuk pulih. Tak ada komplikasi permanen yang disebabkan oleh panu.
Pengobatan Panu
Pengobatan panu tergantung pada keparahan dan respons terhadap pengobatan awal:
1. Obat Antijamur Topikal
Pengobatan awal biasanya melibatkan penggunaan krim, losion, atau sampo antijamur yang dijual bebas. Produk-produk ini biasanya mengandung zat aktif seperti selenium sulfide, ketoconazole, atau clotrimazole.
2. Obat Antijamur Oral
Dalam kasus yang parah atau jika panu tidak merespons terhadap pengobatan topikal, dokter mungkin meresepkan obat antijamur oral. Obat-obat ini bisa lebih efektif dalam menangani infeksi yang meluas atau mendalam.
3. Pemantauan dan Perawatan Lanjutan
Setelah pengobatan, perubahan warna kulit bisa bertahan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Jika panu sering kambuh, dokter mungkin menyarankan penggunaan obat topikal atau oral secara berkala (misalnya satu atau dua kali sebulan) untuk mencegah kambuhnya infeksi.
Jika kamu masih bingung terkait cara pengobatan panu, Ini 5 Dokter Kulit yang Paham Penanganan Panu dan bisa kamu hubungi.
Pencegahan Panu
Mencegah panu melibatkan beberapa langkah penting yang dapat mengurangi risiko kambuhnya infeksi:
- Kelembapan adalah lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang, jadi penting untuk menjaga kulit tetap kering dan bersih. Mandi teratur dan mengeringkan tubuh sepenuhnya sebelum berpakaian.
- Memilih pakaian yang terbuat dari bahan yang memungkinkan kulit bernapas dapat membantu mengurangi kelembapan pada kulit.
- Pola makan sehat dan gaya hidup sehat secara keseluruhan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih Untuk orang-orang yang sering mengalami kambuhnya panu, penggunaan obat antijamur secara berkala sebagai langkah pencegahan dapat direkomendasikan oleh dokter.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Fungal Diversity menyelidiki keragaman spesies Malassezia yang berperan dalam penyakit panu, atau tinea versicolor.
Panu teridentifikasi sebagai infeksi jamur superfisial yang memengaruhi warna kulit, biasanya di bagian atas tubuh seperti leher dan lengan.
Studi ini menggarisbawahi bahwa, meski umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius, panu dapat menurunkan kualitas hidup pasien karena perubahan estetika kulit dan kekambuhan yang sering terjadi meskipun telah diobati.
Penelitian ini juga mendiskusikan penggunaan terapi topikal seperti selenium sulfide dan imidazoles yang efektif dalam mengelola gejala, namun terkadang diperlukan pendekatan sistemik terutama dalam kasus kekambuhan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika cara penanganan dan pencegahan di atas tidak berhasil, kamu bisa konsultasi dengan dokter spesialis kulit di Halodoc untuk mendapatkan rekomendasi penanganan dan saran medis yang tepat.
Penanganan yang tepat dan cepat bisa meningkatkan peluang kesembuhan, dan mencegah komplikasi. Yuk, download aplikasi Halodoc untuk mendapatkan kemudahan informasi seputar kesehatan!