Mastalgia
Pengertian Mastalgia
Mastalgia adalah istilah medis yang digunakan untuk menjelaskan tentang rasa nyeri pada payudara. Sebenarnya, mastalgia bukan merupakan diagnosis, tapi merupakan gejala yang didasari oleh kondisi tertentu. Kondisi yang melatarbelakanginya bisa bersumber dari jaringan dalam payudara ataupun di luar payudara, misalnya otot dada.
Meski begitu, banyak wanita yang takut jika rasa sakit dan nyeri ini sebagai tanda awal dari kanker payudara. Masalah ini cukup umum terjadi dan biasanya tidak terkait dengan kanker payudara. Meski begitu, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan payudara jika kamu merasa khawatir masalah ini disebabkan sesuatu yang berbahaya.
Penyebab Mastalgia
Mastalgia terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Mastalgia Siklik
Nyeri payudara jenis ini dihubungkan dengan siklus menstruasi dan adanya perubahan pada kadar hormon. Masalah ini biasanya tidak timbul saat sedang hamil atau sudah memasuki masa menopause. Faktanya, banyak wanita yang merasa normal jika payudaranya terasa nyeri sebelum menstruasi. Mastalgia jenis ini biasanya lebih rentan terjadi pada wanita di usia 30-40an.
Mastalgia Non-Siklik
Nyeri payudara non-siklik terjadi karena tidak adanya hubungan dengan siklus menstruasi. Ada beberapa penyebab dari gangguan ini, termasuk infeksi dan benjolan payudara jinak (non-kanker). Bahkan, rasa sakitnya bisa dirasakan tanpa adanya penyebab fisik. Masalah ini sering digambarkan dengan perasaan terbakar, sakit, dan nyeri. Rasa nyerinya bisa datang dan pergi, serta rentan terjadi pada wanita berusia 40-50an.
Payudara yang besar, baik disebabkan oleh obesitas atau genetika, juga dapat menjadi sumber terjadinya mastalgia non-siklik. Rasa sakit bisa dirasakan saat menggunakan bra yang tidak mendukung. Hal ini karena adanya peregangan ligamen Cooper, yang merupakan pita jaringan ikat untuk menopang dan membentuk jaringan payudara.
Faktor Risiko Mastalgia
Nyeri payudara lebih sering terjadi pada seseorang yang belum alami menopause, meski bisa juga terjadi setelahnya. Nyeri payudara ini juga dapat terjadi pada pria yang mengidap ginekomastia atau transgender yang telah menjalani pergantian kelamin. Nah, beberapa faktor risiko lainnya adalah:
- Diet tinggi lemak jenuh.
- Merokok.
- Pertambahan berat badan baru-baru ini.
- Kehamilan.
- Payudara besar dan terjumbai (disebabkan oleh peregangan ligamen Cooper).
- Hormon eksogen.
- Alami operasi payudara.
- Ketidakseimbangan asam lemak.
- Konsumsi obat tertentu.
- Konsumsi kafein yang berlebih.
Gejala Mastalgia
Gejala dari mastalgia dapat tergantung berdasarkan jenis yang dialami pengidapnya. Jenis siklik dapat menimbulkan rasa sakit yang terjadi pada pola yang teratur atau saat sedang haid. Sementara itu, Non-siklik berarti rasa sakitnya konstan, atau tidak ada pola yang teratur.
Setiap jenis mastalgia yang terjadi bisa memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut beberapa gejalanya:
Gejala mastalgia siklik:
- Perasaan payudara yang lebih berat dan nyeri.
- Payudara terasa bengkak, padat, atau terasa ada benjolan.
- Dapat memengaruhi kedua payudara.
- Terasa lebih intens selama dua minggu menjelang awal periode menstruasi.
- Lebih rentan terjadi pada wanita usia 20-30an.
Gejala mastalgia non-siklik:
- Tidak terkait dengan siklus menstruasi.
- Menimbulkan sensasi terbakar, tertusuk, hingga rasa sakit.
- Masalahnya terjadi secara konstan.
- Biasanya memengaruhi satu payudara.
- Kemungkinan terjadi lebih rentan setelah menopause.
Diagnosis Mastalgia
Diagnosis mastalgia dimulai dengan pemeriksaan fisik, terutama jika payudara atau kelenjar getah bening di bawah leher dan ketiak mengalami perubahan. Selain itu, kondisi jantung, paru-paru, dada, serta perut juga perlu diperiksa guna memastikan apakah nyeri yang dirasakan terkait dengan kondisi lain. Riwayat penyakit dan penggunaan obat juga dapat menunjang diagnosis mastalgia.
Jika ditemukan benjolan atau penebalan pada jaringan payudara saat pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan pelaksanaan beberapa tes untuk memastikannya. Pemeriksaan mammografi sangat dibutuhkan untuk memeriksa struktur jaringan di dalam payudara yang mengalami nyeri secara mendetail. Selain mammografi, pemeriksaan dengan USG pada jaringan payudara juga dapat dilakukan untuk menemukan penyebab nyeri.
Pemeriksaan dengan USG lebih nyaman dan tidak sakit dibandingkan dengan pemeriksaan mammografi. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, dokter dapat melakukan biopsi payudara dengan mengambil sampel kecil jaringan payudara dari lokasi nyeri untuk dianalisis lebih lanjut di laboratorium.
Pengobatan Mastalgia
Pengobatan dari mastalgia tergantung dari sesuatu yang menjadi penyebabnya. Berikut beberapa cara untuk mengatasi mastalgia dengan efektif:
Pengobatan Rumahan
Ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi mastalgia yang terjadi, yaitu:
- Menggunakan bra yang pas agar dapat menahan payudara.
- Menghilangkan perasaan stres.
- Melakukan aktivitas fisik.
- Kurangi konsumsi kafein.
- Mencatat pola gejalanya agar bisa dihindari.
- Mengonsumsi vitamin E.
- Diet rendah lemak.
Konsumsi Obat-obatan
Selain itu, jika perasaan nyeri yang timbul sudah mengganggu, penting untuk mengonsumsi obat untuk mengurangi rasa sakit yang ada. Dokter mungkin memberikan acetaminophen atau obat NSAID agar rasa sakit dapat berkurang. Obat yang dikonsumsi mungkin memiliki efek samping, sehingga perlu dikonsumsi atas izin dokter. Selain itu, dokter juga dapat memberikan tamoxifen atau danazol untuk mengobati mastalgia yang timbul.
Pengobatan mastalgia yang tidak berkaitan dengan siklus haid, diatasi berdasarkan penyakit yang melatarinya. Misalnya pada kista payudara, mungkin diperlukan tindakan operatif untuk mengatasi rasa nyeri yang dialami.
Pencegahan Mastalgia
Pencegahan masalah mastalgia bisa diupayakan dengan menjaga pola hidup sehat, menghindari stres, dan berolahraga secara rutin agar kadar hormon dalam tubuh tetap terjaga seimbang. Selain itu, bila harus mengonsumsi obat-obatan hormonal, lakukan di bawah pengawasan dokter.
Beberapa cara pencegahan lainnya yang perlu diterapkan adalah:
- Mengenakan bra yang memberikan dukungan yang memadai, termasuk bra olahraga saat sedang melakukan aktivitas fisik.
- Menerapkan diet yang menggantikan asupan lemak dengan karbohidrat kompleks.
- Berhenti merokok.
- Mengurangi konsumsi kafein.
- Menerapkan teknik terapi relaksasi terutama selama periode menstruasi.
- Kompres hangat atau dingin saat payudara terasa nyeri.
- Minum multivitamin dengan vitamin E.
- Kurangi lemak dalam makanan hingga kurang dari 15 persen dari total kalori.
Kapan Harus ke Dokter?
Pastikan untuk segera menemui dokter jika merasakan hal berikut ini:
- Rasa sakit terjadi setiap hari selama lebih dari beberapa minggu.
- Terjadi pada satu area tertentu di payudara.
- Semakin parah dari hari ke hari.
- Sudah mengganggu aktivitas harian.
Kamu bisa lo melakukan pemeriksaan payudara di beberapa rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur janji medis dari aplikasi Halodoc untuk mendapatkan pemeriksaan ini. Maka dari itu, segera download aplikasi Halodoc untuk memudahkan dalam akses kesehatan kapan dan di mana saja!
Referensi:
Breastcancer. Diakses pada 2022. Mastalgia (Breast Pain).
Very Well Health. Diakses pada 2022. An Overview of Mastalgia.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Breast pain.
Baptist Health. Diakses pada 2022. Mastalgia.
Diperbarui pada 1 Juni 2022
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan