Limfoma Hodgkin
Pengertian Limfoma Hodgkin
Limfoma Hodgkin atau Hodgkin’s disease adalah salah satu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan kuman.
Pada orang yang mengidap penyakit ini, sel darah putih dalam tubuh mereka yang disebut limfosit tumbuh di luar kendali, sehingga menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan pertumbuhan di seluruh tubuh. Kanker ini merupakan salah satu dari dua jenis tipe kanker sistem limfatik yang paling sering dijumpai.
Penyebab Limfoma Hodgkin
Penyebab dari penyakit ini belum diketahui dengan jelas. Limfoma Hodgkin diketahui terjadi ketika limfosit mengalami perubahan dalam DNA mereka. DNA sel berisi instruksi yang memberitahu sel apa yang harus dilakukan. Nah, DNA yang bermutasi tersebut memberitahu sel-sel untuk berkembang biak dengan cepat, dan terus hidup ketika sel-sel lain akan mati secara alami.
Sel-sel limfoma menarik banyak sel sistem kekebalan yang sehat untuk melindungi mereka dan membantu mereka tumbuh. Sel-sel ekstra berjejal ke dalam kelenjar getah bening dan menyebabkan pembengkakan, serta tanda dan gejala kanker lainnya.
Faktor Risiko Limfoma Hodgkin
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, yaitu:
- Usia. Paling sering didiagnosis pada orang berusia 20-an dan 30-an dan mereka yang berusia di atas 55 tahun.
- Riwayat keluarga dengan limfoma. Memiliki kerabat dekat yang mengidap limfoma Hodgkin bisa meningkatkan risiko untuk terkena penyakit tersebut juga.
- Jenis kelamin. Risiko di usia dewasa sedikit lebih tinggi pada pria daripada wanita.
- Infeksi Epstein-Barr (EBV) sebelumnya. Mengalami infeksi EBV saat kecil atau remaja meningkatkan risiko limfoma Hodgkin.
- Infeksi HIV. Orang yang terinfeksi HIV memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
Gejala Limfoma Hodgkin
Gejala umumnya tidak spesifik, seperti pembesaran kelenjar getah bening yang tidak nyeri, disertai demam, keringat malam, penurunan berat badan, lemas, nyeri abdomen, hepatosplenomegali, serta nyeri tulang akibat destruksi.
Diagnosis Limfoma Hodgkin
Beberapa tes dan prosedur yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis, antara lain:
- Pemeriksaan fisik
Dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini melibatkan pemeriksaan kelenjar getah bening yang bengkak, termasuk di leher, ketiak dan selangkangan, serta limpa atau hati yang bengkak.
- Tes darah
Sampel darah diperiksa di laboratorium untuk memahami kesehatan umum pengidap dan mencari tanda-tanda kanker.
- Tes pencitraan
Tes ini digunakan untuk mencari tanda-tanda limfoma Hodgkin di area lain dari tubuh pengidap. Contoh tes pencitraan yang bisa dilakukan, antara lain X-ray, CT dan positron emission tomography (PET).
- Biopsi Kelenjar getah bening
Dokter mungkin bisa menganjurkan prosedur untuk mengangkat kelenjar getah bening untuk diuji di laboratorium untuk mencari tanda-tanda kanker.
- Prosedur pengambilan sumsum tulang
Biopsi sumsum tulang dan prosedur aspirasi melibatkan memasukkan jarum ke tulang pinggul pengidap, untuk mengambil sampel sumsum tulang. Sampel kemudian dianalisis untuk mencari sel limfoma Hodgkin.
Pengobatan Limfoma Hodgkin
Tujuan pengobatan limfoma Hodgkin adalah untuk menghancurkan sel-sel limfoma sebanyak mungkin dan meringankan penyakit. Dokter akan menentukan pengobatan mana yang tepat tergantung pada jenis dan stadium kanker pengidap, kesehatannya secara keseluruhan, dan preferensi pasien.
Berikut beberapa pengobatan untuk limfoma Hodgkin:
- Kemoterapi, pemberian obat-obatan yang menggunakan bahan kimia untuk membunuh sel limfoma.
- Terapi radiasi, dengan menggunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X untuk membunuh sel kanker.
- Terapi yang ditargetkan, yang menggunakan obat-obatan atau zat lain yang menyerang sel kanker tertentu dengan sedikit kerusakan pada sel normal
- Imunoterapi kanker, menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan kanker.
Komplikasi Limfoma Hodgkin
Komplikasi bisa terjadi akibat penyakit itu sendiri atau pengobatan yang dilakukan:
- Sistem kekebalan tubuh melemah
Memiliki sistem kekebalan yang lemah adalah komplikasi umum dari kanker ini, dan bisa menjadi lebih parah saat menjalani pengobatan.
- Masalah kesuburan
Kemoterapi dan radioterapi bisa menyebabkan infertilitas. Hal itu terkadang bersifat sementara, tetapi bisa juga permanen.
- Terserang kanker lain
Orang yang pernah mengidap limfoma Hodgkin lebih mungkin terkena leukemia, atau kanker lainnya di masa depan. Kemoterapi dan radioterapi juga semakin meningkatkan risiko ini.
- Masalah kesehatan lainnya
Risiko untuk mengembangkan kondisi kesehatan lain di masa depan, seperti penyakit kardiovaskular dan penyakit paru-paru, juga lebih tinggi pada orang yang mengidap kanker ini.
Pencegahan Limfoma Hodgkin
Kebanyakan limfoma Hodgkin tidak bisa dicegah. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yang dapat menurunkan risikonya. Contohnya seperti mencegah infeksi tertentu dan menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Misalnya, infeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS, diketahui bisa meningkatkan risiko kanker ini. Jadi, salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan menghindari faktor risiko untuk HIV. Misalnya penggunaan narkoba suntikan, atau hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan. Bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter apabila kamu mengalami gejala – gejala kanker di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Kamu juga bisa mendapatkan obat dan vitamin yang diresepkan oleh dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, tinggal order saja lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.