Onychomicosis (Jamur Kuku)
Pengertian Onychomicosis
Onychomicosis adalah infeksi jamur pada lempeng kuku, dasar kuku atau keduanya. Infeksi ini memang sering terjadi dan diperkirakan menyebabkan sekitar setengah dari semua penyakit kuku. Onychomicosis menular melalui kontak kulit langsung ke kulit, tetapi lebih sering menyebar melalui sel kulit mati yang terinfeksi atau kuku dan benda-benda yang terkontaminasi jamur. Kuku kaki 10 kali lebih sering terinfeksi daripada kuku jari tangan.
Onychomicosis awalnya muncul sebagai bintik putih atau kuning di bawah ujung kuku atau kuku jari kaki. Saat infeksi semakin dalam, onychomicosis dapat menyebabkan kuku berubah warna, menebal dan hancur di bagian tepinya. Kondisi Ini dapat mempengaruhi beberapa kuku.
Penyebab Onychomicosis
Onychomicosis disebabkan oleh dermatofita yang dikenal sebagai tinea unguium. Dermatofit yang terlibat termasuk Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes T. soudanense, T. tonsurans, Epidermophyton floccosum. Non-dermatofit yang terlibat sebagai penyebab onychomicosis adalah Hendersonula toruloidea dan Scytalidium hyalinum, Aspergillus sp, Acremonium sp, Fusarium oxysporum, Scopulariopsis brevicaulis dan spesies candida yang terlibat terutama pada orang dengan penurunan daya tahan tubuh (misal HIV) adalah C. albicans.
Faktor Risiko Onychomicosis
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko onychomicosis:
- Usia lanjut.
- Berkeringat banyak.
- Adanya cedera pada kuku atau psoriasis.
- Memakai sepatu yang sempit.
- Melakukan olahraga seperti berlari atau berenang.
- Sering berjalan tanpa alas kaki di area umum yang lembab, seperti kamar mandi, kolam renang atau gym.
- Riwayat infeksi jamur di tempat lain di tubuh.
- Orang dengan daya tahan tubuh yang lemah (termasuk diabetes).
Gejala Onychomicosis
Terdapat beberapa tipe gejala penyakit ini. Subtipe klinis yang paling umum dari Onychomicosis adalah Onychomicosis subungual lateral distal (DSLO). Pada kondisi ini ujung kuku menebal dan rapuh. Pada tipe Onychomicosis dangkal putih (SWO) terdapat seperti tumpukan kapur putih pada permukaan lempeng kuku yang terkena.
Pada Onychomicosis subungual proksimal (PSO) terjadi kerusakan pada bantalan kuku. Tipe ini sering kali dikaitkan dengan AIDS dan mungkin menyebar ke dalam darah. Adapun Onychomicosis dystropik total (TD) memiliki ciri bentuk penebalan kulit di bawah kuku hingga lempeng kuku hancur yang abnormal dan kuku terangkat.
Diagnosis Onychomicosis
Dokter mendiagnosis onychomicosis dengan memeriksa kuku pengidap. Jika diperlukan, dokter akan menggunting kuku untuk mengambil sampel kuku dan melakukan tes deteksi adanya jamur pada serpihan kuku di laboratorium, seperti tes dengan KOH atau kultur jamur.
Pengobatan Onychomicosis
Onychomicosis cukup sulit disembuhkan. Beberapa metode pengobatan sejauh ini yang dikenal antara lain:
- Mengoleskan obat antijamur sintetis yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan jamur. Oleskan sekali setiap hari ke kuku yang terkena dan ke bagian bawah kuku. Efek samping yang mungkin terjadi diantaranya kemerahan pada kuku, sensasi terbakar, perubahan bentuk kuku, kuku jari kaki tumbuh ke dalam, perubahan warna kuku.
- Menggunakan obat antijamur oral. Beberapa obat antijamur yang dapat diminum bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk onychomicosis. Namun, obat-obatan ini dapat memberi efek samping diantaranya mual muntah, gangguan pencernaan dan juga memerlukan fungsi liver dan ginjal yang baik.
- Cat kuku antijamur. Dokter mungkin juga akan meresepkan cat kuku antijamur yang disebut ciclopirox (Penlac). Pengidap bisa mengecatnya pada kuku yang terinfeksi dan kulit di sekitarnya sekali sehari.
- Krim kuku obat. Dokter juga bisa meresepkan krim antijamur, yang digunakan dengan cara digosokkan ke kuku yang terinfeksi setelah direndam. Krim ini dapat bekerja lebih baik ketika kuku dalam kondisi lunak. Ini membantu obat menembus permukaan kuku yang keras ke jamur di bawahnya.
Penanganan berupa tindakan juga dapat dilakukan dokter diantaranya:
- Operasi pencabutan kuku. Prosedur ini bisa dilakukan jika tidak ada respon pada pengobatan.
- Terapi laser dan fotodinamik. Terapi jenis ini tidak banyak tersedia dan mahal. Terapi fotodinamik juga masih memerlukan evaluasi.
Komplikasi Onychomicosis
Pada kasus yang parah, onychomicosis bisa terasa menyakitkan dan menyebabkan kerusakan permanen pada kuku. Hal itu bisa menyebabkan infeksi serius lainnya yang menyebar ke luar kaki bila pengidap memiliki sistem kekebalan yang lemah akibat pengobatan, diabetes, atau kondisi lainnya.
Bila pengidap memiliki diabetes, ia mungkin mengalami penurunan sirkulasi darah dan suplai saraf di kaki. Ia juga berisiko lebih besar terkena infeksi kulit bakteri (selulitis). Jadi, setiap cedera kecil pada kaki, termasuk infeksi jamur kuku, bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Segera temui dokter bila mengidap diabetes dan mengalami gejala onychomicosis .
Pencegahan Onychomicosis
Berikut cara pencegahan onychomicosis yang bisa dilakukan:
- Jaga tangan dan kaki bersih dan kering.
- Gunting kuku jari tangan dan kuku jari pendek dan jagalah agar tetap bersih.
- Jangan berjalan tanpa alas kaki di area seperti toilet umum.
- Jangan berbagi gunting kuku dengan orang lain.
- Ketika mengunjungi salon kuku, pilih salon yang bersih. Pastikan salon mensterilkan instrumennya (gunting kuku, gunting, dll.) setelah setiap penggunaan atau dapat membawanya sendiri
Kapan Harus ke Dokter?
Temui dokter bila langkah-langkah perawatan diri di rumah tidak membantu dan kuku semakin berubah warna, menebal atau berubah bentuk. Kamu juga dianjurkan untuk menemui dokter bila mengidap diabetes dan mencurigai bahwa kamu terkena jamur kuku.
Bila tidak yakin mengenai gejala yang kamu alami, tanya dokter saja melalui aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter Halodoc bisa membantu memberi diagnosis awal dan saran kesehatan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
NCBI. Diakses pada 2022. Onychomycosis: Pathogenesis, Diagnosis, and Management
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Nail fungus
Diperbarui pada 13 Juni 2022
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan