Leukositosis
Leukositosis adalah suatu kondisi saat seseorang memiliki jumlah sel darah putih (leukosit) lebih dari batas atas nilai normal. Leukosit atau sel darah putih ini merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi atau penyakit.
Sel darah putih diproduksi dari sel punca hematopoietik pada sumsum tulang. Terdapat 5 jenis sel darah putih yang fungsi spesifiknya masing-masing berbeda, yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Normalnya jika tubuh mengalami infeksi atau penyakit tertentu, sel darah putih akan meningkat sebagai respon untuk melindungi tubuh terhadap bakteri, virus, ataupun alergen. Jumlah sel darah putih normal berbeda setiap usia.
Berikut jumlah sel darah putih per mikroliter darah (sel/µL darah) berdasarkan tingkat usia yang normal:
- Bayi baru lahir : 9.000–38.000
- Bayi umur <2 minggu : 5.000–20.000
- Bayi 1 bulan–2 tahun : 6.000–17.000
- Anak (2–5 tahun) : 5.500–15.500
- Anak >5 tahun : 5.000–13.000
- Dewasa (diatas 15 tahun) : 3.500–10.500
Penyebab Leukositosis
Peningkatan sel darah putih merupakan respon tubuh terhadap penyakit atau kondisi tertentu. Beberapa kondisi atau penyakit yang menyebabkan leukositosis, yaitu:
- Infeksi. Sel darah putih akan meningkat sebagai respon tubuh terhadap infeksi yang disebabkan virus, bakteri, atau parasit untuk menghilangkan penyebab infeksi.
- Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan lithium.
- Penyakit keganasan darah. Leukimia merupakan penyakit keganasan darah dimana sel-sel induk yang memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang berlebihan dan tidak terkendali.
- Peradangan, seperti pada penyakit autoimun dan cedera
- Alergi. Alergen akan merangsang tubuh untuk memproduksi eosinofil, yang merupakan jenis sel darah putih akan meningkat untuk menghilangkan alergen.
- Reaksi stress fisik dan psikis
- Iritasi. Zat iritan seperti asap rokok dan zat kimia lainnya
- Kehamilan dan melahirkan. Saat kehamilan, terutama trimester ke 3, jumlah sel darah putih akan meningkat. Pada saat beberapa jam setelah melahirkan, sel darah putih akan meningkat hingga 25.000 pada wanita sehat yang terjadi karena stress melahirkan. Kedua hal ini normal terjadi, kecuali ada penyakit lain yang menyertai.
Faktor Risiko Leukositosis
Leukositosis merupakan respon tubuh yang dapat dipengaruhi beberapa faktor, meliputi:
- Alergi.
- Kerusakan jaringan dalam tubuh.
- Stres.
- Adanya agen infeksi, seperti bakteri, virus, ataupun parasit.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
Gejala Leukositosis
Tanda dan gejalanya dapat berkaitan dengan penyakit yang menjadi penyebab meningkatnya sel darah putih, seperti:
- Demam, berkeringat, pusing, badan lemas, pusing.
- Nyeri dan membengkak disekitar infeksi atau peradangan.
- Urtikaria dan gatal karena alergi.
- Batuk, sesak nafas, dan mengi karena reaksi alergi pada paru.
Pada kasus leukositosis berat, yakni saat jumlah sel darah putih meningkat ekstrim, maka ia dapat menyebabkan darah sangat kental dan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Kondisi seperti ini disebut sebagai sindrom hiperviskositas yang ditandai dengan stroke, gangguan penglihatan, sesak nafas, perdarahan pada selaput lendir di mulut, lambung, dan usus.
Kondisi ini merupakan kasus gawat darurat yang mengancam nyawa. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh leukimia atau penyakit keganasan darah, tetapi jarang terjadi.
Diagnosis Leukositosis
Diagnosis leukositosis ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium darah lengkap di mana jumlah sel darah putih (leukosit) lebih tinggi dari batas atas nilai normal. Umumnya, pemeriksaan darah lengkap disertai dengan hitung jenis sel darah putih dapat menentukan jenis sel darah putih yang mengalami peningkatan untuk mengarahkan diagnosis ke penyakit tertentu, misalnya :
- Neutrofilia, jumlah jenis sel darah putih neutrofil meningkat pada keadaan infeksi bakteri, penyakit peradangan, reaksi terhadap obat kortikosteroid, reaksi stress fisik maupun psikis, bahan iritan seperti asap rokok.
- Limfositosis, jumlah jenis sel darah putih limfosit meningkat pada kondisi infeksi virus, leukemia (keganasan darah)
- Eosinofilia, jumlah sel darah putih eosinofil meningkat pada kondisi alergi, asthma, infeksi parasit, dan keganasan darah tipe tertentu
- Monositosis, jumlah sel darah putih monosit meningkat seperti pada infeksi tuberkulosis, infeksi jamur, dan penyakit autoimun lupus
- Basofilia, jumlah sel darah putih basofil meningkat pada kondisi reaksi alergi dan keganasan darah tipe tertentu.
Untuk mengetahui penyebab pasti dari leukositosis sendiri, dokter akan menanyakan riwayat penyakit atau gejala lain yang mengarah pada penyakit tertentu, pemeriksaan fisik, dan beberapa penunjang lain terkait dugaan penyakit yang menyebabkan leukositosis.
Misalnya kecurigaan penyakit arthritis rheumatoid maka akan disarankan untuk pemeriksaan faktor rheumatoid, bila kecurigaan ke arah keganasan darah, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan biopsi sumsum tulang.
Normalnya, jumlah sel darah putih berkisar antara 4.500 dan 11.000 per mikroliter darah untuk orang dewasa yang tidak hamil. Lebih dari itu, dokter mungkin perlu melakukan serangkaian tes guna mendiagnosis leukositosis.
Ada tiga jenis tes yang yang dapat digunakan untuk membantu menentukan penyebab leukositosis, yaitu:
Hitung Darah Lengkap
Ini adalah tes paling umum untuk mengidentifikasi penyebab leukositosis. Tes ini menggunakan mesin untuk menentukan persentase setiap jenis sel darah putih tertentu dari sampel darah.
Sediaan Darah Tepi
Bila seseorang memiliki neutrofilia atau limfositosis, dokter perlu melakukan tes ini. Melalui tes ini, dokter dapat melihat bentuk dan kematangan semua sel darah. Tes ini dilakukan mengolesi lapisan tipis darah ke slide kaca dan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk sel.
Biopsi Sumsum Tulang
Tes ini digunakan untuk membedakan leukemia dari penyebab jinak. Ini melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang menggunakan jarum yang kemudian diteliti di bawah mikroskop. Melalui tes ini, dokter dapat menentukan apakah ada sel abnormal atau masalah dengan produksi sel darah putih di sumsum tulang.
Pengobatan Leukositosis
Jumlah sel darah putih biasanya akan kembali normal bila penyebabnya hilang, misalnya pada infeksi bakteri, bila telah teratasi infeksinya, sel darah putih akan normal kembali.
Leukositosis yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan tertentu, apabila obat dihentikan maka jumlah sel darah putih akan normal kembali. Tidak ada pengobatan khusus untuk leukositosis, pengobatan ditujukan pada penyebab yang mendasarinya.
Contoh perawatan penyakit yang terkait dengan leukositosis mungkin termasuk:
- Antihistamin untuk mengurangi gejala peradangan.
- Obat flu untuk meredakan sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan pilek.
- Asetaminofen atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproxen untuk mengurangi demam, pembengkakan, dan nyeri.
- Steroid atau obat antiinflamasi lainnya untuk mengurangi peradangan.
Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Untuk kanker darah dan kondisi autoimun, perawatannya mungkin akan lebih spesifik. Pada kanker darah, umumnya diobati dengan kemoterapi. Sedangkan penyakit autoimun diobati dengan obat anti inflamasi dan obat yang menekan respon imun.
Jika kamu mengalami Kelebihan Sel Darah Putih atau Leukositosis, Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatannya.
Komplikasi Leukositosis
Adapun risiko komplikasi dari leukositosis, yaitu:
- Gagal pernapasan akut.
- Pendarahan.
- Infark limpa.
- Iskemia miokard.
- Gagal ginjal.
- Priapisme.
Pencegahan Leukositosis
Kondisi ini sebenarnya bagian dari respons imun yang normal, jadi kondisi ini tidak selalu perlu dicegah. Sel darah putih umumnya akan mengalami peningkatan ketika tubuh perlu melawan infeksi atau peradangan.
Namun, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menjaga jumlah sel darah putih dalam kisaran yang sehat, yaitu:
- Cuci tangan secara rutin untuk mengurangi risiko infeksi.
- Hindari alergen potensial.
- Jangan merokok.
- Praktekkan kebersihan gigi yang baik.
- Kunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali.
- Minum semua obat seperti yang dianjurkan dokter.
- Lakukan cara sehat untuk mengatasi stres, seperti latihan pernafasan atau meditasi.
- Cari pengobatan untuk kecemasan atau depresi sesuai kebutuhan.
Selain itu, kamu juga harus memastikan kadar leukosit tetap normal. Jika Ingin Tahu Seputar Kadar Leukosit Normal, Segera Hubungi Dokter Ini.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila kamu mengalami gejala-gejala di atas segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Supaya lebih praktis, kamu bisa melalui aplikasi Halodoc. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Leukocytosis.
Healthline. Diakses pada 2022. What Is Leukocytosis?
American Family Physician. Diakses pada 2022. Evaluation of Patients with Leukocytosis.
Verywell Health. Diakses pada 2022. Leukocytosis.
Medscape. Diakses pada 2022. What are the complications of leukocytosis?
Diperbarui pada 25 Mei 2022.