Mulut Kering
Pengertian Mulut Kering
Mulut kering (xerostomia) adalah suatu kondisi saat kelenjar ludah di mulut tidak memproduksi air liur yang cukup untuk menjaga kelembapan dalam mulut. Mulut kering sering disebabkan oleh efek samping dari obat-obatan tertentu atau masalah penuaan atau sebagai akibat dari terapi radiasi untuk kanker. Pada kasus yang lebih jarang, mulut kering disebabkan oleh kondisi yang secara langsung memengaruhi kelenjar ludah.
Faktor Risiko Mulut Kering
Penuaan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mulut kering. Banyak orang yang mengalami mulut kering saat mereka bertambah tua. Faktor-faktor yang berkontribusi pada proses ini termasuk penggunaan obat-obatan tertentu, perubahan dalam kemampuan tubuh untuk memproses obat, nutrisi yang tidak memadai, dan memiliki masalah kesehatan jangka panjang.
Penyebab Mulut Kering
Mulut kering dapat terjadi karena efek samping obat-obatan seperti obat antidepresi, anti-tekanan darah tinggi dan kecemasan, serta beberapa antihistamin, dekongestan, relaksan otot dan obat nyeri.
Efek samping obat kemoterapi dapat mengubah sifat air liur dan jumlah yang dihasilkan. Hal ini dapat bersifat sementara, maka produksi air liur akan kembali setelah perawatan selesai. Perawatan radiasi dapat merusak kelenjar ludah, menyebabkan penurunan nyata dalam produksi air liur. Penyebab lainnya berupa kerusakan saraf akibat cedera atau operasi juga dapat terjadi.
Kondisi kesehatan lainnya seperti diabetes, stroke, infeksi jamur di mulut atau penyakit alzheimer, atau karena penyakit autoimun, seperti sindrom Sjogren atau HIV/AIDS. Kondisi mulut kering juga terjadi karena mendengkur dan bernapas dengan mulut terbuka, merokok dan minum alkohol, serta penggunaan narkoba tertentu.
Baca juga: Infeksi Jamur Dapat Sebabkan Mulut Kering, Ini Alasannya
Gejala Mulut Kering
Gejala yang dapat terjadi adalah kekeringan atau rasa lengket di mulut, air liur yang terlihat tebal dan berserat, bau mulut, kesulitan mengunyah, berbicara dan menelan, rasa kering atau sakit tenggorokan, suara serak, lidah kering atau pecah-pecah, rasa selera yang berubah, atau dapat timbul masalah dalam memakai gigi palsu. Selain itu, mulut kering dapat menyebabkan lipstik menempel pada gigi.
Diagnosis Mulut Kering
Untuk menentukan penyebab mulut kering, anamnesis akan riwayat obat-obatan dan faktor resiko patut ditinjau dan dicurigai. Setelah itu, pemeriksaan fisik pada bagian mulut akan dilakukan dan dinilai kekeringan, bau mulut, dan sebagainya.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah tes darah, penunjang scan kelenjar air liur, atau tes yang mengukur berapa banyak air liur yang dihasilkan untuk mengidentifikasi penyebab mulut kering. Jika penyebab mulut kering adalah sindrom Sjogren, tindakan biopsi atau pengambilan sampel jaringan dapat dilakukan dari kelenjar ludah di bibir, kemudian dikirim untuk pengujian.
Baca juga: 5 Gejala Penyakit yang Bisa Ditunjukkan Lewat Mulut yang Terasa Kering
Pengobatan Mulut Kering
Perawatan tergantung pada penyebab mulut kering. Jika penyebab karena obat-obatan, penanganannya adalah dengan mengganti obat yang menyebabkan mulut kering, dengan menyesuaikan dosis atau mengalihkan ke obat lain yang tidak menyebabkan mulut kering. Selain itu, gunakan produk untuk melembapkan mulut, seperti obat kumur, air liur buatan, atau pelembap untuk melumasi mulut. Pada kasus yang sudah parah, biasanya pasien diberikan obat yang merangsang air liur. Langkah selanjutnya yang dapat diambil adalah melindungi kesehatan gigi.
Sementara perawatan yang dapat dilakukan sendiri di rumah adalah sering minum air hangat, mengisap serpihan es sepanjang hari, minum air selama makan untuk membantu mengunyah dan menelan, kunyah permen karet bebas gula atau isap permen keras bebas gula, bernapas melalui hidung, serta perawatan untuk mendengkur jika mulut kering menyebabkan bernapas melalui mulut di malam hari. Salah satu tips yang juga bisa dilakukan adalah menambahkan kelembapan ke udara di malam hari dengan pelembap ruangan.
Pencegahan Mulut Kering
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, tidak merokok, tidak konsumsi sembarangan obat yang mengurangi produksi air liur, dan mengurangi konsumsi makanan yang manis dan asam. Selain itu, pencegahan dilakukan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulut, rutin menggosok gigi sehari 2-3 kali, menggunakan obat kumur, serta kontrol ke dokter gigi.
Kapan Harus ke Dokter?
Kondisi mulut kering yang terjadi dalam jangka waktu lama dapat mengindikasikan gejala penyakit tertentu. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.