Menstruasi
DAFTAR ISI
- Apa Itu Menstruasi?
- Fase / Siklus Menstruasi
- Penyebab Menstruasi Tidak Normal
- Gejala Menstruasi
- Rekomendasi Obat Pelancar Haid
- Rekomendasi Dokter Obgyn Ini Jika Siklus Menstruasi Tidak Normal
- Diagnosis Gangguan Menstruasi
- Pengobatan Gangguan Menstruasi
- Komplikasi Gangguan Menstruasi
- Cara Menghindari Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
- Pencegahan Gangguan Menstruasi
Apa Itu Menstruasi?
Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina yang terjadi sebagai dampak dari siklus bulanan.
Siklus yang menjadi bagian dari proses organ reproduksi wanita dalam mempersiapkan kehamilan ini berlangsung secara alami.
Organ reproduksi wanita akan mempersiapkan kehamilan setiap bulannya. Persiapan ini ditandai dengan terjadinya penebalan pada dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah.
Apabila kehamilan tidak terjadi, endometrium akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina.
Inilah yang kemudian dikenal dengan menstruasi atau haid.
Menstruasi pertama bisa terjadi lebih cepat atau lambat. Namun, siklus menstruasi pertama, rata-rata dimulai pada usia 12 tahun atau 2 sampai 3 tahun setelah payudara tumbuh.
Siklus menstruasi ini akan terus berlangsung hingga memasuki masa menopause.
Untuk info lebih lengkap, kamu bisa baca artikel ini: Siklus Menstruasi, Ini Tahapan dan Hormon yang Berpengaruh.
Fase / Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase, yaitu:
1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi ditandai dengan luruhnya endometrium atau dinding rahim yang berisi pembuluh darah dan cairan lendir.
Fase ini dimulai sejak hari pertama menstruasi dan berlangsung selama 4 sampai 6 hari.
2. Fase Folikuler
Memasuki fase folikuler, ovarium akan membentuk folikel yang berisi sel telur yang belum matang.
Folikel dan sel telur tersebut akan tumbuh dan merangsang penebalan pada dinding rahim.
Fase ini biasanya berlangsung selama 11 sampai 27 hari, bergantung pada siklus untuk setiap wanita.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi terjadi saat ovarium melepas sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi oleh sperma, di bagian saluran indung telur.
Akan tetapi, apabila tidak terjadi pembuahan, sel telur akan melebur dalam waktu 24 jam setelah fase ovulasi.
Fase ini biasanya terjadi di hari ke-14 siklus menstruasi.
4. Fase Luteal
Fase luteal ditandai dengan sel telur yang berubah menjadi jaringan yang disebut korpus luteum.
Jaringan ini akan mengeluarkan hormon yang membuat dinding rahim menjadi lebih tebal.
Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut dan kembali diserap. Selanjutnya, lapisan rahim akan luruh selama menstruasi.
Fase luteal terjadi selama 11 sampai 17 hari.
Simak artikel ini untuk mengetahui normal tidaknya siklus menstruasi: “Catat, Ini Perbedaan Siklus Menstruasi yang Normal dan Tidak“
Penyebab Menstruasi Tidak Normal
Normalnya, siklus menstruasi muncul setiap 21 sampai 35 hari, dengan lama menstruasi antara 3 hingga 7 hari.
Selama fase menstruasi berlangsung, wanita akan mengeluarkan darah dengan volume rata-rata tidak lebih dari 80 mililiter.
Setiap wanita bisa memiliki rentang waktu siklus menstruasi yang berbeda-beda, tetapi ada beberapa wanita yang mengalami kelainan pada siklus menstruasi.
Adapun, kelainan yang sering ditemukan seperti jadwal menstruasi tidak teratur dan volume darah yang keluar terlalu banyak.
Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab siklus menstruasi tidak normal, yaitu:
- Pemakaian alat kontrasepsi bentuk IUD.
- Mengonsumsi jenis obat tertentu, Pil KB atau obat antidepresan.
- Melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat.
- Mengidap masalah kesehatan tertentu seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS).
- Sedang hamil atau menyusui.
- Mengalami stres.
- Mengidap gangguan rahim seperti miom.
- Memiliki kebiasaan buruk merokok.
Salah satu hal yang bisa dialami ketika menstruasi adalah darah haid yang berwarna hitam. Nah, Ini Fakta di Balik Darah Haid yang Hitam.
Jika Haid yang Tidak Teratur Berkepanjangan, Sebaiknya Hubungi Dokter Ini Segera agar mendapat penanganan yang tepat.
Gejala Menstruasi
Selama berlangsungnya siklus menstruasi, setiap wanita bisa merasakan munculnya gejala tertentu pada dua fase, yaitu menjelang datangnya menstruasi dan ketika menstruasi berlangsung.
Berikut penjelasannya:
1. Gejala Pramenstruasi (PMS)
Selama siklus menstruasi, kadar hormon di dalam tubuh wanita akan mengalami perubahan.
Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan emosi wanita, selama beberapa hari sebelum menstruasi.
Gejala ini dikenal dengan sebutan sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS).
Beberapa tanda dan gejala yang kerap muncul ketika memasuki masa pramenstruasi antara lain:
- Sakit kepala.
- Nyeri pada payudara.
- Muncul jerawat.
- Perut terasa kembung.
- Suasana hati yang mudah berubah (mood swing).
- Mengalami perubahan terhadap gairah seks.
Gejala pramenstruasi ini bisa berlangsung selama 6 hingga 7 hari, yaitu selama 4 hari sebelum menstruasi dan 2 hingga 3 hari setelah menstruasi.
2. Gejala saat Menstruasi
Ketika menstruasi berlangsung, otot bagian rahim akan mengalami kontraksi yang lebih kuat supaya dapat melepaskan lapisannya.
Perubahan hormon yang terjadi pada fase menstruasi juga bisa menimbulkan gejala menstruasi, yang biasanya berlangsung selama 1 sampai 3 hari.
Adapun, tanda dan gejala yang kerap dirasakan saat fase menstruasi antara lain:
- Nyeri pada perut.
- Terasa seperti ditekan di bagian perut.
- Terasa nyeri pada bagian pinggul, punggung bagian bawah, dan paha bagian dalam.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Diare.
Gejala menstruasi tersebut akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia wanita.
Bahkan, gejala bisa menghilang saat wanita sudah pernah melahirkan.
Apabila kamu mengalami gejala diatas secara terus-menerus dan Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Saatnya Konsultasi ke Dokter Ini untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Rekomendasi Obat untuk Melancarkan Haid
Berikut ini rekomendasi obat untuk melancarkan haid, yang bisa kamu temui dengan mudah di pasaran:
- Andalan Pil Kb 56 Tablet. Ini merupakan produk kontrasepsi oral, yang direkomendasikan dokter untuk melancarkan haid. Di dalamnya mengandung Levonorgestrel 0.15 mg dan Ethinylestradiol 0.03 mg, yang akan bekerja sebagai pengganti hormon alami, sehingga menstruasi jadi lancar.
- Menses Plus 15 ml 5 Sachet. Obat pelancar haid sekaligus bisa digunakan untuk meredakan rasa nyeri saat haid. Obat ini mengandung bahan herbal seperti daun tempuyung, daun seribu, daun beluntas, hingga rimpang jahe.
- Tuntas 10 Kaplet. Tuntas Herbal mengandung jintan hitam, daun seribu, daun sembung, jahe, dan rimpang kunyit. Kamu bisa gunakan obat ini untuk melancarkan haid, meredakan nyeri haid, serta mengatasi pegal dan sakit otot pinggang saat haid.
- Borobudur Em 12 Kapsul. Obat herbal yang bisa dikonsumsi untuk melancarkan haid dan meredakan nyeri di tubuh saat siklus haid datang. Kamu bisa mengonsumsinya secara teratur 2 kali, sebanyak 2 kapsul mulai dari 4-5 hari sebelum haid datang.
- Microgynon 28 Tablet. Di dalam microgynon mengandung 2 hormon yakni levonorgestrel dan ethinylestradiol, yang bisa kamu gunakan 1 tablet per hari, sebelum atau sesudah makan.
- Borobudur Em 60 Kapsul. Produk ini mengandung kombinasi bahan herbal, yang bisa membantu melancarkan haid. Borobudur Em 60 Kapsul bisa diminum 3 kali sehari sebanyak 2 kapsul sesudah makan, mulai dari 4-5 hari sebelum datang haid.
- Majakani Rapet Pil. Tak hanya melancarkan haid, obat ini juga bisa digunakan untuk mengempiskan perut, mengatasi keputihan, menguatkan otot-otot penting di tubuh, serta mengurangi lendir dan bau tak sedap pada organ kewanitaan.
- Velpo 12 Kapsul. Membantu mengurangi nyeri pada saat haid, serta melancarkan siklus haid bulanan wanita. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, gunakan obat ini 3 kali sehari, sebanyak 2 kapsul menjelang tidur malam.
Rekomendasi Dokter Obgyn Ini Jika Siklus Menstruasi Tidak Normal
Apabila kamu mengalami tanda-tanda menstruasi yang tidak normal, sebaiknya hubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc.
Mereka bisa membantu memberikan solusi serta meresepkan obat apabila diperlukan.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.
Mereka juga memiliki rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Gangguan Menstruasi
Guna memastikan ada atau tidaknya gangguan menstruasi, dokter akan bertanya tentang siklus menstruasi dan riwayat penyakit yang pernah dialami pengidap.
Selain itu, dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan tambahan, yaitu:
- Tes darah untuk mendeteksi penyakit anemia atau masalah kesehatan lainnya.
- Pap smear untuk mendeteksi ada atau tidaknya kanker serviks.
- Pemeriksaan cairan vagina untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit infeksi menular seksual.
- USG rahim untuk mendeteksi kemungkinan adanya miom atau kista ovarium.
- Biopsi atau pengambilan jaringan pada dinding rahim untuk mengetahui kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan hormon, endometriosis, atau sel kanker.
Pengobatan Gangguan Menstruasi
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan menstruasi tergantung pada gejala yang dialami masing-masing pengidap.
Pilihan pengobatannya yaitu:
1. Nyeri
Guna meredakan nyeri saat menjelang atau menstruasi berlangsung, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri yang bisa kamu dapatkan dengan mudah di apotek, seperti paracetamol atau ibuprofen.
2. Jadwal Haid Tidak Teratur
Sementara itu, untuk membantu mengatasi gangguan yang berkaitan dengan siklus menstruasi, dokter biasanya akan memberikan obat yang memiliki kandungan hormon estrogen dan progesteron, misalnya pil KB.
Selain itu, dokter juga bisa melakukan tindakan medis lain jika memang dibutuhkan sesuai dengan hasil diagnosis.
Dari banyaknya cara, mengonsumsi antioksidan diyakini dapat memperlancar haid. Lantas, Benarkah Konsumsi Antioksidan Bisa Jadi Cara Memperlancar Haid?
3. Perdarahan Berlebihan
Lalu, sebagai tindakan untuk mencegah anemia karena perdarahan berlebihan ketika menstruasi, pengidap bisa membeli suplemen penambah darah yang dijual bebas di apotek.
Selain itu, dokter biasanya akan menyarankan pengidap untuk mendapatkan suntik progestin.
Beberapa kasus perdarahan berlebihan saat menstruasi dibutuhkan tindakan bedah.
Prosedur bedah diperlukan untuk mengatasi kelainan menstruasi karena masalah kesehatan tertentu, seperti endometriosis atau miom.
Komplikasi Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi yang tidak segera mendapatkan penanganan, berisiko menimbulkan beberapa komplikasi, yaitu:
1. Anemia
Perdarahan menstruasi yang berlebihan dan berlangsung dalam waktu yang lama bisa mengakibatkan kekurangan darah (anemia) dan zat besi.
Kondisi ini juga dapat diikuti dengan gejala lainnya, seperti lesu dan mudah lelah.
2. Risiko Gangguan Kesuburan
Siklus menstruasi yang tidak teratur, perdarahan berlebihan, atau tidak mengalami menstruasi dalam waktu yang lama dapat mengganggu proses ovulasi.
Apabila hal ini terjadi, pengidap bisa berisiko mengalami gangguan kesuburan.
Cara Menghindari Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Siklus menstruasi yang tidak teratur adalah masalah umum yang dialami oleh banyak perempuan.
Meski ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi ketidakteraturan menstruasi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga siklus agar tetap stabil.
Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari siklus menstruasi yang tidak teratur:
1. Jaga pola makan
Nutrisi yang baik sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon tubuh. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral.
Hindari diet ekstrem yang dapat menyebabkan penurunan berat badan drastis, karena ini bisa memengaruhi siklus menstruasi.
2. Kelola stres dengan baik
Stres merupakan salah satu faktor utama yang dapat mengganggu siklus menstruasi.
Cobalah untuk mengurangi tingkat stres dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga, meditasi, atau olahraga ringan.
Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi.
3. Rutin berolahraga
Olahraga yang teratur dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kesehatan reproduksi.
Namun, hindari olahraga yang berlebihan karena justru dapat menyebabkan siklus menstruasi terganggu.
Cukup lakukan olahraga ringan hingga sedang, seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang.
4. Cukup beristirahat
Tidur yang cukup sangat penting bagi keseimbangan hormon dalam tubuh. Pastikan kamu mendapatkan tidur yang berkualitas selama 7-9 jam setiap malam.
Kurang tidur bisa memengaruhi produksi hormon, yang pada akhirnya dapat mengganggu siklus menstruasi.
5. Pertahankan berat badan ideal
Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur.
Cobalah untuk menjaga berat badan yang sehat dengan pola makan seimbang dan olahraga teratur.
Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.
6. Hindari kafein dan alkohol
Konsumsi kafein dan alkohol yang berlebihan dapat mempengaruhi produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Cobalah untuk mengurangi konsumsi minuman berkafein, seperti kopi dan teh, serta batasi alkohol agar tubuh tetap sehat.
7. Pantau siklus menstruasi
Pantau siklus menstruasi kamu dengan aplikasi atau kalender.
Mencatat tanggal mulai dan berakhirnya menstruasi setiap bulan dapat membantu mendeteksi pola siklus menstruasi dan mengetahui jika ada perubahan yang signifikan.
Pencegahan Gangguan Menstruasi
Gejala yang muncul dalam siklus menstruasi memang sulit dihindari.
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan rasa sakit pada siklus menstruasi, yaitu:
- Mengganti asupan karbohidrat dengan karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, gandum utuh, atau sereal.
- Memperbanyak asupan makanan dan minuman dengan kandungan kalsium tinggi, seperti yoghurt dan sayuran hijau.
- Mengurangi konsumsi gula, garam, dan makanan dengan lemak tinggi.
- Membatasi konsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
- Tidak merokok.
- Mengelola stres dengan baik.
- Mendapatkan cukup istirahat.
- Berolahraga secara teratur dengan intensitas ringan atau sedang.
Baca lebih lanjut mengenai menstruasi:
Kapan Harus ke Dokter?
Lama waktu dan volume perdarahan karena siklus menstruasi bisa berbeda pada setiap wanita.
Oleh sebab itu, masing-masing wanita biasanya dianjurkan untuk mencatat siklus menstruasinya setiap bulan.
Jadi, apabila terdapat kejanggalan atau kondisi yang tidak biasa, penanganan bisa segera dilakukan.
Perubahan pada siklus menstruasi dapat menunjukkan adanya gangguan kesehatan.
Maka dari itu, segera lakukan pemeriksaan atau tanyakan pada dokter apabila mengalami gejala kelainan menstruasi, seperti:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur, seperti tidak mengalami menstruasi lebih dari 3 bulan atau menstruasi datang lebih cepat dari 21 hari.
- Darah yang keluar ketika menstruasi sangat banyak.
- Perdarahan yang berlangsung selama lebih dari 7 hari.
- Perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi.
- Gejala menstruasi yang terasa lebih berat daripada biasanya.
Konsultasi dengan dokter, sekarang lebih mudah secara daring melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa membeli obat dan suplemen kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc.
Dapatkan juga rekomendasi produk yang tepat dari dokter tepercaya dengan klik gambar berikut:
Diperbarui pada 2 Oktober 2024
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Health Lifestyle. Menstrual Cycle: What’s Normal, What’s Not.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Diseases & Conditions. Premenstrual Syndrome (PMS).
National Institute of Health. Medline. Diakses pada 2024. Menstruation.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan