Limfadenopati
Limfadenopati adalah kondisi pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih dari satu sentimeter. Hal ini terjadi sebagai reaksi alami terhadap suatu penyakit atau infeksi. Pembesaran kelenjar getah bening akan menyebabkan munculnya benjolan yang terasa lunak. Selain itu, benjolan juga kerap membuat pengidapnya mengalami rasa nyeri.
Namun, limfadenopati bukanlah suatu penyakit. Kondisi ini merupakan sebuah tanda atau gejala dari adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Penyebab Limfadenopati
Sistem limfatik adalah salah satu bagian dari imun sistem. Ketika imun sistem melihat adanya gangguan pada kesehatan, seperti misalnya infeksi, maka ia akan menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.
Pembesaran kelenjar getah bening juga kerap terjadi berdekatan dengan sumber infeksi. Hal ini dapat membantu tim medis untuk memastikan penyebab munculnya limfadenopati.
Namun, ada juga beberapa kondisi yang biasanya menyebabkan kondisi ini, seperti:
- Infeksi akibat virus atau bakteri.
- Penyakit kanker.
- Reaksi terhadap obat antibiotik.
- Gangguan autoimun, seperti lupus, penyakit kawasaki, hingga rheumatoid arthritis.
Faktor Risiko Limfadenopati
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan limfadenopati muncul, seperti:
- Usia.
- Gangguan kesehatan terjadi lebih dari dua minggu.
Gejala Limfadenopati
Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan jika limfadenopati tidak membaik dalam waktu dua minggu. Biasanya ada beberapa hal yang akan diperhatikan tim medis mengenai limfadenopati, seperti:
- Ukuran yang membesar.
- Rasa nyeri ketika disentuh.
- Konsistensi dari kelenjar getah bening, bergerak atau keras.
- Lokasi.
Jika mengalaminya, Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Limfadenopati. Sebaiknya segera hubungi dokter tersebut agar penyebab dari limfadenopati dapat segera diketahui.
Diagnosis Limfadenopati
Tim medis akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pengidapnya. Ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh tim medis, seperti suhu tubuh, tekanan darah, detak jantung, hingga saturasi oksigen. Selain itu, pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk memastikan tidak adanya infeksi di seluruh bagian tubuh.
Pengobatan Limfadenopati
Pengobatan akan dilakukan berbeda dan disesuaikan dengan penyebab limfadenopati. Berikut pengobatan yang bisa dilakukan:
- Tumor Ganas
Limfadenopati yang disebabkan oleh penyakit tumor ganas atau kanker akan ditangani sesuai dengan kondisi kanker, mulai dari pembedahan, terapi radiasi, hingga kemoterapi.
- Autoimun
Jika disebabkan akibat penyakit autoimun, tentunya pengobatan akan disesuaikan dengan jenis autoimun yang dialami. Selain itu, terapi imun dan glukokortikoid sistemik menjadi beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan.
- Infeksi
Jika infeksi disebabkan oleh bakteri maka akan diberikan antibiotik. Sedangkan, jika infeksi disebabkan virus maka diberikan obat antivirus. Infeksi jamur akan ditangani dengan menggunakan terapi antijamur.
- Penggunaan Obat-obatan
Penggunaan obat tertentu akan dihentikan atau dievaluasi kembali agar kondisi limfadenopati membaik.
Komplikasi Limfadenopati
Limfadenopati sendiri tidak menyebabkan komplikasi apapun. Namun, jika penyebab limfadenopati tidak diatasi dengan baik, maka kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang semakin memburuk.
Pencegahan Limfadenopati
Pengaturan pola makan dan olahraga rutin penting untuk memperkuat sistem imun sehingga bisa mengurangi risiko penyakit infeksi yang menyebabkan limfadenopati. Penting jufa untuk menjaga kebersihan diri agar tidak terjadi infeksi.
Kapan Harus ke Dokter?
Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ketika kamu merasa adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Pemeriksaan lebih awal tentunya membuat penyakit kamu lebih mudah diketahui.
Manfaatkan aplikasi Halodoc untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa klik gambar berikut:
Referensi:
WebMD.com. Diakses pada 2019. Swollen Lymph Nodes & Glands: Causes, Diagnosis, and Treatments.
Stat Pearls. Diakses pada 2022. Lymphadenopathy.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Swollen Lymph Nodes.
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2022. Lymphadenopathy in Children.
Diperbarui pada 30 Mei 2022.