Nyeri Haid
DAFTAR ISI
- Apa itu Nyeri Haid
- Penyebab Nyeri Haid
- Faktor Risiko Nyeri Haid
- Gejala Nyeri Haid
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Nyeri Haid
- Diagnosis Nyeri Haid
- Penanganan Nyeri Haid
- Rekomendasi Obat Nyeri Haid
- Komplikasi Nyeri Haid
- Pencegahan Nyeri Haid
Apa itu Nyeri Haid?
Nyeri haid atau dismenore adalah sensasi nyeri berdenyut atau kram perut sebelum dan selama periode menstruasi.
Rasa tidak nyaman ini sangat mengganggu. Bahkan, beberapa wanita hanya bisa berbaring saja dan tidak dapat melakukan aktivitas harian.
Ada dua jenis dismenore, yakni primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri saat menstruasi berulang-ulang yang tidak disebabkan oleh penyakit.
Sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi yang disebabkan oleh gangguan atau infeksi pada organ reproduksi.
Penyebab Nyeri Haid
Penyebab nyeri haid adalah kontraksi pada rahim yang terjadi selama periode menstruasi untuk membantu mengeluarkan lapisannya.
Kontraksi ini akibat kemunculan hormon prostaglandin yang memicu rasa sakit dan peradangan.
Tingginya kadar prostaglandin berkaitan dengan nyeri haid yang intensitas lebih parah. Hal lain yang memicu , yaitu:
- Endometriosis. Tumbuhnya jaringan yang mirip dengan lapisan rahim (endometrium) di luar rahim.
- Fibroid rahim. Terjadi ketika tumbuhnya jaringan non-kanker di dalam atau di luar rahim.
- Adenomiosis. Kondisi ketika jaringan yang melapisi rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim.
- Penyakit radang panggul. Infeksi pada organ reproduksi wanita akibat bakteri menular seksual.
- Stenosis serviks. Terjadi akibat pembukaan serviks terlalu sempit untuk mengalirkan darah menstruasi. Akibatnya, terjadi peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.
Lantas, Benarkah Konsumsi Antioksidan Bisa Jadi Cara Memperlancar Haid? Ini Faktanya.
Faktor Risiko Nyeri Haid
Faktor risiko nyeri haid pada wanita bisa terjadi lebih sering karena beberapa kondisi, yaitu:
- Sedang mengalami stres.
- Berusia di bawah 30 tahun.
- Mengalami perdarahan berat.
- Memiliki riwayat keluarga kram menstruasi.
- Merokok.
- Pola diet yang salah.
- Kegemukan.
- Depresi.
- Wanita yang memulai menstruasinya di usia 11 tahun.
Gejala Nyeri Haid
Ada beberapa gejala nyeri haid yang bisa dialami oleh para wanita, di antaranya:
- Nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah yang bisa menjadi intens.
- Rasa nyeri bisa muncul 1-3 hari sebelum menstruasi, yang memuncak pada 24 jam setelah awal menstruasi dan mereda dalam 2-3 hari.
- Nyeri yang menjalar ke punggung bawah, paha, dan anus.
Segera hubungi dokter apabila mengalami kram menstruasi yang parah dan berlangsung lebih dari tiga hari.
Kamu juga perlu mencari bantuan medis apabila nyeri saat menstruasi muncul bersama demam, muntah, ruam, pusing dan pingsan.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Nyeri Haid
Jika kamu atau orang terdekat mengalami nyeri haid, penting untuk memahami gejala serta penyebab dari nyeri haid tersebut.
Hal itu karena penyebab dari nyeri haid berbeda-beda tergantung kondisi dari orang yang mengalami.
Apabila nyeri haid yang dirasakan semakin mengganggu, segera hubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc untuk melakukan konsultasi.
Konsultasi tersebut guna mengetahui penyebab serta mencegah nyeri haid yang lebih parah.
Berikut dokter spesialis kandungan di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Effendy Gunawan Sp.OG
- dr. Lucia Leonie Sp.OG
- dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
- dr. Gracia Merryane Sp.OG
Dengan menggunakan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia selama 24 jam.
Apabila dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, privasi kamu juga pasti aman dan terjaga di Halodoc.
Selain itu, dapatkan solusi produk yang tepat untuk mengatasi nyeri haid yang kamu alami dari dokter tepercaya dengan klik gambar berikut:
Diagnosis Nyeri Haid
Proses diagnosis dilakukan dengan meninjau riwayat kesehatan pasien, yang dilanjut dengan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul.
Selama pemeriksaan panggul, tim medis akan memeriksa organ reproduksi untuk mencari tanda-tanda infeksi.
Berikut ini prosedur yang bisa kamu lakukan:
- USG. Tes ini akan menggunakan gelombang suara untuk memvisualisasikan rahim, leher rahim, saluran tuba, dan ovarium.
- Tes pencitraan lainnya. CT scan atau MRI scan juga bisa memberikan hasil yang lebih detail daripada ultrasound. Pencitraan ini dapat membantu dokter mendiagnosis kondisi yang mendasari.
- Laparoskopi. Tes ini dapat membantu mendeteksi kondisi yang mendasari, seperti endometriosis, perlengketan, fibroid, kista ovarium, dan kehamilan ektopik.
Penanganan Nyeri Haid
Terdapat beberapa penanganan nyeri haid yang bisa dilakukan, antara lain:
- Konsumsi obat. Pengidap bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang bebas resep, seperti ibuprofen atau naproxen sodium dengan dosis umum.
- Konsumsi pil kontrasepsi. Pil KB oral mengandung hormon yang dapat mencegah ovulasi dan mengurangi tingkat keparahan kram menstruasi. Kontrasepsi juga bisa dokter berikan dalam bentuk injeksi atau implan.
- Operasi. Jika kram menstruasi akibat kelainan seperti endometriosis atau fibroid, dokter perlu melakukan pembedahan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Lantas, Bisakah Bahan Herbal Bantu Redakan Nyeri Haid? Ini Faktanya.
Selain tindakan di atas, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi nyeri haid, seperti:
- Berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik bisa membantu meringankan kram menstruasi pada beberapa wanita.
- Terapi hangat. Berendam di bak mandi air hangat atau kompres dengan air hangat juga dapat meredakan kram menstruasi.
- Konsumsi suplemen makanan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin E, asam lemak omega-3, vitamin B-1 (thiamin), vitamin B-6 dan magnesium dapat mengurangi kram menstruasi.
- Mengurangi stres. Stres psikologis dapat meningkatkan risiko kram menstruasi dan tingkat keparahannya.
- Istirahat yang cukup. Tidur cukup bisa menjaga daya tahan tubuh. Hal ini berpengaruh pada intensitas nyeri hair. Oleh sebab itu, cukupi kebutuhan tidur setidaknya 7-8 jam sehari.
- Mencoba akupunktur dan akupresur. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa akupunktur dan akupresur membantu meredakan kram menstruasi.
Jika kamu mengalami Gejala Dismenore yang Semakin Mengganggu, Segera Hubungi 3 Dokter Ini untuk bantu meringankan gejala tersebut.
Rekomendasi Obat Nyeri Haid
Berikut ini beberapa rekomendasi obat yang bisa kamu gunakan untuk meredakan nyeri haid:
- Spedifen 400 mg 6 Tablet. Merupakan obat dengan kandungan ibuprofen arginin yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri, termasuk kram saat haid.
- Farsifen 400 mg 10 Tablet. Mengandung ibuprofen yang mempunyai efek antiinflamasi, analgesik dan antipiretik untuk meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri haid.
- Dismeno 100 mg 6 Kapsul. Produk herbal yang mengandung ekstrak phaleria macrocarpa untuk meredakan nyeri yang terjadi pada saat haid.
- I-Free Terapi Hangat Nyeri Haid 6 Pads. Merupakan pad yang bisa kamu tempelkan pada perut untuk perawatan saat nyeri haid.
- Menses Plus 15 ml 5 Sachet. Merupakan obat herbal dengan ekstrak bahan alami yang dapat membantu melancarkan haid dan meredakan rasa nyeri haid.
- Tuntas 10 Kaplet. Mengandung berbagai bahan herbal yang bermanfaat untuk melancarkan haid, meredakan nyeri, pegal dan sakit otot pinggang saat haid.
- Borobudur Em 12 Kapsul. Merupakan obat herbal berbentuk kapsul yang secara tradisional membantu melancarkan haid dan membantu meredakan nyeri haid.
- Feminax 4 Tablet. Mengandung paracetamol dan ekstrak hiosiamin yang bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid (dismenore) dan kolik (kejang pada perut).
Kamu bisa mendapatkan obat-obatan tersebut dengan mudah melalui Toko Kesehatan Halodoc. Obat terjamin asli dan aman untuk kamu gunakan.
Komplikasi Nyeri Haid
Nyeri perut saat haid tidak menyebabkan komplikasi medis, tetapi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Namun, jika penyebabnya adalah endometriosis, pengidap bisa saja mengalami masalah kesuburan.
Komplikasi lain akibat penyakit yang mendasari nyeri haid, yaitu kehamilan ektopik dan luka pada saluran tuba.
Apakah Nyeri Haid Tak Kunjung Hilang? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu penanganannya.
Pencegahan Nyeri Haid
Pencegahan nyeri haid yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risikonya, adalah sebagai berikut:
- Berolahraga secara teratur. Rutin berolahraga dapat memperlancar sirkulasi darah sehingga bisa mengurangi atau sekaligus mencegah terjadinya menstruasi.
- Kelola stres. Kondisi stres bisa memicu kondisi ini, bahkan memperburuknya. Sebab, hal ini bisa meningkatkan hormon prostaglandin. Kamu bisa mengelola stres dengan melakukan hobi, bermeditasi atau yoga.
- Berhenti merokok. Kebiasaan buruk tersebut bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh sehingga memicu nyeri atau memperparahnya.
- Terapkan pola makan sehat. Pola makan yang sehat ternyata berpengaruh pada intensitas nyeri. Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya akan vitamin dan mineral. Kandungan tersebut bisa membantu mengurangi nyeri saat haid. Kamu bisa membaca artikel berikut untuk informasi selengkapnya Pola Makan yang Tepat Dapat Meredakan Nyeri Haid.