Orchitis
Orchitis adalah peradangan yang terjadi pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Kondisi tersebut paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi menular seksual (IMS). Dalam beberapa kasus yang dialami, virus penyebab gondongan dapat menyebabkannya.
Bakteri penyebab penyakit biasanya terkait dengan epididimitis yaitu peradangan pada tabung melingkar (epididimis) di bagian belakang testis. Tabung ini berfungsi untuk menyimpan dan membawa sperma. Penyakit ini memicu rasa sakit dan menurunkan tingkat kesuburan pria.
Penyebab Orchitis
Penyebab utama penyakit disebabkan oleh virus atau bakteri. Virus gondong yang menjadi penyebab umum paling sering dialami seseorang pada masa kanak-kanaK. Kondisi tersebut berkembang 10 hari setelah kelenjar ludah membengkak. Selain itu, penyebab bisa dipicu oleh penyakit, seperti gonore dan klamidia.
Faktor Risiko Orchitis
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit, termasuk:
- Melakukan hubungan seksual berisiko tinggi
- Sering bergonti pasangan seksual
- Riwayat gonore atau infeksi menular seksual lainnya
- Memiliki pasangan seksual dengan infeksi menular seksual
Penyakit juga bisa dipicu oleh sejumlah kondisi yang tidak terkait dengan infeksi menular seksual. Berikut ini beberapa faktor pemicunya:
- Berusia di atas 45 tahun.
- Penggunaan kateter jangka panjang.
- Tidak melakukan vaksinasi gondong.
- Memiliki riwayat infeksi saluran kemih.
- Mengalami infeksi saluran kemih berulang.
- Pernah melakukan pembedahan saluran kemih.
- Mengalami pembesaran prostat.
- Memiliki striktur uretra atau adanya jaringan parut dalam saluran kemih.
Gejala Orchitis
Tanda dan gejala biasanya berkembang secara tiba-tiba. Gejalanya meliputi:
- Pembengkakan pada salah satu atau kedua testis.
- Nyeri dalam intensitas ringan hingga berat.
- Demam tinggi.
- Mual dan muntah.
- Perasaan tidak enak badan (malaise).
Gejala yang muncul dapat terjadi dalam intensitas berbeda, tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pengidap secara keseluruhan. Oleh karena itu, disarankan untuk memeriksakan diri saat mengalami gejala, agar langkah perawatan dapat dengan tepat dilakukan.
Diagnosis Orchitis
Dokter memulai proses diagnosis dengan bertanya tentang riwayat kesehatan pasien. Prosedur tersebut diikuti dengan sejumlah pemeriksaan fisik untuk memeriksa pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan dan sisi testis yang membesar. Ini prosedur penunjang untuk memastikan diagnosis:
- STI Screen
Prosedur ini dilakukan jika pengidap mengeluarkan cairan dari uretra. Sampel kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi gonore dan klamidia.
- Tes Urine
Prosedur ini dilakukan dengan memeriksa penampilan, konsentrasi, dan kandungan dalam urine.
- USG
Prosedur ini dapat menentukan apakah aliran darah ke testis lebih rendah atau lebih tinggi dari angka normal. Hasilnya dapat membantu memastikan diagnosis penyakit.
Pengobatan Orchitis
Perawatan tergantung pada penyebab penyakit yang mendasari. Ada dua penyebab pasti, yaitu bakteri dan virus. Langkah penanganannya, meliputi:
- Penanganan dengan Penyebab Bakteri
Untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, penggunaan antibiotik sangat disarankan. Habiskan seluruh obat yang diresepkan oleh dokter meski gejalanya sudah mereda.
- Penanganan dengan Penyebab Virus
Dokter akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau naproxen sodium. Kebanyakan pengidap membaik dalam 3 – 10 hari setelah konsumsi obat, meskipun nyeri skrotum terkadang membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda.
Komplikasi Orchitis
Komplikasi dapat terjadi jika sejumlah gejala dibiarkan tanpa penanganan. Berikut ini beberapa komplikasi tersebut:
- Atrofi testis, yaitu penyusutan pada organ testis.
- Abses skrotum, yaitu jaringan terinfeksi yang terisi dengan nanah.
- Infertilitas akibat produksi testosteron yang tidak memadai.
Pencegahan Orchitis
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Mendapatkan imunisasi gondong.
- Melakukan hubungan intim yang aman untuk mencegah infeksi menular seksual.
- Tidak berganti-ganti pasangan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami rasa sakit atau bengkak pada skrotum secara tiba-tiba, segera melakukan langkah perawatan. Dokter akan melakukan tes untuk menentukan kondisi yang menyebabkan rasa sakit. Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, download Halodoc sekarang juga!