Kurap
DAFTAR ISI
- Apa Itu Kurap?
- Penyebab Kurap
- Faktor Risiko Kurap
- Gejala Kurap
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Kurap
- Diagnosis Kurap
- Pengobatan Kurap
- Komplikasi Kurap
- Pencegahan Kurap
Apa Itu Kurap?
Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang mengakibatkan munculnya ruam melingkar berwarna merah. Kurap bisa menyerang beberapa bagian tubuh, seperti kepala, tangan wajah, kaki, bahkan hingga ke area selangkangan.
Jamur adalah organisme yang dapat hidup di berbagai tempat, tak terkecuali pada tubuh manusia.
Sebagian jamur tidak membahayakan bagi manusia, tetapi lainnya bisa memicu bahaya apabila bertumbuh dan berkembang pada tubuh manusia dengan cepat.
Bentuk kurap sendiri mirip seperti cincin atau cacing yang melingkar, sehingga dikenal pula dengan istilah ringworm.
Penyebab Kurap
Penyebab kurap adalah jamur yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat pada kulit manusia.
Setidaknya, terdapat tiga jenis jamur yang bisa menyebabkan penyakit kurap, yaitu Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum.
Kurap sendiri termasuk jenis infeksi kulit yang mudah menular. Adapun penularan dapat terjadi melalui beberapa cara berikut:
- Melakukan kontak langsung dengan pengidap kurap.
- Pernah melakukan kontak langsung dengan hewan yang sudah terinfeksi.
- Melakukan kontak dengan benda yang sudah terkontaminasi oleh jamur.
- Melakukan kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi oleh spora jamur.
Faktor Risiko Kurap
Meski bisa terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kurap, yaitu:
Meski bisa terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kurap, yaitu:
- Menetap atau tinggal di kawasan yang memiliki iklim lembap dan panas.
- Berbagai penggunaan tempat tidur, pakaian, atau handuk dengan seseorang yang mengidap infeksi jamur.
- Berolahraga fisik, seperti gulat (kurap jenis ini disebut tinea gladiatorum).
- Memiliki imunitas tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS.
- Memakai pakaian ketat.
- Memiliki obesitas.
- Mengidap diabetes.
- Menggunakan kaos kaki atau sepatu ketika kaki sedang lembap dan kotor.
- Berkeringat berlebihan (hiperhidrosis).
- Menggunakan ruang ganti umum atau kamar mandi umum.
- Bekerja dengan hewan yang mungkin terinfeksi kurap.
Gejala Kurap
Gejala kurap dimulai dengan munculnya area bersisik dengan warna kemerahan pada kulit.
Ruam ini dapat meluas berbentuk melingkar yang mirip dengan cincin. Warna bagian dalam lingkaran akan terlihat lebih pudar dibandingkan dengan bagian tepinya dan dibatasi oleh bintil berwarna merah.
Selain itu, gejala kurap tidak langsung terlihat saat pertama kali kulit terkena jamur.
Diperlukan waktu setidaknya hingga 2 minggu sebelum kamu menyadari gejalanya.
Beberapa tahapan gejala kurap yang dapat kamu lihat yaitu:
- Tahap awal. Selama tahap ini, kamu mungkin melihat adanya bercak kulit yang berubah warna dan teriritasi. Terkadang penampilan kulit hanya tampak sangat kering dan bersisik, yang mungkin tidak terlihat seperti kurap.
- Tahap kedua. Kamu akan melihat adanya lesi yang mulai membesar. Bagian tengah rumah atau lesi menyerupai kulit sehat, tapi di area sekitarnya terlihat bersisik. a pertama. Jika tidak, itu bisa menyebar dan tumbuh.
Sementara itu, gejala kurap dapat bervariasi tergantung lokasi munculnya kurap. Berikut ini gejala kurap berdasarkan lokasi munculnya:
1. Gejala kurap di kepala (Tinea capitis)
Gejala tinea capitis ditandai dengan munculnya pitak diikuti area bersisik pada kulit kepala.
Kulit yang pitak akan menjadi keras dan sangat gatal. Apabila kamu mengalami luka terbuka di area tersebut, maka luka bisa mengeluarkan nanah.
2. Gejala kurap di wajah (Tinea faciei)
Kurap pada wajah ditandai munculnya ruam melingkar. Ruam ini memiliki warna kemerahan dan bersisik. Sementara itu, bagian tepi ruam memiliki warna lebih merah.
3. Gejala kurap di janggut (Tinea barbae)
Gejala dari tinea barbae ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada area yang ditumbuhi jenggot.
Selain itu, kulit juga menjadi lebih keras dan muncul bintil yang berisi nanah. Kondisi ini bisa mengakibatkan bulu jenggot mengalami kerontokan.
4. Gejala kurap di kulit tubuh (Tinea corporis)
Gejala tinea corporis ditandai dengan munculnya ruam berwarna kemerahan dengan bagian tepi yang lebih tebal menyerupai cincin.
Ruam tersebut akan terasa gatal dan ukurannya semakin besar secara perlahan.
5. Gejala kurap di tangan (Tinea manuum)
Gejala kurap yang muncul di area tangan berupa kulit bagian telapak tangan yang menjadi kering dan mudah pecah-pecah, terlebih di bagian sela jari tangan.
Selain itu, ruam berwarna merah melingkar juga bisa terlihat pada bagian punggung tangan.
Jika tangan yang terinfeksi menyentuh bagian tubuh lainnya, kurap dapat menyebar dengan mudah.
6. Gejala kurap di selangkangan (Tinea cruris)
Gejala tinea cruris yaitu munculnya ruam berbentuk melingkar dengan warna merah seperti cincin.
Area lipatan paha atau selangkangan juga terasa gatal dan mengalami pembengkakan.
Gejala dapat memburuk ketika cuaca sedang panas, atau ketika selangkangan lembap dan mengalami gesekan berulang.
7. Gejala kurap di kaki (Tinea pedis)
Gejala kutu air yaitu kulit kaki tampak kering dan bersisik.
Selain itu, kulit kaki juga bisa mengelupas, terasa gatal, dan terbakar atau seperti tersengat, terlebih pada bagian sela jari atau telapak kaki.
Bagian kulit di sela jari kaki juga terlihat berwarna putih dan terasa lunak, atau muncul luka seperti melepuh di kaki.
8. Gejala kurap di kuku (Tinea unguium)
Kurap yang muncul pada kuku disebut juga onikomikosis. Gejala pada fase awal yaitu penebalan jaringan pada bagian bawah kuku.
Selanjutnya, warna kuku tangan akan menjadi putih dan buram, sementara bagian kuku kaki akan terlihat kuning.
Selain itu, kuku tampak lebih tebal tetapi sangat rapuh sehingga mudah terlepas.
Seberapa menular kurap?
Kurap sangat menular dan bisa hidup di kulit, permukaan maupun tanah.
Beberapa cara utama penyebaran kurap adalah:
- Kontak langsung kulit ke kulit dengan orang yang terkena kurap.
- Kontak dengan anjing, kucing, atau hewan lain (ternak atau hewan peliharaan) yang terinfeksi.
- Kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, seperti lantai ruang ganti atau pakaian olahraga yang berkeringat.
- Berbagi barang dengan orang atau hewan yang terinfeksi, seperti sisir, handuk, atau tempat tidur.
- Tanah yang terkontaminasi.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Kurap
Jika kamu mengalami tanda-tanda kurap, segeralah memeriksakan diri dan jangan menundanya sebelum semakin parah.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi dokter kulit di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dan bisa membantu mengobati kurap.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Kurap
Guna mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter awalnya akan melakukan wawancara terkait gejala dan keluhan yang dialami pengidap berikut riwayat kesehatannya.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di area kulit yang menunjukkan gejala infeksi, seperti ruam.
Dokter akan menyinari bagian kulit tersebut dengan menggunakan lampu ultraviolet.
Tujuannya yaitu untuk membantu mengidentifikasi apakah area kulit tersebut memang terinfeksi oleh jamur.
Selanjutnya, apabila ruam yang muncul diduga terjadi karena kondisi lainnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Pemeriksaan Kerok Kulit
Area kulit yang mengalami infeksi akan dikerok secara perlahan, sehingga memberikan serpihan kulit untuk dilakukan pengamatan.
Selanjutnya, serpihan kulit tadi akan ditetesi dengan cairan khusus yang memiliki kandungan kalium hidroksida (KOH) dan diperiksa di bawah mikroskop.
Pemeriksaan ini membantu mendeteksi jenis jamur yang menginfeksi kulit.
2. Biopsi Kulit
Pemeriksaan biopsi kulit dilakukan dengan mengambil sedikit jaringan kulit (lebih dalam dibandingkan dengan kerokan kulit) untuk diperiksa dengan menggunakan mikroskop.
3. Kultur Jamur
Sampel hasil kerokan kulit atau biopsi juga dapat dibiakkan dengan bantuan media khusus.
Pemeriksaan kultur jamur dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pertumbuhan jamur.
Pengobatan Kurap
Pengobatan kurap dilakukan dengan tujuan untuk mengobati infeksi dan mencegah munculnya komplikasi.
Metode pengobatan yang dilakukan bergantung pada lokasi munculnya infeksi dan tingkat keparahannya, di antaranya:
1. Pengobatan Kurap oleh Dokter
Kasus kurap yang ringan ditangani dengan obat antijamur dalam bentuk salep atau krim. Jenis obat yang diberikan di antaranya:
- Clotrimazole.
- Terbinafine.
- Miconazole.
- Naftifine.
- Ketoconazole.
Kamu pun bisa intip pilihan obat kurap di artikel ini: Berbagai Pilihan Obat Kurap Paling Ampuh agar Cepat Sembuh.
Apabila infeksi jamur terjadi pada area tubuh yang lebih luas, bertambah parah, atau sulit sembuh, dokter akan meresepkan obat antijamur dalam bentuk tablet, seperti:
- Terbinafine.
- Itraconazole.
- Griseofulvin.
- Fluconazole.
Temukan berbagai obat infeksi jamur hanya di Toko Kesehatan Halodoc✔️ pada banner di bawah ini dengan pengiriman cepat, bisa sampai dalam satu jam.
2. Perawatan Kurap Secara Mandiri
Selain menggunakan obat antijamur, pengidap dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk membantu mengatasi kurap:
- Tidak memakai pakaian dengan bahan yang bisa memicu iritasi pada area kurap.
- Mencuci baju dan sprei setiap hari selama kurap belum sembuh sepenuhnya.
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitar.
- Menjaga kebersihan dan mengeringkan kulit secara teratur, terutama pada area yang terinfeksi kurap.
- Segera membawa hewan peliharaan ke dokter apabila terkena kurap.
- Sebisa mungkin tidak menggaruk area tubuh yang terasa gatal.
- Langsung bertanya pada dokter kulit apabila kurap tidak membaik selama lebih dari dua minggu.
Perlu diketahui jua, gejala kura biasanya muncul antara 4 hingga 14 hari setelah kulit bersentuhan dengan dermatofita atau jamur kulit.
Obat antijamur yang diresepkan dokter dapat menyembuhkan infeksi kurap dengan cepat, sehingga gejala dapat hilang dalam beberapa hari.
Jika menggunakan obat antijamur tanpa resep, kurap pada kulit seperti tinea pedis dan tinea cruris biasanya akan sembuh dalam dua hingga empat minggu.
Sedangkan kurap di kulit kepala biasanya harus diobati dengan obat antijamur yang diresepkan dokter selama satu hingga tiga bulan.
3. Pengobatan kurap selama kehamilan
Jika kamu terkena kurap selama kehamilan, sebaiknya berhati-hati sebelum menggunakan obat.
Sebab, beberapa obat bisa berbahaya untuk kesehatan bayi di dalam kandungan.
Contoh obat oles yang boleh digunakan ibu hamil yaitu:
- Ciclopirox.
- Klotrimazol.
- Naftifine.
- Oksikonazol.
- Terbinafine.
Namun, sebaiknya bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan obat apapun saat hamil
Komplikasi Kurap
Umumnya, kurap jarang menimbulkan masalah yang serius dan dapat menghilang dalam waktu 2–3 minggu setelah pengobatan dilakukan.
Meski demikian, ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi apabila kurap tidak segera ditangani, yaitu:
- Kurap menyebar ke area tubuh lain karena kontak langsung dengan bagian tubuh lain tanpa mencuci tangan setelah menggaruk kurap.
- Terjadi kelainan pada bentuk kuku.
- Adanya perubahan warna kulit menjadi kehitaman pada bagian tubuh yang mengalami infeksi.
- Terjadi infeksi bakteri sekunder.
- Mengalami kerontokan rambut secara permanen pada tinea capitis
- Mengalami granuloma Majocchi, yaitu infeksi jamur yang terjadi pada kulit bagian dalam.
Pencegahan Kurap
Pencegahan kurap bisa dilakukan untuk menurunkan risiko munculnya kurap, yaitu:
- Tidak saling bertukar pemakaian barang pribadi dengan orang lain.
- Tidak tidur di satu tempat tidur yang sama dengan pengidap kurap.
- Menggunakan alas kaki apabila sedang berada di tempat umum, misalnya ketika berada di kamar mandi umum.
- Tidak memakai pakaian yang terlalu sempit atau terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat dengan baik.
- Segera mencuci tangan setelah melakukan kontak langsung dengan orang lain atau hewan peliharaan yang telah terinfeksi jamur kulit.
- Membersihkan kandang hewan peliharaan dan area sekitar rumah secara berkala dengan menggunakan desinfektan.
- Mandi, mencuci rambut, dan mengganti pakaian setiap hari dan setiap kali berkeringat.
- Menjaga kulit supaya tetap bersih dan kering.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Fungal Diseases. About Ringworms.
National Institutes of Health. Diakses pada 2023. MedlinePlus. Ringworm.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Diseases & Conditions. Ringworm (Body).
Everyday Health. Diakses pada 2023. What is Ringworm? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You Want to Know About Ringworms.
WebMD. Diakses pada 2023. What You Should Know About Ringworms.
Diperbaharui pada 1 Februari 2023.