Liver

DAFTAR ISI
- Apa Itu Penyakit Liver?
- Penyebab Penyakit Liver
- Jenis Penyakit Liver
- Faktor Risiko
- Gejala Penyakit Liver
- Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Penyakit Liver
- Diagnosis Penyakit Liver
- Apa Kata Studi tentang Penyakit Liver?
- Pengobatan Penyakit Liver
- Komplikasi Penyakit Liver
- Pencegahan Penyakit Liver
Apa Itu Penyakit Liver?
Penyakit liver adalah penyakit yang mengganggu fungsi liver.Organ dengan nama lain hati ini merupakan organ penting yang ada di bawah tulang rusuk di sisi kanan perut. Ia berperan untuk mencerna makanan dan membersihkan tubuh dari racun.
Namun, liver juga bisa terserang penyakit atau masalah. Penyakit ini bisa menurun secara genetik atau terjadi akibat berbagai faktor eksternal, seperti virus, penggunaan alkohol, dan obesitas.
Liver sebenarnya adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang dapat dengan mudah mengganti sel yang rusak. Akan tetapi, jika sel-sel yang rusak terlalu banyak, ia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Seiring waktu, kondisi yang merusak hati bisa menyebabkan jaringan parut (sirosis), yang pada gilirannya dapat menyebabkan gagal hati dan mengancam jiwa.
Beruntungnya, pengobatan dini bisa memberi waktu bagi liver untuk sembuh.
Penyebab Penyakit Liver
Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab penyakit liver, antara lain:
- Infeksi virus. Hingga saat ini ada 8 jenis virus hati, dan virus yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B (HVB) dan Hepatitis C (HCV).
- Masalah sistem kekebalan tubuh. Penyakit hati juga bisa terjadi akibat sistem kekebalan secara keliru menyerang organ tersebut.
- Penyakit bawaan. Beberapa masalah liver berkembang karena kondisi genetik (warisan atau turunan dari orangtua).
- Kanker. Ketika sel-sel abnormal berkembang pada liver, tumor bisa terbentuk. Tumor bisa jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker hati).
- Konsumsi terlalu banyak zat beracun. Misalnya saja terlalu sering mengonsumsi alkohol.
Jenis Penyakit Liver
Jenis penyakit liver sangat beragam. Hingga saat ini, penyakit liver yang sudah teridentifikasi mencapai sekitar 100 jenis penyakit dengan penyebab yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit liver berdasarkan penyebabnya:
1. Penyakit terkait alkohol
Penyebab penyakit ini adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun.
Alkohol bersifat toksik untuk sel-sel hati, terutama pada saat organ ini menyaring alkohol dari dalam darah. Pada saat hati menyaring alkohol, sel-sel hati dapat mengalami kematian.
Hati memiliki kemampuan regenerasi, namun jika seseorang terus-menerus mengonsumsi alkohol, kemampuan regenerasinya dapat terganggu dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius dan berbahaya.
2. Non-alcoholic fatty liver
Kondisi ini kerap disebut juga perlemakan hati. Dalam kondisi normal, sel-sel hati seharusnya hanya mengandung sedikit lemak, tapi pada penyakit liver ini terdapat penumpukan lemak yang berlebih di sel-sel hati.
Perlemakan hati seringkali terjadi pada orang yang mengalami obesitas dan memiliki kandungan lemak tinggi di dalam tubuh.
Kamu Mengidap Fatty Liver? Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatannya.
3. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang muncul akibat peradangan pada jaringan hati. Beberapa jenis hepatitis tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan beberapa jenis lainnya merupakan hepatitis serius yang dapat berkembang menjadi sirosis, gagal hati, maupun kanker hati.
Hepatitis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Penyebab terjadinya hepatitis sangat beragam, diantaranya adalah infeksi virus dan kondisi autoimun.
Jenis-jenis hepatitis meliputi hepatitis A, B, C, D, E, dan hepatitis autoimun.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi ini, Ini 5 Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Atasi Hepatitis.
4. Hepatitis toksik (toxic hepatitis)
Ini merupakan peradangan pada jaringan hati, akibat tubuh terkena senyawa kimia beracun yang menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan hati.
Jenis-jenis racun yang dapat menyebabkan hepatitis toksik sangat beragam, baik itu berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya.
Seringkali gejala hepatitis toksik akan menghilang dengan sendirinya pada saat tubuh tidak lagi terpapar senyawa tersebut.
Namun, pada beberapa kasus, hepatitis toksik yang lebih serius dapat memicu terjadinya kerusakan jaringan hati secara permanen seperti sirosis dan gagal hati yang membahayakan nyawa.
Golongan obat antiinflamasi, penurun demam, dan penghilang rasa sakit jika kamu konsumsi berlebihan dapat menjadi penyebabnya.
5. Penyakit liver kolestasis
Kolestasis terjadi akibat gangguan aliran empedu, baik karena berkurangnya cairan empedu maupun karena adanya hambatan pada saluran empedu.
Gangguan aliran empedu dapat menyebabkan penumpukan bilirubin di dalam darah.
Bilirubin merupakan produk sisa dari penghancuran sel-sel darah merah dan harus dibuang melalui feses maupun urine.
Penyebab terjadinya kolestasis di dalam hati cukup beragam, baik akibat gangguan di dalam sel hati (hepatocellular cholestasis) maupun akibat gangguan saluran empedu dalam hati (cholangiocellular cholestasis).
Penyebab cholangiocellular cholestasis antara lain, primary biliary cirrhosis, cystic fibrosis, dan primary sclerosing cholangitis.
6. Penyakit liver yang diturunkan (inherited liver disease)
Penyakit ini terjadi akibat kelainan genetik yang menyebabkan gangguan fungsi organ hati.
Dua jenis penyakit liver genetik yang paling umum adalah hemokromatosis dan defisiensi alfa-1.
Defisiensi alfa-1 antitripsin merupakan penyakit akibat kekurangan protein alfa-1 antitripsin yang diproduksi di dalam hati untuk melindungi jaringan paru-paru dari kerusakan.
Selain kerusakan paru-paru, kekurangan protein alfa-1 antitripsin juga dapat mengakibatkan penyakit ini.
7. Kanker hati
Kanker hati merupakan jenis kanker yang awal munculnya adalah pada organ hati.
Terdapat beberapa jenis kanker hati, yaitu hepatocellular carcinoma (HCC), hepatoblastoma, dan cholangiocarcinoma. HCC merupakan bentuk yang paling sering terjadi
Faktor Risiko
Ada berbagai faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit liver, di antaranya:
- Sering mengonsumsi alkohol.
- Kegemukan (obesitas).
- Diabetes tipe 2.
- Tato atau tindik badan.
- Menggunakan jarum suntik narkoba secara bergantian.
- Transfusi darah sebelum 1992.
- Terpapar darah dan cairan tubuh dari orang lain.
- Seks tanpa kondom.
- Paparan bahan kimia atau racun tertentu.
- Adanya riwayat keluarga penyakit hati.
Gejala Penyakit Liver
Beberapa jenis penyakit liver (termasuk penyakit hati berlemak non-alkoholik) jarang menimbulkan gejala.
Untuk penyakit liver lainnya, gejala yang paling umum muncul adalah penyakit kuning, menguningnya kulit dan bagian putih mata.
Penyakit kuning berkembang karena hati tidak bisa membersihkan zat bilirubin.
Ciri ciri penyakit liver lain yang juga bisa muncul, yaitu:
- Sakit perut (terutama di sisi kanan).
- Mudah memar.
- Perubahan warna urine atau feses.
- Kelelahan.
- Mual atau muntah.
- Pembengkakan di lengan atau kaki (edema).
Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pengobatan Penyakit Liver
Segeralah menghubungi dokter di Halodoc apabila muncul gejala penyakit liver yang mengkhawatirkan.
Nah, berikut beberapa dokter berpengalaman yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD, FINASIM
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- DR. dr. Supriono Sp.PD-KGEH, FINASIM
- dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Penyakit Liver
Terdapat beberapa tes yang dapat kamu lakukan untuk mendeteksi penyakit ini, antara lain:
1. Pemeriksaan darah
Ini meliputi pemeriksaan jumlah darah, kenaikan enzim hati, peningkatan GGT (gamma glutamyl transferase) dan ALP (alkaline phosphatase), peningkatan bilirubin, dan rendahnya tingkat albumin.
2. Tes pencitraan
Merupakan tes lain yang bisa kamu gunakan untuk mengkonfirmasi penyakit hati. Metode ini biasanya bisa memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati.
3. Analisis jaringan
Tindakan ini juga memiliki nama lain biopsi hati, akan memeriksa sampel jaringan hati dengan sedikit pembedahan.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan Cek Fungsi Hati untuk mendeteksi kondisi ini. Apabila kamu ingin melakukan tes tetapi tidak sempat untuk ke rumah sakit, jangan khawatir!
Halodoc menyediakan fasilitas Cek Fungsi Hati melalui layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Karena dilakukan di rumah, kamu bisa memantau kondisi kesehatan kamu atau orang terdekatmu dengan lebih baik.
Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
Untuk konsultasi hasil tes, kamu akan mendapat gratis voucher untuk chat dokter senilai 25rb di Halodoc.
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Hemat waktu dan biaya
- Tenaga kesehatan responnya cepat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc
- Protokol kesehatan ketat.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harga tes lab ini mulai dari Rp259.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Hasil tes akan keluar dalam waktu 1 hari.
Booking Cek Fungsi Hati Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Atau kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Layanan dari Homecare by Halodoc akan mendatangkan petugas ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.

Apa Kata Studi tentang Penyakit Liver?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Community Health (April 2012) meneliti faktor risiko penyakit liver, serta pemahaman masyarakat tentang pencegahannya pada orang dewasa Meksiko yang tinggal di Los Angeles (AS) dan Cuernavaca (Meksiko).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa obesitas, penumpukan lemak perut, dan konsumsi alkohol tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit liver.
Meskipun sebagian besar peserta menyadari bahwa alkohol berlebih dapat merusak hati, hanya 60% yang tahu bahwa obesitas dan diabetes juga bisa menyebabkan penyakit liver.
Selain itu, hanya sedikit orang yang pernah menjalani skrining atau vaksinasi hepatitis B dan C. Dibandingkan dengan peserta di Meksiko, mereka yang tinggal di AS cenderung lebih aktif dalam melakukan pencegahan dan skrining kesehatan.
Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan edukasi kesehatan dan deteksi dini untuk mencegah penyakit hati, terutama pada kelompok berisiko.
Makanan yang Baik untuk Liver
1. Sayuran hijau seperti kale dan kol membantu detoksifikasi hati dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
2. Buah-buahan seperti strawberry, raspberry, dan cranberry mengandung anthocyanin dan polyphenols yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker hati.
3. Lemak sehat dari alpukat, chia seeds, minyak kelapa, dan omega-3 pada seafood membantu melindungi hati dari kerusakan.
4. Biji-bijian seperti kacang-kacangan kaya akan protein dan enzim yang memperkuat pertahanan hati terhadap racun.
5. Makanan kaya sulfur seperti bawang putih, telur, dan bawang merah mendukung proses detoksifikasi hati serta memiliki efek antiinflamasi.
Pengobatan Penyakit Liver
Perawatan dan juga pengobatan penyakit liver akan bergantung pada jenis penyakit yang terjadi dan seberapa jauh perkembangannya.
Nah, pengobatan yang mungkin bisa kamu berikan, antara lain:
1. Obat-obatan
Dokter mengobati beberapa jenis penyakit dengan obat-obatan. Misalnya, obat antivirus untuk mengobati hepatitis, steroid untuk mengurangi peradangan hati, obat tekanan darah, antibiotik, dan obat untuk mengatasi gejala tertentu, seperti kulit gatal.
2. Transplantasi hati
Ketika penyakit hati sudah berkembang menjadi gagal hati, transplantasi mungkin merupakan pengobatan yang terbaik.
3. Perubahan gaya hidup
Pola makan juga bisa membantu mengelola beberapa jenis penyakit liver. Contohnya, bila kamu mengidap penyakit hati berlemak, maka menghindari alkohol, membatasi asupan lemak dan kalori, serta meningkatkan asupan serat bisa membantu memperbaiki kondisi.
Lalu, bagaimana tanda-tanda penyakit liver akan sembuh? Indikasi pemulihan bisa berupa penurunan gejala, membaiknya nafsu makan, energi yang kembali normal, serta hasil tes fungsi hati yang menunjukkan perbaikan.
Bila kamu bertanya-tanya Adakah Pengobatan Sakit Liver dengan Cara Alami?, kamu bisa cari tahu di artikel tersebut.
Komplikasi Penyakit Liver
Ada berbagai komplikasi penyakit liver yang perlu diwaspadai, diantaranya:
1. Meningkatkan risiko terkena kanker hati
Penyakit liver yang tidak ditangani dapat memicu pertumbuhan sel kanker, terutama pada penderita sirosis atau hepatitis kronis. Kondisi ini sering berkembang tanpa gejala pada tahap awal, sehingga deteksi dini sangat penting.
2. Kerusakan organ liver
Peradangan berkepanjangan akibat infeksi, konsumsi alkohol berlebihan, atau gangguan metabolisme dapat menyebabkan kerusakan sel hati permanen. Jika tidak segera ditangani, fungsi hati akan semakin menurun dan memperburuk kondisi tubuh secara keseluruhan.
3. Terbentuknya sirosis (jaringan parut)
Sirosis terjadi ketika jaringan sehat di hati digantikan oleh jaringan parut, sehingga organ tidak dapat berfungsi dengan baik. Tahap awal sering kali tidak menimbulkan gejala, tetapi seiring waktu dapat menyebabkan pembengkakan perut, kelelahan, dan gangguan pencernaan.
4. Penurunan fungsi liver secara bertahap
Jika kerusakan hati terus berlanjut, jaringan sehat yang tersisa tidak akan cukup untuk mempertahankan fungsi hati. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme, penumpukan racun dalam tubuh, dan ketidakseimbangan hormon.
5. Gagal fungsi hati
Pada tahap lanjut, liver yang rusak tidak mampu lagi menyaring racun, memproduksi protein, atau mengatur keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Gagal hati bisa berkembang secara perlahan (kronis) atau tiba-tiba (akut), dan seringkali memerlukan transplantasi hati sebagai solusi terakhir.
Pencegahan Penyakit Liver
Ada berbagai cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyakit ini, antara lain:
- Tidak berbagi jarum suntik dan melakukan hubungan seksual yang aman.
- Mencegah terjadinya hepatitis dengan cara mengikuti program vaksinasi virus hepatitis.
- Menjaga berat badan normal sesuai dengan indeks massa tubuh.
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat medis maupun obat herbal.
- Berhati-hati saat berinteraksi dengan bahan kimia beracun seperti pembersih aerosol, semprotan serangga, dan produk pembersih lainnya.
Kamu juga bisa simak 4 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Cegah Penyakit Hati.
Diperbarui pada 21 Februari 2025.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Liver (Anatomy): Picture, Function, Conditions, Tests, Treatments
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Liver disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Liver disease.
Journal of Community Health. Diakses pada 2025. Risk factors for liver disease and associated knowledge and practices among Mexican adults in the US and Mexico.
Frequently Ask Question (FAQ)
1. Apa ciri-ciri penyakit liver yang sudah parah?
Gejala seperti kulit dan mata menguning (jaundice), perut membesar karena penumpukan cairan (asites), mudah memar atau berdarah, kelelahan ekstrem, hingga gangguan kesadaran dapat menandakan penyakit liver sudah dalam tahap lanjut atau parah.
2. Penyakit liver itu apa?
Penyakit liver adalah gangguan pada hati yang dapat disebabkan oleh infeksi virus (hepatitis), konsumsi alkohol berlebihan, perlemakan hati, atau gangguan autoimun yang berdampak pada fungsi hati dalam menyaring racun dan memproduksi enzim penting bagi tubuh.
3. Penyakit liver apa bisa sembuh?
Tergantung pada penyebabnya. Jika terdeteksi dini dan ditangani dengan baik, beberapa jenis penyakit liver seperti hepatitis akibat infeksi atau perlemakan hati masih bisa sembuh. Namun, kerusakan hati yang parah seperti sirosis umumnya bersifat permanen, meskipun bisa dikendalikan dengan pengobatan.