Multiple Myeloma
DAFTAR ISI
- Apa Itu Multiple Myeloma?
- Penyebab Multiple Myeloma
- Jenis-Jenis Multiple Myeloma
- Faktor Risiko Multiple Myeloma
- Gejala Multiple Myeloma
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Multiple Myeloma
- Diagnosis Multiple Myeloma
- Stadium Multiple Myeloma
- Pengobatan Multiple Myeloma
- Komplikasi Multiple Myeloma
- Pencegahan Multiple Myeloma
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Multiple Myeloma?
Multiple myeloma adalah kanker yang berkembang pada sel plasma yang ada di sumsum tulang. Sel plasma merupakan salah satu jenis sel darah putih, yang fungsinya adalah untuk membentuk antibodi.
Multiple myeloma termasuk salah satu jenis kanker darah. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel plasma yang tidak normal tumbuh secara berlebihan sehingga mengganggu sel-sel sehat yang ada di sekitarnya.
Penyakit ini bernama multiple myeloma karena kanker sering menyerang beberapa area tubuh, seperti tulang belakang, tengkorak, panggul dan tulang rusuk.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa nyeri tulang, terutama di tulang belakang dan tulang panggul.
Penyebab Multiple Myeloma
Hingga saat ini belum ada yang tahu penyebab multiple myeloma yang jelas.
Penyakit ini bermula dengan pembentukan satu sel plasma abnormal di sumsum tulang kemudian akhirnya berkembang biak dengan cepat.
Sel-sel kanker terus berusaha menghasilkan antibodi, seperti yang sel plasma sehat lakukan. Namun, sel-sel myeloma menghasilkan antibodi abnormal yang tidak dapat tubuh gunakan.
Sebaliknya, antibodi abnormal (protein monoklonal, atau protein M) menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan masalah seperti kerusakan pada ginjal.
Sel kanker juga dapat menyebabkan kerusakan pada tulang yang meningkatkan risiko patah tulang.
Jenis-Jenis Multiple Myeloma
Dua jenis utama multiple myeloma termasuk aktif (active) dan membara (smoldering). Jenis smoldering berarti seseorang memiliki beberapa sel kanker, tetapi tidak menunjukkan gejala penyakit. Sementara orang dengan multiple myeloma aktif akan mengalami gejala.
Jenis-jenis penyakit ini berdasarkan jenis imunoglobulin (Ig) abnormal yang sel-sel myeloma buat. Jenis sel myeloma imunoglobulin abnormal yang dihasilkan akan bervariasi dari orang ke orang.
Subtipe utama multiple myeloma meliputi:
- Gamma (IgG).
- Alfa (IgA).
- Mu (IgM).
- Epsilon (IgE).
- Delta (IgD).
Faktor Risiko Multiple Myeloma
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, yaitu:
1. Pertambahan usia
Risiko dapat meningkat seiring bertambahnya usia, dengan kebanyakan orang terdiagnosis pada usia pertengahan 60-an.
2. Laki-laki
Laki-laki lebih mungkin mengembangkan penyakit ini ketimbang perempuan.
3. Ras
Orang kulit hitam lebih mungkin terkena kondisi ini daripada ras lainnya.
4. Riwayat keluarga
Jika saudara laki-laki, saudara perempuan atau orang tua memiliki kondisi ini, kemungkinan besar kamu juga akan memiliki peningkatan risiko penyakit yang sama.
Bila kamu bertanya-tanya Apakah Penyakit Multiple Myeloma Dapat Menular?, coba cari tahu jawabannya di artikel tersebut.
5. Riwayat MGUS
Kondisi ini hampir selalu berawal dari kondisi yang relatif jinak yang disebut Monoclonal Gammopathy of Undetermined Significance (MGUS).
MGUS juga menimbulkan tanda berupa adanya protein M yang diproduksi oleh sel plasma abnormal dalam darah. Namun, pada kondisi tersebut, kadar protein M lebih rendah dan tidak terjadi kerusakan pada tubuh.
6. Obesitas
Memiliki berat badan berlebih atau lemak tubuh yang tinggi bisa meningkatkan risiko kanker darah ini.
7. Memiliki penyakit atau kondisi peradangan
Misalnya, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan rheumatoid arthritis.
8. Faktor lingkungan
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan potensial antara jenis kanker darah ini dan paparan radiasi atau bahan kimia dalam pestisida, pupuk atau Agen Oranye.
Gejala Multiple Myeloma
Multiple myeloma bisa terjadi tanpa gejala. Namun, pada kondisi tertentu dapat menimbulkan gejala berupa:
- Nyeri tulang.
- Tulang keropos.
- Perdarahan.
- Anemia.
- Hiperkalsemia.
- Gagal ginjal.
- Kesemutan.
- Rentan terhadap infeksi, terutama infeksi saluran napas.
Gejala multiple myeloma tersebut tidak boleh kamu sepelekan dan harus segera kamu diskusikan dengan dokter.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Multiple Myeloma
Penyakit ini biasanya ditandai dengan nyeri pada tulang atau anemia.
Karena itu, jika kamu atau orang terdekat alami gejala tersebut, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Penanganan yang cepat dapat meminimalisir dampak yang bisa semakin berbahaya.
Dokter di Halodoc pun telah berpengalaman serta memiliki penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Wiwiek Probowati Sp.PD-KHOM, FINASIM
- dr. Eifel Faheri Sp.PD-KHOM, FISQua
- dr. Agung Firmansyah Sumantri Sp.PD-KHOM, MMRS, FINASIM
Nah, itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu pengobatan jika alami gejala multiple myeloma.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Multiple Myeloma
Diagnosis umumnya dokter lakukan dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut adalah beberapa tes untuk mendeteksi multiple myeloma:
1. Tes darah
Melalui tes darah, analis laboratorium dapat mengungkapkan protein M sebagai hasil dari sel myeloma.
Protein abnormal lain yang sel myeloma produksi adalah beta-2-microglobulin. Protein tersebut juga dapat terdeteksi dalam darah dan memberi petunjuk kepada dokter tentang agresivitas myeloma.
Selain itu, tes darah juga dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal, jumlah sel darah, kadar kalsium, dan kadar asam urat untuk dapat memberikan petunjuk kepada dokter tentang diagnosis pasti.
2. Tes urine
Pemeriksaan urine juga penting untuk menunjukkan keberadaan protein M pada urine.
3. Pemeriksaan sumsum tulang
Pengambilan sampel sumsum tulang melibatkan tes uji lab untuk mengidentifikasi mutasi gen.
4. Tes pencitraan
Pemeriksaan ini biasanya dokter rekomendasikan untuk mendeteksi masalah tulang yang terkait dengan multiple myeloma.
Tes mungkin termasuk X-ray, MRI, CT Scan atau Positron Emission Tomography (PET).
Stadium Multiple Myeloma
Dokter biasanya menggunakan Revised International Staging System (RISS) untuk menentukan stadium multiple myeloma.
RISS memperhitungkan faktor-faktor berikut untuk menentukan stadium penyakit tersebut:
- Level albumin dalam darah (protein yang organ hati buat).
- Tingkat beta-2-mikroglobulin dalam darah (protein yang bisa dokter temukan di permukaan sel).
- Jumlah laktat dehidrogenase (LDH) dalam darah (enzim yang ada dalam sel).
- Sitogenetika (kelainan gen spesifik kanker).
Lebih lanjut, berikut ini adalah tahapan atau stadium multiple myeloma berdasarkan RISS:
1. Stadium 1
Orang dengan multiple myeloma stadium 1 mengalami gejala awal yang ringan. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apa pun.
Hasil tes untuk stadium 1 akan menunjukkan:
- Kadar albumin 3,5 (g/dL) atau lebih.
- Beta-2-mikroglobulin 3,5 (mg/L) atau kurang.
- Tingkat LDH normal.
- Sitogenetika tidak dianggap berisiko tinggi.
2. Stadium 2
Pada stadium 2, pengidap akan mengalami gejala perkembangan kanker. Pengidap mungkin mulai mengalami gejala, seperti nyeri tulang, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.
Hasil tes stadium 2 akan menunjukkan kadar albumin kurang dari 3,5 g/dL dan beta-2-mikroglobulin antara 3,5-5,5 mg/L.
3. Stadium 3
Ini adalah tahap paling lanjut dari multiple myeloma. Pada fase ini, ada lebih banyak sel kanker di dalam tubuh.
Orang dengan stadium ini akan terus mengalami gejala yang mereka alami di stadium 2.
Mereka mungkin juga mengalami gejala baru, seperti infeksi berulang, kebingungan, dan penurunan berat badan.
Hasil tes untuk stadium 3 biasanya menunjukkan:
- Kadar albumin lebih besar dari 3,5 g/dL
- Beta-2-mikroglobulin lebih dari 5,5 mg/L
- LDH di atas tingkat normal
- Sitogenetika dianggap berisiko tinggi
Pengobatan Multiple Myeloma
Tidak ada pengobatan multiple myeloma khusus yang bisa mengatasinya.
Namun ada beberapa cara untuk mengurangi keparahan penyakit, seperti misalnya:
1. Terapi target
Perawatan obat yang ditargetkan berfokus pada kelemahan spesifik yang ada di dalam sel kanker.
Dengan memblokir kelainan ini, terapi ini dapat menyebabkan sel kanker mati.
2. Imunoterapi
Terapi ini akan menggunakan sistem kekebalan tubuh pengidap sendiri untuk melawan kanker. Sistem kekebalan tubuh pengidap mungkin tidak menyerang kanker.
Hal itu karena sel kanker memproduksi protein yang membantu mereka bersembunyi dari sel sistem kekebalan. Nah, imunoterapi bekerja dengan mengganggu proses tersebut.
3. Kemoterapi
Terapi ini akan menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat-obatan membunuh sel-sel yang tumbuh cepat, termasuk sel-sel myeloma.
Dosis tinggi obat kemoterapi bisa kamu gunakan sebelum transplantasi sumsum tulang.
4. Kortikosteroid
Pengobatan kortikosteroid bisa dokter lakukan untuk mengatur sistem kekebalan dalam mengendalikan peradangan dalam tubuh.
Kortikosteroid juga berperan aktif melawan sel-sel myeloma.
5. Transplantasi sumsum tulang
Metode transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel induk, adalah prosedur untuk mengganti sumsum tulang yang sakit dengan sumsum tulang yang sehat.
6. Terapi radiasi
Jenis terapi menggunakan sinar energi bertenaga tinggi dari sumber seperti sinar-X dan proton untuk membunuh sel kanker.
Ini dapat kamu gunakan untuk mengecilkan sel kanker dengan cepat di area tertentu.
Selain pengobatan di atas, ada beberapa gaya hidup sehat yang bisa pengidap lakukan untuk mendukung kesehatannya secara keseluruhan:
- Mengonsumsi makanan sehat setiap hari. Multiple myeloma dapat memengaruhi nafsu makan, jadi cobalah untuk makan empat atau lima porsi kecil sepanjang hari.
- Jika kamu merokok, cobalah untuk berhenti.
- Istirahat yang cukup.
- Lindungi diri dari infeksi. Tanyakan pada dokter tentang cara mencegah infeksi yang bisa kamu lakukan.
- Berolahragalah, tetapi bicarakan dengan dokter terlebih dahulu.
- Perhatikan kesehatan emosional. Wajar bila kamu merasa tertekan dengan situasi kesehatanmu. Bicaralah dengan profesional bila kesedihan dan depresi berlangsung lebih dari dua minggu atau mengganggu aktivitas harian.
Komplikasi Multiple Myeloma
Multiple myeloma adalah jenis kanker darah yang memengaruhi sel plasma yang melawan penyakit. Kondisi ini dan pengobatannya dapat menyebabkan komplikasi.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi dari penyakit ini:
1. Anemia
Kebanyakan pengidap penyakit ini mengalami anemia. Pada kondisi ini, sel kanker berkembang biak di sumsum tulang. Kondisi ini mengeluarkan sel darah merah sehat.
Ketika itu terjadi, hemoglobin dalam sel darah merah tidak dapat mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh sehingga berpotensi menjadi anemia.
2. Infeksi
Multiple myeloma membuat pengidapnya lebih sering terkena infeksi. Ketika sel-sel kanker menyebar di sumsum, ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, terjadi penurunan sel darah putih yang semestinya membantu tubuh melawan infeksi.
3. Tulang lemah dan rusak
Penyakit ini dapat merusak atau melemahkan tulang. Jika mengalaminya, kamu akan merasakan nyeri tulang, lesi tulang, atau osteoporosis.
Sel-sel myeloma yang tumbuh dengan cepat dapat membentuk massa di sumsum tulang sehingga merusak ketahanannya.
Sel-sel ini juga menciptakan zat yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menumbuhkan tulang yang sehat.
Pencegahan Multiple Myeloma
Tidak ada yang tahu tindakan yang secara ilmiah terbukti dapat mencegah jenis kanker ini.
Namun, ada beberapa upaya untuk menurunkan risikonya, yaitu:
- Jalani pemeriksaan kesehatan secara berkala. Terutama jika memiliki gangguan pada sistem imun.
- Patuhi standar keamanan saat bekerja. Terutama bila kamu berisiko terpapar bahan kimia berbahaya.
- Miliki pola makan sehat dan bergizi seimbang.
- Jaga berat badan sehat, dengan menerapkan pola makan yang sehat dan rutin olahraga.