Night Terror
DAFTAR ISI
- Apa Itu Night Terror?
- Penyebab Night Terror
- Faktor Risiko Night Terror
- Gejala Night Terror
- Hubungi Psikiater Ini Jika Sering Mengalami Night Terror
- Diagnosis Night Terror
- Pengobatan Night Terror
- Pencegahan Night Terror
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Night Terror?
Night terror adalah gangguan tidur yang membuat seseorang mengalami halusinasi, berteriak, takut, napas lebih cepat, berkeringat, bahkan menangis di tengah tidurnya.
Namun, orang yang mengalami kondisi ini sering kali kesulitan untuk tersadar dari tidur sehingga kondisi ini berbeda dengan mimpi buruk. Pasalnya saat mengalami mimpi buruk, seseorang yang mengalaminya akan terbangun dan mengingat pengalaman tersebut.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi anak-anak disebut lebih berisiko. Sebagian besar anak yang mengalami night terror berusia di bawah 5 tahun.
Anak yang mengalami kondisi ini sering kali tidak bisa terbangun dari tidur dengan sendirinya, bahkan juga tidak merasakan upaya-upaya membangunkan dari orang sekitar.
Ketika setengah sadar pun, Si Kecil tidak dapat mengenali keadaan di sekitarnya dan tidak dapat ditenangkan selama serangan itu masih berlangsung. Serangan night terror biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi episodenya mungkin bisa berlangsung lebih lama.
Penyebab Night Terror
Sampai saat ini, penyebab night terror masih belum diketahui secara pasti, tetapi fenomena ini dikelompokkan sebagai gangguan tidur atau dalam bahasa medis disebut parasomnia. Kondisi tersebut dikaitkan dengan belum matangnya sistem saraf pusat, dan lebih sering dijumpai pada anak-anak.
Night terror bisa menghilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Hampir 40 pengidap night terror adalah anak-anak.
Namun, pada kasus langka, gangguan tidur ini bisa juga terjadi pada orang dewasa. Night terror umumnya muncul selama 2 jam pertama tidur.
Faktor Risiko Night Terror
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering menyerang anak-anak. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya night terror:
- Kurang tidur.
- Kelelahan.
- Stres.
- Gangguan pernapasan.
- Demam.
- Migren.
- Cedera kepala.
- Perubahan lingkungan seperti suara dan cahaya.
- Pengaruh obat-obatan tertentu dapat meningkatkan frekuensi kejadian teror malam pada anak-anak yang rentan mengalami kondisi tersebut.
Gejala Night Terror
Gejala utama night terror adalah satu atau lebih episode terbangun dari tidur dengan berteriak karena panik, dan disertai kecemasan yang hebat. Pengidapnya juga akan mengalami beberapa hal, seperti:
- Seluruh tubuh bergetar.
- Mengalami hiperaktivitas otonomik, seperti jantung berdebar-debar, napas cepat, pupil melebar, dan berkeringat.
Episode ini dapat terulang kembali dengan durasi setiap episode sekitar 1-10 menit, dan biasanya terjadi pada sepertiga awal fase tidur malam.
Pengidap relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk memengaruhi keadaan teror malamnya. Kemudian, dalam beberapa menit setelah terbangun biasanya pengidap akan mengalami disorientasi dan gerakan-gerakan berulang.
Anak-anak biasanya tidak bisa mengingat apa-apa setelah terbangun di pagi harinya. Namun, orang dewasa mungkin bisa mengingat fragmen mimpi yang mereka alami selama night terror.
Hubungi Psikiater Ini Jika Sering Mengalami Night Terror
Apabila kamu atau Si Kecil mengalami gejala night terror, segera hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Gejala ini bisa sangat mengganggu Si Kecil sehingga perlu penanganan sesegera mungkin untuk mencegah kondisi ini terulang kembali.
Nah, Psikiater di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Selain itu, kamu mungkin akan diresepkan obat yang bertujuan agar gejala-gejala tertentu yang mengganggu aktivitasmu bisa berkurang atau bahkan hilang.
Jangan khawatir, obat yang diresepkan di Halodoc pastinya aman dan tidak akan menyebabkan ketergantungan apabila kamu menggunakannya sesuai dengan dosis yang psikiater berikan.
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan jika mengalami night terror. Jangan ragu untuk segera menghubungi psikiater agar dapat segera ditangani.
Psikiater tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika psikiater sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tenang saja, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Night Terror
Untuk memastikan diagnosis night terror, cara yang paling bisa dilakukan adalah dengan menanyakan gejala-gejala yang dirasakan oleh pengidap. Pemeriksaan lanjutan dilakukan hanya untuk menyingkirkan penyebab lainnya.
Pengobatan Night Terror
Jika Si Kecil mengalami night terror, orang tua sebaiknya tetap tenang dan jangan mencoba membangunkannya, sebab mereka sebenarnya sedang tidur. Tunggulah beberapa saat dan mereka akan kembali tertidur setelahnya.
Selain itu, pastikan tidak ada barang di sekitar yang dapat melukai tubuhnya dan jika memungkinkan pindahkan anak ke tempat yang aman.
Perlu diketahui bahwa sangat penting untuk menyimpan catatan harian tidur, makan, dan aktivitas Si Kecil. Informasi tersebut dapat membantu orangtua mengetahui penyebab anak terkena teror malam.
Pencegahan Night Terror
Rutinitas tidur yang menenangkan dapat membantu anak-anak untuk lebih rileks dan menghindarkan mereka dari night terror. Nah, berikut ini beberapa pencegahan yang dapat membantu mengatasi masalah tidur anak:
- Jangan biarkan anak terlalu lelah. Tetapkan waktu tidur rutin (jam tidur dan bangun) dan tetaplah berpatokan dengan itu, bahkan di akhir pekan. Pastikan Si Kecil mendapatkan jumlah tidur yang dia butuhkan. Anak-anak dapat tidur dengan sangat nyenyak jika jam tidurnya teratur.
- Lakukan rutinitas yang menenangkan kira-kira satu jam sebelum tidur. Rutinitasnya harus mencakup kegiatan santai, seperti mendengarkan musik lembut, membaca, atau memandikan Si Kecil dengan air hangat. Hindari membiarkan anak menggunakan perangkat elektronik saat mendekati jam tidur. Bila perlu, singkirkan perangkat elektronik dari kamar tidur anak untuk menghindari godaan.
- Jaga agar kamar tidur tetap sejuk dan nyaman.
- Jangan ajak anak beraktivitas setelah kamu menyelesaikan rutinitas tidurnya. Saat sudah jam tidur, beri mereka ciuman dan tinggalkan mereka.