Laparoskopi
DAFTAR ISI
- Apa Itu Laparoskopi
- Manfaat laparoskopi
- Indikasi Laparoskopi
- Sebelum Prosedur Laparoskopi
- Prosedur Laparoskopi
- Setelah Prosedur Laparoskopi
- Efek Samping atau Komplikasi Laparoskopi
Apa Itu Laparoskopi?
Laparoskopi merupakan satu dari berbagai jenis tindakan endoskopi. Endoskopi sendiri merupakan pemeriksaan penunjang untuk memeriksa banyak organ dalam tubuh. Mulai dari lambung, usus, hingga saluran pernapasan.
Sementara itu, laparoskopi digunakan untuk melihat kondisi rongga perut dan panggul. Ini adalah prosedur bedah minimal invasif dengan alat bernama “laparoskop”. Alat ini berbentuk seperti tabung dengan kamera kecil di ujungnya.
Dengan laparoskop, dokter bedah dapat melihat dan melakukan operasi di dalam rongga perut atau panggul tanpa membuat sayatan besar pada kulit.
Laparoskopi juga kerap salah diartikan sebagai laparotomi. Padahal, keduanya adalah metode yang berbeda. Ketahui di sini perbedaannya: Wajib Tahu, Ini Beda Laparoskopi dan Laparotomi.
Manfaat laparoskopi
Laparoskopi sering digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis sumber masalah yang terjadi pada bagian panggul atau perut.
Tindakan ini biasanya dilakukan ketika metode non invasif tidak mampu memberikan hasil yang akurat.
Pada beberapa kasus, masalah yang terjadi pada perut bisa didiagnosis dengan menggunakan USG, CT Scan, dan MRI.
Tindakan laparoskopi dilakukan ketika USG, CT SCAN, dan MRI tidak bisa memberikan informasi yang diperlukan tim medis.
Laparoskopi bisa digunakan untuk mengambil biopsi atau sampel jaringan dari organ tertentu di bagian perut.
Biasanya, dokter merekomendasikan tindakan ini untuk pemeriksaan organ hati, empedu, pankreas, perut, dan panggul.
Melalui cara ini, dokter mendeteksi adanya tumor atau cairan pada rongga perut, penyakit hati, dan penyakit lain yang berkaitan dengan organ pada bagian tersebut.
Indikasi Laparoskopi
Laparoskopi dibutuhkan sebagai bagian dari perawatan orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Beberapa diantaranya adalah:
- Diagnosis dan pengobatan endometriosis.
- Nyeri panggul kronis.
- Penyakit radang panggul.
- Penyebab infertilitas.
- Pengangkatan fibroid, rahim, kista ovarium, kelenjar getah bening, atau kehamilan ektopik.
- Pengobatan berbagai gangguan, termasuk inkontinensia urin, prolaps organ panggul, dan bentuk kanker tertentu.
- Mengevaluasi kanker tertentu, termasuk kanker ovarium, rahim, dan leher rahim.
Selain beberapa poin di atas, ketahui jenis penyakit lainnya di sini: Penyakit Ini Bisa Diatasi dengan Metode Laparoskopi.
Sebelum Prosedur Laparoskopi
Tergantung pada jenis prosedur laparoskopi yang dilakukan, dokter biasanya akan meminta pasien untuk melakukan beberapa hal ini:
- Tidak makan atau minum apa pun selama 6 hingga 12 jam sebelum prosedur.
- Berhenti mengonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan), seperti aspirin atau warfarin beberapa hari sebelumnya.
- Berhenti merokok menjelang operasi. Sebab, merokok dapat menunda penyembuhan pasca operasi dan meningkatkan risiko komplikasi.
- Jangan mengemudi setidaknya selama 24 jam setelah prosedur.
Prosedur Laparoskopi
Prosedur berlangsung dalam kurun waktu sekitar 1-3 jam, tergantung pada masalah kesehatan yang terjadi. Tindakan laparoskopi umumnya dilakukan sebagai bagian dari prosedur rawat jalan. Dengan kata lain, pasien bisa langsung pulang di hari yang sama setelah prosedur.
Ini metode yang dokter lakukan:
- Memberikan anestesi agar pasien tidur selama proses bedah berlangsung. Pada beberapa kasus, pasien akan diberikan anestesi lokal untuk mematikan area pembedahan.
- Dokter membuat sayatan di bawah pusar dan memasukkan tabung kecil yang disebut kanula. Tabung kecil tersebut bertugas untuk membuat perut mengembang dengan memasukkan gas karbon dioksida. Kondisi ini akan memungkinkan dokter untuk melihat lebih jelas organ di dalam perut dengan lebih jelas.
- Dokter akan memasukkan alat lewat sayatan yang sudah dibuat sebelumnya. Kamera yang terpasang pada alat laparoskopi ini akan menampilkan gambar pada layar, sehingga ahli bedah bisa melihat masalah yang terjadi di bagian dalam tubuh dengan lebih jelas.
- Setelah prosedur selesai dilakukan, luka sayatan ditutup dengan dijahit atau plester bedah dan ditutup dengan perban.
Metode ini memiliki pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, dan bekas luka yang lebih kecil.
Hampir sama dengan operasi usus buntu, tetapi metodenya berbeda. Ketahui di sini perbedaannya: Bedanya Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi.
Setelah Prosedur Laparoskopi
Setelah prosedur dokter akan menganjurkan pasien untuk beristirahat selama 1 atau 2 jam sebelum kembali ke rumah. Selanjutnya, pasien perlu melakukan rawat jalan selama 1-3 hari.
Ini yang akan terjadi setelah prosedur:
- Tim medis akan mengawasi sampai pasien benar-benar bangun dan dapat makan, minum, serta buang air kecil.
- Tim medis akan memberitahu bagaimana menjaga luka tetap bersih dan kapan harus kembali untuk pemeriksaan lanjutan dan melepas jahitan.
Selama beberapa hari setelah prosedur, mungkin akan merasakan nyeri dan ketidaknyamanan di tempat sayatanan. Di sini, dokter akan memberikan obat untuk membantu meringankan rasa sakit.
Dalam beberapa hari atau minggu setelah prosedur, pasien mungkin akan merasa lebih lelah. Hal ini terjadi karena tubuh menggunakan banyak energi untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Efek Samping atau Komplikasi Laparoskopi
Laparoskopi adalah prosedur yang umum dilakukan dan jarang menyebabkan komplikasi serius.
-
Komplikasi kecil
Masalah ini terjadi pada 1 sampai 2 pasien dari 100 kasus setelah prosedur. Efek sampingnya termasuk:
- Infeksi.
- Pendarahan ringan.
- Memar di sekitar sayatan.
- Mual dan muntah.
-
Komplikasi serius
Pembedahan lebih lanjut seringkali diperlukan untuk mengatasi komplikasi yang lebih serius. Efek samping ini diperkirakan terjadi pada 1 dari setiap 1.000 kasus. Gejalanya termasuk:
- Kerusakan pada organ, seperti usus atau kandung kemih, yang dapat mengakibatkan hilangnya fungsi organ.
- Kerusakan pada arteri utama.
- Komplikasi yang timbul akibat penggunaan karbon dioksida selama prosedur. Misalnya, gelembung gas yang memasuki pembuluh darah atau arteri.
- Reaksi alergi yang serius terhadap anestesi umum.
- Bekuan darah yang berkembang di pembuluh darah, biasanya di salah satu kaki (trombosis vena dalam atau DVT). DVT bisa pecah dan menghalangi aliran darah di salah satu pembuluh darah di paru-paru (emboli paru).
Tempat dan Biaya Laparoskopi
Tindakan laparoskopi bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas dan ahli bedah yang berpengalaman melakukan prosedur ini. Kisaran biayanya mulai dari Rp24.000.000 hingga Rp60.000.000.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2023. Everything you need to know about laparoscopy.
National Health Service UK. Diakses pada 2023. Laparoscopy (keyhole surgery)
WebMD. Diakses pada 2023. What Is Laparoscopic Surgery?
Diperbarui pada 17 Oktober 2023
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan