Omeprazole

DAFTAR ISI
- Apa Itu Omeprazole?
- Peringatan Sebelum Menggunakan Omeprazole
- Dosis Omeprazole
- Cara Penggunaan Omeprazole
- Riset Tentang Obat Omeprazole
- Hubungi Dokter Ini sebelum Mengonsumsi Omeprazole
- Efek Samping Omeprazole
- Interaksi Omeprazole
- Kontraindikasi Omeprazole
- Kesimpulan
Omeprazole obat apa? Omeprazole adalah obat kelas golongan proton pump inhibitor (PPI). Cara kerjanya dengan cara mengurangi produksi asam lambung dalam tubuh.
Obat omeprazole umumnya digunakan untuk mengobati kondisi yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung, seperti penyakit asam lambung (GERD) dan tukak lambung.
Merek dagang Omeprazole: Omeprazole 20 mg 10 Kapsul, Ozid 20 mg 14 Kapsul, Lokev 20 mg 10 Kapsul, OMZ 20 mg 6 Kapsul, dan Norsec 4 Kapsul.
Apa Itu Omeprazole?
- Golongan: Penghambat pompa proton (Proton Pump Inhibitor/PPI).
- Kategori: Obat resep.
- Manfaat Omeprazole: Mengurangi produksi asam lambung untuk mengobati penyakit asam lambung (GERD), tukak lambung, tukak duodenum, serta sindrom Zollinger-Ellison.
- Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak (sesuai anjuran dokter).
- Omeprazole untuk ibu hamil: Kategori C (berdasarkan FDA), hanya digunakan untuk ibu hamil jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya bagi janin.
- Omeprazole untuk ibu menyusui: Dapat terserap ke dalam ASI, tetapi umumnya dianggap aman jika digunakan sesuai anjuran dokter. Selalu konsultasikan diri ke dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
- Bentuk obat: Kapsul dan tablet.
Tips Hidup Sehat anti Asam Lambung
1. Konsumsi makanan dengan porsi kecil dan sering agar lebih mudah dicerna oleh perut tanpa memicu refluks.
2. Hindari makanan yang memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan asam, pedas, dan berlemak tinggi.
3. Jangan berbaring setelah makan karena dapat memicu refluks asam.
4. Kelola stres dengan baik, karena stres dapat memperburuk gejala asam lambung.
5. Jaga berat badan ideal untuk menghindari tekanan pada perut dan memicu refluks asam.
Peringatan Sebelum Menggunakan Omeprazole
Meskipun omeprazole umumnya dianggap aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Efek samping jika digunakan jangka panjang
Penggunaan omeprazole dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun) dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.
Risiko ini semakin tinggi pada kelompok lansia. Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter jika membutuhkan pengobatan jangka panjang.
2. Kekurangan vitamin B12
Penggunaan omeprazole dalam jangka panjang juga dapat menurunkan penyerapan vitamin B12. Maka dari itu, kamu perlu memantau kadar vitamin B12 dalam tubuh secara berkala.
3. Masalah ginjal
Beberapa laporan menunjukkan bahwa penggunaan omeprazole dapat menyebabkan peradangan pada ginjal (nefritis interstisial akut). Jika kamu memiliki riwayat masalah ginjal, beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini.
Dosis Omeprazole
Omeprazole obat resep atau obat keras menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Maka dari itu, kamu hanya bisa memperoleh dan menggunakannya atas resep dokter.
Nah, berikut dosis penggunaan omeprazole berdasarkan kondisi yang ditangani:
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
- Dosis awal: 20 mg sebanyak satu kali sehari. Dokter bisa meningkatkan dosisnya hingga 40 mg untuk satu kali sehari, tergantung kondisi pasien.
- Dosis pemeliharan: 10 mg untuk satu kali sehari. Namun, dokter bisa meningkatkan dosisnya ke 20-40 mg sebanyak satu kali sehari.
Tukak Lambung
- Dosis awal: 20 – 40 mg sebanyak satu kali sehari.
- Dosis pemeliharan: 10 – 20 mg satu kali sehari, dosis bisa ditingkatkan hingga 40 mg untuk satu kali sehari.
Infeksi Bakteri H. pylori
- Dosis awal: 20 mg untuk dua kali sehari. Umumnya dikombinasikan dengan obat lain seperti antibiotik.
- Dosis pemeliharan: 40 mg untuk satu sehari. Dikombinasikan bersama obat lain seperti antibiotik.
Ulserasi akibat Obat NSAID
- Dosis awal: 20 miligram untuk satu kali sehari.
- Dosis pemeliharan: 20 mg sebanyak satu kali sehari.
Sindrom Zollinger-Ellison
- Dosis awal: 60 mg dalam sehari.
- Dosis pemeliharan: 20 – 120 mg dalam sehari. Jika melebihi 80 mg, dosisnya harus dibagi menjadi dua.
Tukak Duodenum
- Dosis: 40 mg sebanyak satu kali sehari melalui infus atau injeksi.
Selain Omeprazole, Ini 7 Rekomendasi Obat Asam Lambung yang Ampuh di Apotek.
Cara Penggunaan Omeprazole
Omeprazole sebaiknya diminum sebelum makan, idealnya pagi hari sebelum sarapan. Sebab, obat ini bekerja paling baik saat lambung kosong.
Berikut beberapa panduan penggunaan omeprazole:
1. Kapsul atau tablet
Telan seluruh kapsul atau tablet dengan air. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membuka kapsul karena hal ini dapat mempengaruhi efektivitas obat.
2. Bubuk untuk suspensi
Jika diresepkan dalam bentuk bubuk, campurkan dengan air sesuai petunjuk dan minumlah segera setelah dilarutkan.
Gunakan omeprazole secara teratur sesuai petunjuk dokter atau instruksi pada kemasan. Jangan pernah, menghentikan pengobatan terlalu cepat atau melebihi dosis yang diberikan.
Riset Tentang Obat Omeprazole
Berdasarkan studi dari dua penelitian yaitu Omeprazole (2023) dan Pharmacological Effect and Toxicogenetic Impacts of Omeprazole: Genomic Instability and Cancer (2020), omeprazole tidak disarankan untuk digunakan sebagai pengobatan jangka panjang karena dapat meningkatkan risiko kanker lambung.
Bagi kamu yang ingin menggunakan omeprazole, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tujuannya agar mendapatkan dosis dan aturan pakai yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Hubungi Dokter Ini sebelum Mengonsumsi Omeprazole
Apabila kamu berencana mengonsumsi omeprazole, pastikan untuk menghubungi dan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Tujuannya agar kamu mendapatkan dosis yang tepat dan mencegah efek samping.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
Itulah beberapa dokter yang bisa dihubungi sebelum kamu menggunakan omeprazole untuk meredakan asam lambung.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Efek Samping Omeprazole
Seperti obat-obatan lain, omeprazole juga memiliki efek samping. Nah, potensi efek samping yang umumnya bisa terjadi, antara lain:
- Sakit kepala.
- Mual atau muntah.
- Sakit perut.
- Diare atau sembelit.
- Gas berlebih.
Adapun efek samping yang lebih serius untuk kamu waspadai meskipun jarang terjadi:
- Peningkatan risiko infeksi bakteri di usus, seperti Clostridium difficile.
- Kekurangan magnesium yang dapat menyebabkan detak jantung tidak normal, kejang, atau kram otot.
- Reaksi alergi, seperti ruam kulit, gatal, atau pembengkakan di wajah dan tenggorokan.
Jika kamu mengalami efek samping yang parah, segera hentikan penggunaan omeprazole dan hubungi dokter.
Interaksi Omeprazole
Omeprazole dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain. Berikut beberapa obat yang bisa berinteraksi dengan omeprazole:
- Methotrexate.
- Tacrolimus.
- Clopidogrel.
- Nelfinavir.
- Saquinavir.
- Atazanavir.
- Cilostazol.
- Phenytoin.
Untuk mencegah interaksi obat, selalu beri tahu dokter atau apoteker terkait semua obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk obat herbal dan suplemen.
Kontraindikasi Omeprazole
Omeprazole tidak boleh digunakan pada individu yang memiliki kondisi berikut:
- Alergi terhadap omeprazole atau kategori obat penghambat pompa proton lainnya.
- Masalah hati yang cukup serius.
- Wanita hamil atau menyusui.
Kamu perlu tahu, Ini Penyebab Penyakit Asam Lambung yang Perlu Diketahui.
Kesimpulan
Omeprazole adalah obat penghambat pompa proton yang berfungsi mengurangi produksi asam lambung, sehingga efektif dalam mengobati gangguan seperti tukak lambung, GERD, dan refluks asam.
Sekarang, kamu sudah tahu kan, omeprazole adalah obat untuk sakit apa? Yuk, Dapatkan Omeprazole 20 mg 10 Kapsul dan produk kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc! Produk kesehatannya 100% asli (original) dan bisa diantar dalam waktu 1 jam!
Sebelum mengonsumsinya, tentu akan lebih bijak jika kamu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc, guna menentukan dosis dan aturan pakai yang tepat.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!