Lansoprazole

DAFTAR ISI
- Lansoprazole Obat Apa?
- Manfaat Lansoprazole
- Peringatan Sebelum Menggunakan Lansoprazole
- Dosis dan Aturan Pakai Lansoprazole
- Merek Dagang Lansoprazole
- Apa Kata Studi tentang Penggunaan Obat Lansoprazole?
- Cara Menggunakan Lansoprazole dengan Benar
- Efek Samping Lansoprazole
- Interaksi Lansoprazole
- Kontraindikasi Lansoprazole
Lansoprazole Obat Apa?
Lansoprazole adalah obat yang termasuk dalam kelompok penghambat pompa proton (Proton Pump Inhibitors/PPI). Obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung, sehingga membantu dalam pengobatan berbagai kondisi yang berkaitan dengan kelebihan asam lambung.
Beberapa poin penting mengenai Lansoprazole:
- Golongan obat: Penghambat pompa proton (PPI)
- Kategori: Obat resep.
- Dapat digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak (dengan dosis yang disesuaikan).
- Lansoprazole untuk ibu hamil: Obat ini harus digunakan sesuai anjuran dokter.
- Lansoprazole untuk ibu menyusui: Lansoprazole dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil, sehingga penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter
- Bentuk obat: Kapsul, tablet, suspensi oral.
Manfaat Lansoprazole
Lansoprazole digunakan untuk berbagai kondisi yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih. Berikut beberapa manfaat utama obat ini:
1. Mengobati Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Lansoprazole membantu mengurangi iritasi pada esofagus akibat refluks asam lambung. Selain itu, obat ini dapat membantu mencegah komplikasi seperti esofagitis erosif.
2. Mengobati tukak lambung dan tukak duodenum
Membantu penyembuhan luka pada dinding lambung dan usus dua belas jari. Dalam kondisi ini, lansoprazole dianggap efektif dalam mengontrol kadar asam lambung yang tinggi.
3. Mengatasi Sindrom Zollinger-Ellison
Sindrom Zollinger Ellison adalah penyakit langka yang menyebabkan produksi asam lambung berlebih. Lansoprazole akan bekerja mengontrol kadar asam lambung berlebih, sehingga gejala Zollinger Ellison dapat mereda.
4. Membantu terapi Helicobacter pylori
Lansoprazole sering dikombinasikan dengan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri H. pylori. Di samping itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah terjadinya tukak lambung akibat infeksi H. pylori.
5. Mengurangi risiko perdarahan saluran cerna
Lansoprazole menjaga lapisan pelindung lambung, agar tidak mudah terkikis oleh asam lambung. Pengobatan dengan lansoprazole biasanya direkomendasikan pada pasien yang mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jangka panjang.
Cari tahu juga, berikut ini Cara Mengatasi Penyakit Asam Lambung yang Kambuh.
Peringatan Sebelum Menggunakan Lansoprazole
Sebelum menggunakan lansoprazole, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap lansoprazole atau obat sejenis lainnya.
- Beri tahu dokter jika kamu mengidap penyakit hati, osteoporosis atau riwayat patah tulang, serta mengalami defisiensi magnesium.
- Lansoprazole dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Beri tahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat, baik itu obat resep, obat herbal, atau vitamin dan suplemen.
- Konsultasikan dengan dokter jika kamu sedang menyusui, hamil, atau merencanakan kehamilan.
Dosis dan Aturan Pakai Lansoprazole
Dosis Lansoprazole bervariasi tergantung kondisi medis:
1. Penyakit asam lambung (GERD)
- Dewasa & anak ≥12 tahun: 15 mg sekali sehari selama 8 minggu.
2. Dispepsia akibat produksi asam lambung berlebih
- Dewasa: 15–30 mg sekali sehari selama 2 hingga 4 minggu, tergantung tingkat keparahan gejala.
3. GERD dengan refluks esofagitis atau esofagitis erosif
- Dewasa & anak >12 tahun: 30 mg sekali sehari selama 8–16 minggu.
- Dosis pemeliharaan: 15 mg per hari.
- Anak 1–12 tahun dengan BB >30 kg: 30 mg sekali sehari selama 8–12 minggu.
- Anak 1–12 tahun dengan BB ≤30 kg: 15 mg sekali sehari selama 8–12 minggu.
4. Tukak lambung atau ulkus duodenum
- Dewasa: 30 mg sekali sehari selama 2–4 minggu untuk ulkus duodenum, dan 4–8 minggu untuk tukak lambung.
5. Tukak lambung akibat infeksi helicobacter pylori
- Dewasa: 30 mg sebanyak 2–3 kali sehari selama 7–14 hari, dikombinasikan dengan antibiotik seperti clarithromycin dan amoxicillin atau metronidazole.
6. Tukak lambung akibat penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
- Dewasa: 15–30 mg sekali sehari selama 4–8 minggu.
7. Sindrom Zollinger-Ellison
- Dewasa: Dosis awal 60 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan hingga 90 mg dua kali sehari tergantung respons pasien terhadap terapi.
Supaya terhindar dari risikonya, cari tahu Ini Penyebab Penyakit Asam Lambung yang Perlu Diketahui
Merek Dagang Lansoprazole
Berikut ini sejumlah merek dagang obat lansoprazole yang bisa kamu temui di pasaran:
- Lansoprazole 30 mg 10 Kapsul. Merupakan obat golongan proton pump inhibitor yang bisa digunakan untuk mengatasi tukak duodenum, tukak lambung ringan, tukak peptik, refluks esofagitis, sindrom zollinger-ellison dan eradikasi H. pylori.
- Laz 30 mg 4 Kapsul. Obat dengan kandungan zat aktif lansoprazole ini dapat digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi asam lambung.
- Caprazol 30 mg 10 Kapsul. Mengandung lansoprazole, obat golongan proton pump inhibitor ini dapat digunakan untuk mengatasi gejala tukak duodenum, tukak lambung ringan, hingga gangguan akibat H. pylori.
- Lancid 30 mg 10 Kapsul. Mengandung lansoprazole 30 mg untuk mengobati tukak duodenum, tukak lambung ringan, tukak peptik, refluks esofagitis, sindrom zollinger ellison, dan eradikasi H. pylori.
- Lapraz 30 mg 10 Kapsul. Obat golongan proton pump inhibitor ini dapat digunakan untuk mengatasi tukak duodenum, tukak lambung, hingga masalah sindrom zollinger-ellison.
- Lasgan 3o mg 10 Kapsul. Obat dengan kandungan lansoprazole ini dapat diberikan saat perut kosong, untuk mengatasi kondisi tukak duodenum, tukak lambung ringan, tukak peptik, hingga refluks esofagitis.
Dapatkan obat-obatan di atas dengan mudah dan praktis di Toko Kesehatan Halodoc.
Apa Kata Studi tentang Penggunaan Obat Lansoprazole?
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition pada tahun 2002 menilai efektivitas lansoprazole dalam mengobati penyakit refluks gastroesofageal (GERD) pada anak-anak berusia 1 hingga 11 tahun.
Studi ini melibatkan 66 anak dengan GERD simptomatik dan/atau esofagitis erosif yang menerima lansoprazole selama 8 hingga 12 minggu.
Hasilnya menunjukkan bahwa, 78 persen anak dengan esofagitis erosif mengalami penyembuhan setelah 8 minggu, dan 100 persen sembuh setelah 12 minggu. Selain itu, 70 persen anak melaporkan perbaikan atau resolusi gejala GERD mereka.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa, lansoprazole efektif dalam menyembuhkan esofagitis erosif dan mengurangi gejala GERD pada populasi anak-anak tersebut.
Fakta tentang Lansoprazole
1. Secara umum, lansoprazole disarankan untuk dikonsumsi sekali sehari, terutama di pagi hari.
2. Untuk kondisi berat, lansoprazole dapat diminum 2 kali sehari, pagi dan malam.
3. Obat lansoprazole bisa membuat tubuh merasa lebih baik dalam 2 hingga 3 hari.
Cara Menggunakan Lansoprazole dengan Benar
Berikut ini cara menggunakan lansoprazole dengan benar, agar obat bekerja efektif di dalam tubuh dan kamu terhindar dari risiko efek sampingnya.
- Minum obat lansoprazole sebelum makan, biasanya di pagi hari.
- Supaya hasil pengobatan bisa maksimal, usahakan untuk mengonsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya.
- Jika kamu menggunakan lansoprazole sediaan kapsul lepas lambat, sebaiknya jangan dikunyah atau dihancurkan. Tujuannya agar obat bekerja efektif di dalam tubuh.
- Minum obat sesuai aturan atau rekomendasi dokter.
- Jangan menghentikan pengobatan sebelum waktunya.
- Simpan obat dalam wadah tertutup, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat lansoprazole.
Efek Samping Lansoprazole
Efek samping umum yang dapat terjadi:
- Sakit kepala.
- Mual dan muntah.
- Diare atau konstipasi.
- Nyeri perut.
- Pusing.
Efek samping serius, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.
- Mengalami gangguan ginjal yang ditandai dengan nyeri saat buang air kecil, urine keruh, serta urine yang keluar sedikit atau tidak sama sekali.
Interaksi Lansoprazole
Sama seperti obat lainnya, lansoprazole juga bisa memicu interaksi obat jika dikonsumsi bersama dengan obat-obatan tertentu. Kondisi ini, bisa membuat efektivitas obat menurun.
Berikut ini beberapa obat yang dapat memicu interaksi jika digunakan bersama dengan lansoprazole:
- Warfarin. Dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Digoxin. Dapat meningkatkan kadar digoxin dalam darah.
- Antasida. Dapat menurunkan efektivitas lansoprazole dalam mengatasi masalah kesehatan.
- Obat diuretik. Dapat meningkatkan terjadinya hipomagnesemia.
- Obat HIV seperti atazanavir, nelfinavir. Dapat mengurangi efektivitas obat lansoprazole di dalam tubuh.
Kontraindikasi Lansoprazole
Lansoprazole tidak boleh digunakan pada kondisi berikut:
- Orang yang memiliki alergi terhadap Lansoprazole atau obat PPI lainnya.
- Pasien dengan defisiensi magnesium berat.
- Pengidap HIV/AIDS yang sedang menjalani terapi pengobatan rilpivirine.
- Pengidap penyakit hati, osteoporosis atau riwayat patah tulang,
Lansoprazole adalah obat yang efektif untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh produksi asam lambung berlebih.
Namun, penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter, mengingat potensi efek samping dan interaksi obat yang dapat terjadi.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan lain seputar obat atau gangguan kesehatan yang berkaitan dengan asam lambung berlebih, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.
Dokter akan membantu merekomendasikan penanganan yang tepat untuk kondisi tubuhmu.