Metronidazole
DAFTAR ISI
- Apa Itu Metronidazole?
- Manfaat Metronidazole
- Peringatan Sebelum Menggunakan Metronidazole
- Merek Dagang Metronidazole
- Dosis dan Aturan Pakai Metronidazole
- Cara Menggunakan Metronidazole dengan Benar
- Interaksi Metronidazole
- Efek Samping dan Bahaya Metronidazole
Apa Itu Metronidazole?
Metronidazole adalah obat yang termasuk dalam kelas antimikroba nitroimidazol.
Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri dan bermanfaat untuk mengobati berbagai infeksi akibat bakteri atau parasit.
Infeksi yang dapat diobati meliputi infeksi pada vagina, lambung, hati, kulit, sendi, otak dan sumsum tulang belakang, paru-paru, jantung, atau aliran darah.
Metronidazole juga dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi, artinya kamu mungkin perlu mengonsumsinya bersama dengan obat lain.
Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, gel, krim, larutan yang diminum, suppositoria, dan injeksi.
- Golongan: Obat keras
- Kategori: Antimikroba nitroimidazol.
- Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
- Metronidazole untuk Ibu Hamil: Metronidazole sebaiknya tidak dikonsumsi pada trimester pertama kehamilan. Pada trimester kedua dan ketiga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat melebihi risiko potensial. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
- Metronidazole untuk Ibu Menyusui: Metronidazole dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping pada bayi yang disusui. Diskusikan dengan dokter jika kamu sedang menyusui.
- Bentuk Obat: Tablet, gel, krim, larutan yang diminum, suppositoria, dan injeksi.
Manfaat Metronidazole
Secara umum, metronidazole bermanfaat untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan parasit. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat diobati dengan metronidazole:
- Trikomoniasis baik simptomatik maupun asimptomatik.
- Infeksi parasit amebiasis
- Infeksi bakteri anaerob
- Infeksi kulit dan mulut, termasuk rosacea, infeksi gusi, dan abses gigi.
- Vaginosis bakteri dan penyakit radang panggul: kondisi infeksi pada organ reproduksi wanita.
- Infeksi akibat gigitan serangga, ulkus kulit, luka tekanan (bed sores), dan luka pada kulit.
Selain manfaat-manfaat di atas, metronidazole mungkin juga digunakan oleh dokter untuk mengatasi kondisi lainnya sesuai dengan kebutuhan medis spesifik.
Peringatan Sebelum Menggunakan Metronidazole
Sebelum mengonsumsi metronidazole, kamu perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Hindari penggunaan obat ini apabila kamu memiliki kondisi bawaan sindrom Cockayne
- Jangan menggunakan obat ini apabila kamu memiliki alergi terhadap metronidazole ataupun obat sejenisnya.
- Kamu sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini apabila kamu minum alkohol dalam 3 hari terakhir, mengonsumsi makanan atau obat yang mengandung propilen glikol dalam 3 hari terakhir, atau mengonsumsi disulfiram (Antabuse) dalam 14 hari terakhir.
- Beritahu dokter juga jika kamu memiliki infeksi jamur atau kondisi medis yang memengaruhi otak Anda.
- Beritahu dokter terkait riwayat penyakitmu, terutama jika kamu memiliki atau pernah mengalami kondisi medis tertentu, seperti penyakit Crohn, masalah darah, atau penyakit ginjal atau hati.
- Konsultasikan pada dokter jika kamu sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui.
- Metronidazole dapat mempengaruhi efektivitas vaksin hidup bakterial, seperti vaksin tifoid. Oleh karena itu, beritahu tenaga medis jika kamu sedang menggunakan metronidazole sebelum mendapatkan imunisasi atau vaksinasi.
Merek Dagang Metronidazole
Berikut ini adalah beberapa merek dagang metronidazole yang biasa dokter resepkan:
- Metronidazole 500 mg 10 Tablet. Merupakan antimikroba yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai jenis infeksi akibat bakteri anaerob dan protozoa.
- Trogyl 500 mg 10 Tablet. Mengandung metronidazole dalam bentuk tablet salut selaput untuk mengobati uretritis dan vaginitis, amubiasis intestinal dan hepar, serta pencegahan infeksi anaerob dan giardiasis.
- Flagystatin 5 Ovula. Merupakan obat ovula dengan kandungan metronidazole dan nystatin untuk mengatasi infeksi vagina campuran karena Trichomonas vaginalis dan Candida albicans.
- Flagyl Forte 500 mg 10 Tablet. Mengandung zat aktif metronidazole berbentuk tablet yang dapat penghambatan sintesis protein bakteri dan melawan infeksi bakteri.
- Trogystatin 5 Ovula. Merupakan obat ovula untuk melawan infeksi bakteri serta infeksi jamur pada vagina dengan kombinasi bahan aktif metronidazole dan nystatin.
- Farizol Sirup 60 ml. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi trichomonal vaginitis, bakteri vaginosis, pada pembedahan dan sepsis ginekologi, hingga pencegahan infeksi anaerob paska operasi
Kamu bisa mendapatkan obat-obatan tersebut dengan mudah melalui Toko Kesehatan Halodoc. Lebih praktis, berbelanja obat bisa kamu lakukan dari mana saja dan kapan saja!
Dosis dan Aturan Pakai Metronidazole
Lama penggunaan dan dosis metronidazole bervariasi tergantung pada jenis infeksi yang diobati. Berikut adalah dosis umum yang biasanya dokter resepkan untuk orang dewasa:
- Infeksi bakteri. Dosis yang umum adalah 500 mg dua hingga empat kali sehari selama hingga 14 hari. Namun, beberapa infeksi mungkin memerlukan pengobatan yang lebih lama. Dosis maksimumnya adalah 4 gram per hari.
- Trikomoniasis. Dosis yang umum adalah 2 gram sebagai dosis tunggal atau dua dosis terpisah masing-masing 1 gram pada hari yang sama, atau 250 mg tiga kali sehari selama 7 hari.
- Vaginosis bakteri. Dosis yang umum adalah 750 mg per hari selama 7 hari.
- Infeksi amuba: Dosis umum adalah 500 mg atau 750 mg tiga kali sehari selama 5 hingga 10 hari.
Untuk infeksi amuba pada anak-anak, dosis umumnya adalah 35–50 mg/kg berat badan per hari, diberikan dalam tiga dosis terpisah selama 10 hari.
Untuk informasi lebih lanjut dan penyesuaian dosis yang sesuai dengan kondisi spesifik kamu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Riset Terkait Metronidazole
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Human Microbiome Journal ini memaparkan bahwa wanita dengan bacterial vaginosis (BV) kambuhan memiliki lebih banyak bakteri yang tidak sehat seperti Mycoplasma dan Sneathia, dibandingkan bakteri sehat seperti Lactobacillaceae.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengobatan menggunakan antibiotik metronidazole selama tujuh hari terbukti meningkatkan bakteri sehat pada vagina, sekaligus mengurangi bakteri yang tidak sehat.
Namun, perubahan ini hanya berlangsung sementara, karena kondisi bakteri kembali seperti semula dalam waktu satu bulan.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk melakukan prosedur medis lebih lanjut apabila infeksi vagina tidak kunjung membaik setelah satu bulan.
Fakta Unik
1. Metronidazole awalnya dikembangkan untuk mengobati infeksi parasit sebelum kini juga teruji mampu melawan bakteri anaerob.
2. Penggunaan metronidazole dapat memberikan efek samping berupa rasa logam di mulut yang cukup khas.
Cara Menggunakan Metronidazole dengan Benar
Metronidazole tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, gel, krim, larutan oral, suppositoria, dan injeksi.
- Untuk tablet, telanlah secara utuh dengan segelas air setelah makan. Hindari membelah, mengunyah, atau menghancurkan tablet.
- Jika kamu menggunakan larutan oral, kocok botol dengan baik sebelum setiap penggunaan untuk memastikan obat tercampur merata. Gunakan sendok takar untuk mengukur dosis yang benar, dan hindari menggunakan sendok rumah tangga karena tidak akurat.
- Untuk suppositoria, memasukkan obat ke dalam anus atau vagina sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
- Jika menggunakan krim atau gel, oleskan lapisan tipis pada area yang dirawat dan gosok dengan lembut. Hindari kontak dengan mata karena bisa menyebabkan rasa perih. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan krim atau gel.
- Obat ini juga tersedia dalam bentuk injeksi, yang biasanya diberikan di rumah sakit ketika pasien tidak bisa mengonsumsi obat melalui mulut.
Pastikan untuk mengikuti semua petunjuk penggunaan sesuai dengan label dan juga arahan dokter agar metronidazole efektif dan aman.
Teruskan pengobatan sesuai petunjuk dokter, bahkan jika kamu merasa lebih baik. Jangan berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter karena menghentikan penggunaan dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.
Interaksi Metronidazole
Obat ini mungkin berinteraksi dengan beberapa obat-obatan berikut ini:
- Disulfiram. Jangan mengonsumsi disulfiram bersama metronidazole, karena kombinasi ini dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh.
- Lithium. Menggunakan metronidazole bersama lithium dapat meningkatkan efek samping terkait dengan kadar lithium yang lebih tinggi dalam darah. Dokter harus memantau kadar lithium secara berkala jika kamu menggunakan kedua obat ini bersamaan.
- Warfarin atau pengencer darah lainnya. Metronidazole dapat meningkatkan efek samping pengencer darah, termasuk risiko perdarahan yang lebih tinggi.
- Busulfan. Sebaiknya hindari penggunaan busulfan bersamaan dengan metronidazole jika memungkinkan. Jika kamu harus menggunakan keduanya, dokter mungkin akan memantau kadar busulfan dalam tubuhmu lebih sering.
- Cimetidine, Mengonsumsi cimetidine bersama metronidazole dapat meningkatkan kadar metronidazole dalam tubuh dan memperbesar kemungkinan efek samping.
- Phenytoin atau phenobarbital. Penggunaan salah satu dari obat ini bersama metronidazole dapat menurunkan kadar metronidazole dalam tubuhmu, yang dapat mengurangi efektivitasnya dalam mengobati infeksi.
Selain beberapa obat-obatan di atas, masih terdapat beberapa obat lain yang mungkin berinteraksi dengan metronidazole.
Untuk itu, kamu sebaiknya memberitahu dokter terkait obat-obatan yang kamu konsumsi, termasuk suplemen dan juga obat herbal.
Efek Samping dan Bahaya Metronidazole
Metronidazole dapat menyebabkan perubahan warna urine menjadi lebih gelap. Efek samping ini bersifat tidak berbahaya dan akan hilang setelah pengobatan selesai.
Efek samping lain yang mungkin terjadi setelah penggunaan metronidazole meliputi:
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Sembelit atau diare
- Rasa seperti logam di mulut
- Hilang nafsu makan
- Pusing atau sakit kepala
Segera konsultasikan dengan dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau justru memburuk. Hentikan penggunaan metronidazole dan segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Gejala gangguan fungsi hati, seperti penyakit kuning, urine gelap, dan nyeri berat di perut kanan atas.
- Kepala terasa melayang seperti akan pingsan
- Sulit atau nyeri saat buang air kecil
- Kebingungan atau perubahan suasana hati, seperti depresi atau mudah marah
- Kejang
- Sulit berbicara atau memahami percakapan
- Kelemahan otot atau gangguan koordinasi gerakan tubuh
- Mati rasa, kesemutan, atau sensasi terbakar di tangan atau kaki
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, nyeri di belakang mata, atau melihat kilatan cahaya
- Gejala infeksi baru, seperti sakit tenggorokan atau demam yang tidak kunjung reda, atau memburuknya infeksi sebelumnya
- Sakit kepala berat yang disertai leher kaku
- Vagina gatal, terasa panas, keputihan berbau, atau nyeri saat berhubungan intim
- Luka lepuh di mulut, gusi bengkak, atau kesulitan menelan
- Lidah bengkak, kemerahan, atau terasa berbulu
Diperbarui pada 13 Desember 2024
Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2024. Metronidazole
Web MD. Diakses pada 2024. Metronidazole – Uses, Side Effects, and More.
Medline Plus. Diakses pada 2024. Metronidazole.
Drugs.com. Diakses pada 2024. Metronidazole.
Medical News Today. Diakses pada 2024. Metronidazole, oral tablet.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Metronidazole (Oral Route).
Goje, Oluwatosin, et. al Diakses pada 2024. The effect of oral Metronidazole on the vaginal microbiome of patients with recurrent bacterial vaginosis: A pilot investigational study.
Frequently Asked Questions
1. Obat metronidazole untuk penyakit apa?
Metronidazole bisa digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat bakteri dan parasit, termasuk vaginosis bakteri, trikomoniasis, amebiasis, infeksi bakteri anaerob, infeksi kulit, infeksi gigi, dan infeksi organ dalam seperti lambung, hati, dan paru-paru.
2. Metronidazole apakah sama dengan amoxicillin?
Tidak, metronidazole adalah antimikroba nitroimidazol yang efektif melawan bakteri anaerob dan parasit.
Sementara amoxicillin merupakan antibiotik golongan penisilin yang bekerja melawan bakteri aerob tertentu.
3. Apakah metronidazole bisa untuk mencret?
Ya, metronidazole dapat digunakan untuk diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit seperti amebiasis.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaannya harus sesuai dengan diagnosis dokter.
4. Apakah metronidazole bisa mengobati keputihan?
Ya, obat metronidazole efektif untuk mengobati keputihan yang disebabkan oleh vaginosis bakteri atau infeksi trikomoniasis.
5. Metronidazole apakah sama dengan amoxicillin?
Metronidazole dan amoxicillin adalah dua jenis antibiotik yang berbeda. Meskipun keduanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, namun memiliki mekanisme kerja dan spektrum aktivitas yang berbeda.
- Metronidazole: Lebih efektif dalam melawan bakteri anaerob.
- Amoxicillin: Lebih efektif dalam melawan bakteri aerob (bakteri yang membutuhkan oksigen).
6. Berapa harga metronidazole di apotek?
Harga metronidazole di apotek dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Merek: Ada banyak merek metronidazole yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan harga yang berbeda.
- Dosis: Harga juga dapat berbeda tergantung pada dosis obat.
- Apotek: Setiap apotek memiliki kebijakan harga yang berbeda.
- Lokasi: Harga obat di berbagai daerah juga dapat berbeda.
Namun, kisaran harga obat ini yaitu Rp7299 – Rp27.000.