Kutil Kelamin
DAFTAR ISI
- Apa itu Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)?
- Penyebab Kutil Kelamin
- Faktor Risiko Kutil Kelamin
- Gejala Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)
- Diagnosis Kutil Kelamin
- Pengobatan Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)
- Rekomendasi Obat Kutil Kelamin
- Rekomendasi Dokter Halodoc untuk Penanganan Kutil Kelamin
- Komplikasi Kutil Kelamin
- Pencegahan Kutil Kelamin
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Skrining PMS Mulai dari Rp 599rb!
Apa Itu Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)?
Kutil kelamin adalah salah satu jenis penyakit menular seksual. Kondisi ini terjadi ketika area kemaluan dan rektum seseorang tumbuh kutil.
Beragam faktor bisa menjadi penyebab dari penyakit dengan nama lain kondiloma akuminata ini. Umumnya akibat karena HPV (Human Papilloma Virus) tertentu.
Kutil kelamin umumnya berbentuk tonjolan dan biasanya berwarna keabu-abuan atau senada dengan kulit.
Ukuran dan jumlahnya pun beragam, bisa kecil sampai besar, bisa tumbuh dengan sangat banyak atau hanya satu pada area kemaluan.
Penyakit ini dapat terjadi pada wanita maupun pria dan dapat menyebarkannya pada orang lain.
Penyebab Kutil Kelamin
Umumnya, penyebab kutil kelamin terjadi berkaitan dengan perkembangan HPV tertentu.
Jika ada lebih dari 100 macam HPV dan berdasarkan laporan dari Badan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), HPV 6 dan HPV 11 merupakan penyebab lebih dari 90 persen kasus ini.
Sebagai penyebab kutil kelamin atau kondiloma akuminata yang paling umum, HPV 6 dan HPV 11, virus tersebut biasanya tidak menyebabkan kanker.
Sedangkan HPV 16, merupakan penyebab kebanyakan kanker. HPV 18, 31, dan 45 juga jenis berisiko, artinya mampu menyebabkan kanker, terutama kanker serviks.
Bila ingin mengetahui penyebab kutil kelamin lebih lanjut, maka kamu bisa baca artikel yang membahas: Ini Penyebab Kutil Kelamin yang Perlu Diwaspadai
Faktor Risiko Kutil Kelamin
HPV adalah virus yang mudah menular dan salah satu penularannya dapat melalui kontak kulit.
Kontak seksual dengan pengidap merupakan penyebab kasus penularan HPV adalah kasus yang paling sering terjadi.
American Academy of Dermatology juga melaporkan fakta apabila setengah dari orang yang berhubungan seksual juga memiliki jenis infeksi HPV tertentu.
Beberapa faktor risiko lainnya dari kondiloma akuminata adalah seseorang yang berusia 17–33 tahun dengan status seksual aktif, terutama jika berhubungan seksual tanpa menggunakan kondom.
Meski begitu, kondom tidak dapat melindungi seseorang dari HPV secara penuh atau 100 persen.
Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kutil kelamin adalah:
- Pernah mengalami infeksi menular seksual lainnya.
- Berhubungan seks dengan seseorang yang riwayat seksualnya tidak jelas kamu ketahui.
- Memiliki sistem kekebalan yang terganggu, seperti HIV.
Karena itu, kamu harus selalu Waspada Terhadap Cara Penularan Kondiloma Akuminata yang Dapat Terjadi.
Gejala Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)
Berikut ini berbagai gejala kondiloma akuminata yang perlu kamu waspadai:
- Muncul tonjolan kulit dengan permukaan yang cenderung kasar.
- Kuti terasa gatal, nyeri, dan sensasi terbakar.
- Tumbuhnya kutil dalam liang vagina dapat menyebabkan perdarahan dan keputihan.
- Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, area antara alat kelamin luar dan anus, saluran anus, hingga leher rahim.
- Pada pria kutil dapat tumbuh di ujung atau batang penis, skrotum, atau anus.
- Kutil genital dapat berukuran sangat kecil dan datar sehingga tidak terlihat.
- Namun, pada seseorang dengan gangguan sistem imunitas, kutil yang ada dapat berkembang biak menjadi banyak dan menyebar ke area sekitarnya.
Mengalami Gejala Kutil Kelamin Mengkhawatirkan? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu perawatan terbaiknya.
Diagnosis Kutil Kelamin
Diagnosis ditegakkan melalui wawancara di mana dokter akan menanyakan tentang riwayat seksual.
Dokter juga melakukan pemeriksaan fisik langsung dan pemeriksaan penunjang.
Umumnya, lapisan atas kutil akan dokter kikis untuk melihat adanya titik gelap yang menunjukkan sumbatan pembuluh darah yang umum terjadi pada kutil.
Dokter juga bisa melakukan shave biopsy sebagai prosedur pengangkatan bagian kecil pada kutil.
Serpihan kecil ini akan dikirim ke laboratorium untuk mengetahui status kutil, jenis obat, penanganan yang tepat, serta mencegah kemungkinan pertumbuhan kulit lainnya.
Untuk mengetahui prosedur diagnosanya, kamu bisa baca lebih lanjut di artikel: Inilah Cara Tepat Mendiagnosis Kutil Kelamin
Beberapa pemeriksaan biopsi yang dapat dokter lakukan adalah:
Tes Pap
Jenis pemeriksaan ini penting dilakukan secara rutin untuk wanita.
Tes ini dapat membantu mendeteksi perubahan pada vagina dan leher rahim akibat kutil kelamin.
Pemeriksaan ini juga dapat menemukan tanda-tanda awal kanker serviks.
Selama tes, dokter akan menggunakan spekulim untuk membuka vagina, sehingga saluran antara vagina dan rahim terlihat jelas.
Kemudian, dokter akan mengmbil sampel kecil sel dari leher rahim.
Sampel ini kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk melihat apakah ada perubahan yang tidak normal.
Tes HPV
Hanya beberapa jenis HPV genital yang terkait dengan kanker serviks.
Sampel sel leher rahim yang diambil selama tes pap dapat diuji untuk mengetahui apakah ada jenis HPV penyebab kanker ini.
Tes ini biasanya dilakukan pada wanita berusia 30 tahun ke atas. Tes ini kurang dianjurkan bagi wanita yang lebih muda.
Sebab infeksi HPV biasanya hilang tanpa pengobatan pada wanita muda.
Pengobatan Kutil Kelamin (Kondiloma Akuminata)
Jika kutil yang tumbuh tidak menimbulkan ketidaknyamanan, pengobatan kutil kelamin mungkin tidak diperlukan.
Namun, tindakan pengobatan mungkin dokter perlukan jika timbul perasaan gatal, terbakar, hingga nyeri.
Hal ini juga baik untuk mengatasi penyebaran infeksinya. Meski begitu, kutil dapat kembali setelah perawatan karena tidak adanya pengobatan untuk virus.
Mau tahu apa saja obat-obatan untuk mengatasi kutil kelamin? Baca di artikel ini: “Ini Langkah Pengobatan Kutil Kelamin yang Bisa Dilakukan“.
Berikut beberapa pengobatan kutil kelamin yang dapat dilakukan:
1. Obat-Obatan
Berikut beberapa jenis obat topikal yang bisa digunakan untuk mengatasi kutil kelamin:
Imiquimod
Krim ini bisa meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kutil kelamin.
Jangan melakukan kontak seksual saat mengaplikasikan krim ini pada kulit. Sebab, obat ini bisa melemahkan kondom dan diafragma serta mengiritasi kulit pasangan.
Salah satu efek samping yang bisa muncul saat menggunakan krim ini adalah perubahan warna kulit di area yang diobati.
Efek samping lainnya bisa berupa lepuh, nyeri tubuh, batuk, ruam, dan kelelahan.
Podofilin
Podofilin adalah zat dari tumbuhan yang bisa menghancurkan jaringan kutil kelamin. Jenis obat ini mengandung senyawa aktif dan bisa dioleskan sendiri di rumah.
Akan tetapi, pastikan kamu tidak mengoleskan podofiloks ke dalam tubuh. Selain itu, obat ini tidak disarankan untuk digunakan selama kehamilan.
Efek sampingnya bisa berupa iritasi kulit ringan, luka, dan nyeri.
Asam trikloroasetat
Ini merupakan jenis pengobatan kimiawi yang mampu membakar kutil kelamin. Efek sampingnya termasuk iritasi kulit ringan, luka, dan nyeri.
Sinecatechins
Salep ini bisa mengobati kutil kelamin di tubuh dan kutil di sekitar anus. Efek sampingnya bisa berupa perubahan warna kulit, gatal atau terbakar, dan nyeri.
Jangan mencoba mengobati kutil kelamin dengan penghilang kutil yang dijual di toko.
Obat-obatan ini tidak dirancang untuk digunakan di area kelamin. Selalu ikuti anjuran dokter terkait pemakaian obat untuk mencegah efek samping.
2. Operasi
Jika kutil berukuran lebih besar, dokter mungkin merekomendasikan tindakan bedah untuk mengatasinya.
Bagi wanita yang sedang hamil, dokter umumnya juga merekomendasikan operasi untuk menghilangkan kutil agar tidak bersentuhan dengan bayi saat persalinan.
Beberapa operasi untuk kutil kelamin meliputi:
Pembekuan dengan nitrogen cair (krioterapi)
Tindakan ini dilakukan dengan membekukan area yang terkena kutil sehingga terbentuk lepuhan. Setelah lepuhan sembuh, kutil akan terlepas dan kulit baru muncul.
Pengidap kutil mungkin perlu mengulangi pengobatan ini. Efek samping utamanya adalah nyeri dan pembengkakan.
Elektrokauter
Prosedur ini menggunakan arus listrik untuk membakar kutil. Efek samping usai tindakan umumnya berupa nyeri dan pembengkakan.
Eksisi bedah
Kutil bisa dipotong saat operasi. Dokter biasanya akan memberikan bius agar pasien tidak merasakan nyeri selama pengobatan ini.
Usai tindakan, efek samping yang muncul umumnya berupa rasa nyeri.
Pengobatan laser
Tindakan ini menggunakan sinar cahaya yang kuat. Prosedur ini umumnya cenderung mahal, tetapi cukup efektif.
Laser umumnya ditujukan untuk kutil yang luas dan sulit diobati. Efek sampingnya bisa berupa jaringan parut dan nyeri setelah tindakan.
Rekomendasi Obat Kutil Kelamin
Ada beberapa rekomendasi obat yang biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengatasi gejala kutil kelamin, antara lain:
- Methisoprinol 500 mg 4 Tablet. Obat ini juga memiliki sifat antivirus yang membuat efektif dalam melawan virus penyebab kutil kelamin. Obat ini bekerja dengan menginduksi diferensiasi sel T dan respon limfoproliferatif yang dapat menangkal sel yang terinfeksi virus.
- Isoprinosine Sirup 60 ml. Mengandung zat aktif methisoprinol 250 mg per 5 ml. Obat kutil kelamin digunakan untuk memperbaiki kondisi sistem imun yang menurun akibat adanya infeksi virus dalam tubuh.
- Isprinol Sirup 60 ml. Mengandung senyawa methisoprinol yang merupakan turunan purin dengan sifat antivirus dan imunomodulator. Mekanisme kerjanya, merangsang fungsi sel limfosit T dan makrofag sehingga dapat menormalkan kekebalan tubuh.
- Prinol 500 mg 10 Kaplet. Mengandung methisoprinol atau obat yang bersifat sebagai imunomodulator, sekaligus antivirus.
- Moprin 500 mg 10 Tablet. Obat kulit kelamin ini mengandung methisoprinol. Agen antivirus dan imunomodulator ini juga digunakan dalam pengobatan kondisi tertentu.
Rekomendasi Dokter Halodoc untuk Penanganan Kutil Kelamin
Kamu juga bisa bertanya pada dokter di Halodoc mengenai tindakan atau pengobatan apa yang paling sesuai untuk kondisi kutil atau kondiloma akuminata yang kamu alami.
Nah, berikut adalah beberapa pilihan dokter spesialis dengan pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa membantu memberikan saran mengenai kondisi kutil kelamin yang kamu miliki:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Janet Sumampouw Sp.OG
- dr. Ary Rinaldzi Sp.OG(K)
- dr. Joko Sulistyo Sp.And
- dr. Raynaldo Witjaksono Sp.And
Selain itu, khusus pengguna baru bisa dapat cashback Halocoins hingga 50 persen (maksimal Rp 25ribu) saat chat dokter spesialis kulit pakai kode voucher SKINCB.
Yuk konsultasi sekarang!
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir. Kamu bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Komplikasi Kutil Kelamin
Kutil kelamin atau kondiloma akuminata adalah jenis infeksi HPV dengan risiko yang rendah.
Namun, beberapa strain dari HPV ini dapat menimbulkan prakanker pada sel-sel serviks dan bahkan berkembang menjadi kanker.
Beberapa jenis kanker yang dapat terjadi sebagai komplikasi, antara lain kanker serviks, kanker penis, kanker dubur, kanker tenggorokan dan kanker kerongkongan.
Selain itu, gangguan ini juga dapat menyebabkan komplikasi pada ibu hamil.
Kutil yang membesar dapat membuat ibu hamil menjadi sulit untuk buang air kecil.
Selain itu, kutil di dinding vagina dapat menghambat peregangan pada jaringan vagina saat melahirkan dan bahkan berdarah jika memaksanya.
Bayi yang lahir dari ibu dengan gangguan kutil kelamin dapat mengalami pertumbuhan kutil di tenggorokan meski risikonya kecil.
Bayi yang mengalami ini perlu mendapatkan pembedahan agar saluran napasnya tidak mengalami sumbatan.
Pencegahan Kutil Kelamin
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan sebagai pencegahan kutil kelamin atau kondiloma akuminata, yaitu:
- Menghindari berhubungan seks dengan pengidap.
- Penggunaan kondom untuk mengurangi risiko penularan.
- Menghindari aktivitas seks oral dengan pengidap.
- Penggunaan dental dam untuk menurunkan risikonya.
- Mendapatkan vaksin HPV di usia 11-12 tahun.
Vaksin HPV dapat menjadi salah satu pencegahan efektif kutil kelamin.
Menurut rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, vaksinasi HPV penting diberikan untuk anak perempuan dan laki-laki usia 11 dan 12 tahun.
Vaksin HPV bahkan sudah bisa diberikan sejak usia 9 tahun. Idealnya, baik wanita maupun pria perlu menerima vaksin ini sebelum aktif secara seksual.
CDC kini merekomendasikan agar semua anak usia 11 dan 12 tahun menerima dua dosis vaksin HPV dengan jarak 6 hingga 12 bulan.
Anak-anak yang lebih muda, usia 9 dan 10 tahun, serta remaja usia 13 dan 14 tahun, juga dapat menerima dua dosis vaksin.
Penelitian menunjukkan bahwa dua dosis efektif untuk anak di bawah 15 tahun.
Remaja dan dewasa muda yang memulai vaksinasi pada usia 15 hingga 26 tahun harus menerima tiga dosis. CDC merekomendasikan dosis kedua diberikan 1 hingga 2 bulan setelah dosis pertama.
Kemudian, dosis ketiga harus diberikan 6 bulan setelah dosis pertama.
Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga telah menyetujui penggunaan vaksin HPV Gardasil 9 untuk laki-laki dan perempuan dari usia 9 hingga 45 tahun.
Vaksin HPV telah terbukti secara klinis aman dan minim efek samping.
Sebagian besar efek samping dari vaksin ini ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, demam ringan, atau gejala mirip flu saja.
Jika kamu belum mendapatkan atau melengkapi vaksinasi HPV, dapatkan vaksinasi HPV di rumah dengan memesannya lewat aplikasi Halodoc.
Vaksin diberikan oleh dokter berpengalaman sehingga pasti aman dan nyaman.
Gunakan layanan Halodoc Home Lab Vaksinasi HPV Kuadrivalen (Gardasil) yang akan memudahkan kamu untuk mendapatkan vaksin HPV.
Skrining Penyakit Menular Seksual Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Kesadaran mengenai penyakit menular seksual seperti kutil kelamin dan penyakit seksual lainnya sangatlah penting.
Kamu perlu berkomitmen untuk terus mempelajari gejala, cara penularan, dan pencegahan penyakit menular seksual.
Selain itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, menggunakan alat pelindung saat berhubungan seks, serta berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang kesehatan seksual.
Hormati diri sendiri dan orang lain dengan menjaga kesehatan dan keamanan. Jika ada kekhawatiran atau gejala, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Kini kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Layanan Home Lab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa kamu lakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah. Kamu bisa ajak tes keluarga.
- Hemat waktu dan biaya. Tidak perlu antri di rumah sakit.
- Tenaga medis profesional dan responnya cepat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc
- Protokol kesehatan ketat.
- Sampel akan petugas ambil secara aman dan steril.
- Peralatan yang petugas gunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harganya terjangkau, mulai dari Rp 599.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Kamu perlu menemui dokter saat merasa terganggu dengan adanya kutil pada kelamin atau khawatir terhadap risiko untuk menjangkiti orang lain.
Nah, Ini Dokter yang Bisa Beri Info Seputar Vaksin HPV.
Bicara dengan dokter di Halodoc dengan biaya yang lebih hemat. Klik gambar di bawah ini untuk konsultasi dengan ahlinya menggunakan kupon.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2024. Genital warts: Treatment, causes, and complications.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Genital warts.
Healthline. Diakses pada 2024. Genital Warts.
Diperbarui pada 20 Agustus 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan