Mimisan
DAFTAR ISI
- Apa itu Mimisan?
- Penyebab Mimisan
- Faktor Risiko Mimisan
- Gejala Mimisan
- Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mimisan Sering Terjadi
- Diagnosis Mimisan
- Pengobatan Mimisan
- Pencegahan Mimisan
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Mimisan?
Mimisan dalam istilah medis yang disebut sebagai epistaxis. Ini merupakan kondisi ketika terjadi pendarahan yang keluar melalui rongga hidung. Pendarahan tersebut dapat berlangsung dalam hitungan menit hingga beberapa jam.
Mimisan bukanlah suatu diagnosis penyakit, melainkan sebuah gejala yang menandakan adanya kelainan tertentu di dalam tubuh.
Sebagian besar orang mungkin merasa khawatir ketika mimisan terjadi. Namun perlu diketahui bahwa, mimisan merupakan hal yang kerap dijumpai di kehidupan masyarakat sehari-hari, serta umumnya tidak berbahaya atau sampai mengancam jiwa.
Penyebab Mimisan
Pendarahan pada mimisan disebabkan karena pecahnya pembuluh darah hidung bagian depan (anterior) dan belakang (posterior).
Kondisi ini dapat terjadi saat udara di dalam hidung sedang kering, yang kemudian diperparah dengan kebiasaan mengorek hidung terlalu keras. Kedua hal tersebut dapat memicu pecahnya pembuluh darah halus di dalam hidung, sehingga hidung mengeluarkan darah atau disebut mimisan.
Pada beberapa kasus, pendarahan yang muncul bisa menetes hingga ke tenggorokan, terutama saat pasien diminta membuka mulut.
Faktor Risiko Mimisan
Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang mengalami mimisan, antara lain:
- Adanya trauma lokal di hidung, misalnya saat mengorek hidung terlalu keras, atau membuang ingus terlalu keras.
- Iritasi pada mukosa hidung akibat suatu gas, udara panas, atau zat kimia.
- Bentuk hidung yang bengkok karena faktor keturunan atau cedera.
- Mengidap tumor hidung yang bersifat jinak atau ganas.
- Penyakit sistemik seperti kelainan pembekuan darah, infeksi, hipertensi, gangguan hormon, serta penyakit pembuluh darah lainnya.
- Alergi terhadap bahan makanan tertentu.
- Alergi terhadap obat-obatan seperti kortikosteroid dan antikoagulan.
- Penggunaan obat semprot (pelega hidung) yang berlebihan.
Gejala Mimisan
Umumnya mimisan tidak memiliki gejala lain selain perdarahan di hidung.
Namun, kamu perlu waspada jika mengalami mimisan dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu yang cukup panjang, disertai dengan gejala lain seperti:
- Adanya perdarahan pada tempat lain.
- Demam.
- Kulit menjadi pucat.
- Kaki dan tangan terasa dingin.
- Peningkatan denyut nadi.
- Sesak napas.
- Penurunan kesadaran.
Apakah Mimisan Sering Kambuh? Konsultasikan Segera ke Dokter Ini.
Hubungi Dokter di Halodoc Jika Mimisan Sering Terjadi
Jika kamu atau seseorang terdekatmu mengalami mimisan yang mengganggu hingga keadaannya sangat mengkhawatirkan, jangan tunda dan segeralah konsultasikan dengan dokter melalui layanan Halodoc.
Nah, berikut adalah beberapa dokter terpercaya dan berpengalaman yang dapat dihubungi.
Mereka pun telah menerima rating yang baik dari pasien sebelumnya. Ini daftarnya:
- dr. Haerul Saleh Sp.THT-KL
- dr. I Gede Wahyu Adi Raditya Sp.THT-KL
- dr. Yurnita Arifin Sp.THT-BKL
- dr. Alfira Ulfa Sp.THT-BKL, FICS
Jangan khawatir jika dokter tidak tersedia atau sedang offline saat kamu ingin berkonsultasi, kamu masih dapat membuat janji konsultasi di waktu lain melalui aplikasi Halodoc.
Ayo segera hubungi dokter melalui Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Mimisan
Penegakkan diagnosis penyebab terjadinya mimisan dibuat berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang detail.
Pemeriksaan penunjang mungkin tidak disarankan untuk dilakukan, kecuali jika mimisan dicurigai karena tumor atau penyakit sistemik
Pemeriksaan penunjang meliputi tes darah lengkap termasuk di dalamnya pemeriksaan jumlah trombosit, waktu perdarahan, dan waktu pembekuan. Selain itu, dapat pula dilakukan pemeriksaan radiologi hidung dan sinus paranasal.
Ketahui, Mimisan Bisa jadi Tanda 5 Penyakit Ini!
Pengobatan Mimisan
Berikut ini langkah pengobatan mimisan yang perlu diketahui:
- Dalam mengobati mimisan, pendamping pasien harus tetap tenang.
- Minta pasien untuk duduk tegak, dengan posisi kepala sedikit menunduk ke bawah.
- Pasien juga dianjurkan untuk mencondongkan tubuh ke depan, sehingga darah tidak mengalir ke tenggorokan.
- Tekan hidung pasien dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, selama kurang lebih 10–15 menit untuk menghentikan perdarahan.
Jika hal di atas telah kamu lakukan namun perdarahan belum berhenti, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Biasanya tim medis akan melakukan beberapa teknik pengobatan mimisan seperti:
- Memberikan tampon atau perban yang dimasukkan ke dalam rongga hidung untuk menghentikan pendarahan.
- Pasien juga dapat ditangani dengan cara membakar (kauter) pembuluh darah yang pecah menggunakan AgNO3 (nitrat), atau dengan melakukan tindakan pembedahan.
- Melakukan resusitasi cairan, terutama jika pasien mengalami syok dan penurunan kesadaran akibat kehilangan banyak darah saat mimisan.
Pencegahan Mimisan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya mimisan, antara lain:
- Berhati-hati saat mengorek hidung atau membuang ingus. Ini penting dilakukan, terutama jika kamu rentan mengalami mimisan.
- Untuk mimisan yang terjadi karena penggunaan obat, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terkait aturan, jenis, dan dosis obat.
- Selalu waspada terhadap berbagai risiko penyakit yang menyerang tubuh. Kamu bisa terapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi, olahraga rutin, hingga mengonsumsi suplemen dan vitamin.
Ketahui, Mengapa Mimisan Dapat Terjadi Saat Tubuh Kelelahan?
Kapan Harus ke Dokter?
Ketika kamu mengalami mimisan yang tidak kunjung berhenti atau mimisan setelah mengonsumsi obat tertentu, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ingatlah bahwa, penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir risiko kesehatan lainnya. Pilih dokter yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui Halodoc.