Lentigo
Apa Itu Lentigo?
Lentigo maligna adalah perubahan warna kulit yang terjadi akibat paparan sinar matahari jangka panjang.
Masalah kulit ini bisa terjadi pada area wajah, lengan atau kaki. Lentigo biasanya berawal dari bercak datar berwarna cokelat dengan bentuk tidak beraturan yang perlahan-lahan membesar.
Lama kelamaan, lentigo bisa berkembang menjadi melanoma, sejenis kanker kulit yang bermula dari lapisan atas kulit kemudian menyerang lapisan kulit pada bagian bawahnya.
Lentigo bisa jadi berbahaya bila terjadi pertumbuhan kulit baru, perubahan pada tahi lalat yang ada, atau perubahan kulit yang tampak tidak biasa.
Bentuk dari masalah kulit ini tidak beraturan, biasanya ukuran diameternya antara 5 sampai 20 milimeter.
Selain itu, bintik lentigo juga bisa berkembang secara perlahan, tetapi bisa pula muncul secara tiba-tiba.
Penyebab Lentigo
Sebagian besar jenis lentigo terjadi karena paparan sinar matahari atau radiasi. Lentigo paling sering muncul pada orang paruh baya atau lebih tua.
Solar lentigo terjadi karena paparan sinar matahari dan sering disebut sebagai bintik-bintik penuaan atau bintik-bintik hati.
Solar lentigo biasanya muncul pada bagian tubuh yang terpapar sinar matahari. Ini dapat kamu temukan pada bagian mana pun dari tubuh dan paling sering muncul karena kerusakan akibat sinar matahari atau paparan radiasi.
Ada beberapa jenis lentigo berdasarkan penyebabnya, yaitu:
1. Lentigo simpleks
Merupakan jenis lentigo yang paling umum. Bintik-bintik bisa muncul pada tubuh, lengan, dan kaki.
Lentigo simpleks sering terjadi saat lahir atau selama masa kanak-kanak. Bintik-bintik dapat hilang pada waktunya.
2. Lentigo surya
Penyebab lentigo jenis ini adalah paparan radiasi ultraviolet dari matahari dan umum terjadi pada orang yang berusia lebih dari 40 tahun, tetapi orang yang lebih muda juga bisa mendapatkannya.
Itu terjadi ketika radiasi UV menyebabkan sel-sel berpigmen yang disebut melanosit pada kulit berkembang biak.
3. Solar lentigo
Muncul pada area tubuh yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, bahu, dan lengan.
Bintik-bintik dapat tumbuh seiring waktu. Solar lentigo kadang-kadang disebut dengan bintik-bintik hati atau bintik-bintik penuaan.
4. Lentigo noda tinta
Jenis ini muncul setelah terbakar sinar matahari pada orang yang memiliki kulit berpigmen lebih terang. Bintik muncul sebagai titik gelap yang menyerupai tinta.
5. PUVA lentigo
Kemudian, jenis lentigo yang bermula setelah terapi psoralen dan ultraviolet A (PUVA), yang pemakaiannya sering untuk mengobati kondisi seperti eksim dan psoriasis.
6. Lentigo tanning bed
Muncul karena tanning indoor yang kemudian memunculkan perubahan warna kulit lentigo. Kondisi ini mirip dengan lentigo noda tinta.
7. Lentigo Radiasi
Bintik-bintik ini biasanya muncul pada area kulit yang telah terpapar radiasi, misalnya pengidap yang sedang menjalani perawatan kanker.
Selain beberapa jenis tadi, ada pula jenis lentigo yang terjadi karena kondisi medis bawaan, seperti, sindrom Noonan, Cowden, Peutz-Jeghers, xeroderma pigmentosum, dan sindrom Bannayan-Riley-Ruvalcaba.
Faktor Risiko Lentigo
Siapa saja bisa mengalami munculnya bintik lentigo. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko mengalami masalah kulit ini, seperti:
- Paparan berlebihan terhadap sinar matahari atau sinar ultraviolet (UV) dapat merangsang produksi melanin dalam kulit dan menyebabkan lentigo. Ini dapat terjadi akibat paparan sinar matahari secara berulang selama bertahun-tahun.
- Risiko lentigo cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Lentigo sering kali lebih umum pada orang yang lebih tua.
- Orang dengan warna kulit yang lebih terang cenderung lebih rentan terhadap lentigo karena produksi melanin yang lebih sedikit untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
- Paparan berlebihan terhadap sinar matahari selama masa kanak-kanak dan remaja dapat meningkatkan risiko lentigo di kemudian hari.
- Penggunaan alat pemanas seperti solarium atau alat pemanas lain yang menggunakan sinar UV untuk menggelapkan kulit juga dapat meningkatkan risikonya.
- Ada bukti bahwa faktor genetik juga dapat berperan dalam rentan terhadap lentigo.
- Beberapa obat-obatan atau zat kimia tertentu dapat meningkatkan risiko lentigo pada beberapa orang.
- Paparan bahan kimia tertentu, seperti arsenik, dapat meningkatkan risiko lentigo.
- Orang yang memiliki riwayat kanker kulit lainnya, seperti melanoma atau karsinoma sel basal, mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap lentigo.
- Beberapa kondisi kulit atau penyakit inflamasi tertentu juga dapat meningkatkan risiko lentigo.
Gejala Lentigo
Lentigo tidak menyebabkan gejala apa pun selain bintik-bintik itu sendiri. Selain itu, masalah kulit ini juga tidak muncul dengan rasa gatal ataupun rasa sakit, dan tidak akan menyebabkan iritasi pada kulit.
Namun, gejala lentigo dapat terlihat seperti kelainan kulit berbahaya lainnya, termasuk melanoma, karsinoma sel basal, dan kanker kulit lainnya.
Akan tetapi, kanker kulit cenderung menghasilkan bintik yang menonjol, menyakitkan, gatal, tumbuh dengan cepat, memiliki batas yang tidak rata, dan memiliki banyak warna.
Supaya tidak berkembang menjadi kanker, kenali Jenis-Jenis Kanker Kulit Melanoma dan Cara Mencegahnya. Sementara itu, bintik lentigo tidak demikian.
Jadi, jika kamu memiliki bintik atau tahi lalat dengan salah satu karakteristik tersebut, yang terbaik adalah mengunjungi dokter sesegera mungkin.
Diagnosis Lentigo
Meski biasanya tidak berbahaya, kamu tetap perlu memeriksakan kondisi ini ke dokter kulit untuk memastikan tidak adanya gejala kanker kulit.
Sebab, pada beberapa kondisi, sulit membedakan lentigo dan kanker kulit.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan pada munculnya bintik untuk mendiagnosis kondisi ini.
Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat mengetahui apakah perubahan warna kulit tersebut muncul karena lentigo atau kanker kulit dengan memeriksa kulit secara langsung.
Terkadang, pemeriksaan visual tidak akan cukup, dan perlu adanya pengujian lebih lanjut seperti biopsi untuk memastikan bintik-bintik tersebut bukan kanker.
Selama prosedur ini, dokter akan membuat area kulit yang terkena mati rasa, lalu menghilangkan sebagian kecil dari titik tersebut. Kemudian, jaringan diperiksa ke laboratorium.
Pengobatan Lentigo
Dokter kulit akan menyarankan salah satu dari perawatan berikut untuk langkah pengobatan lentigo:
1. Obat-obatan
Cara pertama yang bisa kamu coba untuk menghilangkan lentigo pada wajah adalah menggunakan krim pemutih atau pencerah kulit yang bisa kamu dapatkan dengan mudah di pasaran.
Produk ini dapat membantu membuat kulit menjadi lebih cerah, sehingga bintik perlahan memudar.
Kamu bisa memilih beberapa produk pencerah kulit dengan kandungan bahan-bahan berikut ini.
- Asam azelat.
- Retinoid
- Asam glikolat.
- Vitamin C.
- Asam kojat.
Tidak hanya itu, krim pemutih dengan kandungan hidroquinon juga dapat menjadi opsi pengobatan yang cukup efektif. Meski begitu, kamu hanya bisa mendapatkan obat ini dengan resep dokter.
Mungkin kamu perlu memakai krim ini setidaknya 1-2 kali sehari selama beberapa minggu atau bulan sebelum bisa melihat hasilnya.
Kamu juga perlu tahu kalau krim dengan kandungan hidroquinon dapat membuat kulit mengalami iritasi. Jadi, guna menghindari hal tersebut, kamu bisa mencoba sedikit produk pada sedikit area kulit.
2. Pengelupasan kimia
Selanjutnya adalah pengelupasan kimia dengan mengaplikasikan larutan kimia asam pada area wajah yang memiliki bintik.
Larutan ini akan membuat kulit mengelupas karena luka, sehingga kulit baru akan tumbuh sebagai penggantinya.
Metode penanganan ini bisa menimbulkan sensasi terbakar dan rasa sakit selama beberapa menit.
Namun, kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan kompres dingin dan mengonsumsi obat untuk meredakan nyeri.
Selain itu, kamu juga perlu tahu kalau prosedur ini bisa menimbulkan beberapa efek samping, termasuk:
- Iritasi kulit.
- Munculnya jaringan parut.
- Infeksi.
- Perubahan pada warna kulit.
Setidaknya, perlu waktu sekitar 1 sampai 7 hari untuk bisa pulih dari prosedur pengelupasan kimia ini. Selain itu, kamu juga harus menggunakan losion dari dokter hingga sembuh sepenuhnya.
3. Mikrodermabrasi
Mengobati masalah ini juga bisa melalui prosedur mikrodermabrasi. Metode ini berlangsung dengan mengangkat lapisan kulit paling luar dengan begitu hati-hati.
Dokter akan memakai aplikator khusus dengan ujung abrasif, lalu menyedot untuk mengangkat kulit yang mati.
Prosedur ini membutuhkan waktu sedikitnya selama satu jam dan bisa memicu munculnya rasa sakit. Selain itu, kulit juga terlihat memerah, muncul sensasi seperti terbakar, dan membengkak setelah menjalani perawatan.
Namun, ini tidak berlangsung lama. Dokter akan merekomendasikan produk pelembap untuk membantu mengurangi efek tersebut.
4. Intense Pulse Light (IPL)
Selanjutnya, metode IPL yang memanfaatkan perangkat dengan energi cahaya untuk menargetkan bintik ini pada kulit.
Metode ini berlangsung dengan memanaskan lalu menghancurkan melanin, sehingga bintik yang berubah warna akan menghilang.
Sesi perawatan ini umumnya tidak membutuhkan waktu lama, bahkan tidak lebih dari 30 menit dengan rasa sakit yang minim. Namun, jumlah sesi perawatan untuk setiap orang mungkin berbeda.
5. Cryotherapy atau pembekuan
Menghilangkan lentigo dengan metode cryotherapy memanfaatkan larutan dingin dengan suhu yang ekstrem untuk membekukan bintik dengan kapas, seperti nitrogen.
Prosedur ini akan membuat pigmen hancur dan kulit menjadi lebih cerah setelah area tadi sembuh.
Setelah menjalani perawatan, kulit mungkin akan mengalami iritasi, melepuh, nyeri, dan membengkak. Tidak hanya itu, beberapa efek samping lainnya, termasuk:
- Kulit yang kering pada sekitar area bintik.
- Muncul bekas luka.
- Bintik yang menjadi lebih gelap.
Hanya, efek ini mungkin tidak terjadi apabila prosedur dilakukan oleh dokter kulit yang telah bersertifikat.
Selain itu, pengidap juga bisa melakukan beberapa cara perawatan kulit rumahan dengan menggunakan bahan alami berikut ini.
- Lidah buaya.
- Teh hijau.
- Vitamin A.
- Bawang merah.
- Teh hitam.
Hubungi dokter spesialis di Halodoc✔️ untuk mendapatkan penanganan dan resep obat kulit yang sesuai dengan kondisi kamu, klik gambar di bawah ini.
Komplikasi Lentigo
Meskipun kondisi ini pada umumnya tidak berbahaya, ada beberapa potensi komplikasi yang dapat terkait dengan kondisi ini:
1. Kanker kulit
Lentigo maligna adalah merupakan jenis yang berisiko menjadi kanker kulit jenis melanoma.
Jika tidak tak terobati atau tak tertangani dengan baik, jenis maligna ini dapat berkembang menjadi melanoma invasif yang lebih ganas.
2. Perubahan estetika
Kondisi ini sangat mengganggu penampilan dan estetika kulit. Bercak-bercak yang semakin banyak atau membesar dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dengan penampilan kulitnya.
3. Infeksi
Bercak kulit yang terpapar sinar matahari secara berlebihan atau mengalami trauma fisik bisa berpotensi meradang atau terinfeksi.
Kondisi ini terjadi jika area kulit terluka atau tergesek secara terus-menerus. Supaya lebih waspada dengan kondisi ini, ketahui 5 Fakta Penting Mengenai Lentigo pada Kulit Tubuh.
4. Kehilangan kepercayaan diri
Jika kondisi ini muncul pada wajah atau area lainnya yang terlihat, tentu saja bisa menurunkan kepercayaan diri. Hal ini lantas bisa memicu stres psikologis akibat kondisi kulit tersebut.
Pencegahan Lentigo
Guna mencegah masalah kulit ini, cobalah menghindari paparan sinar matahari, terutama pada jam sibuk antara pukul 10.00 pagi hingga 16.00 sore. Saat pergi keluar rumah, selalu gunakan tabir surya dengan perlindungan UVA/UVB.
Sebaiknya, pilih tabir surya dengan SPF minimal 30 dan aplikasikan kembali setiap 2 jam.
Selain itu, sunscreen tetap harus digunakan meskipun kita berada dalam ruangan. Sebab, sinar UV matahari masih bisa menembus melalui jendela atau kaca sehingga memapar kulit.
Jangan lupa untuk senantiasa mengenakan pakaian pelindung matahari dan topi bertepi lebar.
Pencegahan lain yang perlu kamu lakukan, yaitu:
1. Kenakan celana dan baju berlengan panjang
Kamu sebaiknya mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari paparan langsung sinar matahari.
Pilih pakaian dengan bahan yang lebih tebal dan gelap, serta longgar agar dapat melindungi kulit dengan lebih baik.
2. Hindari paparan matahari intens
Usahakan untuk tidak berada di bawah sinar matahari secara langsung pada puncaknya, yaitu antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
Ini adalah waktu ketika sinar matahari paling kuat dan berisiko merusak kulit.
3. Gunakan topi dan kacamata hitam
Kenakan topi dengan tepi lebar untuk melindungi wajah dan kepala dari sinar matahari langsung.
Kacamata hitam dengan perlindungan UV juga penting untuk melindungi mata dan kulit di sekitar mata.
4. Hindari penggunaan solarium
Sebaiknya hindari menggunakan alat pemanas kulit buatan atau tanning bed. Sebab, paparan sinar UV buatan dapat menyebabkan kerusakan kulit yang serupa dengan paparan sinar matahari.
5. Jaga kesehatan kulit dengan baik
Jaga kulit agar tetap terhidrasi dengan menggunakan pelembap yang cocok untuk jenis kulit kamu.
Kamu juga perlu mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
Selain itu, merokok dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko kerusakan akibat sinar matahari. Hindari merokok untuk menjaga kesehatan kulit.
Kapan Harus ke Dokter?
Lentigo memang tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan secara medis.
Namun, sebaiknya tetap lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kulit apabila terdapat perubahan pada bintik yang mengarah pada kanker kulit melanoma, seperti:
- Warnanya yang semakin menggelap.
- Bentuk menjadi tidak beraturan.
- Terjadi kombinasi warna yang tidak biasa.
- Ukuran menjadi besar dengan lebih cepat.
- Muncul adanya ruam, terasa gatal, dan berdarah.
Semakin cepat kamu melakukan pemeriksaan, semakin cepat kamu akan mendapat penanganan. Jadi, risiko komplikasi bisa kamu cegah.
Tanyakan pada dokter spesialis kulit di Halodoc untuk saran pengobatan medis yang tepat, klik gambar di bawah ini.✔️
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Lentigo (Liver Spots).
Healthline. Diakses pada 2023. What is Lentigo Simplex?
English Dermatology. Diakses pada 2023. Lentigo (Dark Spots)
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Sun Damage.
WebMD. Diakses pada 2023. How to Treat Age Spots?
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan