Menoragia
DAFTAR ISI
- Apa itu Menoragia?
- Penyebab Menoragia
- Faktor Risiko Menoragia
- Gejala Menoragia
- Hubungi Dokter Obgyn di Halodoc untuk Atasi Menoragia
- Diagnosis Menoragia
- Pengobatan Menoragia
- Komplikasi Menoragia
- Pencegahan Menoragia
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa itu Menoragia?
Menoragia adalah kondisi ketika terjadi perdarahan haid dalam jumlah yang banyak atau durasi yang lebih panjang daripada interval haid yang normal.
Kondisi ini umumnya terjadi pada perempuan yang baru mengalami pubertas, atau menjelang menopause, yaitu berusia di atas 40-50 tahun. Menoragia juga biasanya disertai dengan kram menstruasi yang parah atau dismenore.
Menstruasi yang tidak normal ini sering dikaitkan dengan berbagai kondisi seperti masalah dengan rahim, masalah hormon, atau kondisi lainnya.
Penyebab Menoragia
Dalam beberapa kasus, penyebab menoragia tidak diketahui. Meski begitu, ada sejumlah kondisi yang pada umumnya menyebabkan menstruasi hebat ini, seperti:
- Disfungsi ovarium. Ketika indung telur tidak melepaskan sel telur (ovulasi) selama siklus menstruasi (anovulasi), tubuh kemudian tidak mampu menghasilkan hormon progesteron, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi normal. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan dapat menyebabkan menoragia.
- Fibroid rahim. Tumor rahim (jinak) non-kanker ini muncul selama tahun-tahun subur. Fibroid rahim dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang lebih berat dari biasanya atau berkepanjangan.
- Polip. Pertumbuhan kecil dan jinak pada lapisan rahim (polip rahim) dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.
- Adenomiosis. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar dari endometrium menjadi tertanam di otot rahim, sering menyebabkan perdarahan hebat dan menstruasi yang menyakitkan.
- Alat kontrasepsi dalam rahim (IUD). Menoragia adalah salah satu efek samping yang paling umum dari penggunaan alat kontrasepsi non-hormonal untuk pengendalian kelahiran.
- Komplikasi kehamilan. Menstruasi tunggal, berat, dan terlambat mungkin disebabkan oleh keguguran. Penyebab lain perdarahan hebat selama kehamilan termasuk lokasi plasenta yang tidak biasa, seperti plasenta letak rendah atau plasenta previa.
- Kanker. Penyakit kanker rahim dan kanker serviks dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berlebihan, terutama jika kamu sedang mengalami pascamenopause atau pernah menjalani tes Pap yang abnormal di masa lalu.
- Gangguan perdarahan yang diturunkan. Beberapa gangguan pendarahan, seperti penyakit von Willebrand. Kondisi ini disebabkan faktor pembekuan darah mengalami gangguan dapat menyebabkan pendarahan menstruasi yang tidak normal.
- Obat-obatan. Jenis obat anti-inflamasi, obat hormonal seperti estrogen dan progestin, dan antikoagulan seperti warfarin atau enoxaparin dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan.
- Kondisi medis lainnya. Sejumlah kondisi medis lainnya, termasuk penyakit hati atau ginjal dapat menyebabkan menoragia.
Selain itu, ternyata stres juga diklaim dapat menjadi pemicu menoragia, lho! Lalu, Benarkah Stres Bisa Menjadi Pemicu Metroragia? Ini Faktanya.
Faktor Risiko Menoragia
Risiko menoragia bisa bervariasi pada setiap wanita tergantung pada usia dan kondisi medis yang menyertainya. Dalam siklus normal, pelepasan sel telur dari ovarium merangsang produksi progesteron tubuh.
Nah, hormon wanita yang paling bertanggung jawab untuk menjaga menstruasi tetap teratur. Ketika tidak ada sel telur yang dilepaskan, progesteron yang tidak mencukupi dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat.
Menoragia pada remaja putri biasanya disebabkan oleh anovulasi. Mereka cenderung rentan terhadap siklus anovulasi pada tahun pertama menstruasi.
Pada wanita usia reproduksi yang lebih tua, menoragia biasanya disebabkan oleh patologi rahim, termasuk fibroid, polip dan adenomiosis.
Namun, masalah lain, seperti kanker rahim, gangguan perdarahan, efek samping pengobatan dan penyakit hati atau ginjal juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
Gejala Menoragia
Perdarahan haid lebih banyak dan lebih panjang dari biasanya adalah salah satu gejala khas menoragia. Gejala lain yang perlu diwaspadai mencakup:
- Mengganti pembalut setiap jam.
- Perlu bangun untuk mengganti pembalut di malam hari.
- Pendarahan lebih dari seminggu.
- Keluarnya gumpalan darah yang lebih besar dari seperempat.
- Membatasi aktivitas sehari-hari karena aliran menstruasi yang deras.
- Gejala anemia, seperti kelelahan, kelelahan atau sesak napas.
Hubungi Dokter Obgyn di Halodoc untuk Atasi Menoragia
Jika kamu menstruasi dengan gejala perdarahan haid yang berlangsung lebih lama dari biasanya atau disertai dengan gumpalan-gumpalan darah yang besar, segera hubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc.
Penanganan sesegera mungkin diperlukan untuk menghindari dampak yang jauh lebih berbahaya.
Kamu bisa menghubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc untuk berkonsultasi terkait gejala menoragia.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman dan mendapat penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi:
Dengan menggunakan Halodoc, kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia selama 24 jam.
Namun, apabila dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, privasi kamu juga pasti aman dan terjaga di Halodoc.
Tunggu apalagi? Segera hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Menoragia
Untuk mendiagnosis penyakit menoragia, dokter akan memulai dengan anamnesis atau riwayat kesehatan pasien.
Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium seperti kadar besi serum, tes darah lengkap, hingga fungsi tiroid dan hormonal.
Dalam beberapa kondisi, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pencitraan.
Pemeriksaan ini berupa sonohysterography (sonografi saline-infus), Papanicolaou (Pap) smear, atau histeroskopi. Bisa pula ultrasonografi panggul hingga biopsi endometrium (EMB).
Selain menoragia, ternyata terdapat penyakit yang memiliki gejala perdarahan menstruasi yang tidak normal, yaitu metroragia. Nah, Ini Perbedaan Menoragia dan Metroragia.
Pengobatan Menoragia
Untuk mengobati menoragia, dokter akan melakukan terapi yang akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Obat-obatan yang digunakan untuk menangani menoragia di fase awal, di antaranya:
- Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID).
- Pil KB.
- Progesteron oral.
- IUD hormonal.
- Asam traneksamat.
Dokter kemungkinan juga akan merekomendasikan suplemen yang mengandung zat besi untuk mengantisipasi kehilangan zat besi akibat banyaknya darah yang keluar.
Jika penanganan awal menoragia tidak berhasil, dokter kemungkinan akan melakukan tindakan bedah, yang meliputi:
- Dilatasi dan kuretase. Untuk menghilangkan jaringan dari lapisan rahim.
- Embolisasi arteri uterina. Untuk mengecilkan fibroid.
- Miomektomi. Operasi pengangkatan fibroid.
- Ablasi endometrium. Menghancurkan lapisan rahim secara permanen. Tindakan ini hanya dilakukan kepada wanita yang tidak berencana hamil.
- Histerektomi. Pengangkatan rahim secara keseluruhan sehingga menghilangkan kemungkinan untuk hamil.
Komplikasi Menoragia
Menoragia yang dibiarkan tanpa penanganan bisa menimbulkan komplikasi pada pengidapnya. Misalnya, anemia akibat kehilangan darah dan berkurangnya jumlah sel darah merah yang bersirkulasi di tubuh.
Selain itu, menoragia juga bisa menimbulkan nyeri yang parah. Seiring dengan perdarahan menstruasi yang berat, pengidapnya juga bisa mengalami kram menstruasi yang cukup menyakitkan.
Pencegahan Menoragia
Cara yang paling tepat untuk mencegah menoragia adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin apabila memiliki faktor yang meningkatkan risiko menoragia.
Dengan demikian, dokter bisa memberikan tindakan lebih awal jika kamu mengalami menstruasi berlebihan.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter spesialis kandungan bila mengalami gejala-gejala di atas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penanganan yang tepat dapat mengurangi dampak yang berbahaya sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Jangan tunda untuk menghubungi dokter jika kamu mengalami gejala menoragia atau gejala lain yang mengganggu.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!